Mendapat kabar akan kematian kekasihnya membuat Lucy Hart hancur. Dunianya mendadak gelap, dia jatuh ke dasar yang paling dalam namun seseorang, menariknya dari tempat gelap itu. Jared Levin, adalah sahabat baik kekasih Lucy. Dia telah bersumpah pada Daniel untuk menjaga dan mencintai Lucy. Dia selalu ada untuk Lucy bahkan ketika Lucy mengalami kecelakaan yang membuatnya mengalami kelumpuhan, Jared selalu ada untuknya. Dapatkah Lucy melihat ketulusan Jared dan melupakan kekasihnya yang telah pergi dan ketika Jared memutuskan kembali ke Amerika, apakah Lucy akan mencegahnya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Reni Juli, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Cukup Satu Saja
Mikail masih menunggu. Dia harus bertemu dengan Jared apa pun yang terjadi. Dia merindukannya dan dia tidak boleh kehilangan perhatian yang selalu dia dapatkan dari pria itu.
Selama ini tidak ada satu wanita pun berada di sisi Jared. Dia dapat memanfaatkan keadaan itu untuk mendapatkan Jared. Selama pria itu menyukai dan mengagumi dirinya, dia tahu mendapatkan Jared bukan perkara yang sulit.
Selama ini dia hanya menikmati kekaguman Jared pada dirinya. Dia tidak pernah berpikir ingin mendekati penjahat seperti Jared apalagi menjadi kekasihnya tapi setelah pria itu pergi, dia justru sadar jika perhatian pria itu bisa saja berpindah ke wanita lain.
Dia tak mau kehilangan perhatian itu oleh karena itulah, dia akan mulai mengejar Jared dan mendekatinya. Selagi belum terlambat, dia harus bergerak cepat dan dia akan menyingkirkan siapa pun yang menghalangi langkahnya.
Mobil Jared yang sudah terlihat membuat Mikail sangat senang. Lihatlah, pria itu langsung pulang begitu tahu dia berada di sana. Itu bukti jika pria itu memang tergila-gila pada dirinya dan dia yakin Jared tidak saja mengagumi dirinya tapi juga menyukai dirinya.
Jalannya untuk mendapatkan pria itu sepertinya tidak akan sulit. Asalkan dia berusaha sedikit maka Jared Levin akan menjadi kekasihnya dan ketika hal itu terjadi, para wanita akan iri pada dirinya.
Mikail buru-buru turun dari mobil. Dia melambai meski mobil Jared masih sedikit jauh. Dia ingin pria itu melihat dirinya yang masih berada di sana dan dia ingin Jared tahu jika dia rela menunggu hanya untuk bertemu dengan pria itu saja.
“Sir, Nona Mikail menunggumu!” Sang supir memberitahu karena dia yang melihat Mikail terlebih dahulu.
“Ck, kenapa wanita itu bisa tahu kediamanku?” Dia memang mengagumi Mikail tapi dia tidak pernah memberitahu tempat tinggalnya pada wanita itu.
“Aku tidak tahu, Sir. Apa kau ingin melewatinya begitu saja ataukah kau ingin berhenti sebentar?”
“Berhentilah sebentar. Aku ingin berbicara dengannya!” Dia tidak ingin Mikail kembali ke rumahnya lagi supaya dia tidak bertemu dengan Lucy.
Mobil Jared mulai melambat. Hal itu membuat Mikail sangat senang. Dia merapikan sedikit penampilannya dan setelah itu dia berdiri dengan tegak untuk menyambut kedatangan Jared.
Senyuman manis menghiasi wajahnya ketika Jared turun dari mobil dan menghampiri dirinya. Tidak sabar membuatnya berlari menghampiri Jared lalu memeluk pria itu.
“Aku sangat merindukanmu, Jared!”
“Jangan memelukku!” Jared mendorong Mikail hingga pelukannya terlepas. Mikail memandanginya dengan ekspresi heran.
“Untuk apa kau menunggu aku di sini, Mikail?”
“Tentu saja untuk bertemu denganmu. Apalagi?”
“Pergilah. Jangan pernah datang untuk menemuiku dan jangan mulai mengganggu aku!”
“Kenapa? Bukankah kau menyukai aku?” Aneh. Bukankah Jared menyukai dirinya tapi kenapa hari ini dia terlihat kesal karena kedatangannya? Jared tidak seperti biasanya karena dia tidak pernah bersikap seperti itu sebelumnya.
“Itu dulu, sekarang tidak. Pergilah!” Jared kembali ke mobilnya.
“Apa maksudnya. Kenapa kau berbicara seperti itu padaku, Jared?” Mikail mengikuti. Dia tidak terima Jared mengabaikan dirinya begitu saja.
“Sudah aku katakan pergi. Jangan datang ke rumahku lagi dan jangan membuat aku mengulangi perkataanku.”
“Dua hari lagi aku akan mengatakan pertunjukkan. Aku akan mengirimkan undangannya untukmu dan aku harap kau datang, Jared!”
Jared tidak menjawab. Dia masuk ke dalam mobil dan meminta sopirnya untuk menjalankan mobil itu. Mereka melewati Mikail begitu saja. Jared tidak berpaling untuk melihat wanita itu, dia bersikap acuh tak acuh.
Mikail memang cantik. Paras manisnya membuat dirinya kagum. Dia juga memiliki suara yang merdu. Mikail bagaikan malaikat oleh karena itulah dia begitu mengagumi Mikail karena Gadis itu begitu sempurna di matanya tapi semenjak dia mengucapkan sumpah pada Daniel, dia mengetahui jika hanya ada rasa kagum saja yang dia miliki pada Mikail sebab sumpah itu dia ucapkan tanpa memikirkan keberadaan Mikail.
Jika Gadis itu benar-benar istimewa. Dia pasti akan memikirkannya dan dia tidak akan mengucapkan sumpah itu karena dia akan mengejar Mikail tapi rupanya Mikail tidak seistimewa yang dia duga.
Selain rasa kagum, tidak ada perasaan spesial lainnya di dalam hati untuk Mikail.
Mikail terpaksa pergi karena dia tidak mau membuat Jared marah. Dia yakin 2 hari lagi Jared pasti akan datang ke pertunjukannya. Dia sangat menantikan pertemuan mereka kembali.
Begitu pulang, yang Jared cari sudah pasti Lucy. Sekarang fokusnya tertuju pada wanita itu dan dia tidak akan memperdulikan Mikail lagi. Sejak dia pergi ke Moskow untuk menemui Lucy, dia sudah memutuskan untuk berhenti mengagumi Mikail karena wanita yang dikagumi, cukup satu saja.
“Tuan, Nona Lucy tidak ingin makan apa pun setelah kau pergi,” Ane menghampiri ketika melihat dirinya.
“Kenapa, apa dia tidak suka dengan makanannya?”
“Aku tidak tahu, Tuan muda. Dia menolak untuk makan padahal kami sudah membawakannya ke dalam kamar.”
“Baiklah, aku akan melihatnya!”
Jared melangkah menuju kamarnya. Jas yang dia pakai pun dilepaskan. Mungkin Lucy masih tidak enak hati dan mungkin saja dia memang tidak suka dengan makanan yang dibuat oleh Ane.
Lucy sedang membaca sebuah buku ketika Jared masuk ke dalam kamar. Dia benar-benar Bosan. Dengan kedua kakinya yang seperti itu, dia tidak dapat pergi kemanapun.
Yang dia lakukan hanya berbaring saja. Dia sangat ingin keluar dari kamar dan berjalan-jalan melihat rumah itu tapi apalah daya, dia sudah menjadi orang cacat sekarang.
Setiap kali melihat keadaan kakinya, hanya kesedihan saja yang dia rasakan apalagi jika melihat Jared, hanya ada rasa bersalah karena pria itu terjebak dengan sumpahnya sehingga dia harus mengurus orang cacat seperti dirinya.
“Hei, aku dengar kau tidak mau makan. Kenapa?” Jared menghampiri lalu duduk di sisinya.
“Tidak lapar!” Jawab Lucy singkat.
“Kau belum makan apa pun semenjak kita tiba. Bagaimana mungkin kau tidak lapar, Lucy? Jika kau memang tidak menyukai makanan yang disiapkan Ane, katakan saja. Dia pandai memasak dan kau bisa memintanya membuatkan makanan yang kau inginkan. Bukankah sudah aku katakan padamu, kau bisa memerintah Ane sesuka hatimu!”
“Bukan begitu, Jared. Aku ini seorang Ballerina jadi jam makanku sudah terjadwal dan kau lihat badanku, aku tidak boleh gemuk sedikitpun jadi aku sudah terbiasa tidak makan apa pun sebelum jadwal makanku tiba oleh karena itu aku belum lapar.”
“Mulai sekarang, pola makanmu harus berubah karena kau sudah bukan Ballerina lagi. Aku ingin kau makan sedikit banyak agar tubuhmu tidak terlalu kurus!”
“Aku tidak mau!”
“Kau harus melakukannya. Aku akan kembali untuk membawakan makanan untukmu!”
“Tunggu, aku bosan. Bawa aku keluar dan bawa aku jalan-jalan!”
“Akan aku lakukan setelah kau makan!” Jared pergi meninggalkan dirinya karena dia akan mengambilkan makanan untuk Lucy.
Mulai sekarang dia akan mengubah Lucy agar pola hidupnya jauh lebih baik daripada sebelumnya. Tubuhnya yang kurus kering itu harus segera terisi karena dia tidak suka tubuh Lucy yang terlalu kurus.
. btw Thor , visualnya mana .
meskipun lucy saat ini masih sakit dan belum bisa berjalan. tapi.. kamu tdk ada niatan untuk berpaling darinya. aseyyykkk😂😂😂