Clara seorang gadis cantik yang ingin menuntut balas atas kematian keluarga nya ,yang di lakukan oleh sahabat ayah nya sendiri dan untuk melancarkan aksi nya dia mendekati anak bungsu dari pembunuh itu
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon putrioktober, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 24
Karena rumah sakit itu milik dari keluarga Miko makanya Miko sangat mudah mendapatkan informasi
,Setelah beberapa hari di rawat Clara pun di izin kan pulang oleh pihak rumah sakit ,begitu juga dengan mama nya Miko dia telah satu hari lebih awal pulang dari pada Clara .
" Mama udah sehat " ujar Riko menyambut kepulangan mama nya .
"Iya sayang mama sudah sehat ,kamu kenapa tidak menjenguk mama di rumah sakit nak " ujar mama nya Miko sambil menatap wajah Riko
" Riko lagi sibuk ma dan banyak sekali pekerjaan yang harus Riko urus ,kan ada Miko yang temani mama " ujar Riko beralasan
Mama nya berusaha tersenyum mendengar penjelasan anak sulung nya itu
" Mama tahu pasti kamu sibuk dengan urusan para gadis gadis cantik itu ,sampai kapan bisnis ini akan kalian jalan kan " ujar mamanya Miko dalam hati
" Mama kenapa ? " tanya Miko yang melihat mama nya melamun
" Tidak nak ,mama tidak apa apa" ujar mama nya Miko menutupi kegundahan hati nya .
Lalu Miko pun memanggil perawat yang bertugas mengurus mama nya untuk mengantarkan mama nya ke dalam kamar.
" Miko ayo ikut Abang ke ruang kerja papa " ujar Riko mengajak adik nya itu ke ruangan kerja papa nya .
Mereka pun langsung masuk ke dalam ruangan itu karena papa nya sudah menunggu mereka dari tadi
Miko dan Riko pun duduk di sofa yang berada di dalam ruangan kerja papanya
" Ada apa pa kenapa Miko di suruh ke sini ?" tanya Miko sambil meletakkan pantatnya di sofa
" Tiga hari lagi kita akan mengadakan pelelangan para gadis gadis yang ada di ruangan bawah tanah jadi kau harus ikut mengurus mereka ,papa tidak mau ada kesalahan lagi " ujar papa nya memberi tahu kepada ke dua anak nya
" Pa sudah lah untuk apa lagi kita menculik dan menjual para gadis gadis itu , kekayaan kita sudah cukup banyak sampai tujuh turunan pun tidak akan habis " ujar Miko sangat tidak setuju dengan bisnis papa nya itu.
" Miko ! Kau selalu saja membantah perkataan papa asal kau tahu semua yang ada pada diri mu itu hasil dari menjual para gadis gadis cantik itu " ujar Jimmy marah
" Sudah lah pokoknya papa tidak mau tahu tiga hari lagi kalian berdua di sana dan pasti kan tempat pelelangan itu aman " ujar Jimmy sambil menyuruh ke dua anak nya pergi
***
Di ruangan bawah tanah Livia baru saja terbangun dari tidur nya ,dia masih merasakan nyeri di perut nya itu .
Dan dia mengingat apa yang baru saja terjadi pada diri nya
" Aku hamil ? tidak aku tidak mau mengandung anak bajingan itu dia harus mati " teriak Livia histeris sambil memukul mukul perutnya.
Mendengar teriakan dari ruangan tahanan kekasih bos nya ,anak buah Jimmy pun menelepon Riko dia tidak mau terjadi apa apa dengan wanita itu
Karena tidak ada yang boleh masuk ke dalam ruangan itu selain dia dan ayah nya .
" Halo bos Riko nona Livia sedang berteriak teriak histeris saya takut terjadi apa apa dengan dia " ujar penjaga yang menjaga ruangan Livia
" Oke sebentar lagi sana sampai saya sedang menuju ke sana " ujar Riko mempercepat laju mobil nya .
" Aku tidak mau mengandung anak ini , tolong lepas kan aku " teriak Livia sambil terus menangis meraung Raung
" Hiks ..hiks" tangisan Livia sangat sedih terdengar
Tak lama Riko pun sampai di tempat itu dan masuk ke dalam ruangan itu
" Livia apa yang hendak kau lakukan " ujar Riko ketika di lihat nya Livia sedang mencari sesuatu di dalam lemari
Livia pun berdiri ketakutan ketika di lihatnya Riko sedang berjalan mendekati diri nya
Plak
Tamparan keras mendarat di pipi mulus Livia sehingga di sudut bibirnya mengeluarkan darah .
" Ah " teriak Livia sampai terjatuh ke lantai
" Apa yang hendak kau lakukan kepada anak ku ,kau ingin menghabisi nyawa nya aku tidak akan membiarkan itu terjadi" ujar Riko sambil menyeret Livia ke tempat tidur
" Ampun Riko sakit jangan siksa aku lagi " ujar Livia sambil terus memohon ampun
Tapi hati Riko terbuat dari batu dia tidak perduli dengan jeritan kesakitan Livia , kemudian di ikat nya tangan dan kaki Livia di tempat tidur dengan sangat kuat
" Lepaskan aku Riko jangan kau siksa aku seperti ini " ujar Livia menghiba
Bukan nya kasihan melihat Livia menangis tapi Riko menarik tali pinggang kulit yang dia pakai dan di genggaman dengan kuat
" Riko apa yang hendak engkau lakukan " ujar Livia menggeleng kan kepala dengan sangat ketakutan
" Ctas"
" Ctas"
Suara pecutan tali pinggang bersatu dengan jeritan Livia yang sangat pilu
" Ampun Riko ampun jangan sakiti aku lagi ,aku sudah tidak tahan " ujar Livia memelas
Riko pun menghentikan aksi nya itu ketika di lihat nya bekas cambukan di kaki Livia yang cukup banyak.
Livia pun mendesis kesakitan akibat cambukan di kaki nya
Lalu Riko pun mengambil obat dan mengoleskan ke kaki nya Livia dengan sangat hati hati.
"Ampun"
" Hiks..hiks" tangis Livia ketakutan
" Sudah diam jangan buat aku marah lagi ,dan jaga kandungan mu itu sampai kita menikah nanti dan ingat jangan berbuat macam macam kalau tidak kau tahu akibat nya" ujar Riko mengancam
Setelah itu Riko pun pergi meninggalkan Livia yang masih berusaha menahan tangis nya
***
Sedangkan Miko pergi berkunjung ke rumah nya Clara karena dia belum masuk kuliah karena kondisinya belum sehat benar
Clara yang duduk di teras sambil memainkan handphone nya merasa heran melihat ada mobil mewah berhenti di depan rumah nya
Dia pun menatap mobil itu dan menunggu siapa pengemudi mobil tersebut
" Mas Miko " ujar Clara lirih
Tak lama Miko pun turun dari mobil nya dan mendekati Clara yang masih duduk di teras rumah nya
" Hai Clara apa saya mengganggu kamu " tanya Miko sambil duduk di samping Clara
" Tidak mas saya pun lagi tidak ada kegiatan nih " ujar Clara sambil meletakkan handphone nya
" Bagaimana kalau kita jalan jalan sebentar untuk menghilangkan penat di kepala " ujar Miko mengajak Clara jalan jalan
" Hemm, bagaimana iya takut nya nanti ada yang marah " ujar Clara sambil berpikir
" Maksud nya ?" tanya Miko Pura pura tidak mengerti
" Itu lho cewek bar bar kamu "
" Angel maksud kamu " tebak Miko lagi
Clara pun mengangguk kan kepalanya dan pura pura
" Ha..ha..ha.."
Miko tertawa lepas melihat tingkah Clara yang mengemaskan
" Clara Clara aku dan angel tidak ada hubungan apa apa dia sudah aku anggap seperti adik ku sendiri " ujar Miko menjelaskan
" Tapi sepertinya dia naksir berat kamu mas " ujar Clara tak mau kalah
" Ah itu perasaan kamu saja,jadi mau tidak nih aku ajak jalan jalan " tanya Miko lagi
Clara pun seperti sedang berpikir dengan tawaran Miko
" Ayo dong mau ya " ujar Miko memohon
" Baik lah aku ganti baju dulu dan pamit dengan Abang ku sebentar " ujar Clara sambil bangkit dari duduknya
" Gitu aja pun tetap cantik " ujar Miko menggombali Clara
" Gombalan nya garing " ujar Clara melangkah pergi ke dalam
Clara memang sengaja mendekati Miko karena dia ingin mengetahui bisnis yang di jalani oleh orang tua nya
Dan menurut informasi yang dia terima dari cinta sebelum dia mati kalau Miko itu anak bos besar mereka anak dari Jimmy , walaupun perkataan nya belum lengkap dia yakin kalau dia ingin menyebutkan nama Jimmy
Entah itu Jimmy pembunuh keluarga nya atau pun tidak ,yang sudah pasti dia akan menyelidiki nya