Ziva adalah seorang penulis novel romantis, tapi walaupun begitu dia tidak pernah sekali pun menjalin hubungan di dunia nyata.
tinggal sendiri tanpa orang tua,membuat dia semakin menutup dirinya tentang cinta, atau mungkin dia lebih ke tidak peka.
Suatu hari salah satu novel nya akan di jadikan sebuah film oleh salah satu sutradara, tapi mereka menyuruh ziva menambah peran figuran tambahan sebagai pemanis cerita.
Sebuah kejadian menimpa nya, dia di nyatakan koma setelah menolong seorang aktris papan atas, yang meninggal kan sebuah tanda tanya di akhir kesadaran ziva.
Keanehan terjadi saat dia bangun dan ternyata masuk ke dalam novel yang dia tulis, dan menajdi figuran menyedihkan yang dia tulis malam hari nya.
Posisi aneh di mana dia malah berpindah di saat sangat figuran telah melakukan malam panas dengan sang antagonis pria.
Bagaimana kelanjutan nya, ikuti kisah nya....
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon yulia setiani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 31 cemburu?
"Apakah kamu lelah. " tanya silas khawatir pada Netta.
Sebab gadis itu begitu serius mempelajari apa saja yang harus dia kerja kan sebagai sekertaris nya.
Padahal netta bekerja atau tidak, akan tetap silas gaji, lagi pula pekerjaan nya juga tidak sesering itu, karena dia juga ada kelas di kampus begitu juga netta nanti nya.
"Jangan terlalu memaksa kan diri mu. "Ucap silas lagi.
" kenapa? Kamu anggap aku gak bisa. "Tanya Netta.
Ia lelah karena terus menerus di tanya ini itu oleh silas, itu baik-baik saja jika tentang pekerjaan ini bukan.
" engga, aku gak pernah Ragu in kemampuan kamu ko. "Ucap silas menjawab.
"Aku hanya tidak mau kamu kelelahan netta. " ucap silas lagi.
"Iya iya, terserah mu saja. " ucap Netta memilih menjawab seperti itu.
Ia kembali fokus pada berkas-berkas yang di berikan sekertaris ayah silas, untuk nya pelajari sekarang.
"Kamu sudah membaca banyak sekali. " ucap silas.
"Kamu bisa diam gak si, aku lagi fokus silas. " ucap netta.
"Lagi pula kalo aku gak kerja keras, bisa-bisa aku gak di gaji nanti. " ucap Netta lagi.
"Memang nya seberapa banyak yang kamu butuhkan, aku akan mengirim nya sekarang netta, kamu jadi tidak perlu lelah bekerja. " ucap silas.
Netta menghela nafas nya lelah, lagi-lagi laki-laki itu terus menanyakan hal itu, netta lelah lama-lama.
"1 triliun. " jawab netta asal.
silas diam, membuat netta menyeringai ia menatap silas yang juga sedang menatap nya sekarang.
"Bagaimana, gak bisa kan, jadi diam saja. " ucap Netta.
"Mana no rekening nya. " ucap silas.
Damn!.
***
"Aku akan pulang dulu ke apartemen. " ucap Netta pada silas.
Ia sedang membereskan perlengkapan nya, dan memasukkan nya ke dalam tas, ia juga merapikan kemeja nya yang kusut entah kenapa.
Silas membuka jas nya, lalu memakai kan nya pada netta, gadis itu diam dan menerima perlakuan silas pada nya.
"Sudah sore, dan mulai dingin. " ucap silas sambil merapihkan jas nya pada netta.
"Terima kasih. " ucap netta tersenyum.
"Sama-sama, aku akan mengantarkan mu jika begitu. " ucap silas pada netta.
"Gak papa, aku bisa sendiri ko. " tolak netta.
"Gak bisa, aku gak akan biarin kamu sendiri, lagi pula sekarang tujuan kita pulang sama. " ucap silas.
Netta akhirnya menganggukan kepala nya pasrah mendengar ucapan silas, lagi pula lumayan hemat ongkos bensin.
"Ayo." ucap silas menggandeng tangan netta.
Mereka keluar dari ruangan silas, banyak pasang mata yang menatap kedekatan netta dan juga bos muda mereka.
Kedua orang itu, terlihat serasi saat bersama seperti itu, netta sebenarnya dari tadi ingin melepasmu genggaman tangan silas.
Tapi pemuda itu mengeratkan genggaman tangan mereka saat ini, alhasil dia hanya bisa pasrah saja.
"Silas." ucap seorang gadis mendekati silas dan netta.
"Kamu juga ada Netta, pipi kamu aman kan. " tanya gadis itu, dia Jesica.
"Tidak papa ko. " ucap Netta tersenyum.
"Baguslah jika seperti itu, silas kamu pulang dengan siapa. " tanya jesica lembut.
Silas tidak menjawab jesica, tapi dia memperlihatkan genggaman tangan nya dengan netta.
Membuat netta sedikit ketar-ketir di buat nya, ia sedikit takut karena jesica dia ciptakan dengan emosi yang tinggi.
"Eh, kalian dekat ya. " tanya jesica memincingkan mata nya.
"Kami bersahabat. " jawab Netta cepat.
"Eh benarkah. " ucap jesica.
"Iya kami berteman dari kecil. "Ucap silas.
"Begitu ya, aku kira kalian pasangan. " ucap Jesica terkekeh.
"Mana mungkin, aku kan sedang mengandung sekarang. " ucap Netta tertawa pelan.
"Benar juga, tapi netta jika ayah dari anak mu tidak bertanggung jawab seperti ini, tinggal kan saja dia. " ucap jesica.
"Benar juga. " ucap Netta menyeringai.
Ia merasakan genggaman tangan silas yang mengerat, menandakan jika suasana pemuda itu sedang tidak baik.
"Aku ada kenalan beberapa pria mapan dan baik, mungkin salah satu dari mereka cocok menjadi suami mu. " ucap jesica tersenyum.
"Begitu kah, tapi aku sedang mengandung. " ucap Netta menimpali ucapan jesica.
"Gak papa netta, aku yakin setelah mereka melihat mu, mereka akan menerima kondisi mu. " ucap jesica lagi.
"Bagus juga, nanti jika aku sudah berpisah dengan dia, beri aku kontak mereka mung-. " ucapan netta terpotong saat merasakan tarikan dari silas yang mengajak nya berjalan menjauhi jesica.
"Eh aku belum selesai berbicara silas. " ucap netta merenggut.
"Pembicaraan kalian tidak penting. " ucap silas datar.
"Menyebalkan." ucap netta.
Ia menoleh kebelakang dimana jesica yang masih menatap kepergian mereka, ia tersenyum dan melambangkan tangannya.
"Tapi ide jesica oke juga. " ucap Netta memancing silas.
"Apa maksud mu. " ucap silas marah.
"Coba fikirkan, jika salah satu dari pria itu adalah orang kaya, dan tampan aku tidak perlu bekerja kan, uang akan mengalir ke rekening ku setiap bulan. " ucap Netta terkekeh.
"Aku akan memberikan nya pada mu. " ucap silas marah.
"Kamu tidak perlu mencari laki-laki di luar sana, aku ada di sini Netta. " ucap silas datar.
"Ouh, kamu kan nanti akan menikah dengan perempuan lain, aku tidak mau hidup sendiri walaupun nanti dengan calon aegy. " ucap Netta terkekeh.
"Aku tidak akan menikah dengan siapapun. " ucap silas marah.
Netta terkekeh mendengar itu, silas ternyata sangat lucu jika marah.
"Sudah lah, ayo kita ke apartemen aku mulai lapar. " ucap netta sambil menaiki mobil silas.
"Kamu benar-benar membuat ku frustasi. " gumam silas pada netta.
***
Setelah menempuh perjalanan sekitar 20 menitan, akhirnya silas dan netta sampai di gedung apartemen netta.
Mereka keluar dari mobil dan masuk ke dalam kamar apartemen netta, silas duduk di sofa.
"Jangan terlalu membawa banyak pakaian. " ucap silas.
"Kenapa." tanya netta yang baru akan menaiki tangga.
"Kamu tidak ingat mommy, dia pasti sudah menyiapkan banyak pakaian untuk mu, bahkan mungkin sekarang dia sedang sibuk menyiapkan kamar untuk mu. " ucap silas terkekeh.
Netta tersenyum mendengar itu, ia menaiki tangga menuju ke kamar nya, dan mengambil beberapa pakaian dan memasukkan nya ke dalam tas.
Ia juga mengemas beberapa make-up dan skincare , juga barang-barang yang menurut nya berharga.
Lalu setelah itu ia memutuskan untuk mandi, sambil membawa satu set piama ke kamar mandi yang ada di bawah.
"Aku mandi sebentar. " ucap netta pada silas.
"Baiklah." ucap silas menjawab.
Netta masuk ke dalam kamar mandi dan mulai mandi, setelah sekitar 15 menit kemudian netta keluar dengan memakai piama yang tadi ia bawa.
Netta mendekati kandang riri, dan melihat gumpalan kucing putih nya yang sedang tertidur.
"Apakah aku boleh membawa Riri. " tanya netta pada silas.
"Boleh." ucap silas tersenyum.
'Apakah keputusan ku sudah tepat untuk tinggal bersama silas, riri. 'Tanya netta dalam hati pada riri.
'Iya nona, dengan begitu semakin dekat anda mengetahui kebenarannya. 'Ucap riri lagi.
'dan seperti nya sekarang ada misi yang harus anda lakukan. 'Ucap riri lagi.
'Apa. 'Tanya netta bingung.
'Seseorang akan datang ke sini... 'Ucap Riri.
***
di tunggu up selanjutnya 😍