Naina Nurannisa seorang wanita cantik dan pekerja keras
Naina berasal dari keluarga sederhana,dia dinikahi oleh seorang Pria tampan dan mapan dari keluarga berada benama Al-Bara Adhitama Rahardian di Rahardian group
Naina dan Al-Bara saat Naina baru berusia 19 Tahun dan Bara berusia 22 tahun saat Naina bekerja sebagai seorang office girl atau cleaning service di perusahaan Papi Bara
awalnya mami Bara tidak setuju karena Naina tidak sederajat dengan mereka namun Bara tetap pada pendiriannya mau menikahi Naina karena sudah benar-benar jatuh cinta pada gadis cantik nan polos itu
awal pernikahan mereka Naina sangat bahagia karena Bara memperlakukannya sangat manis ditambah saat Naina melahirkan putra pertamanya
Azka Adithama Rahardian mereka terlihat sangat menyayangi Azka
Tuan Abraham Papi Bara sangat menyayangi cucu pertamanya itu namun berbeda dengan Nyonya Dianra Mami Bara tidak begitu antusias dengan cucunya dan masih tidak menyukai Naina
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ummy phuji, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 16 Rencana Naina
Alhamdulillah, hari ini dirumah kontrakan kami sudah ada tivi, kulkas dan mesin cuci walaupun hanya bekas yang diberikan oleh orang tua teman Putraku tapi saya merasa bersyukur karena anak-anakku tidak lagi merasa sepi karena mereka bisa nonton,saya juga mulai sekarang bisa stok bahan masakan Tanpa takut akan busuk ataupun rusak
dan saya tidak perlu lagi menggunakan tangan dan tenaga untuk mencuci pakaian kotor kami
"ya Allah mudahkanlah rezeki orang-orang yang telah menolong kami dengan ikhlas "doaku dalam hati
"Assalamualaikum, Naina " ucap Bude yana mengucapkan salam
"waalaikumsalam Bude "jawabku lalu keluar menemui bude yana
"mari masuk Bude" ajakku karena walaupun rumah ini adalah rumah kakaknya dan kami juga sudah akrab tapi bude yana tidak akan langsung masuk Jika tidak ada yang menyuruhnya masuk terlebih dahulu
"iya nai"jawab bude yana masuk kedalam rumah
"silahkan duduk bude "ucapku
"makasih nai"jawab Bude lalu duduk disofa
"anak-anak mana Nai !?"tanya Bude Yana
"tuh lagi nonton bude"jawabku
"oh tadi bu Gauri dan pak Alfian datang mengantarkan tivi, kulkas dan mesin cuci katanya untuk Abang dari pada dikasi ke orang lain jadi lebih baik dikasi ke abang aja "ucap bude yana menjelaskan tanpa kutanya terlebih dahulu mungkin takut saya jadi khawatir karena anak-anakku di beri elektronik yang pasti harganya mahal karena saya sangat tau dirumah ibu mertua juga ada yang seperti itu kulkas besar dengan tiga pintu
"iya Bude anak-anak tadi sudah cerita "jawabku
"oh iya Nai, bagaimana hasil pemeriksaan kamu"tanya bude yana
"Alhamdulillah baik Bude "jawabku
"syukurlah,kamu harus menjaganya juga kesehatan kamu"ucap bude yana tulus
"Iya bude,insya Allah Naina akan menjaganya tapi Naina bingung Bude,Naina ingin kerja tapi tidak tau harus kerja apa dengan kondisiku yang seperti ini"ucapku pada Bude yana entah mengapa saya merasa nyaman bercerita pada Bude yana walaupun kami baru kenal, saya merasa seperti sedang bercerita kepada ibuku
Bude Yana terdiam sejenak mungkin sedang berfikir mencari solusi untuk masalahku
"bagaimana kalau kamu jualan aja nai"ucap Bude yana akhirnya setelah terdiam
"jualan apa bude"tanyaku
"emm, bagaimana kalau kamu jual masakan jadi saja atau kamu jual sarapan pagi seperti bubur ayam atau beraneka macam bubur karena orang sekitar sini biasanya kalau pagi merasa lebih memilih membeli sarapan karena tidak sempat memasak"jawab Bude yana
"begitu ya Bude,boleh juga tuh bede Naina bisa jualan diteras"ucalpku
"kenapa mesti jualan diteras,kamu jualan aja di bekas warung bude yang ada disamping rumah Bude nai"Ucap bude
"oh itu bekas warung ya bude!?,nai fikir itu gudang tapi kok nggak dipakai bude!?"tanyaku pada Bude yana
"Bude sudah nggak kuat untuk pergi-pergi untuk belanja nai apalagi pakdemu sekarang sibuk diperkebunan, adikmu kiki juga nggak bisa berangkat untuk belanja kasian kalau pulang kerja harus belanja lagi pasti capek "ucap bude yana
"tapi apa nggak apa-apa bude nai pakai untuk jualan "tanyaku lagi
"ya nggak apa-apa Nai, malahan bagus karena terpakai "jawab bude yana
"oh iya bude kalau naina jual nasi uduk kira-kira ada yang beli nggak Bude !?"tanyaku lagi
"insyaallah ada Nai"jawab bude yana dan itu membuatku bersemangat
"dalam warung bude ada etalase yang bisa kamu pakai untuk menyimpan makanan yang sudah jadi seperti lauk untuk nasi uduk nya,juga ada Freezer tapi bude nggak tau apa masih Bagus soalnya sudah lama nggak terpakai"ucap bude yana
"apa kamu mau liat warungnya dulu nai sekalian kita bersih-bersih karena sudah seminggu ini pakdemu nggak sempat masuk untuk bersih-bersih "ucap bude yana lagi
"nggak apa-apa Bude biar saya dan anak-anak yang bersihkan-bersih "ucapku
"ya sudah ayo panggil anak-anak lalu kita bersih-bersih "ucap Bude yana
"eh tapi tunggu dulu apa kalian sudah makan siang !?"tanya bude yana
"sudah Bude,tadi pagi yana sengaja masak banyak untuk makan siang anak-anak saat pulang sekolah dan Naina juga sudah makan karena Anak-anak nyimpan sedikit untuk Naina "jawabku
"oh ya sudah, kamu panggil anak-anak dulu "ucap bude yana
"iya bude "jawabku lalu berlalu Kedalam keruang keluarga dimana anak-anakku sedang nonton
"mas,abang mana!?"tanyaku pada putra keduaku
"abang dikamarnya ma"jawab Attar
"oh iya mas,Aa' dan kakak mau nggak nolongin mama dan Uti!?"tanyaku pada ketiga Putraku
"mau minta tolong Apa ma?!" ucap Attar bertanya kembali
"mama dan uti mau membersihkan warung uti yang disamping rumahnya mama rencananya mau jualan sarapan disana "jawabku
"mau dong ma"ucap mereka
"ya sudah kalian matikan dulu tivinya lalu temuin uti,mama mau panggil abang dulu buat bantu- bantu kita"ucapku
"siap ma"jawab mereka serempak
lalu mereka mematikan tivi dan beranjak dari duduknya dan keluar keruang tamu untuk menemui Bude yana
"Nai,bude duluan ya bereng anak-anak "ucap bude yana sedikit berteriak
"iya bude, nanti Naina nyusul "jawabku
terdengar suara langkah kaki mereka keluar dari dalam rumah,saya segera menemui putra sulungku entah apa yang dikerjakannya dalam kamarnya
tok tok tok
"bang,mama bisa nggak ?!"tanyaku
"masuk aja ma"jawabnya
"abang lagi ngapain"ucapku saat sudah berdiri disampingnya
"ini ma abang selesaiinbtuga sekolah tadi nggak sempat kerja dirumah Reza soalnya bantu om Alfian, memangnya kenapa ma!?"tanya akza
"itu mama mau minta tolong dibantuin bersih-bersih diwarungnya uti, soalnya mama mau coba-coba buat jual sarapan"jawabku
"wah beneran ma,tapi apa mama tidak capek!?"tanya putraku ini
"iya sayang benar, insya Allah mama tidak capek "jawabku
"mama duluan aja nanti Abang nyusul, Abang mau nyelesaiin prnya dulu tinggal sedikit lagi ini"ucap akza
"ya sudah mama duluan ya, kalau abang keluar rumahnya di kunci ya"ucapku
"iya ma"jawab akza dan saya pun keluar dari kamarnya dan menyusul Bude yana dan anak-anak yang lain
sesampainya diwarung Bude yana saya melihat mereka sibuk membersihkan
saya sangat bersyukur memiliki anak-anak yang penurut dan rajin membantu pekerjaanku sehingga terasa ringan
"mama nggak usah kesini, banyak debu kasian dedek bayi"ucap Attar begitu perhatian
mereka sudah memakai masker untuk menutupi hidung dan mulut mereka
"iya mama nggak usah masuk dulu soalnya banyak debu"sahut Ali
"trus mama banti apa dong ?!"ucapku
"mama di situ aja dulu,ini sebentar lagi selesai "abi juga ikut melarangku tapi kenapa cuma ketiga anakku saja yang a sedang membersihkan dimana Bude yana !?
saya pun mengambil sapu lidi lalu membersihkan sekitar warung itu baik dibagian depan, samping dan belakangnya saya bersihkan karena disana terlihat banyak daun-daun kering yang berserakan karena tertiup angin
"Alhamdulillah diluar sudah bersih "ucapku
keringatku bercucuran membasahi wajahku
"ma Adik-adik mana?!"tanya akza menghampiriku duduk dibangku kayu yang ada disamping warung ini
"didalam lagi bersih-bersih "Jawabku
Azka pun berjalan masuk kedalam toko menemui Adik-adiknya saya pun mengikuti langkah akza karena penasaran denga toko itu
sesampainya disana terlihat abi dan ali sedang merebahkan tubuhnya dilantai toko yang sudah terlihat bersih
"Uti mana?! "tanyaku penasaran
"kata Uti buatkan kami minuman, karena uti dan akung kami larang masuk karena tadi penuh dengan debu
etalase itu dua-duanya sudah kami lap bersih " ucap Attar
"trus abang kerja apa dong "ucap Akza
"Abang bersihkan aja freezer itu, siapa taua masih bagus ucapku
apa lagi anak nya sdh besar .kalau memang masih mau punya suami cari laki laki lain
jangan percaya dg mulut bara .sekali pembohong tetap pembohong
ingat Nai kebahagiaan itu bukan punya suami banyak single parenr yg hidup nya lebih bahagia dg yg punya pasangan
koh ga punya kepribadian .ga tegas slalu ikut kata ibu nya
kalau dia benar benar cinta dg istri & anak nya seharus nya dia lawan ibu nya yg ga masuk akal
dimana hati nya ketika istri nya di hina dan anak nya di zolimi oleh ibu nya
LAKI LAKI YG TIDAK BERTANGGUNG JAWAB
😇😇😇😇😇😇
datar seperti padang pasir .di baca nya jadi membosankan
maaf ini demi kemajuan penulisan anda
saya mohon maaf kalau anda tersinggung 🙏🙏🙏
sanggup melukakan hati ank ma isterinya sendiri..
itu cumn alasan yg palg bodoh