Ini adalah Karya pertama. Mungkin ada banyak typo dan keterburu-buruan di awal-awal chapter..
Zhang San hanya lah pemuda biasa di Klan nya. Namun tragedi besar terjadi dalam hidup nya. Kematian orang tua nya, menjadi titik balik dalam hidup nya,
"Aku akan membalas perlakuan kalian semua"
LIKE, KRITIK DAN SARAN DI HARAP KAN, SEMOGA BERKAH
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Jajajuba, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Masih di kota karang mekar
Setelah selesai makan dan mendengar percakapan mereka, zhang san langsung berdiri dan kembali ke dalam kamar penginapan.
Di depan kamar.
"An'er. Boleh kah aku masuk" ucap nya sambil mengetuk pintu.
Kemudian pintu kamar pun terbuka. Menampilkan senyum yg mempesona dengan bibir cery yg indah.
"Melihat senyum mu aku mulai sadar, bahwa rezeki tak selama nya berbentuk kepingan emas" ucap nya sambil mengelus pipi cao ling an
"Banyak yg aku sukai dari mu. Salah satu nya, kamu yg mampu membuat ku slalu tersenyum sa'at bersama mu. Sahut cao ling an dengan pipi memerah.
"Sudah jangan merayu ku lagi" ucap cao ling an dan menyuruh zhang san masuk ke kamar.
"Bagaimana keada'an nya an'er? Tanya zhang san yg langsung duduk di kursi.
"Dia sudah tidak apa- apa. Mungkin beberapa hari dia akan sadar" sahut cao ling an sambil duduk di samping zhang san dan memberikan potongan buah apel yg di kupas nya.
Zhang san menyambut dan memakan nya. Lalu mereka berbincang santai menghabis kan waktu di malam itu.
"Aku dimana? Siapa yg menyelamatkan aku" Sambil mengerjapkan mata nya lalu berusaha duduk..
"Uuukh, terasa remuk badan ku seluruh nya" lalu mata nya mengitari ruangan itu. Kemudian dia melihat seorang laki- laki terlelap di kursi.
"Apa kah dia yg melamat kan ku? Kemudian dia melihat pakaian nya. Aaaaaaaaaaaa" dia langsung berteriak kencang.
Zhang san melompat karna terkejut dan memasang kuda- kuda bertarung. Kemudian dia menatap sekeliling. Namun Hanya ada perempuan itu yg berteriak sendiri..
"Kenapa kau teriak- teriak?" Tanya zhang san
"Apa kau yg menganti pakaian ku" tanya nya dengan amarah membara kepada zhang san.
"Bukan aku" jawab nya seadanya.
"Lantas siapa,? kalau bukan kamu, siapa lagi yg ada disini.? Ucap nya sambil menangis tersedu.
"Aku menjaga tubuh ku selama ini. Tak pernah di sentuh lelaki. Tapi sekarang tubuh ku, aaaaaakh" teriak nya lagi
Kemudian langkah kaki terdengar dan pintu terbuka. "Gege aku membawa kan mu sarapan" ucap cao ling an yg belom menyadari keada'an.
"Eeeh... ada apa san gege? Kenapa kau terlihat tegang"
"Itu...!" Tunjuk zhang san ke arah wanita yg masih duduk di kasur.
"Kau sudah sadar rupa nya, syukur lah" kemudian dia melihat ke arah zhang san lalu menatap lagi ke arah wanita itu. Ahir nya dia paham apa yg terjadi.
"Begini nona. Kemarin malam kau mengapung di danau. Lalu kami menyelamatkan mu. Dan membawa mu kesini. Kemudian aku yg mengganti pakaian mu. Jadi nona tak perlu salah paham dengan suami ku" jelas nya.
Mendengar penuturan itu. Wanita itu pun menyeka air mata nya. Lalu berhenti menangis. "Syukur lah tubuh ku masih suci" batin nya
"Terima kasih banyak nona. Kau telah menyelamat kan ku dari kematian. Dan sampaikan ma'af ku kepada nya." Tunjuk nona itu kepada zhang san. "Aku salah faham dan menuduh nya telah menyentuh sembarangan tubuh ku ini" ucap nya dengan sesal.
"Nama ku, Shi meiyin dari klan Shi. Aku berhutang nyawa kepada kalian berdua. Jika berkenan, aku akan membawa kalian ke klan ku. Pasti kalian akan mendapat kan hadiah besar. Karna klan kami ada lah klan terbesar di kota ini" Sambung nya
Cao ling an juga mengenal kan diri nya sambil menyambut uluran tangan Shi meiyin. "Dia SUAMIKU Nama nya zhang san". Dia menekan kan kata suami ku agar tak dilirik oleh wanita ini nanti nya.
"Ma'af, kami tak bisa memenuhi undangan mu. Kami harus segera melanjutkan perjalanan kami, dan kami tak ingin terlibat dalam perseteruan kalian" ucap zhang san yg langsung menimpali perkata'an cao ling an.
"Padahal aku sangat berharap. Setidak nya antarkan dulu aku ke klan shi. Tolong lah" mohon nya.
Cao ling an memandang kearah zhang san. Lalu bertanya. "Kita harus menolong nya. Kita antarkan hingga depan gerbang klan nya. Lalu kita melanjut kan perjalanan. Bagaimana menurut mu gege?"
"Baik lah, untuk mu. Apa pun akan ku penuhi sambil tangan nya mecubit pipi cao ling an yg bulat"
"Aah gege..! Ada orang, aku malu" ucap cao ling an.
"Apa kah kau sudah bisa berdiri ?" Tanya cao ling an.
Tanpa menyahut Shi meiyin pun berdiri dari duduk nya dan memimpin jalan ke arah klan nya.
Perjalanan itu tidak terlalu menyita waktu. Dua wanita itu pun berbincang santai melupakan keberada'an zhang san di belakang nya.
Tiga puluh menit berlalu setelah melewati jalan yg berliku. Mereka pun sampai di pintu gerbang klan shi.
Kemudian Shi meiyin menyapa penjaga gerbang. lalu dia berkata. Buka gerbang dan sampaikan ke ayah ku. Anak nya sudah kembali"
Penjaga yg mendengar suara nona muda nya terkejut. Dan terdiam sebentar. Kemudian dia membuka gerbang lalu seorang nya lagi berlari kedalam menyampaikan pesan.
Di kediaman klan SHI.
"Bagaimana ini. Kenapa kalian belom mendapat kabar tentang anak ku yg hilang. Apakah kerja kalian malas -malasan."
"Sabar patriak. Nona pasti selamat dari kejadian itu" ucap panatua yg ada mencoba menyabarkan patriak nya.
"Kami terus melakukan penyusuran di sekitar danau. Dan kami mengerahkan penyelam untuk menyelami danau itu. Namun kami masih belom menemukan nona meiyin" ucap Shi langhu yg di tugaskan memimpin pencarian.
Penjaga tergesa gesa berlari memasuki ruangan tanpa permisi.
"Hei apa kau tak di ajari sopan santun, apa kau ingin di hukum teriak panatua agung yg bernama shi jian dangan nada marah.
"Tunggu sebentar panatua agung. Kita beri kesempatan dia bicara" ucap panatua kedua.
"Bicaralah. Jika tak penting maka kau akan mendapat hukuman cambuk seratus kali" ucap shi jian dengan mengancam
"Glek..! Penjaga itu menelan ludah nya mendengar ancaman dari panatua agung. Peluh membasahi muka nya.
"Nona muda sudah kembali." Ucap nya langsung. Membuat semua orang yg duduk langsung berdiri mendengar kalimat itu..
"Apa kau tidak berbohong" tatap panatua agung.
"Mana berani saya berbohong. Saya di perintahkan oleh nona muda untuk mengabari patriak. Bahwa nona menunggu di depan"
"Kenapa dia tidak masuk.? Ucap kerumunan.
Namun patriak langsung melesat keluar, meninggalkan ruangan pertemuan. Lalu mereka pun juga ikut melesat menuju pintu gerbang.
"Tunggulah sebentar. Aku ingin mengenalkan kalian kepada ayah ku dulu" ucap Shi meiyin sambil menahan tangan cao ling an yg ingin pergi.
"Ma'af saudari ku. Tapi kami akan segera melanjutkan perjalanan yg tertunda" sahut nya sambil melepaskan pegangan tangan Shi meiyin.
"Hanya sebentar saja saudari ku" sahut nya lagi.