Alicia Sandra Hellypolter baru saja lulus SMA malah dinikah kan dengan pilihan ibu tirinya yang jahat. Alicia yang di kerap di panggil Cila yang sudah berharap agar bisa keluar dari keluarga Hellypolter malah berujung pergi ke neraka kedua bagi Cila. Padahal Cila sudah menderita di rumah nya sendiri ternyata Cila malah lebih menderita di rumah suaminya. Cila di campakkan oleh suaminya karena semua keluarga suami nya menganggapnya mandul padahal dirinya belum di sentuh oleh suaminya sendiri.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mbak mell, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 26
"Mom!" Alicia langsung memeluk Anna setelah melihat wanita yang begitu berjasa kepada nya di saat-saat dirinya sedang terpuruk besar.
"Alina sayang! kamu baik-baik saja nak?" ucap Anna yang begitu khawatir dengan Alicia. Seorang ibu tentu sangat mengkhawatirkan anak nya. Itulah kasih sayang Anna yang begitu tulus kepada Alicia padahal Alicia bukan anak kandungnya.
"Aku baik-baik saja Mom." jawab Alicia. Anna senang melihat Alina dalam keadaan baik-baik saja.
Anna melirik Mark yang sedang berjalan lalu kemudian menatap sang putri. Dirinya masih butuh penjelasan dari Alicia.
"Si kembar dimana Lina?" Tanya Anna lagi. Pasalnya memang Anna dan si kembar di pisahkan oleh Mark.
Alicia langsung menatap Mark dengan mata yang melotot. Dirinya pikir Anna dan si kembar memang di satukan, pasalnya penculikan itu mereka sama-sama di bawah. Lagi pula memang dirinya belum pernah melihat Anna setelah dirinya datang ke mansion ini.
Tadi sebenarnya Alicia ingin membahas buku nikah itu. Tapi karena Anna yang ingin bertemu dengan nya langsung di dirinya urungkan.
"Anak-anak lagi tidur Mom" jawab Alicia, lalu menuntun Anna segera duduk, begitu pun dengan dirinya.
"Kalian bicara lah, jika kau butuh sesuat, aku ada di ruang kerja ku" Ucap Mark dengan dingin menatap kedua wanita itu.
"Pergi saja" Jawab Alicia. Sukses membuat Mark kesal. Tapi dirinya tidak bisa protes lantaran siapa yang menjawab seperti itu. Memang baru kali ini ada yang berani menjawab seperti itu kepada nya.
"Aku akan menghukum mu nanti" Batin Mark. Karena bukan seperti itu jawaban seorang istri kepada suaminya.
"Alina! bisa kamu menjelaskan nya kepada Mommy nak?" Ucap Anna dengan memegang tangan Alicia.
"Maafkan aku Mom, aku sudah banyak merepotkan Mommy" Jawab Alicia lirih.
"Tidak, Nak. Apa dia Daddy si kembar?"
Alicia langsung mengangguk kan kepalanya dengan lesu." Iya mom, dia pria yang sudah menghamili ku" Jawab Alicia langsung meneteskan air mata nya. Mengingat kejadian yang dulu, sangat begitu menyakitkan bagi Alicia.
Anna sudah menebak hal itu. Apalagi melihat Ethan yang sang mirip dengan Mark. Tapi Anna hanya ingin memastikan kebenaran nya saja.
"Dan kami sudah menikah Bu." lirih Alicia lagi.
"Nak, Aku lihat dia pria yang baik untuk mu. Dia sangat cocok untuk jadi pelindung mu. Manfaatkan dia sedikit untuk balas dendam mu" Ucap Anna. Bukan mau mengompori Alicia, tapi apa salahnya sedikit memanfaatkan Mark, mengingat pria itu sangat berkuasa.
Kalau di pikir-pikir Mark memang tidak berlaku kasar kepadanya, tetapi walaupun begitu, pria itu sangat mesum dan suka sekali melakukan kehendak nya sendiri.
Sepertinya memang begitu kalau di pikir-pikir. Alicia akan menerima Mark dan sedikit memanfaatkan ke kuasaan nya. Alicia harus menghancurkan keluarga Alberto.
"Aku akan mendukung apapun untuk mu Alina" Anna tersenyum untuk menyemangati Alicia dan Alicia pun mengangguk dan membalas senyuman Anna.
Mark yang sedang fokus bekerja tersentak akan tangisan kuat Emma dan segera berlari untuk melihat Putrinya. Untung nya dirinya sedikit membuka pintu ruangan kerja nya sehingga masih bisa terdengar suara dari luar.
"Hey, Emma. Ada apa sayang?" Mark langsung menggendong Emma dengan mencium pipi gadis itu.
"Emma tidak melihat Mommy" Sahut Ethan yang khas nya baru bangun tidur.
"Daddy.." lirih Emma dengan menyelusupkan wajah nya ke leher Mark dengan menangis seugukan nya.
"Sayang! Putrinya Daddy yang paling cantik, Mommy ada di bawah, jangan menangis lagi" Mark mengelus-elus punggung Putrinya.
"Ethan cuci lah muka mu dulu. Ada kotoran di mata mu"
Sontak saja Ethan langsung membersihkan mata nya. Ethan langsung merasa sedikit malu karena Mark yang menegur nya dan melihat nya dalam keadaan seperti ini. Wibawahnya langsung turun sedikit di hadapan Mark. Ethan langsung menggrutu di dalam hatinya, sedikit menyalahkan Emma.
Anak itu sangat lucu, Mark saat ini langsung mengulum senyum. Ia tahu bahwa harga diri Ethan sangat lah tinggi.
"Bawa saja Emma kepada Mommy" Ucap Ethan dengan datar. Mark tidak menjawab tapi hanya tersenyum dan mengusap rambut kepala putra nya.
Ethan mencebik dengan kesal tapi diam-diam merasa senang saat di perlakukan seperti itu. Ethan langsung pergi ke kamarnya. Bahkan Mark telah menyiapkan kamar masing-masing kepada anak kembar nya.
"Daddy, kemana Daddy selama ini?" Tanya Emma dengan tiba-tiba. Padahal anak itu masih ada sisa-sisa tangisan nya.
"Daddy kerja sayang" hanya itu yang bisa Mark jawab. Tidak mungkin kan kalau Mark langsung menjelaskan alasan yang sebenarnya dengan apa yang sebenarnya terjadi.
"Tapi kata Mommy, Daddy berada di surga"
Dam....
Sial.... Apa Alicia mengatakan bahwa dirinya sudah meninggal kepada kedua anaknya nya. Tidak bisakah ada alasan lain selain kata itu? Alicia ini memang butuh di hukum.
"Tidak sayang, Daddy kerja"
"Apa Daddy kerja di surga?" Pertanyaan apa ini...
"Iya, sayang. " Mark terpaksa mengi-iyakannya dan tersenyum paksa juga agar pertanyaan putri nya tidak semakin banyak. Yang mana ujung ujungnya hatinya lah yang akan terluka.
"Daddy jangan pergi lagi. Ema selalu berdoa kalau Daddy datang temui Ema" pernyataan polos itu nyatanya mampu meruntuhkan hati Mark yang keras. Apa segitu harap nya Putrinya ingin bertemu dengan seorang Daddy. Mark goyah dengan mengeluarkan air mata nya.
Cuppp....
"Daddy sudah datang temui Ema kan? Maka, Ema harus bahagia selalu buat Daddy"
Cup...
"Maafkan Daddy sayang, Maafkan Daddy" Mark memeluk Putrinya, menyalurkan perasaannya untuk saat ini kepada Emma.
"Ayo kita temui Mommy" ajak Mark, tapi Emma langsung menggelengkan kepalanya.
"Ema mau sama Daddy" manja Emma dengan memainkan jari mungil nya di dada Mark. Mark langsung tersenyum mendengar nya.
"Baik princess Daddy"
Bahkan saat ingin tidur pun Emma masih sangat manja kepada Mark dan begitu lengket. Emma tidak mau kalau tidak menempel dengan Mark.
"Sayang, Daddy ke kamar mandi dulu. Emma disini duduk dulu"
Emma malah mengeratkan pelukannya nya.
Mark menghela nafas nya. Alicia yang melihat itu sedikit merasa kasihan kepada Mark, mengingat anak itu begitu manja seharian ini kekepada Mark.
"Emma, sama Mommy yuk sayang" Alicia mengulurkan tangannya. Tentu Emma langsung menggelengkan kepalanya. Emma seperti ulat bulu dalam gendongan Mark.
"No, mom" lirih Emma.
Tidak mungkin kan kalau dirinya membawa Emma ke kamar mandi. Karena disini Mark ingin buang air kecil. Nanti Emma akan banyak bertanya jika melihat nya buang air kecil.
"Daddy janji hanya sebentar princess. Daddy mau buang air kecil dulu" Mark mengusap-usap rambut Emma.
"Hanya sebentar kan Dad?" Tanya Emma dengan mendongak kan kepalanya menatap Mark.
"Iya sayang...." jawab Mark. Emma langsung mengulurkan tangan nya kepada Alicia agar Alicia segera menggendong nya.
"Kamu benar-benar manja hari ini hmmm...." Gemas Alicia dengan mencubit hidung Emma.
"Ema takut Daddy ke surga lagi" jawab Emma dengan polosnya. Sungguh Jawaban Emma mengejutkan untuk nya.
Memang kalau anak-anak nya bertanya tentang Daddy mereka dulu, maka ia akan menjawab bahwa Daddy mereka telah meninggal dan pergi ke surga. Karena sesungguhnya dirinya pun tidak menyangka bahwa Mark adalah pria yang bersama nya saat itu.
Alicia bahkan berpikir yang melayani nya malam itu adalah seorang pelayan Bar dan lelaki jelek.
"Sayang...." lirih Alicia. " Daddy tidak akan pergi"
