NovelToon NovelToon
Tuan Muda Terbuang Dan Khodamnya

Tuan Muda Terbuang Dan Khodamnya

Status: sedang berlangsung
Genre:Penyeberangan Dunia Lain / Light Novel
Popularitas:6.3k
Nilai: 5
Nama Author: Abdul Rizqi

Di desa penggarit, hiduplah seorang Tuan Muda bernama galih yang terbuang dari keluarganya sendiri karena fitnah dari kakak dan adiknya sendiri

Suatu hari, galih bertemu dengan satu ekor monyet putih yang terjebak di akar akar pohon di gunung pangrango.

galih tidak mengetahui bahwa monyet itu adalah sebenarnya sosok jin khodam yang menjelma menjadi monyet.

Namun, hubungan antara galih dan condromowo tidaklah sederhana. Mereka harus menghadapi berbagai macam tantangan dan bahaya yang mengancam desa mereka. Mereka juga harus menghadapi kebenaran tentang masa lalu galih dan kekuatan yang sebenarnya dimilikinya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Abdul Rizqi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

pusaka hidup

"Kamu ga becanda kan zah?" Tanya galih.

"Engga, mas emang punya khodam cuman khodam mas belum mau nemuin mas." Jawab fauziah.

"Jadi bisikan suara serak yang sering terdengar itu khodamku apa khodamku aki aki yah?" Gumam galih.

"Lupain soal kaya gituan zah aku ga perduli, oh yah zah tadi mas di kasih anak kambing."

"Hah! Di kasih siapa mas?"

"Di kasih pak jono orang kalibaros, mas di kasih kambing karena berhasil nyembuhin anaknya padahal mas cuman bisikin suruh bangun aja." Ucap galih

"Emangnya anaknya sakit apa mas?"

"Katanya sih sakit non medis zah, udah tiga bulan ga bangun eh baru di bisikin mas langsung bangun."

"Ohh."

"Kamu ga ada niatan mas, ngunjungin keluarga kamu ngenalin aku gitu." Tanya fauziah.

"Waduh bukanya mas ga mau zah, mas takut kamu ikut ikutan di hina sama kakak, dan adek mas. apa lagi ayah mas udah ngusir mas kalau ibu sih masih bisa kayanya zah." Ucap galih.

"Yah di coba dulu mas, tenang aja fauziah percaya sama mas dari pada omongan kakak dan adek mas nanti."

"Emm, mas pikirin dulu deh zah."

"Beli bakso yuk zah." Ajak galih.

"Ayo."

Galih dan fauziah berjalan ke warung bakso yang tidak jauh dari taman. Setelah galih dan fauziah sampai mereka memesan bakso. Tidak lama kemudian bakso yang di pesan mereka sampai.

Mereka berdua mengobrol dengan obrolan kecil, hingga larut malam mereka berdua baru pulang.

"Bang pesen lagi bang, dua porsi di bungkus." Ucap galih

"Siap bos."

"Buat siapa mas?"

"Buat bu nok sama bela."

"Waduh, maaf mas ngerepotin."

"Halah ga papah zah cuman bakso sekali kali neraktir calon ibu mertua sama adek ipar."

Waktu berjalan cepat fauziah dan galih akhrinya pulang pukul sebelas malam.

"Baru pulang zah?" tanya bu nok ketika fauziah dan galih sampai di rumah.

"Maaf bu, tadi keasikan ngobrol." Ucap fauziah.

"Mas galih kalau mau serius sama fauziah itu langsung lamar, jangan kaya gini keluar ga bilang pulangnya larut malem."

"Ma..maaf bu, insyallah secepetnya saya lamar fauziah bu."

"Beneran?"

Galih mengangguk.

"Hahahaha, akhirnya kamu nikah zah, padahal tadi ibu cuman bercanda eh malah beneran mau di lamar." Ucap bu nok sementara fauziah sudah memasang wajah sungkan.

"Ya sudah bu saya permisi,

assalamualaikum." Ucap galih.

"Walaikumsalam." Jawab fauziah dan bu nok.

Sesampainya galih di rumah, galih masuk kamar dan merenung.

"Kira kira ibu mau ga yah jadi wali nikahku?" ucap galih dalam hati.

Galih membuka ponselnya dan ingin menelphone nomer ibunya.

"Ah Udahlah nanti aja tanyainya." Ucap galih sambil mematikan ponselnya.

"Oh yah tadi fauziah bilang aku punya khodam apa aku coba panggil yah." Gumam galih.

Galih berdiri dan beranjak dari ranjangnya.

Galih berdiri tegak dan menginjak lantai 3 kali.

"Khodamku hadirlah!"

Krik..!!... krik.....!! krik.....!!

Suasana Henning tidak ada apapun yang terjadi.

Galih kemudian melebarkan kakinya dan menyatukan dua jari yang di silangkan secara horizontal, dan vertikal seperti Naruto.

"Hadeh kaya orang idiot aja gw kaya gini." Gumam galih.

Galih kemudian berbalik, dan hendak tidur tetapi matanya membulat, melihat monyet putih duduk di ranjangnya dan memperhatikanya.

"Monyet? masuk dari mana ini." Gumam galih. Galih mengambil gagang sapu dan mencoba mengusir monyet putih itu.

"Tenanglah nak, kau memanggilku kenapa kau malah mengusirku" Tiba tiba monyet putih tersebut berbicara.

"Hah!!, jadi kau khodamku?" Tanya galih

"Sejak kapan kau di sini?"

"Sejak pertama kali kau memanggilku, aku juga melihat tingkah konyolmu." Ucap Monyet putih itu sambil nyengir menampilkan gigi gigi kuningnya.

Tubuh galih merosot ke tanah.

"Kenapa nak, kenapa kau tampak kecewa?"

"Aku fikir khodamku sedikit sangar seperti harimau, singa, atau naga ini malah monyet apa yang bisa di harapkan, dan satu lagi apa nanti aku malah berubah jadi monyet." Ucap galih sambil memijit pelipisnya.

"Hahahahaha, kau menarik nak kenapa kau ingin memiliki khodam kuat?"

"Karena aku ingin menunjukan kebenaran tentang fitnah dari Adik dan kakakku, aku juga ingin memberikan adikku pelajaran agar menghormati kakaknya sendiri."

"Hanya itu?"

"Tentu saja, Memangnya apa lagi."

"Apa kau tidak bertanya tanya, kenapa aku tidak melindungimu dari fitnah adik dan kakakmu dan kenapa kau bisa di sini."

"Aku tahu, karena kau lemah kau hanya bisa memberikan bisikan bisikan ga jelas."

"Hahahahaha, tidak nak kau salah, aku bisa saja melindungimu dari fitnah adik dan kakakmu."

"Lalu kenapa kau tidak melindungiku? apa kau benar khodamku, atau justru kau hanya siluman monyet yang nyasar di sini."

"Karena author."

Galih "......"

"Tidak nak aku bercanda, karena semua ini sudah takdirmu sebelum kamu menunjukan kebenaran di keluargamu, kamu harus menyelesaikan masalah di desa ini, dan bukakah kau senang karena mendapatkan kebahagian di sini kau terlihat sangat senang, aku bisa membaca fikiranmu dari tadi kau hanya membayangkan manusia dengan khodam kucing kecil tadi."

"Masalah apa? Memangnya kenapa dengan desa ini, dan kau menghina lingga kucing kecil, tapi justru kau hanya monyet kecil bahkan kau bisa di makan lingga hanya dengan sekali telan."

"Hahahaha, aku senang berada di sisimu nak, kau manusia yang menarik. Untuk masalah yang ada di desa ini lama kelamaan kau akan tahu. bekerja samalah dengan calon istrimu dan kucing kecilnya aku pergi dulu. namaku condromowo. assalamualaikum." Ucap monyet itu lalu menjadi kabut dan menghilang.

"Walaikumsalam, ga jelas tau tau pergi, mana aku belum tanya kenapa dia bisa ngikutin aku apa, dia sama kaya lingga di turunin dari ayahku." Gumam galih.

"Halah bodo amat." Ucap galih kemudian menerkam dan memeluk guling yang di kasurnyaa Dan tidak lama tertidur.

Adegan berpindah di dapur rumah galih.

Hal yang tidak di ketahui galih saat ini condromowo atau monyet putih tadi sedang nangkring di atas rak piring.

Condromowo memandangi kujang di meja makan. kujang yang tadi pagi di dapat galih di selokan.

Kujang tersebut tiba tiba melayang dengan sendirinya.

Srring!! Kujang itu keluar dengan sendirinya dari sarungnya.

Kemudian kujang itu membelah udara, udara terbelah dan bilah kujang itu memasuki belahan udara tersebut.

"Ternyata itu pusaka hidup, haha...!! aku tidak perlu repot repot menyingkirkan dukun rendahan itu." Gumam condromowo kemudian menghilang entah kemana.

Adegan berpindah di gubuk ki trimo

Ki trimo yang sedang menyiapakan ritual santetnya tiba tiba di depanya udara terbelah kujang galih melesat dan langsung menusuk jantung ki trimo.

"Ba..jingan." rintih ki trimo kemudian mati begitu saja.

Setelah menusuk ki trimo kujang itu berputar putar membersihakan bilahnya sendiri dari noda darah, seolah kujang itu hidup. Kemudian kujang itu kembali membelah udara, dan langsung masuk ke sarungnya.

1
Benri Pakpahan
cerita kurang bagus
Jujun Adnin
lanjut
Jujun Adnin
ok
Sutono jijien 1976 Sugeng
semakin menarik
Teddy Aktadi
Luar biasa
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!