NovelToon NovelToon
Dikejar Cinta Om Duda

Dikejar Cinta Om Duda

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat / Cintamanis / Romansa-Solidifikasi tingkat sosial
Popularitas:11.7M
Nilai: 4.9
Nama Author: Ni R

AREA DEWASA+

"Sudah ku bilang, kalau memang jodoh ku pasti tidak akan kemana!" ucap Marvel sambil memandang wanita yang selama ini menghilang entah kemana.

Sejak sekolah menengah atas, Kiran tidak pernah menduga jika ia akan di sukai oleh seorang pria yang terpaut usia dua belas tahun darinya.

Kiran sangat risih, gadis ini tidak suka dengan tatapan Marvel yang suka melihat dirinya dengan penuh nafsu.

Marvel, seorang pria tampan yang harus rela pernikahannya kandas di saat usia pernikahannya baru berjalan satu hari. Bukan tanpa alasan, semua itu di karenakan mantan istri Marvel tiba-tiba menggugat cerai dan lebih memilih pergi bersama laki-laki lain.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ni R, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chapter 02

"Kiran, aku tinggal sebentar ya. Sebentar lagi ada yang mau ambil pesanan kue."

"Eh, iya mbak. Dinner ya...!" tebak Kiran pada pemilik toko kue.

"Tahu aja," ujar Fani malu-malu, "nanti mbak kasih bonus deh. Tenang aja!"

"Asyik, lumayan!"

"Kamu ini, kalau duit aja cepat!"

"Maklumlah mbak, ya kan...!"

"Iya, mbak bercanda. Ya udah, jaga tokonya kalau mau makan pesan abang ojol aja," pesan Fani sebelum pergi.

Sejak masuk sekolah SMA, di toko kue ini lah Kiran menggantungkan hidupnya. Pulang ke rumah hanya untuk sekedar numpang mandi dan tidur saja. Ayah dan ibu tirinya sama sekali tidak peduli pada dirinya apa lagi sang ayah lebih menurut dengan ucapan ibu tirinya.

Belum lama Fani pergi, seorang pria masuk kedalam toko kue. Dengan cepat Kiran menghampirinya.

"Ambil pesanan ya om?" tanya Kiran sok kenal karena ia masih mengingat wajah Marvel.

"Iya, cepat!"

"Tunggu sebentar om, Kiran pack dulu."

Kiran kemudian membungkus beberapa jenis kue pesanan Marvel. Entah kenapa tiba-tiba saja Kiran merasa merinding karena Marvel sejak tadi terus memperhatikan gerak geriknya.

"Ini om, sudah selesai...!" ujar Kiran dengan wajah takut.

"Kenapa dengan wajah mu?" tanya Marvel tidak senang melihat ekspresi wajah Kiran.

"Om, ini pesanannya. Silahkan pergi," usir Kiran merasa risih karena Marvel semakin memperhatikannya.

"Pelayanan tidak ramah, bintang satu!" ucap Marvel.

"Gak apa-apa bintang satu, dari pada di perkaos!" ucap Kiran berbisik.

Untung saja Marvel tidak mendengar, pria ini langsung mengambil pesanannya. Di pintu keluar, Marvel kembali mengintip ke dalam toko, tentu saja hal ini membuat Kira semakin ketakutan.

Sungguh lelah Kiran malam ini, untung saja ia sudah makan sepulang dari bekerja tadi. Karena apa, sudah pasti ibu tirinya itu tidak akan menyisakan makan malam untuk dirinya.

"Kiran, bagi duit dong buat beli rokok!"

Tiba-tiba saja sang ayah membuka pintu kamar Kiran.

"Kiran gak punya duit yah,"

"Kau ini kerja setiap hari duitnya kemana hah?" sentak Hasan memuat hati Kiran sakit.

"Kiran kerja buat makan, bayar sekolah dan buku. Selama ini apa ayah ada membiayai sekolah Kiran?"

"Yang nyuruh kamu buat sekolah siapa hah? sudah tahu kita ini miskin!"

"Tapi, kenapa ayah bisa membiayai kuliah Sika?" tanya Kiran membuat Hasan terdiam.

Tidak ingin berdebat dengan Kiran, Hasan memilih pergi. Kiran langsung mengunci pintu kamarnya, gadis ini hanya bisa menangis memeluk malam kesunyian.

"Ibu, Kiran rindu...!" lirih gadis ini dalam isaknya.

Semua orang yang mengenal Kiran hanya mengira gadis ini nakal yang kalau ngomong asal mangap dan suka keluyuran malam. Tapi, pada kenyataannya Kita pulang malam hanya untuk bekerja memenuhi kebutuhannya sendiri.

Malam telah berganti pagi, rasa lelah sudah biasa di rasakan Kiran. Gadis ini tidak pernah ikut sarapan bersama, kenapa? karena ibu tirinya tidak pernah memasak lauk lebih untuk dirinya, kalau pun ada makanan itu hanya tinggal nasi saja.

Berjalan kaki pergi ke sekolah, tentu tidak. Gama yang setia selalu mengantar jemput Kiran apa lagi rumah mereka berada satu arah.

"Mata mu bengkak, nangis lagi?" tanya Gama.

"Dikit,...!" jawab Kiran lesu.

"Ayah mu lagi?"

Huft,....

Kiran hanya menarik nafas lalu mengangguk.

"Aku heran sama ayah mu itu, di beri pelet apa dia sama ibu tiri mu. Perasaan nurut aja gitu...!"

"Di kasih jaran goyang mungkin!" ceplos Kiran kesal.

"Makan dulu, bel masuk masih sepuluh menit lagi," ujar Gama seperti biasa menyodorkan kotak makan.

"Gam, aku merasa tidak enak hati pada mu."

"Udah, gak usah gitu. Ayo makan cepat."

"Kalau kakak mu tahu, dia pasti akan marah."

"Gak kok, malahan kakak ku selalu mengingatkan ku untuk membawa bekal makanan untuk mu."

"Terimakasih sobat...!" ucap Kiran terharu.

Seperti biasa, Kiran akan melahap dengan habis makanan yang di bawakan Gama. Tak peduli lauk apa dan rasanya bagaimana, Kiran pasti akan menghabiskannya. Gadis ini sangat menghargai makanan.

Rutinitas seperti biasa setelah pulang sekolah Kiran tidak langsung pulang ke rumah melainkan langsung pergi ke toko kue. Hal pertama yang di kerjakan Kiran adalah mencuci semua perkakas kotor setelah membuat kue.

Kiran merenggangkan pinggang dan leher yang sangat kaku. Ingin rasanya mengeluh tapi rasanya percuma saja. Saat seusianya harus sekolah dan menikmati masa muda dengan penuh warna, Kiran justru membanting tulang untuk menghidupi dirinya sendiri.

"Mbak, semua pekerjaan sudah beres. Aku boleh istirahatkan?"

"Ya ampun Kiran, udah berapa kali mbak bilang, kalau capek ya istirahat. Jangan di paksa."

"Namanya juga kerja mbak, kalau pekerjaan belum selesai itu malah buat pikiran."

Krek,....

Obrolan mereka terhenti saat pintu toko terbuka.

"Hais,...Om genit itu lagi...!" bisik Mawar.

"Eh, kenapa memangnya?" tanya Fani penasaran.

"Ehem,....!" Marvel berdehem, membuat Kiran dan Fani sedikit tersentak.

"Eh, cari kue apa ya mas?" tanya Fani mendadak gugup.

Bukannya menjawab, Marvel malah sibuk memandang wajah cantik Kiran hingga membuat Kiran salah tingkah.

"Om, kalau di tanya itu jawab dong!" tegur Kiran.

"Keluarkan kue yang paling enak yang ada di toko kue ini," titah Marvel.

"Semua enak, masnya mau yang mana?" tanya Fani yang sebenarnya belum terlalu kenal dengan Marvel karena Marvel baru dua kali ini belanja di tokonya.

"Kalau begitu bungkus saja semuanya!" ucap Marvel semakin membuat Kiran dan Fani bingung.

"Seriusan om?" tanya Kiran.

"Cepat atau ku obrak abrik toko kue ini," ancam Marvel.

Kiran dan Fani langsung membungkus semua kue yang ada di dalam etalase. Keduanya tidak banyak bicara apa lagi Marvel terus memandang Kiran bernafsu.

Setelah membayar semua kue, Marvel langsung pergi dari toko kue tersebut.

"Itu anaknya bu Dona yang suka pesan kue di toko mbak Fani," kata Kiran memberitahu.

"Kamu pernah ketemu sama dia?" tanya Fani penasaran.

"Pernah dua kali mbak, di rumahnya dan dia sendiri datang kesini pas mbak Fani pergi dinner."

"Kok dia lihatin kamu seperti itu?"

"Gak tahu juga mbak, aku jadi takut dan risih!"

"Entar mbak cari tahu tentang dia biar kamu bisa waspada kalau dia datang lagi."

"Iya mbak," jawab singkat Kiran.

Sedangkan Marcel, pria ini bingung sendiri dengan kue yang menumpuk di dalam mobilnya. Di bawa pulang tidak mungkin juga, siapa yang akan memakannya. Pada akhirnya marvel membawa semua kue ke kantornya.

"Met, di dalam mobil ku banyak kue. Kau bagikan pada karyawan saja," perintah Marvel pada Meta, sekretarisnya.

"Baik pak!"

Meta langsung pergi ke loby, saat ia membuka pintu mobil, Meta terkejut melihat kue yang sangat banyak. Akhirnya Meta memanggil beberapa karyawan untuk membantunya membagikan kue tersebut, bahkan Marvel memberi perintah jika semua karyawan harus dapat kue meskipun secuil.

1
Noer Anisa Noerma
ema sama anak sama somplak nya/Curse/
💖 sweet love 🌺
🤣🤣🤣🤣🤣 sakit kepala om, sampe bintang 7 segala 🤭
💖 sweet love 🌺
bagusan kamu ngekos Kiran..
hhhh ayah macam apa itu, kok lah sama kyk ayah q..
😓
💖 sweet love 🌺
sama loh Kiran, andai aq gk married ma suami juga pasti dulu panggilnya om juga.. 🤫
💖 sweet love 🌺
🤣🤣🤣 mantap Kiran, jangan malu2..
gitu lihat sinopsis nya sama kyk aq sama suami yg jarak umur 12th..
langsung penasaran sama ceritanya 🤭..
💖 sweet love 🌺
nama tokonya lucu ya..
tp bagus juga loh, unik malah orang bisa jd hafal..
Noer Anisa Noerma
Buruk
Noer Anisa Noerma
lanjut
Dyah Oktina
Luar biasa
Dyah Oktina
sama kayaknya ngidamnya..aneh2 sepertimu kiran.. 🤭😆😆😆😂
Dyah Oktina
pusing ya mah... punya anak dah tua.. kelakuan kayak balita.. 😂😂😂
Dyah Oktina
sok...sok...wajar ...tp ngetawain.. terus karena duitnya gede pula.. dasar
Dyah Oktina
lah....ya calon anakmu lah...marvel ada2 aja
Dyah Oktina
baru tahu kan.... serem kan.. terlambat.. kamu dah cari penyakit. ...gama
Dyah Oktina
ujar marvel...
Dyah Oktina
mempunyai suami...
Dyah Oktina
maaf...maksutnya kiki kotor ...apa ya?
Dyah Oktina
😂😂😂😂😂😂😂😂😂ada2 aja kamu kiran
Dyah Oktina
ya beda lah jeff.. namanya juga sdh berumur.. tambah dia bos..pengalaman banyak.. ngak bisa d samakan dgn lulusan sma cara berfikirnya
Dyah Oktina
😁😁😁😁😁 usus segala d bawa2...kiran2...hehehe
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!