NovelToon NovelToon
DISAYANGI TUAN VAMPIRE

DISAYANGI TUAN VAMPIRE

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Spiritual / Vampir / Manusia Serigala / Cinta Beda Dunia / Epik Petualangan
Popularitas:15.6k
Nilai: 5
Nama Author: Nita

Claire terjebak dalam pernikahan yang tak diinginkannya, hingga sebuah kecelakaan misterius membuatnya melarikan diri di tengah hujan dengan gaun pengantin yang compang-camping. Cedric, seorang pria asing dengan batu langit peninggalan kuno, menyelamatkan hidupnya. Cedric seorang pria dengan masa lalu penuh rahasia.

Siapakah Cedric di dalam kehidupan Claire, dan mengapa pria asing itu memilih menyelamatkannya?

Ini adalah sebuah cerita fantasi tentang kekuatan magis, dendam keluarga, dan cinta tak terduga. Akankah cinta itu akan bersatu?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nita, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

ALJABAR

“Apa kau bisa menyelesaikan soal ini?” imbuh Dosennya.

“Hah apa!” imbuh pelan Claire sambil menatap memelas kepada Helen.

“Tadi Professor Hamwish bertanya siapa yang bisa mengerjakan soal di depan, lalu kau berdiri?” kata Helen sedikit berbisik.

Claire menatap soal aljabar yang tertulis di papan tulis. Dia menggigit bibir bawahnya, dan dengan terpaksa dia pun maju ke depan kelas. Matanya menatap kosong pada papan tulis yang dipenuhi dengan deretan angka dan simbol aljabar yang tampak seperti bahasa asing. Dia meremas ujung spidol tulisnya sambil berusaha mati-matian memahami penjelasan yang tadi baru saja diberikan oleh dosen mereka, Profesor Hamwish, seorang pria dengan aura tenang namun misterius.

"Bagaimana mungkin aku memahaminya? Ini seperti teka-teki tanpa petunjuk," gumam Claire dalam hati sambil memutar-mutar Spidol tulis di tangannya.

Namun, tiba-tiba, sesuatu terjadi. Sebuah suara terdengar seperti bisikan angin di tengah malam, terngiang di pikirannya. "Ini tingal lihat soal ini dengan sederhana. Pisahkan masalahnya menjadi bagian-bagian kecil. Mulailah dari variabel x..."

Claire terkejut. Suara itu... itu bukan berasal dari dirinya sendiri. Itu suara Profesor Hamwish. Tetapi bagaimana mungkin dia mendengar suara itu di dalam pikirannya?

Dia menuruti suara tersebut, mengarahkan matanya kembali pada soal di depan. Sesuatu yang ajaib terjadi. Tiba-tiba simbol-simbol itu mulai terasa masuk akal. Dia mengikuti langkah demi langkah yang dibisikkan suara itu—mengurai persamaan, mencari pola, dan akhirnya menemukan jawaban.

Saat Claire menyelesaikan soal itu dengan mudah, dia menatap puas jawabannya dengan tak percaya. "Ini... benar-benar berhasil," ucapnya pelan, matanya membulat.

Di depan kelas, Profesor Hamwish melirik Claire sekilas dengan senyuman tipis yang sulit diartikan,”Bagus sekali Nona Claire!.

Ada sesuatu yang aneh. Namun Claire masih belum bisa mengerti. Ketika dia selesai, ruangan itu terdiam sesaat sebelum para mahasiswa mulai bertepuk tangan. Bahkan beberapa di antaranya terlihat kagum. Claire berdiri terpaku, tidak percaya pada apa yang baru saja dia lakukan.

"Penjelasan yang sangat baik," ujar Profesor Hamwish sambil mendekat. Tatapannya menelusuri wajah Claire, seperti mencoba membaca sesuatu di dalam dirinya. "Kamu punya potensi yang luar biasa. Tapi... apakah kamu sadar bagaimana kamu bisa tiba-tiba memahami materi ini?"

Claire membuka mulutnya, tetapi tidak ada kata yang keluar. Haruskah dia mengatakan yang sebenarnya? Bahwa dia mendengar suaranya di dalam kepalanya? Itu terlalu aneh. Dia memilih untuk menggelengkan kepala pelan.

Profesor Hamwish tersenyum lagi. "Kalau begitu, jangan terlalu dipikirkan. Terkadang, jawaban datang kepada kita dengan cara yang tak terduga. Lanjutkan belajar seperti ini, Claire."

Setelah kelas selesai, Claire berjalan keluar dengan langkah yang lambat, pikirannya dipenuhi pertanyaan. Bagaimana mungkin dia mendengar suara Profesor Hamwish di dalam kepalanya? Apakah dia hanya membayangkannya?

Namun, sebelum dia sempat merenung lebih jauh. Helen langsung menepuk bahu Claire. “Kau tidak pernah bilang kau ini jenius dalam aljabar!”

“Aku juga baru bisa hari ini, jadi bagaimana mau memberi tahumu!” jawab Claire lagi.

Helen mengernyitkan kepalanya, merasa teman baiknya terlihat semakin bertingkah aneh, dia pun langsung meletakan tangannya di kening Claire, “Tidak demam!”

“Hish kau ini, aku tidak sakit!” imbuh Claire yang dalam hati juga merasa penasaran yang semakin dalam, dan perasaan bahwa hidupnya baru saja berubah selamanya.

“Ayolah, hari ini kau harus temani aku bermain!” imbuh Helen sembari menarik tangan Claire menuju ke mobilnya.

“Mau ke mana?” tanya Claire.

“Tentu saja pergi berpesta!” jawab Helen bersemangat seraya melajukan mobilnya.

Di dalam mobil sambil bercengkerama mengenang hal-hal indah di masa lalu. Tiba-tiba Claire terdiam. Kedua alisnya mengernyit. Pada saat ini segalanya tampak berbeda. Dia merasa pendengarannya lebih tajam, penglihatannya mampu melihat dalam jarak jauh seperti bisa menembus gelap.

“Berhenti!” teriak Claire.

Helen menepikan mobilnya dengan sedikit mendadak. “Ada apa!”

“Ada apa, jangan membuat-ku takut!” Imbuh Helen lagi.

Claire masih mencoba memahami semuanya. Tadi sepertinya di pelupuk matanya dia melihat beberapa mobil melaju tidak pada jalurnya. Sebuah bis dan sebuah truk muatan penuh, dan beberapa mobil sedan. Dalam pendengarannya juga bahkan dia bisa mendengar suara laju roda-roda mobil tersebut.

“Kau kenapa!” tanya Helen lagi dengan tidak sabar.

“Ah itu…eum tadi di situ!” Claire merasa bingung bagaimana menjelaskannya.

Helen sedikit menggelengkan kepalanya lalu mulai ingin melajukan mobilnya lagi. “Berhenti!” teriak Claire lagi.

Helen mulai kehilangan kesabarannya. “Claire! kau ini sebenarnya kenapa?”

Napas Claire mulai tersengal, merasa seperti akan terjadi sesuatu yang besar dan tiba-tiba ‘Bang’ di depan mereka terdengar dentuman keras beberapa kali. Orang yang di dalam mobil pun langsung tercengang.

Telah terjadi kecelakaan beruntun di depan mereka. Jika saja tadi Claire tidak menghentikannya maka sudah pasti mobil mereka ada di salah satu yang alami celaka saling berhimpit.

Claire turun dari mobil, Helen juga ikut turun dan langsung memeluk Claire, dalam hati merasa bersykur dia mengikuti apa kata teman baiknya itu. Kecelakaan terjadi, selera untuk berpesta pun hilang. “Kau mau ke mana? Aku akan mengantarmu!” imbuh Helen seraya menelan salivanya ketika melihat mobil bertumpuk dan berasap.

Dari kejauhan Anastasia merasakan ada sesuatu yang aneh, Berpikir jika Majikannya pasti mengetahui sesuatu, karena sebelum kejadian Cedric meminta agar Anastasia kembali ke tempatnya. Tidak lagi menjaga Claire.

“Gadis itu, special!” puji Anastasia seraya pergi menghilang.

Claire masih tertegun, meski tidak terluka sepertinya dia merasakan shock. Memikirkan bagaimana suara-suara tadi begitu nyata. Dia merasa bersyukur karena mengikuti pendengarannya. Jika dia mengabaikan sudah pasti mereka akan menjadi salah satu korban kecelakaan fatal di depan mereka tadi.

Jika Claire masih tertegun denga napa yang baru saja terjadi, pada saat ini Cedric sedang berada di sebuah hutan gelap. Tempat terakhir kali dia bertemu dengan Selene si penyihir. Belakangan ini dia sering sekali bermimpi bertemu Bibi Liora, memimpikan hal yang sama namun, dia selalu kehilangan kejelasan mimpi di setiap kali Bibi Liora ingin menyampaikan sesuatu yang penting.

Cedric mengikuti katanya hatinya, sekali lagi dia mengeluarkan Sihir pedang cahayanya. Lalu dia mulai melangkah pelan masuk ke dalam hutan gelap. Mencari kebenaran yang ingin dia tahu. Langkahnya terhenti ketika melihat lentera cahaya mendekatinya.

Melihat itu adalah Selene, Cedric menarik masuk pedang cahaya. “Apa kau sedang mencariku?” tanya wanita berambut perak itu.

“Aku telah menemukanmu, maka katakanlah tentang persoalan takdirku!” imbuh Cedric.

Merasa ada tekad kuat di binar mata Cedric. Selene pun berbaik hati membagi sedikit petunjuk. “Apa masih ingat simbol yang pernah aku berikan kepadamu?”

1
tina
lanjut kak
Al Fatih
aq membaca sambil membayangkan,, keren....
Sukma Indrya Hulubei
Ceritanya bener² keren...aq baca menghayati banget sampek merinding ...
Lanjut thor
Ricis
ganti cover ya ka, keren 👍
tatik soliha
sumpah thoorr pas baca keterangan sejarahwan kaum serigala aku benar² merinding..
sangat mengagumkan aku membayangkan nya..
bagaimana bisaa imajinasimu melampaui batas seperti ini thoorr..😱🤩😘😍😍
tatik soliha
apakah keturunan darah tengah itu adalah Claire..😱
Gendis Kamila
selalu suka dengan karyamu ka nita, dan selalu ku tunggu
Mey Aisyah
keren banget dink
Nirwana
lanjut kk
Al Fatih
Koq aq jadi ikutan grogi yaa Cedric 😅
Al Fatih
Aria.....,, maaf yaa Abang Cedric hanya utk nona Claire....
tina
lanjut kak
Tika
pilih hatimu cedric,,,akan ada jalan utk perjuanganmu😇
semakin penasaran aja ni
Yuni Rahayu
/Angry//Angry//Angry/
💞🖤Icha
LIONTIN buat penasaran...Archie dengan percaya diri tantangan dari Raven..
" Aku tidak akan gagal "... benar Archie harus yakin kamu. bisa 👍👍
💞🖤Icha
Luar biasa sebuah karya yang menambah wawasan dan keren...aq berulang" readnya...jadi ingat " Kebon Raya Bogor " seram menurut aq...apalagi bayangin
" Hutan Jiwa "..seperti makhluk yang tak bisa kasar mata....aq gk mau melihatnya jauh"in..

Apalagi Cedric bertemu dengan Ahli sejarah...pendapat" mereka yang berbeda" dan mengerikan seperti " Kafhar " yang haus darah..dua ahli d jadikan satu menjadi " Darah Tengah " seperti mediasi Darah Vampir dan Darah Manusia.
💞🖤Icha
Cedric yang masuk k fikiran Claire dengan meniru suara Dosen Prof.Hamwish..begitu lancar mengerjakan Aljabar...buat Helenpun gk percaya...
Cedric selalu care and attention k Claire..
Anastasia yang selalu menjaga dan memberi info k Cedric..👍👍💖💖
💞🖤Icha: Aljabar sama dengan Matematika...
total 1 replies
tina
lanjut kak
Tika
cedric punya pasukan yg luar biasa,,
aku juga penasaran sama liontinnya...kayaknya claire liontin cahaya😆😆😆😆
Tika
tegang sekali... kira2 apa ya yg berkaitan...
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!