Namaku Lakas, klan vampir dari darah murni, aku adalah seorang bangsawan dari raja vampir terkuat.
Adanya pemilihan pangeran pewaris tahta kerajaan vampir, menjadikanku salah satu kandidat utama sebagai penerus klan vampir darah murni.
Namun, aku harus menemukan cinta sejatiku dibawah cahaya bulan agar aku dapat mewarisi tahta kekaisaran vampir selanjutnya sebagai syarat utama yang telah ditetapkan oleh kaisar vampir untuk menggantikannya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Reny Rizky Aryati, SE., isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 26 Yosua Yang Marah
Pangeran Yosua terlihat sangat marah ketika keluar dari ruangan singgasana milik ayahnya, kaisar vampir.
Langkahnya cepat dengan raut wajah emosi.
Seorang vampir dengan jas klasik berdiri menunggu diluar ruangan dan memberinya hormat.
"Katakan pada Rachelle untuk mempersiapkan gadis itu dengan layak karena aku ingin menemuinya !" ucap Yosua.
"Apa kaisar vampir menyukainya ?" tanya vampir dengan jas klasik.
"Tidak, dia lebih menyukai Lakas daripada gadis itu, Dobrev", sahut Yosua.
"Dia lagi yang tersebutkan...", gumam Dobrev.
"Ayah hanya ingin melihat gadis itu setelah sepuluh hari, dan dia menyuruhku membawanya dihadapanku setelahnya", kata Yosua.
"Sepuluh hari..., apa yang kaisar tunggu ?" ucap Dobrev.
"Entahlah, aku sendiri tidak memahami jalan pikir ayah, sebaiknya kita berhati-hati selama sepuluh hari ke depan", kata Yosua.
Dobrev mengerling cepat lalu mendesah pelan.
"Menakjubkan, bahkan kita merasa kekangan ini terasa seperti hiburan...", ucap Dobrev.
Yosua mengalihkan pandangannya ke arah Dobrev, menatapnya tajam lalu berkata pelan.
"Hiburan ini bukanlah kesenangan karena kekangan tetaplah terasa tidak menyenangkan, dan kita sudah lama menunggu selama berabad-abad lamanya untuk lepas dari ini semua, bahkan kekangan ini telah merusak pikiran kita sebagai vampir, Dobrev", kata Yosua.
"Apa alasan itu yang menyebabkan pangeran lebih memilih bersaing mendapatkan gadis dibawah cahaya bulan dengan pangeran Lakas ?" tanya Dobrev.
"Perombakan kekaisaran seharusnya sudah lama terjadi tapi aturan kaisar vampir yang lebih memilih diam, telah membuat para vampir tersiksa saat hidup berdampingan dengan manusia", sahut Yosua.
"Karena perjanjian antara vampir dan manusia sebelumnya telah tertulis abadi pada serat kuno selama berabad-abad karena itulah kaisar vampir lebih memilih tetap mematuhi aturan lama, untuk tidak menghisap darah manusia lagi", ucap Dobrev.
"Sebab jika kita melanggar aturan lama maka pemusnahan besar-besaran terhadap klan vampir akan terjadi, itulah yang melandasi alasan ayah tetap mematuhi aturan lama", kata Yosua.
"Namun semua itu terasa sangat mengekang para vampir, kenapa tidak lebih memilih jalan perang, untuk membuktikan yang paling kuat diantara kita", ucap Dobrev.
"Sebagai bentuk penindasan maka perdamaian tidak akan pernah tercipta bahkan sulit bagi klan vampir bertahan hidup jika melanggar aturan lama", kata Yosua.
"Demi harta kekayaan maka kita tetap mematuhi aturan lama", ucap Dobrev.
"Seperti itulah pada kenyataannya karena jika kita melanggarnya maka nasib klan vampir akan berakhir", kata Yosua.
"Kita abadi..., dan kita kuat..., seharusnya kitalah yang memimpin para manusia, bukan mereka yang kita takuti", ucap Dobrev.
"Alasannya pada buku kitab panutan milik manusia bahwa kita termasuk makhluk dari dunia lain yang perlu dijauhi, bukan untuk didekati sebagai pendamping hidup mereka", sahut Yosua.
"Kita bukan setan ! Karena setan lebih cenderung bersemayam didalam jiwa milik manusia bahkan prilaku manusia terkadang melebihi tabiat setan !" ucap Dobrev.
"Dan kau yakin jika kita bukan setan ? Sedangkan kita menghisap darah manusia ?" kata Yosua.
Dobrev terdiam termenung, saat kata-kata Yosua terdengar jelas ditelinganya dan seperti sedang menggaung keras berulangkali.
"Apa karena kita menghisap darah manusia maka kita lebih mirip setan ?" ucap Dobrev.
"Katakanlah pada dirimu sendiri, apa manusia tidur didalam peti mati dan kita vampir tidak makan roti lipat berputar ?!" kata Yosua.
"Dan bagaimana darahmu terhisap habis oleh vampir...", ucap Dobrev murung.
"Seperti itulah kesimpulannya yang menyebutkan kita setan dalam kitab panutan dan bukan ras manusia meski kita sangat mirip manusia", kata Yosua.
"Tapi kita hidup layaknya manusia", lanjut Dobrev.
"Kita abadi, Dobrev...", sahut Yosua.
Dobrev menghela nafas panjang sembari mendongakkan kepalanya.
"Seperti sebuah kutukan, untuk kita, para vampir...", ucap Dobrev.
"Yah, seperti itulah pada kenyataannya, Dobrev...", sahut Yosua.
Yosua menoleh ke arah Dobrev lalu tersenyum simpul kemudian melanjutkan pembicaraan pada topik utama.
"Kita tetap sembunyikan gadis manusia itu ditempat yang hanya kita saja yang tahu dia berada, dan tetaplah waspada, jangan lengah !" sahut Yosua.
"Apa kaisar akan memakannya ?" tanya Dobrev.
"Tidak, hanya saja dia menginginkan gadis dibawah cahaya bulan adalah keturunan klan vampir darah murni", ucap Yosua.
"Kita jadikan saja, dia sama seperti kita, agar gadis itu layak sebagai pengantinmu, pangeran", kata Dobrev.
"Jangan !" cegah Yosua seraya menggeleng cepat.
"Kenapa ?" tanya Dobrev sembari menaikkan kedua bahunya ke atas.
Dobrev melirik sekilas ke arah pangeran Yosua lalu berkata kembali.
"Bukankah hal itu adalah perkara mudah ? Tinggal kita jadikan gadis manusia itu slave maka terbentuklah dia menjadi vampir sama seperti kita...", ucap Dobrev dengan mata bersinar merah.
Yosua menggeleng kembali.
"Akan tidak sama lagi nantinya jika gadis manusia itu, kita ubah menjadi slave vampir", kata Yosua.
Yosua lalu melangkah cepat, meninggalkan ruangan singgasana milik kekaisaran vampir, berjalan hendak menuju kembali ke kediamannya di penthouse yang berada diluar lokasi istana kekaisaran.
Terlihat Dobrev mengikuti langkah kaki Yosua dengan tergesa-gesa.
"Lalu apa tugas Rachelle ?" tanya Dobrev.
"Katakan pada Rachelle bahwa kita mendapat tugas penting dari kaisar vampir, untuk mempersiapkan gadis itu selama sepuluh hari", kata Yosua mengingatkan kembali.
"Tugas dari kaisar ?" tanya Dobrev tidak mengerti.
"Ya, sampaikan saja pesan ini sebagai tugas kekaisaran karena Rachelle paling takut terhadap kaisar karena dia tidak ingin tubuhnya dirajam dalam api mendidih", sahut Yosua.
"Baik, akan saya sampaikan pesan anda, pangeran", sahut Dobrev yang mengiringi langkah kaki pangeran Yosua seraya mengangguk cepat.
"Berangkatlah sekarang juga, supaya Rachelle segera melaksanakan tugas ini !" perintah Yosua.
"Apa saya tidak perlu mengantarkan anda kembali ke kediaman pribadi anda di penthouse ?" tanya Dobrev.
Yosua menggeleng cepat lalu mengibaskan tangannya yang berkuku panjang berwarna-warni itu ke arah Dobrev.
"Tidak perlu kau antarkan aku, karena aku bisa pulang sendiri ke penthouse", sahut Yosua kalem.
"Baiklah, kalau begitu, saya berangkat sekarang karena perjalanan ke tanah terlarang membutuhkan waktu kurang lebih dua hari, untuk sampai kesana sedangkan Rachelle selalu tidak ditempat", ucap Dobrev.
"Sebaiknya lebih cepat lebih baik, kau pergi ke tempat Rachelle sekarang ini, daripada menunda-nunda waktu kesana, lebih baik berangkat sekarang juga", kata Yosua.
"Siap, pangeran...", sahut Dobrev sembari mengangguk hormat.
Dalam sedetik saja, Dobrev telah berpindah tempat dari istana kekaisaran ke tempat lainnya.
Tidak terlihat lagi kehadiran Dobrev disisi Yosua, hanya tinggal pangeran vampir itu seorang diri dengan ditemani hembusan angin lembut disekitarnya.
Tampak Yosua berdiri memandang dingin ke arah luar istana.
Yosua menghela nafas pelan.
"Fuih..., bukan perkara mudah untuk mempersiapkan rencana ini, setidaknya aku telah berhasil mendapatkan gadis itu", kata Yosua bergumam pada dirinya sendiri.
Yosua merapatkan mantel bulunya yang selalu dia kenakan kemanapun dia pergi.
Mantel bulu berwarna putih itu sudah menjadi ciri khas dari pangeran Yosua bahkan penampilannya yang terkesan kalem dan lembut karena adanya kuku-kuku panjang berwarna-warni dengan hiasan berlian menambah penampilan Yosua tampak lain dari vampir lainnya.
Penampilan pangeran Yosua itulah yang acapkali mengganggu pandangan Lakas jika dia bertemu saudara tirinya, terkadang Lakas enggan menyapa adik tirinya kalau mereka berpapasan bertemu.
Perbedaan itulah yang menyebabkan renggangnya hubungan antara Lakas dan Yosua, ibarat bumi dan langit, jauh berbeda.
...***...
"Hachiiii... !!!"
Tiba-tiba saja Lakas bersin tanpa sebab.
Cornelia yang berada didekatnya terkejut kaget.
"Apa kau baik-baik saja ?" tanyanya.
"Sepertinya udara dingin telah membuat hidungku terasa alergi, dan aku tidak tahu harus pergi ke ahli dokter mana sekarang ini", sahut Lakas.
"Apa itu perlu ?" kata Cornelia. "Jika dirasa perlu maka sebaiknya kita segera berangkat kesana sekarang juga", sambungnya.
"Tidak, tidak, tidak usah..., aku tidak memerlukannya, aku baik-baik saja...", ucap Lakas.
"Baiklah, kalau begitu sebaiknya aku tutup saja jendela diruangan ini", kata Cornelia.
Cornelia bangkit berdiri lalu berjalan ke arah jendela ruangan, dan menutup daun jendela rapat-rapat.
Krieeet...
Ruangan berubah gelap saat Cornelia menutup jendela.
"Aku akan menghidupkan lampu agar terang", kata Cornelia hendak berjalan ke arah dinding ruangan.
"Tunggu, Cornelia...", ucap Lakas sembari mencegah langkah Cornelia, untuk pergi.
Lakas menarik keras tangan milik Cornelia hingga dia jatuh ke atas pangkuan vampir tampan itu lalu terduduk diam.
"Kurasa kita tidak perlu menerangi ruangan ini dengan cahaya lampu, cukup menghangatkan suhu didalam sini dengan permainan cinta kita maka keadaanku akan menjadi sehat kembali", bisik Lakas.
Lakas mencengkram kuat kedua bukit kembar milik Cornelia hingga perempuan itu menjerit kecil, sesaat kemudian suasana didalam ruangan berubah menjadi hening.
Tok... Tok... Tok...
Terdengar suara ketukan dari arah luar ruangan.
Lakas segera menghentikan kegiatannya bersama Cornelia kemudian beranjak duduk lalu berkata.
"Siapa ?" tanyanya.
"Aku... Nobel...", sahut Nobel dari luar ruangan.
"Tunggu sebentar, ada hal penting yang harus aku tuntaskan, bersabarlah !" ucap Lakas.
Lakas menarik kembali tubuh Cornelia, merapat lagi ke arahnya lalu melanjutkan kembali permainan cinta mereka didalam ruangan gelap itu. Dan membiarkan Nobel sendirian, harus menunggu lama diluar ruangan.