NovelToon NovelToon
SuamiKu Sugar DaddyKu

SuamiKu Sugar DaddyKu

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Cinta setelah menikah / Nikah Kontrak / Kaya Raya / Romansa / Sugar daddy
Popularitas:5.6k
Nilai: 5
Nama Author: Putri_uncu

Pernikahan paksa seorang gadis muda yang harus membayar hutang keluarganya dengan seorang pria dewasa yang tak pernah dikenalnya sebelumnya.

memiliki suami yang kaya raya namun tak menjadikan bahagia karena tak selayaknya rumah tangga pada umumnya.

Zeva Ramona di nikahi oleh Dewangga sudiro pria matang yang berusia hampir kepala empat dan belum menikah, membuat keluarganya khawatir dan mencarikannya jodoh

memaksa dewangga untuk setuju dengan pilihan orang tuanya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Putri_uncu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

masakan atau racun?

"siapa bik?" zeva sedang sarapan bersama para art yang biasa dilakukannya

kali ini zeva ingin sarapan mie instan goreng untuk pengganjal perut dipagi hari

"tuan pulang!" bik sus mengintip dari jendela dapur yang bisa melihat ke garasi mobil

"simpan mie nya, tuan akan marah jika bau mie instan" bik sus segera mengambil piring yang berisi mie lalu menyimpannya ke lemari yang ada didapur dan membersihkan sisa-sisanya

"lagi tanggung juga!" zeva masih memegang sumpit ditangannya

"pagi tuan! Mau sarapan atau kopi?" lela menghampiri dewa dan bik sus masih sibuk menyembunyikan makanan dari dewa agar tak kena omel

"kopi saja!" dewa melangkahkan kaki tapi balik lagi " saya mau sarapan nasi, ada lauk apa?" dewa penasaran dengan ucapan mamanya yang mengatakan jika beberapa lauk yang dimakannya adalah masakan mertuanya dan dewa ingin memastikan lagi

"banyak tuan, ada daging cabe ijo, rendang, gulai ikan sama ayam kecap. Tuan mau yang mana?" tanya lela

"yang cabe ijo sama telur ceplok saja" dewa memilih menu simple untuk sarapan karena perjalanan panjang dan membuatnya merindukan masakan rumahan

dewa tak makan apapun di pesawat dan selama perjalanan pulang

"om dewa sudah ke kamar kan? , kita lanjut lagi apa bagaimana?" ucap zeva yang masih menunggu moment menghabiskan sarapan lezatnya

"nanti saja, kita masak dulu tuan mau sarapan nasi pagi ini!" ucap lela

"tumben amat pagi-pagi nasi, mau makan apa tuan?" bik sus yang biasa menyiapkan makanan

"emang biasa pagi sarapan mie atau gorengan?" tanya zeva

"biasanya hanya mau kue yang manis dan kopi pahit nyonya, aduh gawat bik daging cabe ijonya habis, kita masak yang baru cepat" lela

mengecek kulkas dan gawatnya stok dari mama zeva sudah habis jadi harus memasak dengan cepat dan daging tak begitu cepat matang

"tenang saya bantuin, saya tahu resepnya" zeva dengan percaya diri membantu memasak karena sudah sering melihat bu indri memasak makanan kesukaanya itu

"oke, saya buat telur ceploknya dulu" bik sus mempercayakan pada zeva yang terlihat lihat dan ahli menyiapkan bahan

"bik aku takut pake ini!" zeva memasukan daging ke panci yang digunakan untuk mempercepat daging empuk tapi takut meledak

"biar saya saja nyonya, nyonya masak bumbunya saja" bik sus mengambil alih dan dapur seperti akan kedatangan sultan arab yang begitu sibuk menyiapkan dua menu makanan saja untuk dewangga

beberapa menit kemudian dewa sudah turun dan berjalan menuju meja makan

"lela, mana sarapan saya!" dewa masih melihat meja makan kosong dan tak ada menu yang dipesannya tadi

Perutnya sudah keroncongan bahkan mau menuju koploan dikit lagi jika cacing di perutnya tak segera diberikan makan

"ini tuan, saya antar" ucap lela yang membawa nampan berisi nasi, daging cabe ijo dan telur ceplok pesanan majikannya

"oke! buatkan saya teh hijau saja" dewa melihat makanan didepannya sangat menggiurkan jika dilihat tak jauh berbeda dengan yang dimakan dewa di rumah mamanya dan di rumahnya sendiri beberapa hari lalu

Dewa mengambil sendok dan mulai mengambil nasi lalu beralih ke daging dan telur dimasukan ke piringnya untuk siap disantap

Meski tak biasa bukan berarti dewa tak pernah sarapan nasi saat pagi hari. hanya karena tak terbiasa saja

uhuk...uhuk

"bik, lela!" dewa memanggil kedua artnya yang sedang melanjutkan sarapan bersama zeva

"ck, ganggu aja om tua itu!" zeva lagi-lagi kesal karena tak jadi-jadi hanya untuk sarapan mie saja

"sebentar nyonya, ini habiskan saja saya sudah kenyang" ucap bik sus, dari suara panggilan majikannya paham jika ini bukan hal baik

"ayo la, buruan!"

kedunya berlari dari dapur menuju suara dewa di meja makan

"iya tuan? Nasinya tambah?" tanya bik sus tanpa melihat bahkan nasinya belum berkurang sedikit pun

"siapa yang masak ini?" tanya dewa pelan

"saya tuan" bik sus menunduk dan mengakui itu masakannya, takut majikannya marah jika tahu istrinya membantunya memasak, jantung bik sus sedang tak aman meski dewa tak bicara keras ataupun kasar

"jangan bohong!" dewa tak percaya karena masakan art nya biasanya juga enak

"maaf tuan, tadi nyonya bantuin masak biar cepat. Nyonya tau resep daging cabe ijo ibunya yang biasa tuan makan" lela segera jujur daripada dewa semakin marah

kalaupun dipecat ya sudah pulang kampung dan nikah sama tejo pikir lela

"jadi ini masakan istri saya?" dewa yakin zeva ingin meracuninya dan menginginkan kontrak nikahnya batal

"hanya bantu tuan, banyakan saya tuan!" bik sus masih membela diri

"ya sudah bawa ini kedapur, lain kali stok menu yang seperti ini yang banyak, beli untuk satu bulan kalau perlu" ucap dewa yang sudah tak selera makan dan memilih kembali ke kamar untuk istirahat

"iya tuan, nanti saya belikan yang banyak buat stok" ucap lela

"astaga la, hampir aja jantung copot. Mana cicilan di kampung masih banyak lagi" ucap bik sus setelah dewa meninggalkan meja makan

"tenang mba sus, tuan itu ngga pernah marah kan selama ini kalau hanya masalah makanan saja. Lagian istrinya yang masak dia juga mana berani" ucap lela

"iya bener juga, ayo bereskan"

"kok ngga dimakan? Wah ngga sopan sekali dia!" zeva marah karena melihat makanannya utuh

"nyonya tadi masakannya dicicipi ngga?" tanya bik sus

"saya sudah hapal resepnya buat apa dicicip.lagi, tapi penasaran sih apa seenak buatan mama juga ya!" zeva ingin mengambil daging yang dimasaknya

"jangan nyonya!" lela melarang

"dikit! Pelit banget" ucap zeva

"huek! Asin banget!" zeva membuang makanan yang tak bisa ditelannya karena terlalu asin dan hampir pahit

"om dewa marah sama kalian?" tanya zeva merasa bersalah

Keduanya menggeleng "tuan minta sekarang banyakin stok makanan yang siap saji saja, biar ngga repot" ucap bik sus

"kalau gitu nanti biar aku yang pesan sama mama, biar bik sus dan mba lela lebih banyak waktu ngobrol sama aku" ucap zeva

1
simta dila
impoten? 😁
Putri Uncu: hehe,/Shhh//Shhh//Shhh/
total 1 replies
simta dila
masih menyimak 👍
Putri Uncu: hai kak, ikuti terus kisahnya ya/Kiss//Rose/
total 1 replies
Putri Uncu
haiii kakak semua,,
semoga sukaaa ya sama karya baru author
selamat membaca!
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!