Tahun ini adalah tahun pertama Layla kuliah, jadi orang tua Layla sangat khawatir kalau Layla akan mengalami masalah yang sama seperti saat Layla masih di sekolah menengah atas dan menengah pertama.
Layla adalah seorang gadis yang sangat nakal dan suka berkelahi, orang tua Layla sering diminta oleh guru untuk datang ke sekolah karena ulah Layla. Oleh karena itu, mereka memutuskan untuk menjodohkan Layla dengan seorang dosen di kampus Layla. Secara kebetulan, dosen tersebut adalah anak dari teman dekat ayah Layla.
Layla tidak bisa berbuat apa-apa karena keputusan ayahnya sudah tidak bisa diganggu gugat lagi. Layla akhirnya menikah, setelah menikah dan Felix tidur di kamar terpisah.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Tomat _ merah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 12 " Turunkan tangan mu "
Felix mengeraskan rahang nya marah marah, " Katakan sekali lagi!! " Bentak Felix dengan keras lalu mencengkram Lengan Layla dengan kasar.
Layla meringis kesakitan lengannya memerah karna dicengkeram oleh Felix. " L-Lepas Felix!! sakit " Ucap Layla mencoba melepaskan genggamannya.
Arion yang menatap Layla kesakitan mencoba menolong Layla tapi Tatapan yang di layangkan Felix membuat nya terdiam.
" Katakan di mansion nanti! " ucap Felix menarik Layla dengan kasar, Felix mengambil uang nya lalu melempar nya ke arah Arion.
" Ambil! jika aku melihat mu masih mendekati Layla akan ku layang kan nya wa mu!! " ucap Felix lalu segera menuju Mobilnya sembari Menarik Layla.
Arion menatap uang uang itu dengan tajam, " Aku tidak membutuhkan ini " gumam Arion mengambil uang nya dan memberikan nya kepada tukang ice cream di sana.
Felix menarik Layla lalu memaksa nya masuk dan memasangkan sabuk pengaman nya dengan kasar.
Felix berlari ke samping ke kursi kemudi, setelah masuk Felix melajukan mobilnya dengan kecepatan tinggi.
" F-Felix!! pelan pelan! " Teriak Layla dengan histeris ketika mereka hampir menabrak truk besar di depan mobilnya.
Felix mengabaikan permintaan Layla lalu melajukan mobilnya dengan lebih tinggi lagi, Layla menutup matanya takut.
*
*
*
Sesampainya di mansion Felix segera turun lalu berlari ke samping yaitu kursi yang ditempati Layla.
Felix menarik Layla turun lalu menarik nya secara kasar, " F-Felix! apa yang akan kau lakukan. Lepaskan aku! " ucap Layla mencoba melepaskan genggamannya.
Felix menggeram marah, lalu segera Felix menggendong Layla dengan kasar. Layla hendak memberontak dan melontarkan kata kata.
" Berhenti memberontak atau aku akan menghukum mu lebih kasar lagi!! " bisik Felix dengan tajam.
Kata kata yang di lontarkan Felix mampu membuat Layla terdiam sejenak, Felix memasuki kamarnya lalu menutup pintu nya kencang.
Lalu Felix melempar Layla ke ranjang nya yang besar itu, Felix merobek Pakaian Layla dengan kasar.
Layla Mencoba menghentikan tindakan Felix tapi tangannya di tepis dan di tahan oleh Felix.
Felix menyeringai ketika melihat Layla yang sudah tanpa busana, Sedangkan Layla menutupi tubuhnya memakai tangannya dengan takut.
" Turunkan tangan mu " ucap Felix dengan nada mencekam, Layla menggeleng dengan cepat.
Felix berdecak lalu tanpa aba aba Felix melumat bibir manis Layla dengan sedikit kasar, Layla mencoba menutup mulutnya rapat.
Felix yang menyadari itu langsung menggigit bibir bawah Layla, Layla meringis langsung membuka mulutnya.
Dengan kesempatan itu Felix langsung memasukkan lidahnya dan menjelajahi seluruh inci di dalam mulut Layla.
Ciuman itu berlangsung Layla seperti kehabisan nafas nya ia memukul mukul dada bidang Felix dengan keras.
Felix yang menyadari langsung melepaskan ciuman nya, Layla Menghirup udara dengan cepat.
" Hentikan Felix!! " ucap Layla dengan keras, " Berhenti? siapa yang memulai duluan, gadis nakal?! " jawan Felix dengan keras.
Felix menatap ke bawah ke arah put ing payu dara milik Layla, lalu Felix Melumat nya dengan nikmat.
" A-ah!! Tidak Felix hentikan!! " ucap Layla mengerang geli, Felix menyeringai nakal lalu menggigit Put ing milik Layla.
Layla menjambak rambut Felix dengan pelan mencoba melepaskan nya, " Eum Felix!! " Lirih Layla dengan pelan.
Felix melepaskan lumatan nya itu lalu Felix membuka lebar paha Layla dengan cepat, " Felix!! ku mohon tidak tidak aku tidak mau!! " ucap Layla menangis memberontak.
Felix yang melihat air mata Layla hanya berdecak, " Dammit!! aku terlalu berlebihan " gumam Felix.
Felix beranjak dari Ranjang nya dan melemparkan Pakaian Layla ke arah Layla yang sedang terbaring.
" Hukuman ini untuk mu, jika kau membuat masalah lebih besar lagi. Aku tidak segan segan untuk menghukum mu lebih kasar lagi!! " ucap Felix dengan keras sebelum melangkah pergi dari sana.
Layla mengusap air mata nya dengan takut, Layla segera memakai pakaian nya lalu pergi ke kamar mandi untuk membasuh muka.
*
*
*
Felix baru melangkah keluar dari lift tetapi pandangannya tertuju pada ruang tamu yang di datangi oleh murid nya.
Felix menghembuskan nafas nya, Felix melangkah menuju ruang tamu. " Malam anak anak " ucap Felix dingin.
" Malam pak " ucap delapan mahasiswa dan mahasiswi itu yang hadir, " Kalian semua perwakilan? " tanya Felix sembari duduk di sofa.
" Iya pak kami perwakilan " ucap mahasiswi yang mencoba menggoda Felix dengan mengedipkan matanya.
" Apakah mata mu kelilipan? " tanya Felix datar, Mahasiswi itu terdiam dan tertunduk.
" Baiklah, saya akan menjelaskan materi nya, kalian boleh siap kan buku. catat yang penting nya saja " ucap Felix Sembari membuka buku untuk dijelaskan.
Ketika Felix sedang menjelaskan Bi emma menghampiri Felix dengan tergesa, " T-Tuan nyonya Layla tidak ada di kamar nya, dan saya cari ke seluruh ruangan tidak ada tuan " bisik bi emma dengan gemetar.
Felix mengeraskan rahang nya marah, " Pergi kemana lagi gadis nakal itu " gumam Felix dengan geram.
" Baiklah anak anak cukup sampai disini, kita lanjutkan di kampus saja " ucap Felix lalu segera melangkah pergi.
delapan mahasiswa dan mahasiswi itu segera mengemas barang barang nya dan pergi.
*
*
*
Drtt..
Drtt..
Felix mengambil ponsel nya dan mengangkat nya tanpa melihat siapa yang menelepon nya, " Felix!! apa yang kau lakukan kepada Layla? " bentak Flora.
" Apa yang Mommy maksud?! " ucap Felix yang masih fokus menyetir, " Layla kembali ke rumah nya menemui orang tua nya, dan dia menangis karna mu!! " ucap Flora.
" Aku tidak melakukan apa pun, mom " ucap Felix dengan datar. " Mommy tidak mau tau jemput Layla dan bawa menantu mommy ke sini!! " ucap Flora kesal.
" Ta- "
" Tidak ada tapi tapi Felix!! " ucap Flora lalu Mematikan panggilan nya, Felix memukul setir nya dengan keras.
Felix segera berbelok arah menuju ke rumah milik orang tua Layla.
*
*
*
" Ma.. aku ga mau pulang ke mansion Felix!! " Tangis Layla si pelukan sang ibunda, " Layla, itu hal yang wajar untuk sepasang suami istri " ucap moana dengan lembut.
" Tapi Ma, aku sama sekali ga suka ama perbuatan Felix.. " ucap Layla dengan sedu, " Kamu akan terbiasa sayang " ucap Moana sembari mengusap lembut rambut Layla.
" Mama dan Papa ingin sekali punya cucu loh " ucap Moana, Layla membelak kaget lalu segera Melepaskan pelukannya.
" Mama!! " Teriak Layla dengan kencang, Moana tertawa tipis lalu memeluk Layla kembali.
" Orang tua Felix juga menginginkan cucu, sayang " ucap Moana, Layla segera menggeleng cepat.
" Aku ga mau ma " ucap Layla mengeratkan pelukannya. Albert datang sembari membawanya berkas di tangannya lalu duduk di sofa.
" Sayang, Mama papa, orang tua Felix menginginkan cucu.. " ucap Albert lembut.
Layla menatap ayah nya dengan tajam, " Aku masih membenci nya, dan tidak akan mencintainya!!! " ucap Layla dengan lantang dan kembali memeluk sang ibu.
*
*
*
Bersambung..
Haiii, kak aku mampir! Semangat nulisnya yaw 😍✨
yuk mampir juga jika berkenan/Smile//Pray/