"sugeng rawuh dhateng desa kembangan, sinten mlebet mboten saget medhal".
kalimat pertama yang ryuka dengar ketika memasuki desa kembangan yang penuh misteri.
Dapatkah ia memecahkan misteri asal usul desa kembangan yang penuh kutukan dan menggagalkan ritual kehidupan abadi nyai gandari?
Yuk baca bab-bab selanjutnya yang penuh teka-teki dan misteri ini dicerita kisah nyai gandari✨
_happy reading_
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon RoroAyu_Kimberly, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
MELAWAN NYI SRINTIL
Ryuka mencari Egi di sekitar rumah. berharap ia akan menemukan Egi di salah satu ruangan
namun usahanya sia-sia. Egi tetap gak dapat di temukan. sampai ia nekat keluar rumah.
"nduk, mau kemana? " Mbah Sutijah sush berada di ambang pintu.
"mas Egi hilang, mbah! "
" masuk rumah dulu! " perintah Mbah Sutijah .
Ryuka kembali memasuki rumah. Mbah Sutijah menutup pintu dan menguncinya.
" mas Egi tidak ada di rumah, mbah " Ryuka panik.
"sudah kamu cari di sekitar rumah? "
" sudah! tidak ada! "
"besok saja kita cari dia. sekarang sudah malam. bahaya kalau keluar rumah! "
" tapi mbah. kalau mas Egi kenapa-kenapa bagaimana? aku khawatir ada sesuatu yang membawanya pergi! "
"kembali ke kamarmu nduk!, apa lagi kamu ini seorang gadis! dan tujuh hari lagi memasuki bulan purnama, bisa-bisa kamu jadi incaran para demit! "
Dengan terpaksa Ryuka menuruti perintah Mbah Sutijah . namun di dalam kamar, ia tetap saja gelisah. akhirnya Ryuka pergi juga lewat jendela kamar.
Ryuka mengendap-endap berusaha agar langkahnya tidak di dengar simbahnya dari dlam rumah.
begitu di rasa aman, Ryuka segera berlari ke jalanan.
" aku harus pergi ke rumah Nyai Gandari. tidak peduli dengan apa yang terjadi! "
Ryuka berjalan menuju rimbun bambu perbatasan desa dengan hutan bagian utara.
ia memantapkan diri melangkah masuk ke dalam hutan.
baru melangkah, Ryuka merasa ada cahaya di belakangnya. ia pun menoleh. rupanya jimin ada di belakangnya dengan membawa obor
"gadis edan! mau kemana Malam-malam begini? tanpa penerangan masuk ke dalam hutan? " tanya jimin.
" bukan urusan kamu! " Ryuka terus saja berjalan.
tak sangka, jimin malah mengikuti di belakangnya.
" kenapa mengikuti ku? " tanya Ryuka.
" aku bukan mengikuti mu! tapi aku memang mau ke sana" jawab jimin.
" kemana? "
" ke tempat yang smaa dengN tujuanmu! "
Ryuka menoleh ke arahnya.
" itu artinya kamu mengikuti ku! "
"memangnya kemana tujuanmu? berapa kali aku harus ingatkan jika wanita tidak boleh keluar malam! "
" tidak perlu mengingatkanku, kang! bahkan peringatan dari simbah juga tidak aku hiraukan! "
"ngeyelan! "
"diam atau pergi? " bentak Ryuka kesal.
Jimin meraih tangan Ryuka.
" kamu yakin mau ke sana? itu adalah kawasan hutan jati berbahaya! apa tidak tunggu besok pagi saja? "
" aku harus temukan mas Egi sebelum terlambat! "
"memangnya Egi kemana? " raut muka jimin berubah menjadi serius.
" dia di gondol demit! aku yakin ini ulah Nyai Gandari! '
"jadi kau mau ke rumah siluman itu? "
" hahhh? siapa yang aku sebut siluman? "
" wanita tua yang terlihat lebih muda seprti setengah dari umurnya! " jawab jimin.
"jadi kau tahu siapa dia sebenarnya ? "
" tentu saja! aku ingin membalas perbuatannya yang telah membuat adikku menjadi trauma , sehingga dia sering linglung dan berakhir di mangsa nini gandrung! "
" kita harus berhati-hati kang!wanita itu pemuja siluman macan putih! "
" dari mana kau tahu! apa karwati bercerita padamu?"
"awalnya aku memang tertarik dengar cerita karwati. hingga aku mengikuti rombongan Nyai Gandari melakukan ritual aneh di sebuah air terjun. "
" apa? kau memang lebih gila dari pada adikku! itu sangat berbahaya! "
" aku tahu! "
mereka memasuki hutan jati. semerbak wangi melati menyeruak merasuk hingga ke tenggorokan.
Suara gamelan dan tembang Jawa
mulai terdengar di telingga.
sosok wanita ber selendang kuning nampak sedang menari mengikuti irama musik.
"kita harus melewati wanita itu tanpa menoleh kang! dan kita harus menyusuri lorong itu" bisik Ryuka.
jimin mengerti. Mereka melewati wanita itu dan memasuki lorong.
" cah bagus, meluo karo aku! "
(anak tampan, ikutlah denganku!)
bisikan itu berulang kali terdengar. namun, mereka sama sekali tidak merespon sedikit pun.
mereka terus berjalan mengikuti lorong bangunan tua itu, dan sampai pada ujung lorong.
angin bertiup kencang hingga Ryuka hampir kehilangan keseimbangan. hampir saja tubuhnya melayang tertiup angin, beruntung jimin menahan tubuhnya dari belakang.
angin semakin kencang. jimin semakin erat memeluk tubuh Ryuka.
namun, kali ini angin kencang berhasil menghempaskan tubuh mereka hingga membentur dinding bangunan yang terbuat dari batu.
bughh!!!!
jimin merasakan sakit pada punggungnya. sementara Ryuka menimpanya.
angin kencang sudah berhenti. sat mereka hendak bangkit , mereka malah di kagetkan dengan sosok nyi SRINTIL yang sudah bediri tak jauh dari mereka.
" kenapa kau masih mengikuti kami hingga ke sini? bukankah kami tidak punya urusan denganmu? "
"ini masih wilayah alas jati! kalian tidak bisa dengan mudah melewati wilayah kekuasaan ku! "
Nyi Srintil menyebabkan selendangnya. dengan cepat Ryuka dan jimin menghindar.
Ryuka merasa tubuhnya sangat ringan. seperti ada energi yang menggerakkan nya.
ia meloncat tinggi dan melakukan perlawanan kepada Nyi Srintil. satu tendangan mendarat di dada Nyi Srintil.
" kurang ajar! "
Nyi Srintil sangar murka. ia kembali memainkan selendangnya. satu sabetan mengenai tubuh Ryuka.
Ryuka terhempas sejauh tiga meter dari tempatnya berdiri. ia memegangi perutnya yang terasa sakit akibat serangan selendang Nyi Srintil.
jimin tak tinggal diam. dia pun ikut menyerang juga dengan ilmu kanuragan yang ia pelajari dari kakeknya.
Nyi Srintil mengerahkan seluruh kekuatannya. hingga ia berhasil melilitkan kedua selendang pada tubuh Ryuka dan jimin.
batu permata di kalung Ryuka bergetar. ia hendak menyentuh. namun tangannya terikat kuat.
" ha ha ha ha ha ha..... aku akan membawakalian ke alamku"
Jimin memutar tubuhnya, berusaha melepas jeratan selendang Nyi Srintil. namun, Nyi Srintil semakin mempererar ikatan selendangnga
membuat jimin semakin susah untuk bergerak.
Nyi Srintil bersiap untuk melesat ke udara. tapi, Tiba-tiba kepakan sayap besar menerpa wajahnya.
Nyi Srintil lengah dan melepaskan jeratan selendangnya. Ryuka dan jimin Seketika terjatuh. mereka mencoba mengatur napasnya yang terasa berat.
"kurang ajar! apa? masalahnya Erlangga! kenapa kau mengganggu ku!? '.
Nyi Srintil begitu marah dengan kedatangan Erlangga yang mengganggu nya.
"kau menyakiti calon istriku! "
jimin dan ryuka saling berpandangan.
"jadi, wanita itu calon istrimu? h a ha ha apa kau tidak salah pilih? "
Erlangga tidak menjawab dan langsung menyerang Nyi Srintil.
kepakan sayapnya yang besar menghasilkan hembusan angin hingga menerbangkan daun-daun kering yang berserakan di tanah.
Nyi Srintil gak mau kalah. ia memainkan selendangnya. melawan Erlangga denga sekuat tenaga.
"ini kesempatan kita! " bisik jmin.
Ia segera menggandeng tangan Ryuka dan berlari sekuat tenaga.
"apa mereka tidak mengejar?! "
sambil terus berlari, mereka sesekali menoleh ke belakang.
" kita hampir sampai di perbatasan hutan! ku rasa kita akan aman ketika sudah keluar dari hutan ini! "
Ryuka sangat kelelahan sehingga tidak dapat mengimbangi laju kaki jimin, dan ia pun terjatuh.
jimin menyadari pegangan tanganya yang terlepas.
" Ryuka! "
" aku tidak apa-apa, "ucap Ryuka sambil mengatur napas.
" selalu sja bilang tidak apa-apa! " tanpa banyak bertanya. jimin membopong tubuh Ryuka yang tampak lemah itu.
" turunkan aku! "
Ryuka memberontak dengan keadaan lemas.
Jimin tidak peduli dan terus berjalan. hingga mereka sampai di pinggiran hutan dan menurunkan Ryuka di bawah pohon.
" kita istirahat dulu. Mereka tidak akan mengejar sampai sini. lagi pula ini sudah pagi".
terlihat cahaya merah ke kuningan dari arah timur. ternyata memang benar. malam sudah berganti dengan pagi.
" kenapa siluman tadi menyebutmu calon istrinya? apa kau punya perjanjian ghaib dengan siluman elang? " tanya jimin.
" kau gilak! ? mana mungkin aku berurusan dengan siluman! aku juga tidak tahu kenapa dia menyukai ku. bahkan aku pernah di culik dan di bawa ke alamny. "
" apa? dan bagaimana bisa kau selamat? "
"ada sesuatu yang menolong ku. "
Meski tidak paham dengan cerita Ryuka, jimin mengiyakan saja.
" tunggu di sini! " kata jimin.
" kamu mau kemana? " Ryuka masih enggan beranjak dari tempatnya duduk.
" di sana ada mata air, aku ambil air dulu, jangan kemana-mana! "
jimin pergi ke arah sungai kecil yang mengalir jernih. kemudian memetik daun yang cukup lebar, lalu ia minum terlebih dahulu, kemudian membawakan se pincuk air kepada Ryuka.
" minumlah! kau pasti haus! "
Ryuka segera meminumnya.
jimin kembali duduk di samping Ryuka, bersender pada pohon yang rindang. saking lelahnya, mereka sampai tertidur.
setengah jam berlalu, Ryuka membuka mata. melihat di sampingnya ,jimin masih terlelap.
" kang jimin! " Ryuka menggoyangkan tubuh jimin pelan.
jimin terbangun.
" apa kita akan melakukan perjalanan sekarang? " tanya jimin.
" iya,! tapi kita harus berhati-hati. apa kang jimin pernah ke rumah Nyai Gandari? "
"ya! semua warga desa kembangan pernah di undang ke rumahnya. waktu dia mengadakan pertunjukkan tari sintren. "
sambil berjalan, mereka mengatur strategi agar tidak slah melangkah. mereka memutuskan untuk menyusup melalui belakang rumah besar itu.
sementara itu di rumah Mbah Sutijah ....
" nduk! kamu kemana? ”
Mbah Sutijah mencari keberadaan Ryuka dan Egi . ia sangat cemas , mengingat semalam Ryuka sempat keluar rumah..
Mbah Sutijah sudah berusaha mencari kedua cucunya. mulai dari sekitar rumah, sungai dan tempat yang biasa di kunjungi mereka.
akhirnya dalam keputus asaan, Mbah Sutijah melapor kepada lurah purnomo.
"jadi kedua cucu simbah hilang? "
"iya pak lurah. tolong bantu saya mencarinya. "
" baik mbah aku akan mencoba melihat keberadaan mereka"
Purnomo membakar kemenyan kali mulutnya komat kamit membaca mantra.
Ia merasakan suatu energi yang sangat kuat sehingga dirinya terpental.
" b-bagaimana, pak lurah? ' Mbah Sutijah mulai cemas.
" aku tidak bisa menerawang keberadaan mereka mbah! nampak nya kedjmua cucu Mbah Sutijah berada dalam lingkaran energi yang sangat kuat sampai aku tidak bisa melihat keberadaan mereka! "
"aku rasa, cucumu yang perempuan itu telah di mangsa siluman yang mencari tumbal di bual purnama. mengingat enam hari lagi adalah bulan purnama. pada bulan purnama yang akan datang. seperti yang di alami para gadis yang hilang sebelumnya. ".
" baiklah kalau begitu, pak lurah. saya pamit pulang! "
makhluk apa sebenarnya yang memakan korban setiap purnama? sampai-sampai enrgiku tisak bisa menerawangnya! jika jenis diluman atau demit biasa, tentunya sngat mudah bagiku mengetahui keberadaaanya! "
setiap hari purnomo berusaha mencari tahu, namun sampai sekarang ia belum berhasil menguak misteri hilangnya para gadis di desa kembangan.
terpaksa deh...nikah sm org jahat