Rigel Narendra, 35th, seorang dosen disalah satu Universitas Seni yang paling populer di negara A. Selain seorang dosen, Rigel juga merupakan seniman patung dan tembikar. Rigel memiliki istri yang mengalami gangguan kejiwaan setelah anak kembar mereka meninggal di usia yang masih 2th.
Memiliki istri yang mengalami gangguan jiwa, membuat Rigel sedikit lelah, lelah karena harus mengurus sang istri setelah dirinya pulang bekerja dan lelah karena harus melampiaskan hasratnya sendiri karena sang istri tidak bisa melayani hasratnya.
Hingga akhirnya ia memiliki hubungan intens oleh Aluna Arabia, salah satu mahasiswinya setelah pertemuan dengan Aluna di sebuah acara pameran seni patung.
Mulai dari situ hubungan Rigel dan Aluna semakin dekat, hingga mereka terjebak dalam sebuah hubungan terlarang.
Apakah Rigel dan Aluna akan mengakhiri hubungan terlarang mereka?
Mari kita ikuti cerita Scandal With My College Student
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Miss Nath, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 31
🍁 Happy Reading 🍁
Saat sedang panas-panasnya berciuman, tiba-tiba terdengar suara derap sepatu berjalan memasuki ruang dosen.
Cepat-cepat Rigel melepas tautan bibir mereka.
Walaupun saat ini mereka sedang berada di dalam ruang kerja Rigel yang tertutup, tapi tetap saja karena pintu ruang kerja Rigel tidak di kunci, mereka takut ada rekan dosen yang tiba-tiba membuka pintu.
Setelah tautan bibir terlepas, Aluna refleks membenahi rambut dan letak kacamata kain yang menampung dua gunung susu-nya karena tadi Rigel sempat menaikkan kaca mata kain itu untuk mendaki menjamah gunung susu dengan tangannya.
Sama seperti Aluna, Rigel juga cepat-cepat membenahi letak Pejantan Tangguhnya yang sudah miring-miring seolah mencari celah untuk keluar dari dalam jeruji kain.
Setelah membenahi letak Pejantan Tangguh-nya, Rigel pun berjalan menuju kursi kebesarannya untuk mengambil tas kerja-nya. Lalu mengeluarkan satu amplop putih dari dalam tas kerjanya, setelah itu Rigel pun kembali berjalan menghampiri Aluna.
"Ini." Ucap Rigel seraya memberikan amplop itu pada Aluna.
"Ini apa, Mas?"
"Buka saja."
Aluna pun membuka amplop itu dan mengeluarkan isi dari dalam amplop.
"Ini kan tiket konser musik klasik Sei La Mia Vita, Mas?!" Ucap Aluna tercengang melihat tiket konser pertunjukan orkestra dari band orkestra paling terkenal di Italia. Dan pastinya harga tiketnya sangat lah mahal.
Rigel hanya menganggukkan kepalanya.
"Mas Rigel dapat tiket ini darimana?"
"Dari menang lotre." Jawab Rigel asal.
Mata Aluna membulat. Ia pikir Rigel sungguh-sungguh mendapat tiket itu dari menang lotre.
"Ya bukan lah!! Aku membeli tiket ini dari tiga minggu yang lalu."
Barulah Aluna mengendurkan saraf-saraf mata-nya yang sempat menegang karena melotot.
"Jadi bagaimana, apa kamu mau ikut bersama ku nonton konser itu atau tidak? Kalau tidak biar aku..."
"Aku mau, aku mau!!" Cepat-cepat Aluna memotong kata-kata Rigel.
"Kalau begitu nanti aku jemput jam tujuh." Balas Rigel.
"Tapi Mas...." Lirih Aluna.
"Tapi kenapa?"
"Mmm.. itu.. mm.. anu.." Aluna terlihat ragu mengungkapkan yang mengganjal dalam hatinya.
"Apa? Katakan lah!!"
"Aku tidak punya gaun untuk pergi ke konser mahal ini." Jawab Aluna dengan suara pelan.
"Oh.. itu, kamu tenang saja, aku sudah menyiapkan gaun spesial untuk mu. Mungkin sebentar lagi akan ada kurir yang menelpon mu dan mengatakan kalau dia sudah ada di depan kampus." Jawab Rigel.
Dan benar saja, beberapa detik kemudian ponsel Aluna berdering tanda ada panggilan masuk.
Cepat-cepat Aluna mengeluarkan ponselnya dari dalam tas-nya.
Panggilan masuk dari nomor tidak dikenal.
"Cepat jawab teleponnya!" Suruh Rigel.
Aluna pun menggeser tombol hijau di layar ponselnya.
"Halo, selamat siang." Sapa Aluna.
"Selamat siang, Mbak. Ini dengan Aluna?" Tanya laki-laki dari seberang telepon.
"Iya benar, saya Aluna. Ini siapa yah?"
"Ini kami dari Secepat Kilat, Mbak. Ada paket untuk Mbak Aluna. Sekarang saya sudah ada di depan pintu satu kampus Mbak Aluna."
"Oh.. iya, iya, sebentar lagi saya kesana. Tapi Mas, bisa gak Mas pindah ke pintu tiga aja, soalnya dari tempat saya sekarang ke pintu satu lumayan jauh Mas."
"Oh iya Mbak, baik. Saya tunggu di depan gerbang pintu tiga yah Mbak."
Panggilan pun berakhir.
"Kamu tuh yah Mas, satu hari ini udah dua kali bikin kejutan buat aku!" Omel Aluna. Tapi dalam hatinya ia senang dengan kejutan yang di berikan Rigel.
"Ini kan hari jadi kita yang sebulan Sayang, makanya hari ini penuh kejutan untuk mu. Dan kejutan ku bukan sampai disini saja, masih ada kejutan yang lain lagi." Ucap Rigel.
Blush. Wajah Aluna memerah mendengar kata-kata Rigel. Apalagi Rigel mengatakannya dengan tatapan menggoda.
"Sudah sana temui kurir-nya dan ambil paket untuk mu. Setelah itu langsung pulang! Jangan kemana-mana lagi! Kamu paham!" Ucap Rigel dan di balas dengan anggukkan kepala.
"Kalau begitu aku pulang dulu. Sampai jumpa nanti malam, Mas." Pamit Aluna lalu memutar tubuhnya dan berjalan menuju pintu.
Aluna pun keluar dari dalam ruang kerja Rigel.
Begitu sampai di luar ruang kerja Rigel, cepat-cepat Aluna keluar dari kantor para dosen.
🍁🍁🍁
Bersambung...
kenapa gk Taranka aja lebih manis sexi nya dapet cantik anggun nya dapet