NovelToon NovelToon
Ditalak Sebelum 24 Jam

Ditalak Sebelum 24 Jam

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat / Cintapertama / Nikahmuda / Cintamanis / Patahhati
Popularitas:34.9M
Nilai: 4.8
Nama Author: Yutantia 10

Apa yang kamu rasakan, jika pernikah impian yang kamu gadang gadang akan menjadi first and last marriage, ternyata hanya bertahan kurang dari 24 jam?

Kenyataan pahit itulah yang sedang dirasakan oleh Nara. Setelah 8 tahun pacaran dan 6 tahun dilalui secara LDR, Akhirnya cintanya dengan Abi berlabuh juga di bahtera pernikahan.

Kejadiaan memilukan itu mempertemukan Nara dengan pemuda bernama Septian. Pikirannya yang kacau membuatnya tak bisa berpikir logis. Dia menghabiskan waktu semalam bersama Septian hingga mengandung janin dari pria itu.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yutantia 10, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

GALAU

Selepas Nara pergi, Septian memandangi print out hasil USG dari Nara. Dia sama sekali tak mengerti dengan istilah yang tertera disana. Hanya tulisan G.A. 12w3d yang sedikit bisa dia terjemahkan. Kemungkinan itu adalah usia kandungannya.

Tak ingin bertanya tanya, Septian mencari cara membaca print out USG di mesin internet. Dan ternyata benar, itu adalah usia kandungan Nara. 12 minggu, 3 hari. Menurut tanggal yang tertera, USG ini dilakukan minggu lalu. Jadi usia kandungan Nara saat ini, sudah masuk 13w lebih.

"Apa mungkin ini anak gua?" Pertanyaan itu yang terus Septian coba cari jawabannya.

Lo orangnya.

Ucapan Nara juga terus menggema ditelinganya. Membuat Septian dilanda frustrasi berat.

Septian melihat jam diponselnya. 30 menit lagi dia harus bekerja. Itu artinya dia harus segera menuju cafe.

"Sep, lo itu bisa kerja gak sih?" Bentak Mona. Gadis itu kesal karena Septian dua kali salah membuatkan kopi. Alhasil Septian harus membuat ulang dan itu membuat pelanggan harus menunggu lebih lama.

"Sorry Mon."

"Gue laporin bang Adam, dipecat lo. Dia rugi karena kerjaan lo yang gak bener."

"Please, jangan dilaporin ya. Gue Janji gak salah lagi."

"Gue pegang janji lo. Makanya kerja itu fokus." Mona mendengus kesal lalu meninggalkan Septian.

Septian jelas tak bisa fokus kerja malam ini. Dia terus kepikiran Nara. Kepikiran tentang siapa ayah dari anak dalam kandungannya.

"Lo ada masalah?" Tanya Bimo saat cafe sudah mulai sepi karena larut malam.

"Bim, menurut lo. Kalau kita berhubungan pakai pengaman, ada kemungkinan hamil gak sih?"

Bimo terkekeh mendengar pertanyaan Septian. Dari pertanyaan itu saja, dia sudah bisa menebak apa masalah yang sedang dihadapi Septian.

"Cewek lo hamil?"

"Bukan cewek gue, orang lain."

"Udah, gak usah ngeles."

Septian tak menjawab. Dia lebih memilih membersihkan tempat kerjanya karena sebentar lagi cafe tutup.

"Gue emang gak pernah ngalamin hal kayak gitu. Tapi gue pernah denger ada kasus kayak gitu. Pakai alat kontrasepsi apapun, kemungkinan hamil itu pasti masih ada. Kalo lo ragu, tanya aja sama cewek lo. Jelas dia yang paling tahu. Anak siapa yang dia kandung."

Lo orangnya.

Ucapan Nara itu kembali menguasai otaknya. Ya, Nara jelas yang paling tahu siapa yang menghamilinya. Dan wanita itu bilang, dia orangnya. Orang yang telah menghamilinya.

...*****...

Biasanya, sepulang kerja, Septian langsung tidur. Tapi tidak untuk malam ini. Mata nya sama sekali tak mau terpejam hingga dini hari. Dia masih setia rebahan diatas ranjang sambil menatap print out USG.

Septian pergi ke toilet untuk buang air kecil. Saat ingin kembali kekamar, dia mendengar suara orang mengaji dari ruangan kecil yang dijadikan musholla dirumahnya. Itu pasti ibunya. Wanita itu memang selalu bangun sebelum subuh untuk sholat tahajud, lalu membaca alquran sembari menunggu subuh.

"Udah bangun Sep?" Tanya sang ibu saat melihat Septian memperhatikannya dari balik tirai mushola.

"Belum tidur bu."

"Tumben, biasa pulang kerja langsung tidur. Dibangun sholat subuh juga ogah ogahan."

Septian tersenyum malu mendengar sindiran ibunya. Dia memang yang paling susah kalau dibangunin sholat subuh. Berbeda dengan dua adik perempuannya yang tak pernah terlewat sholat.

"Ada masalah?" Tanya sang ibu sambil menutup Alquran dan menyimpannya ditempat semula.

Septian menggeleng.

"Kamu masih punya Allah, masih punya ibu. Kalau ada masalah, cerita. Jangan dipendam sendiri."

Tak berselang lama terdengar suara adzan subuh berkumandang. Membuat keduanya menghentikan obrolan sebentar guna menghormati adzan.

"Sepulang dari Bali, ibu gak pernah ngelihat kamu sholat di masjid. Kamu gak lupa sholat kan? Pas kerja, sholat magrib dan isyak gak pernah bolongkan?"

Septian menggeleng. Dia bisa membohongi ibunya, tapi tidak dengan yang diatas. Jelas jelas Septian tak pernah sholat saat bekerja. Pergaulan saat di Bali membuat dia lupa kewajiban yang satu itu. Dalam sehari, Septian hanya menjalankan sholat subuh, Itupun karena tak mau ketahuan ibunya kalau dia tak pernah sholat lagi.

"Kemasjid sama ibu yuk."

Septian mengangguk. "Tian ganti baju dulu ya buk."

Ibunya mengangguk lalu keluar dari mushola untuk membangunkan kedua adik Septian.

...****...

Nara, wanita itu tak melihat Septian seharian ini dikampus. Padahal biasanya pria itu selalu tiba tiba muncul. Pasti sekarang Septian sudah mulai menjauhinya. Tak mau bertanggung jawab. Seperti itulah kesimpulan yang dia tarik.

Sekarang bukan waktunya memikirkan Septian. Dia harus mencari jalan keluar baru. Mencari cara untuk menggugurkan kandungan. Setelah cara cara sebelumnya selalu gagal. Akhirnya dia memilih opsi terakhir, walaupun dia takut juga efeknya.

Dengan jari gemetaran, dia memesan obat peluruh kandungan disebuah online shop. Dari testimoni, tampak meyakinkan, semoga saja itu benar.

Kali ini tak boleh gagal lagi. Perutnya makin lama akan makin membesar. Dan mamanya juga mulai sedikit curiga melihatnya sering tiba tiba mual saat sarapan.

...****...

Septian, pria terbangun karena mimpi yang dia anggap sedikit aneh. Dalam mimpinya, dia menggendong seorang bayi. Apakah ini hanya sebuah bunga tidur karena dia terlalu memikirkan Nara hingga terbawa mimpi. Entahlah, yang pasti dia makin frustrasi.

Sore harinya, lagi lagi tak bisa fokus bekerja. Sampai sampai seorang pelanggan komplain karena kopi pesannya terasa aneh, tak seperti biasanya.

Adam selaku owner cafe, langsung memberinya teguran. Dan Septian, hanya bisa minta maaf dan berusaha untuk tak membuat kesalahan lagi.

"Kasian banget ya Si Ratih. Dia sampai kritis di rumah sakit gara gara bunuh diri." Septian yang keluar dari toilet tak sengaja mendengar obrolan pelanggan yang duduk dimeja pojok.

"Keterlaluan emang Si Gino. Udah buat Ratih hamil, tapi gak mau tanggung jawab. Sekarang nyeselkan dia kalau kejadiannya udah kayak gini. Apalagi kalau Ratih sampai meninggal. Bisa nyesel seumur hidup dia."

Tiba tiba Septian gemetaran. Pikirannya makin kacau. Nara tipe wanita nekat. Akhir akhir ini, wanita itu banyak mendapat masalah. Lalu, bagaimana jika mentalnya down dan nekat bunuh diri.

"Lo, kenapa Sep, pucet Gitu?" Tanya Bimo.

"Gue harus kesuatu tempat Bim." Septian melepas apronnya dan memuju ruangan Adam. Meminta ijin pulang dan berjanji kalau besok akan mengganti jam yang kurang hari ini.

...******...

"Non Nara, ada tamu." Ujar Bik Surti pada Nara yang tengah menonton tv bersama mamanya.

"Siapa bik malam malam bertamu. Mana hujan deras lagi?" Tanya Mama Nara sedikit heran. Setahunya, sejak dulu, selain Abi, tak pernah ada pria datang mencarinya.

"Waduh, lupa gak nanya namanya buk. Laki laki, masih muda. Katanya nyari Non Nara."

Tiur menatap Nara, seakan bertanya siapa yang mencarinya malam malam. Sedangkan Nara, wanita itu hanya mengedikkan bahu.

"Nara lihat dulu ya mah." Nara beranjak dari duduknya lalu berjalan menuju ruang tamu.

Betapa terkejutnya dia, saat melihat tamu yang datang adalah Septian. Wajah pria itu tampak pucat. Rambut dan pakaian yang dia kenakan sedikit basah.

.

Please tinggalin jejak biar author makin semangat. Like, komen, vote dan hadiah sangat diharapkan. Terimakasih banyak

1
family megantara
untuk yang kesekian awak khatam karya mu k🥰🥰🥰
Nurul Islamiati
Luar biasa
Adila Ahmad
bgus
Euis Maryam
ah greget maunya langsung ada karma
Melani Sunardi
bawa teman lama yang baru ketemuan lagi kepasar malam, syok dia. harganya murah meriah mobil penuh.
memang ya orang biasa ke mall pastinya bingung. tapi pastinya kesenangan juga.....
Melani Sunardi
Luar biasa
Nnk Ftr
lahiran normal itu ternyata nagih 😅 sakit tp bntran doank 😅
Melani Sunardi
Ga apa Nara...... bukan kamu yang salah.... jodohmu bukan Abi....
Amriani
Lumayan
nnk pw
sll bawa berarti dh siap2. tokoh cow nya kok kyk gini ya. mau berhenti baca tp penasaran sama akhirnya
aryuu
luar biasa
Dina Okta.eryanti
❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️
Henny Saraswati
bagus ceritanya,,,dah baca tuk kesekian kalinya /Heart/
Dcy Sukma
Luar biasa
Mar Tia
😆😆😆😆😀😀🤣🤣🤣
Sariroti Coklat
mon maap aku mundur. ga respect sama cwo begini
gak deh baru jumpa udah ngajak maksiat. apa bedanya lu nara sama merekaa
padahal nikahnya bisa dibatalin karna blm tersentuh
Sariroti Coklat
one night stand?
✨️ɛ.
thankyou, thor.. ceritanya keren, keren, keren! 🫶🏻
alurnya bagus, penokohannya bagus en gak bikin kita terlalu halu, pemilihan kata²nya juga bagus, walau tergolong novel ringan tapi othornya berhasil "ngenakin" cerita, jadi tidaklah membosankan.. 🫰🏻
sukses ya, thor.. semangat terus dlm berkarya! 💖
yutantia 10: Aamiin, makasih doanya
total 1 replies
Nicko Putra Jelita
Luar biasa
Nicko Putra Jelita
Lumayan
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!