kisah cinta dalam perjodohan, penuh luka dan air mata, hanya Demi mewujudkan wasian terahir dari kedua orang tuanya ia rela menikah tanpa cinta...
bagaimana. selajutnya apakah pernikahan dan juga cintanya bersambut atau hanya menambah luka di hatinya...
ikuti terus sahabat Nana imuet.....
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon salsabilaimuet, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Mencoba menjelaskan
Tama yang selama berada di dalam ruangannya terasa gelisah karena ia belum bertemu dengan istri nya apalagi ia lupa semalam ia mengabaikan falinda..
"Bodoh Lo Tama, hanya kerena ada Jessica Lo gak bisa bilang jika Lo udah punya istri, apalagi mungkin falinda sudha melihat saat mereka berciuman tadi malam.." Tama frustasi membayangkan kejadian semalam yang begitu tiba-tiba dan ia pulang yang menikmati..
"Sial..." umpatnya.
Felix yang mendengar tama mengumpat heran bagaimana Tidak masih pagi bosnya sudah mengumpat, aneh menurutnya .
"Kenapa pagi-pagi udah mengumpat saja apa Tidak ada yang Lo kerjakan sehingga pagi-pagi seperti orang kesetanan saja, waras kamu..." Felix yang masuk. Dan duduk di hadapan Tama membawa sebuah berkas.
"Apasih Lo. Ganggu aja, emang gak ada kerjaan Lo berada disini." maki Tama.
"Siapa juga yang gak punya kerjaan banyak kali, nie Lo tanda tangani, dan heran deh apa yang sedang lo pikirkan." Felix menyerahkan map di tangannya..
"Gue pusing, gue mau jelasin dari mana ke falinda.."
"Maksudnya, Lo buat kesalahan..." mata Felix memincing..
Tama mendesah, ia pun menceritakan tentang kejadian semalam, Felix bergemuruh dan tangannya mengepal tapi ia tidak ingin ikut campur lagi.
"Gue gak tahu harus bilang apa lagi tam, gue udah saranin Lo berkali-kali tapi Lo tetep saja, jadi jika falinda sudah tak menganggap Lo jangan salahkan dia, mungkin dia cepek kali, jangan sampai Lo menyesal di kemudian hari, dan bukanya gue udah peringatan ko jangan dekat dengan Jessica, tapi Lo masih sama saja, " Felix yang capek akan sahabatnya itu bodoh nya masih di pelihara.
"Tapi gue gan bisa tolak Jessica, Lo hati sendiri bukan jika Jessica adalah salah satunya gue masih bertahan sampai sekarang.." ungkap Tama.
"Serah Lo deh. padahal ya lo tahu sendiri Jessica itu seperti apa, apa Lo gak capek juga sudah pernah di hianati olehnya.."
"Tapi dia gak seperti falin, Felix mereka hanya teman dekat saja.." Tama yang menyangkal
"Serah lu deh, gue capek, kalo Lo masih mau pertahankan falinda mending Lo jauhin Jessica, " ungkap Felix.
"Gue gak bisa..."
Felix yang mendengar ucapan terakhir Tama langsung beranjak pergi, baginya sia-sia panjang lebar, Ujung-ujungnya tak di pakai juga... Berjalan sambil memikirkan akan gimana dengan falinda Felix prihatin dengan falinda uang yang mendapat perlakuan. Tama atas balas dendam yang belum sepenuhnya salahnya..
"Semoga jika kamu memilih pergi falin, gue doakan menemukan seseorang yang mampu meratukan kamu, dan jangan pernah untuk kembali dengan orang yang pernah menyakiti kamu.." batin Felix jang merasa kasian dengan falinda .
Sedangkan Tama begitu aneh melihat ang sahabat yang langsung pergi Tampa berpamitan itu, menurutnya aneh itu,,
"Apa aku salah bicara.." ucapnya yang masih memikirkan ucapannya tadi.
bingung dengan. perasan ia pun melanjutkan pekerjaan yang belum selesai,
Di Taman kampus falinda diam termenung, ia Masih terngiang-ngiang akan kelakuan suaminya tadi malam bersama kekasihnya, jujur hatinya sakit sekali, melihat pemandangan di depannya bagaimana Tidka sakit hati, Tama berjanji akan memperbaiki tapi malah ia mendapatkan kejadian yang membuat dirinya menjadi hancur, harga dirinya serasa di injak-injak,,
"Mungkin dengan aku tiada ia akan merasa bahagia karena bebannya sudah tidak ada.."ucapnya.
Dan tak lama aca yang. Melihat falinda melamun pun menghampiri,
"Woy.... Melamun aja kesambet baru tahu rasa Lo..." aca yang mengangetkan falinda..
"Apasih.."
"Yeyyy di bilangin gak percaya, ngapain sih duduk di sini sendirian.." aca yang duduk di samping falinda..
"Hanya ingin mencari angin segar saja.."
"Tumben.. Oh ya gimana jadi kan besok kemo, gue dampingin Lo deh..." aca yang sudah tahu jadwal kemoterapi falinda..
"Gue masih bingung, buat apa gue kemo kalo hidup gue udah gak ada artinya lagi, apa yang akan aku perjuangkan.." desah falinda..
"Jangan gitu napa, walaupun di dunia ini gak ada yang peduli sama Lo, masih ada gue.."
falinda hanya menyimak saja.
"Jangan pantang semangat dong. gue ingin lo tetap sehat dan tetap semangat, apa Lo sudah kasih tahu suami Lo.." aca yang bertanya-tanya..
Dengan gelengan falinda pun menjawab.
"Kenapa apa Lo takut, biar gue aja yang bicara sama suami Lo jika lo takut."
"Gak usah lagian gue juga udah merelakan dia dengan orang lain..."
"Maksut Lo apa..."
"Gue capek aca, di saat kata-kata dia ingin belajar untuk mencintai gue, tapi semalam dia sudah berubah, gue sudah gak di anggap istri lagi sama mas Tama, sakit hati gue aca, orang yang gue cintai bermesraan dengan wanita lain di apartemen mas Tama yang gue tinggalin sakit aca..." falinda yang tak tahan pun menangis sejadinya meluapkan isi hatinya..
Deg...
jantung aca terpacu,
"Apa jadi mas Tama ko itu belum berubah dasar sialan, kenapa Lo hanya diam saja, kenapa gak labrak aja jambak kek tampar atau apalah, harusnya ko yang berhak, bukan wanita itu, beri pelajaran.." geram aca, ingin s sekali ia membuat perhitungan.
Falinda hanya menggeleng saja, ia tak ingin masalah dirinya menjadi runyam..
"Falin, dengerin gue, istri sah itu lebih berhak dari pada wanita itu, jangan jadi lemah dong.." ucap aca yang menangkup wajah falinda yang penuh air mata..
"Gue gak bisa... Hiks..."
"Kenapa gak bisa, tunjukan ke mereka bahwa Lo tidak lemah, jika Lo hanya diam saja Tama dan cewek itu akan semakin menjadi, ia akan semena-mena.."
Aca yang mendengar hanya bisa greget dalam hatinya, tapi jujur ia juga tidak bisa ikut campur terlalu dalam, karena bukan ranah nya,
"Lo pikirkan lagi falin besok gue tunggu, Lo di bawah, jangan sampai Lo gak mau untuk kemoterapi, jangan pedulikan Tama, sekali kelaki Tidak setia dan ingkar akan selama nya seperti itu.." ultimatum aca..
falinda hanya mengangguk saja di tengah perasaanya yang kalut. terkadang karena cinta walaupun di sakiti sedemikian rupa tetap saja menerima..
"Falin...."
kl falinda ttp bertahan ya perempuan pling bodoh, bertahan krn cinta pa krn harta, secara kn suaminya kaya.
dinikahi lelaki kaya kl mkn hati tiap hari ya ogah lah, mnding cpt cerai upgrade diri jd wanita sukses, jd nnti bisa dpt jodoh yg lbih keren.
hidup cm sekali dah penyakitan mnding cerai sembuhin diri hidup bhgia paling tidak seandainya gk sembuh bisa menikmati hidup dng bhgia.