Rahma seorang mahasiswa semester akhir, terjebak di dalam tubuh pemeran utama di dalam novel dengan ending yang tragis.
tapi nasib baik masih berbaik hati pada nya. wanita modern itu masuk ke tubuh seorang Lady bernama Clarisse Corleone itu sebelum semua malapetaka terjadi beberapa tahun kemudian.
dan itu memberikan Rahma kesempatan untuk mengubah kebodohan Lady Clarisse dan menghindari sumber kematian wanita itu yaitu seorang Grand Duke Alexander Maximilians. dengan cara berhenti menjadi budak cinta pria itu dan berhenti mengejar-ngejar alasan yang membuat wanita itu mati dua kali seperti di dalam novel nya.
tapi mampu kah Rahma mengubah takdir tragis yang di miliki oleh Lady Clarisse?
sequel dari cerita "Lady Clarisse" silahkan di nikmati dan mohon dukungan nya.
disclaimer: cerita ini hanyalah sebuah fantasi dari imajinasi random bawah sadar penulis jadi banyak kejadian di luar nalar.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rahma rain, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
TRANSMIGRASI XXXII
Author Pov
Setelah pulang dari pusat kota Clarisse saat ini sedang makan malam bersama kedua orang tua nya tanpa Morgan yang memang sibuk di istana kekaisaran.
Di ruang makan itu terlihat sunyi dan hanya terdengar suara dentingan sendok dan garpu. Keluarga itu makan dengan khidmat. Dan dengan pikiran masing-masing di kepala mereka.
Hingga Duke Cristian memulai pembicaraan.
"Cla, setelah ini datang lah keruang kerja ayah. Ada sesuatu yang akan ayah sampaikan pada mu".
Mendengar ucapan itu Clarisse mengalihkan pandangan nya dari makanan yang ada di depan nya ke arah Duke Cristian.
"baiklah ayah".
"Clarisse, ibu mau kau makan yang banyak malam ini. Karena besok kau akan melakukan perjalanan yang sangat jauh. Ibu juga sudah memerintahkan koki untuk membuat kan mu beberapa roti keju dan makanan yang lain nya untuk kau bawa". Ucap duchess Thalita.
Mendengar ucapan dari ibu nya membuat batin Clarisse tertawa. 'ibu pikir aku akan pergi berpiknik dan berkemah. Untuk apa aku membawa makanan banyak. Yang ada makanan itu akan basi dalam beberapa hari. ternyata ibu-ibu di dunia Clarisse dengan di dunia ku sama. Jika dalam mode khawatir'.
"tapi Bu. Cla tidak memerlukan makanan itu!". ucap Clarisse mencoba menolak dengan lembut makanan tersebut.
"tidak Clarisse!! Kau harus membawa nya. Ibu tidak ingin anak ibu kekurangan gizi saat perjalanan berbahaya itu! Dan jangan membantah untuk yang satu ini Clarisse. Ibu benar-benar khawatir dengan diri mu!"
Mau tidak mau Clarisse akhir menganggukkan kepalanya. Mengiyakan semua ucapan ibu nya tersebut. Toh jika makanan itu akan basi dia bisa memberikan nya pada Jake. Agar pria itu memakan semua nya.
Setelah mereka menyelesaikan makan malam tersebut. Kini Clarisse berada di ruang kerja milik sang ayah. Mereka duduk di kursi melingkar yang ada di ruangan tersebut.
"Clarisse anak ku. Ayah ingin memberi tahu mu tentang sesuatu. Ayah ingin kau menjaga kekuatan mu itu dan jangan biarkan penyihir hitam mengetahui kekuatan mu. Jika tidak mereka akan mengincar mu. Dan bawa ini bersama mu". Duke Cristian mengulurkan tangan nya ke arah Clarisse dan memberikan sebuah batu kecil berwarna biru laut yang cerah. Batu itu terlihat sangat cerah.
Clarisse menerima nya dan melihat kembali batu yang saat ini ada di tangan nya.
"ini apa ayah?"
"ini adalah sebuah batu keberuntungan milik keluarga Corleone. Ayah memberikan nya pada mu agar kau selalu di berkahi keberuntungan dari langit. Ayah ingin anak ayah kembali dengan selamat".
Walaupun Duke Cristian sudah membicarakan hal ini pada Alexander tapi pria tua itu masih saja khawatir dengan keadaan putri kesayangan nya ini. Padahal Alexander sudah bersumpah akan menjaga dan melindungi Clarisse saat perjalanan tersebut. Tapi hati seorang ayah pada anak perempuan nya tidak bisa tenang ketika anaknya akan pergi jauh dari rumah.
"Clarisse janji ayah. Cla akan pulang dengan selamat dan menyelamatkan kekaisaran kita. Dan ayah Cla ingin ayah tetap waspada di kekaisaran ini selama Clarisse pergi. Apalagi dengan Marquess Jensen dari bagian Utara kekaisaran. pria itu terlihat mencurigakan".
"ayah mengerti Cla. Ayah akan berhati-hati pada pria itu. Yang terpenting sekarang bagi ayah adalah anak ayah pulang dengan selamat". Ucap Duke Cristian yang kini bangkit dari duduk nya dan akan melangkah menuju meja kerja pria itu.
Melihat hal itu Clarisse juga ikut bangkit dari duduk nya dan berjalan ke arah Duke Cristian dengan perlahan.
"ayah!! Bisakah Clarisse memeluk ayah sebelum pergi?"
Mendengar permintaan sang anak duk Cristian membeku di tempat nya berdiri. Entah kenapa permintaan Clarisse yang satu ini seperti sebuah perpisahan yang akan terjadi di masa depan.
Sementara itu Clarisse yang tidak mendapatkan jawaban berlari ke pelukan sang ayah dan memeluk pria tua itu dengan sangat erat.
"ayah!! Clarisse sayang ayah. Terimakasih atas kebaikan ayah selama ini. Ayah adalah ayah terbaik dalam hidup Cla. Berkat ayah dan ibu Clarisse bisa hidup dengan layak dan di limpah beribu kasih sayang. Terimakasih ayah".
Setelah mengatakan hal itu tanpa bisa di bendung air mata Clarisse menetes. Jiwa yang bersemayam di tubuh Clarisse saat ini benar-benar merindukan ayah nya. Memeluk Duke Cristian seperti ini seperti memberikan sebuah obat penghilang sakit yang sangat dia perlukan untuk saat-saat seperti ini.
Duke Cristian dengan perlahan mengangkat tangan nya untuk membalas pelukan dari putri kesayangan nya itu. Mengelus kepala Clarisse dan mencoba menenangkan nya. Ucapan yang di ucapkan oleh Clarisse seakan akan Clarisse akan pergi dan tidak akan kembali. Tapi Duke Cristian tidak mau egois dengan pilihan yang di buat oleh anak nya ini.
Ternyata bayi yang dia bawa 17 tahun yang lalu kini sudah dewasa. Tapi Duke Cristian masih menganggap Clarisse sebagai... "gadis kecil ayah yang lucu". Ucap Duke Cristian saat Clarisse melepaskan pelukan tersebut dengan lembut dan wajah nya sudah di hiasi air mata.
"lihat lah gadis kecil ayah masih cengeng dan tukang menangis. Jika kau terus-menerus seperti ini bagaimana bisa ayah melepas mu. Jadilah kuat Clarisse ayah mendukung mu!".
Clarisse mengangguk polos sambil mengusap air mata nya yang tadi sempat tumpah.
Setelah drama tersebut kini Clarisse pergi ke kamar nya dan akan menyiapkan semua brang yang akan di bawa. Bersama Lula yang juga ikut membantu.
Saat masuk ke dalam kamar Clarisse di buat terkejut dengan keadaan kamar nya yang kini penuh dengan barang-barang.
"Lula!! Kenapa semua barang-barang ini ada di sini?" tanya Clarisse dengan terkejut ke arah Lula yang sudah terduduk di lantai sedang mengemasi barang-barang tersebut.
"ini semua barang yang akan anda bawa. Nyonya yang memberi barang-barang ini dan nyonya juga bilang jika dia tidak ingin satu barang pun terlupa untuk di kemas". Jawab Lula dengan wajah polosnya.
Sementara Clarisse malah terlihat lemas. Terlihat di sana beberapa set gaun tidur, selimut yang tebal, alat-alat mandi.
"astaga!!! Ibu memberikan semua barang ini. Apa dia pikir aku akan pindah rumah atau berlibur! Jika aku membawa semuanya aku yakin kuda ku akan cepat lelah. Lula segera bersihkan kamar ini aku hanya akan membawa sedikit barang!". Perintah Clarisse pada pelayan pribadi nya itu.
Perjalanan yang akan dia lakukan tidak memerlukan barang-barang yang saat ini memenuhi kamar nya. Ibu Clarisse terlalu khawatir dengan keadaan anak nya di kemudian hari.
Clarisse mengemasi barang-barangnya dan kemudian berganti pakaian sementara Lula membersihkan kamar nya. Clarisse memakai pakaian seperti pria. Serta tak lupa jubah bertudung berwarna hitam. Malam ini dia akan segera bergerak ke kediaman Maximilians. Dan dari sana mereka akan pergi melewati hutan Frostgreen.
Di temani sang ayah, Clarisse kini menunggangi kuda nya beriringan dengan kuda Duke Cristian menuju kediaman Maximilians.
Mereka melakukan perjalan malam agar para bangsawan lain nya tidak mengetahui rencana kepergian mereka.
up up up💪💪💪