NovelToon NovelToon
Sincere Love My Husband

Sincere Love My Husband

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Nikah Kontrak / Pernikahan Kilat / Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:23.6k
Nilai: 5
Nama Author: Lina Handayani

"Jangan harap aku akan tunduk kepada siapapun! Apalagi seorang wanita sepertimu!" Alaska Dirgantara.

"Sekeras apapun hatimu menolakku, aku tidak peduli! Akan aku pastikan hati sekeras batu itu luluh dengan caraku!" ucap Arumi Nadya Karima.

Alaska Dirgantara, merupakan pewaris tunggal Dirgantara. Pria keras dan kasar yang terpaksa harus menerima perjodohan dengan wanita pilihan Papa Farhan---ayah kandungnya, sebagai syarat untuk mendapatkan aset keluarganya.

***
Terbangun dari koma selama tiga bulan, Arumi Nadya Karima dikagetkan dengan status barunya yang tiba-tiba sudah menjadi istri dari pria kejam yang bahkan tidak dikenalinya sama sekali. Dan lebih parahnya lagi, ia hanya dijadikan alat untuk mempermudah jalannya mendapatkan aset Dirgantara dari ayah mertuanya.

Akankah Arumi mampu menjalini hari-harinya berganti status seorang istri dari pria keras dan kejam? Atau memilih pergi dari suaminya? Yuk ikuti kisah selanjutnya!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lina Handayani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chapter 26 : Tidak Berperasaan

..."Kebencian tidak akan bisa melihat dari dua belah sisi. Mau sebaik dan seburuk apa dia jika dia adalah orang yang kamu benci, maka hilang semua pandangan baik dari matamu. Apa yang kamu kerjakan akan terasa salah jika di depan orang yang membencimu."...

...~~~...

Pukul Lima sore hari. Seperti biasanya, Arumi sudah memasak untuk suaminya. Senyum di bibirnya tidak pernah pudar, walupun ia begitu sangat tersiksa berada di dalam satu rumah dengan Alaska yang selalu memperlakukannya secara tidak baik.

Ting! Tong!

"Nah itu pasti Mas Alaska. Aku ke depan dulu, Bi." Arumi sudah menduga kalau itu adalah suaminya, lantas ia pun buru-buru membuka pintu depan.

Bibi Retno hanya mengangguk dan tersenyum melihat Arumi yang begitu lembut selalu memperhatikan tuannya. Beruntungnya Alaska mendapatkan Arumi yang tidak pernah menceritakan keburukan suaminya kepada siapapun, walupun Bibi Retno sudah sangat tahu betul bagaimana perlakukan majikannya itu kepada istrinya sendiri.

"Lelet banget si kamu? Cuma buat buka pintu saja lama. Pegel ni kaki," kata Alaska setelah pintu itu terbuka, sehingga menampakkan wanita cantik dengan senyuman yang begitu manis.

Seketika senyuman itu pudar, Arumi hanya bisa menunduk merasakan sakit karena ucapan suaminya yang tidak pernah menggunakan perasaan.

"Maaf Mas. Sini biar aku yang bawakan tasnya," ucapnya berusaha mengalihkan pembicaraan.

"Hem, ya ini bawa ke kamar! Siapkan air hangat untukku! Cepat jangan pake lama!" pinta Alaska tanpa tanggung menyuruh Arumi.

"Iya Mas," jawab Arumi hanya bisa pasrah menuruti perkataan suaminya itu.

Alaska masuk ke dalam rumah dan diikuti oleh Arumi dari belakang. Namun, baru saja beberapa langkah. Arumi menghentikannya.

"Mas tunggu," pinta Arumi terburu-buru menghampiri Alaska.

"Mau apa?" tanya Alaska menatap heran Arumi yang kini berdiri di depannya.

"Salim Mas," balasnya tersenyum sembari mengulurkan tangannya kepada Alaska.

Melihat itu Alaska mengerti dan ikut mengulurkan tangannya untuk dicium oleh istrinya. Sebenernya ia merasa heran dengan Arumi yang masih mau bersikap hormat begitu terhadap dirinya, padahal Arumi sudah diperlakukan dengan tidak baik olehnya. Namun, di sini lain ia juga sangat senang dengan perlakuan Arumi, seakan menjadi istri yang penurut dan baik.

"Ehem ... sudah, aku ingin segara mandi," ucap Alaska setelah melihat Arumi telah mencium punggung tangannya.

Keduanya berjalan tanpa saling bicara, sampai berada di dalam kamar. Alaska merebahkan tubuhnya di atas tempat tidur yang empuk, sedangkan Arumi masuk ke dalam kamar mandi untuk menyiapkan air hangat sesuai dengan permintaan suaminya itu. Sudah menjadi kebiasaan Alaska setalah pulang kerja, mandi dengan air hangat.

Sebenarnya ia begitu karena sering pulang larut malam awalnya, sehingga membuat dirinya harus mandi dengan air hangat karena suhu air di malam hari sangatlah dingin menurutnya. Akan tetapi, sekarang ia lebih sering pulang sore hari karena permintaan Papa Farhan yang tidak ingin menantunya itu kesepian jika suaminya selalu pulang larut, dan kurang waktu untuk bersama. Namun, kebiasaanya itu tetep ia lakukan karena sudah terbiasa.

Beberapa detik kemudian, Arumi keluar dari dalam kamar mandi.

"Mas, itu airnya sudah Arumi siapkan," ucap Arumi sembari berjalan ke arah lemari untuk menyiapkan baju tidur Alaska.

"Ya, bawakan teh hangat untukku nanti," pintanya sebelum masuk ke dalam kamar mandi.

Arumi hanya mengangguk saja sebagai jawaban. Alaska pun masuk ke dalam kamar mandi untuk menyegarkan tubuhnya.

Setalah memilih piyama tidur untuk suaminya dan menyimpannya di atas tempat tidur, Arumi segara turun ke bawah untuk membuat teh hangat.

Dua puluh menit kemudian, Arumi kembali membawa satu gelas teh hangat buatannya.

"Mas, ini Arumi bawakan tehnya," ucap Arumi di depan pintu kamar Alaska yang hanya bersuara memanggil Alaska supaya membukakan pintunya.

Padahal bisa saja Arumi masuk, tapi ia sadar bahwa sekarang kondisinya berbeda. Alaska sudah tidak ingin berdekatan dengannya. Apalagi untuk masuk kamarnya saja dibatasi, padahal itu kamarnya juga.

"Masuklah," sahut Alaska dari dalam.

Arumi memberanikan diri untuk membuka pintu. Dilihat Alaska sudah menggunakan bajunya dan itu membuatnya cukup tenang, karena ia sengaja berlama-lama di dapur jika sebentar nanti suaminya itu baru selesai mandi, takutnya terjadi hal yang tidak terduka dan akan memarahinya.

"Huh, alhamdulilah," gumam Arumi yang masih bisa terdengar oleh Alaska.

"Apa katamu?" tanya Alaska kini mengalihkan pandangannya kepada Arumi.

"Eh, enggak Mas. Itu ini tehnya sudah dibuatkan," ucap Arumi takut jika suaminya itu kembali marah seperti kemarin.

"Simpanlah dan kamu tunggu di sini," kata Alaska membuat Arumi heran.

"Untuk apa Mas?" tanya Arumi setalah menyimpan gelas berisi teh manis itu di atas meja dekat Alaska.

"Jangan bertanya! Duduklah," pinta Alaska yang langsung dituruti oleh Arumi.

Seketika Alaska menyimpan leptopnya di meja nakas yang berada di dekat tempat tidurnya. Matanya kini menatap wajah cantik Arumi. Ditatapnya begitu dalam sampai Arumi merasa malu jika dilihat seperti itu.

"Mas mau apa? Kenapa menatapku seperti itu?" tanya Arumi nampak gusar dan tidak nyaman.

"Emangnya kenapa? Aku berhak menatapmu," sahut Alaska sontak membuat Arumi menunduk.

"Apa kamu yang sudah menghasut papaku?" tanya Alaska kembali.

"Hah maksud Mas apa? Arumi tidak pernah menghasut Papa Farhan. Kok Mas main menuduh begitu?" tanya balik Arumi cukup kaget dengan pertanyaan yang Alaska lontarkan kepadanya.

"Jawab yang jujur!" tegas Alaska dengan penuh penekan.

"Iya Mas aku tidak pernah mengatakan apapun kepada Papa," ucap Arumi yang sudah tidak nyaman dituduh oleh suaminya seperti itu.

Buyar!

Seketika teh manis yang masih panas itu Alaska siramkan ke tangan putih mulus milik Arumi.

"Aaahkk! Aaaww sakit! Mas apa-apaan? Hiks, panas," ucap Arumi kaget, sontak berdiri dan pergi ke dalam kamar mandi untuk meredakan rasa sakit di tangannya yang terasa panas dan sakit.

"Baru segitu saja sudah nangis," gumam Alaska dengan terseyum licik.

Namun, detik kemudian Alaska menyusul Arumi masuk ke dalam kamar mandi dan melihat keberadaan istrinya itu.

Grep!

Alaska menarik paksa tangan Arumi untuk menghadap kepadanya. Arumi hanya menangis dan menunduk karena takut dan sakit di tangannya yang masih perih.

"Mas, pergilah! Arumi mau sendiri, Mas kasar!" ucap Arumi seketika terdengar gelak tawa Alaska.

"Haha ... apa katamu? Kasar? Ya, aku sangat kasar. Sebelum kamu mengaku telah menghasut papaku, maka aku tidak akan melepaskanmu!" kata Alaska yang samakin erat mencekal pergelangan tangan Arumi.

"Hiks! Mas udah, aku tidak mengatakan apapun kepada Papa, Mas kenapa menuduhku? Sudah jelas aku tidak pernah melakukan itu. Tolong percayalah kepadaku," ucap Arumi lirih. Memohon kepada Alaska agar melepaskan tangannya.

"Apa kamu bilang? Percaya? Cih aku enggak bakalan percaya sama cewe licik sapertimu! Muka saja terlihat alim, ternyata aslinya licik. Aku tahu kamu yang sudah menghasut papaku untuk memberikan semua milikku kepadamu," ujar Alaska dengan sorot mata yang begitu tajam.

Sementara tangannya masih mencekal kuat pergelangan tangan Arumi yang sudah memerah karena ulah semburan air teh manis yang masih panas membuat kulit tangannya berubah memerah, untung saja tidak sampai melepuh.

1
Erni Zahra76
lanjut thor
Seuntai Kata: Oke siap, kak erni. Di tunggu ya update terbarunya. 🙂
total 1 replies
Erni Zahra76
rasa cinta yg kuat hnya salah paham yg membuat mereka hrs berpisah... semangat thor up nya
Erni Zahra76: ashiiaap
Seuntai Kata: Betul itu Kak Erni, meraka terpisah bukan karena saling menginginkan perpisahan, tapi karena perkataan yang Alaska katakan sebelumnya. 🙂 Oke, siap Kak. Ditunggu ya upnua besok. 😊
total 2 replies
muthia
kasian
Seuntai Kata: Iya, Kak Mutia. Kasian banget Alaska😔.
total 1 replies
muthia
😭😭😭😭😭😭😭😭
Seuntai Kata: Hiks! Dek Author juga ikut nangis, kak. 🤧😩
total 1 replies
muthia
sweet
Seuntai Kata: Iya dong, Kak Mutia. Ikut baper gak ni? 😃😍
total 1 replies
muthia
Arumi buat Alaska
Seuntai Kata: Wah betul sekali ni Kak Mutia, karen. 🙂👍👍👍
total 1 replies
muthia
ayo Alaska
muthia: siaaaaap
Seuntai Kata: Semangati terus Kak, jangan dibiarkan istrinya direbut ya! 😃
total 2 replies
Erni Zahra76
Seuntai Kata: Bagus ni, Kak Erni selalu terdepan. The best deh. Jadi, makin semangat. Ditunggu terus ya kak. 😊🙂
total 1 replies
Erni Zahra76
aq dukung yg sah aj thor hehee
muthia: 🥰🥰🥰🥰🥰🥰🥰🥰
Seuntai Kata: Haha, bener tuh Kak Mutia. Yang halal lebih pasti ya 😁😅
total 4 replies
Abd Kadir Taha
sabar mas...masih banyak wanita yang lebih baik dari arumi.
Seuntai Kata: Betul banget, kesetiaan itu mahal. Satu berbanding seribu yang bisa begitu. Jadi, jangan sia"kan yang setia, oke bang!
Abd Kadir Taha: yang baik banyak,tapi belum tentu setia pada pasangannya
total 3 replies
Erni Zahra76
benarkn thor arumi yg jd tambatan ibrahim hehee
Seuntai Kata: Hehe, iya betul kak 🤣. Gimana tuh ya yang akan terjadi nanti? 🤔
total 1 replies
Nana Geulise
paling2 ibrahim mau halalin arumi istrinya alaska/Smile/
Seuntai Kata: Kira-kira bener enggak ya? Hayo tebak dulu dong. 🙂
total 1 replies
Erni Zahra76
huuhh author bikin greget aj ihhh
Seuntai Kata: Hehe, gereget gak tuh? Ditahan dulu ya Kak gegeregetnya sampe besok 😅. Biar kebawa mimpi.
total 1 replies
Erni Zahra76
waahh spertinya cinta pertama ibrahim arumi nh secara sm2 sklh d mesir... jgn biarkan cinta segitiga itu ada yaa thor
Seuntai Kata: Hayo siapa ya? Bisa iya bisa endak. Bisa jadi", oke siap Kak, kita lihat aja nanti ya. 😉😄
total 1 replies
Abd Kadir Taha
ntar sakit neng main hujan"nan
Seuntai Kata: Enggak papa Aa, biar bikin romantis.
total 1 replies
Erni Zahra76
seru lanjut thor
Seuntai Kata: Oke, siap. Ditunggu ya, kak! Nah gitu dong kak. Jadi, kan seneng ada yang komentar. Makasih banyak ya, kak?😊
total 1 replies
Abd Kadir Taha
lanjut kak
Seuntai Kata: Oke siap, kak. Ditunggu ya besok.
total 1 replies
Bunda'nya Alfaro Dan Alfira
keren
Seuntai Kata: Iya kak, sudah pasti semangat. Makasih ya kak sudah mau baca ceritaku ini. Maklum sudah lama hiatus. Jadi, perlu banyak belajar.
Bunda'nya Alfaro Dan Alfira: macama ayo smangat up ceritanya meskipun sehari hanya 1 bab
total 3 replies
Rika Rahim
Alhamdulillah smga aj Alaska cpet bucin
Seuntai Kata: Aamiin, ditunggu aja ya Kak. Kita lihat kedepannya gimana. /Smile/
total 1 replies
Abd Kadir Taha
aku juga mau dicium mbak.../Grin/
Seuntai Kata: Ciyus ni gak ada yang marah?/Joyful/
Abd Kadir Taha: aman mbak nggak ada yang marah
total 3 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!