Sinopsis : Aku tak pernah menyangka akan mendapatkan perlakuan buruk oleh teman - teman sekolah ku, dari SD sampai SMA aku selalu mendapatkan bullying, entah apa yg mereka dapatkan setelah aku hancur, kesalahan apa yg aku pernah perbuat pada mereka? tanda tanya itu sering melintas di benak ku, aku sangat sedih karna aku selalu mendapatkan hal itu, aku terlahir dengan suara kecil, aku tidak seperti anak laki - laki pada umum nya, karna aku memiliki banyak kekurangan.hidup ku sangat menyedihkan, sampai aku menemukan bakat asli ku sebagai penulis . aku memulai karir di Pf yg aku coba . dan dari sana aku bisa menemukan teman baru. ikuti kisah ku ini .
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon delita bae, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
ep 26" Pindah
Hari ini aku dan keluarga resmi pindah rumah, karna memang uang nya belum cukup. bapak memutuskan untuk mencari rumah kontrakan lain yg lebih murah dari yg kami tempati.
Aku membawa barang- barangku, setelah semua beres dan bersih, kami berjalan kaki menuju rumah kontrakan baru.
Setelah sampai di sana , mamah membereskan semua nya, waktu terus berjalan hingga petang menghampiri, azan maghrib pun berkumandang, aku segera ke kamar mandi, aku juga buang air kecil terlebih dahulu.
Setelah wudhu aku menghampiri pintu kamar untuk mengambil sajadah dan sarung kesayangan ku kami pun melaksanakan shalat maghrib.
Setelah beres melaksanakan shalat, aku berdzikir lalu berdoa.
Aku pun membereskan sajadah dengan rapih seperti semula. setelah aku menaruh sajadah itu di tempat tadi aku berjalan ke dekat pintu , aku melihat suasana di luar, ternyata ada sesosok gaib yg sedang berdiri menghadap ke kebun kosong, aku refleks menjerit karna sosok itu tiba - tiba membalikan badan nya.
" Mah pindah lagi, aku nggak mau di sini, takut" aku bergetar sambil menunjuk ke arah makhluk itu, mamah , bapak dan kak Manda memang tidak bisa melihat tapi mereka percaya sepenuh nya padaku.
" Oke, tenang dulu ya, kita ikut tidur di rumah nenek dulu, semalam ini, besok pagi kita cari rumah kontrakan lain" Bapak menenangkan aku yg terus - terusan bergetar . Bapak tidak mau kalau di pertahankan terus nanti hal tidak di inginkan terjadi.
" Ayo!" Aku menarik tangan nya bibir dan tangan ku bergetar, keringat dingin pun keluar membasahi punggung dan tubuh kurus ku.
" Iya , tunggu dulu, bapak mau ambil pakaian buat salin besok, ini barang di titipin dulu di sini" Bapak mengusap wajah ku yg terlihat pucat.
" Iya , ayo!" mamah dan kak Manda membawa tas berisi barang penting , lalu kami berjalan menelusuri jalanan yg gelap, bayangan itu masih menghantui ku.
Singkat, kami telah sampai di rumah nenek , aku langsung masuk dan duduk bergetar di kursi panjang empuk itu.
" Minum dulu!" nenek memberikan gelas berisi air putih padaku, nenek membelai rambut ku dengan penuh kasih sayang.
" Ma makasih nek" aku meminum nya dengan bergetar , mamah mengusap keringat dingin ku lalu melirik ke arah bapak yg tengah duduk melamun di dekat sepeda listrik milik bibi.
" No , tenang dulu ya, istirahat aja, besok kita cari kontrakan yg lebih murah yg lain lagi ya, bapak nggak mau kamu di ganggu sama makhluk itu kalo tetep di sana" bapak mendekati sambil tersenyum , belaian lembut menghampiri kepala ku.
" Iya , aku takut" Aku menghela nafas sejenak , bibir ku masih bergetar. Mamah memeluk tubuh ku, gelas itu sudah di simpan.
" Istirahat aja dulu, nonton TV , biar nggak tegang" Nenek mengecup kepala ku sambil tersenyum.kasih sayang nya terlihat jelas ,aku bersyukur nenek menyayangi ku.
Kami pun duduk dengan tenang di ruang tamu sambil menonton TV. Kak Manda mengelus lembut rambutku.
Mamah dan bapak sangat menyayangi ku mereka tak mau kalau aku sampai sakit karna gangguan makhluk gaib itu. Maka mereka memutuskan untuk pindah lagi.
Aku hari ini izin tidak masuk sekolah, karna aku mau membantu pindahan rumah. jantung ku masih berdegub kencang karna kekagetan dan ketakutan ku belum hilang. Aku sangat takut. karna sejak kecil aku bisa melihat makhluk gaib seperti itu.
Barang - barang itu masih berantakan , hanya baru sebagian yg beres tapi ternyata rumah kontrakan itu tidak cocok.