perkenalkan namaku Amalia Ayunda Damanik biasa di panggil Ayunda aku mengalami kecelakaan yng sangat hebat hingga menyebabkan ke butaaan dia saat keadaan ku sedang tidak baik baik saja ternyata aku orang orang terdekat ku berusaha menyingkirkan aku
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Arieella Siregar, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
pertolongan Alvian
Di dalam mobil alvian sering curi curi pandang kepada ayunda setelah perjalan hampir dua jam akhirnya mereka sampai juga di villa tempat edwin dan fika
“kita sudah sampai”
“apa yakin ini tempatnya “tanya Ayunda
“tentu saja aku yakin”
Di ditu ayunda menitikan air mata melihat hal itu alvian tidak tega di pun memberikan sapu tangannya
“hapus air mata mu kamu tidak pantas menangisi laki laki brengsek seperti edwin”
Ayunda pun segera menghapus air matanya
“jika kamu mau bersandar bersandar lah”
Ayunda yang merasa sangat rapuh akhirnya memeluk tubuh alvian di situ ayunda sudah tidak bisa membendung air matanya
“sudah kamu tenang saja aku yakin jika edwin akan meminta bantuan ku di situ aku akan berpura pura menjadi pembunuh bayaran agar kita bisa mengumpulkan bukti yang banyak jika aku sudah mendapatkan bukti yang cukup aku akan menemani mu untuk memasukan di ke penjara”
Mendengar hal itu entah mengapa membuat ayunda merasa nyaman dekat dengan alvian
“terima kasih sebelumnya “
“sama sama apa kamu mau pulang atau mau ikut aku pergi ke suatu tempat “
“boleh jika di rumah aku selalu teringat tentang merek berdua “
“jack ke danau “
“baik bos”
Mereka pun menuju ke sebuah danau buatan yang telah di buat oleh alvian setelah berjama jam dan melawati kemacetan akhirnya mereka sampai juga di sebuh danau buatan
“ayo turun” ajak alvian
Di situ ayunda pun turun mengikuti langkah alvian menuju ke sebuah danau buatan sesampainya di sana mereka pun duduk di pinggiran danau
“teriak lah jika ingin teriak disini tidak akan ada yang mendengar selain aku”ucap alvian
Di situ ayunda melepaskan semua beban ayunda pun melihat ke arah alvian
“aku mau mereka semua membayar nya “ucap Ayunda penuh dengan dendam
“aku akan membantu mu “
“ayo kita pulang aku takut jika aku menggangu aktifitas tuan alvian”
“tidak aku tidak ada kegiatan “
di situ Ayunda pun tersenyum melihat Alvian akhirnya merek berdua pun masuk kedalam mobil dan merek menuju ke sebuh restoran
“kita makan siang dulu ya”
“iya “
Disitu Ayunda adan alvian semakin dekat mereka berdua mengobrol tentang banyak hal ternyata alvin juga merupakan seorang ceo tetapi di lebih suka berada di dunia gelap setelah selesai makan mereka pun perjalan menuju ke rumah ayund
“ayunda ini obat perangsang kamu berikan kepada edwin jika kamu memperlakukannya di depan semua karyawan”
“bagaimana cara memakainya”
“astaga apa kamu tidak tahu tentang hal in”
“ayunda menggelengkan kepala “
Di situ alvian menjelaskan dengan detail cara pemakaian dan efek sampingnya sesampainya di rumah ayunda pun turun
“terimakasih sekali lagi tuan alvian”
“sama sama jika ada apa apa segera hubungi aku”
“baiklah “
Mobil yang ditumpangi oleh alvian pun akhirnya pergi meninggalkan kediaman ayunda
“jack hubungi edwin suruh dia segera menemui ku”
“baik tuan”
Jack pun segera melakukan panggilan kepada edwin setelah panggilan ke tiga panggilan pun tersambung
“hallo edwin kamu di perintahkan sama bos agar segera ke markas”
“aku sedang di luar negri”
“jangan berani bohong kamu nanti malam kamu aku tunggu di markas jika tidak aku akan datang ke rumah mu”
“jangan datang ke rumah ku baiklah aku akana ke markas nanti malam”
Panggilan pun berakhir dan edwin membanting ponselnya di atas kasur
“ada apa”
“alvian ingin bertemu dengan ku malam ini jadi kita harus segere kembali”
“yaudah ayo pokoknya kau gak mau ya villa sama mobil yang kamu berikan kepada ku di jual untuk membayar hutang kepada alvian”
“tidak kamu tenang saja “
Merek berdua pun akhirnya berpamitan kepada ibu edwin
“ibu akan mengunjungimu edwin”
“jangan bu aku lagi di tagih oleh seseorang”
“ibu akan membantumu mencarikan solusi dan akan membantumu untuk segera menghabis wanita buta itu”
“baiklah terserah ibu”
“kalian berdua hati hati ya”
“terima kasih bu”
Edwin dan fika pun akhirnya meninggalkan kota kelahiran Edwin dan menuju ke vila terlebih dahulu untuk menyembunyikan mobil milik merek berdua