NovelToon NovelToon
Terimakasih Telah Melepasku Mas

Terimakasih Telah Melepasku Mas

Status: sedang berlangsung
Genre:Mengubah Takdir
Popularitas:10.7k
Nilai: 5
Nama Author: Citra Khalifah

Rita Puspitasari menikah sudah hampir enam tahun dengan ferrel ardinata seorang ASN di kabupaten serang, sedangkan Rita hanya mengabdikan dirinya untuk mengurus suami dan rumah yang mereka tinggali. tak pernah ferrel mempermasalahkan tentang keturunan kepada Rita sampai suatu saat ibu dan kakak nya ferrel sendiri lah yang terus saja mempengaruhi ferrel untuk berpisah dengan Rita karena sudah hampir enam tahun mereka menikah belum juga ada tanda tanda Rita akan memberikan keturunan untuk ferrel.

akan kah ferrel terpengaruh oleh ibu dan kakak nya sendiri dan meninggalkan Rita?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Citra Khalifah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

POV ferrel

Sekarang aku berniat ingin menjual rumah ini agar terbebas dari Windi yang selalu datang kerumah Alhamdulillah ternyata ada yang berminat dengan rumah ku, teman sekantor yang memang mau membeli nya dia bilang untuk anak nya yang baru menikah, kalau rumah ini jadi terjual aku akan melakukan jejak yang sama seperti Rita yaitu ngekost karena memang aku hanya seorang diri.

Aku cek handphone aku ternyata ada pesan dari teteh aku yang memberitahukan kalau Windi hamil anak ku entah mengapa tak ada getaran di hati ini, aku membacanya dengan biasa saja tak ada rasa excited sama sekali.

Tak berselang lama dari aku membaca pesan dari teh Siska ternyata ibu aku pun menelpon dan mendesak aku untuk segera menghalal kan Windi, tak begitu saja terima aku akan membawa Windi untuk ke dokter dan mengecek apakah benar dia hamil atau tidak, hati ini menolak menerima informasi yang kakak dan ibu ku berikan.

Aku pun menelpon Windi untuk mengajak dia cek kandungan.

"Hallo win..." ucap ku ketika telpon itu di angkat oleh Windi.

"Hallo iya kang, ada apa?" suara Windi aku dengar sedikit parau entah habis menangis atau habis bangun tidur aku juga tak perduli.

"Aku ingin bertemu dengan kamu".

Kakang mau bertemu dengan aku?".

"Iya sayang.... Bisa kan?".

"Bisa.... Dimana?" ucapan Windi aku dengar tak parau lagi seperti tadi bahkan aku tangkap dari suara itu ia cendrung ceria dan bahagia.

"Malam aku jemput kamu di rumah kamu ya?".

"Iya kang".

Aku berencana setelah pak Dani melihat rumah ku ini aku akan menjemput Windi dan akan membawa nya cek ke dokter kandungan, karena memang setahu aku dokter kandungan itu buka nya dari sore sampai ke malam.

Karena aku sudah mempunyai janji dengan teman kerja ku tadi pak Dani aku pun langsung pulang menuju rumah ku, aku langsung membereskan semua isi rumah yang sedikit acak acakan, setelah aku rasa semua nya beres baru lah aku menghubungi pak Dani itu untuk mengkonfirmasikan kalau aku sudah ada di rumah.

"Assalamualaikum pak..." ucap ku ketika Telpon itu terangkat.

"Wallaikumsalam " ucap pak Dani.

"Bagaimana pak? Apa jadi hari ini anda cek rumah saya?".

"Jadi pak ferrel, ini saya lagi di jalan menuju rumah bapak".

"Ok kalau begitu saya tunggu di rumah ya pak" telpon pun aku tutup dan menunggu pak Dani di teras.

Tak perlu menunggu terlalu lama ternyata mobil yang ditumpangi pak Dani pun sudah terlihat di depan pagar rumah, aku pun membukakan pintu pagar agar mobil pak Dani bisa masuk.

"Assalamualaikum pak ferrel" ucap pak Dani yang baru saja keluar dari mobil nya.

"Wallaikumsalam pak Dani".

"Silahkan masuk pak.... Kebetulan rumah ini posisi nya sangat strategis pak, gak jauh dari pintu gerbang masuk komplek" ujar ku sambil berjalan di sisi pak Dani.

"Halamannya masih luas pak bisa buat berkebun, dan ini garasi nya muat dua mobil, di sini juga masih ada sedikit lahan kosong mungkin nanti bapak mau membuat sesuatu atau bisa juga buat bikin jemuran baju, itu pintu samping yang menyatukan garasi sama rumah, jadi bisa langsung masuk tanpa harus melewati pintu utama".

Pak Dani pun hanya menganggukkan kepala nya sambil memperhatikan apa yang aku tunjukan.

Aku pun menjelaskan semua detail dari rumah ini, menonjolkan semua kelebihannya, menunjukan setiap ruang demi ruang kepada pak Dani hingga akhirnya pak Dani pun menanyakan soal harga.

"Saya sih suka pak sama rumah bapak ini, bapak buka harga berapa?" ujar pak Dani.

"Saya nawarin di kisaran harga 1,1 milyar pak.... Soal nya rumah ini sudah saya renovasi semua, lantai nya juga sudah di perbarui".

"Wah kalau saya nawar harga boleh gak ni...." ujar nya sambil berkeliling rumah melihat setiap detailnya.

"Boleh pak.... Nawar mah gak ada yang larang" ujar ku sambil tersenyum.

"Saya tawar sembilan ratus lima puluh bagaimana pak?".

"Wah mending di pasin aja pak jadi satu milyar".

"Wah kalau kaya gitu saya harus runding ulang sama keluarga dan anak saya pak ferrel, soalnya kalau satu itu uang saya nya kurang... Hehehe" ujar pak Dani.

Setelah itu kami pun berbincang santai, aku pun menawarkan untuk pak Dani mengambil KPR saja nanti jadi beliau bisa membayar setengah nya dan setengah lagi bisa di cover oleh KPR.

Setelah pak Dani pulang aku pun menghangatkan makanan yang sempat aku beli tadi di jalan, karena waktu yang sudah menunjukan jam delapan belas lewat lima belas aku pun segera menyelesaikan makan dan sholat ku baru kemudian aku bersiap siap ke rumah Windi.

Aku pun berdandan segagah dan sekeren mungkin untuk menjemput nya, tak ingin sampai Windi mencurigai ku karena akan membawa dia periksa ke dokter kandungan.

Aku akan berpura pura mengajak dia jalan jalan ke anyer karena disana sudah ada teman sekolahku yang berprofesi sebagai dokter kandungan jadi aku tak perlu khawatir jika Windi akan berbohong nantinya.

Tak perlu waktu lama aku pun kini sudah sampai di rumah Windi dan menemui orang tua nya untuk meminta ijin membawa anak nya jalan jalan sebentar, mereka pun tak menaruh curiga sama sekali dan mengijinkan aku membawa Windi.

"Kita mau kemana kang?" Tanya Windi setelah kami berada di dalam mobil.

"Kamu udah makan?" tanya ku kepada Windi.

Windi menjawab dengan gelengan kepala.

"Kalau gitu kita makan di dekat sini mau?".

"Mau kang" ucap Windi antusias.

Kami pun melipir parkir ke restoran yang memang ada di pinggir jalan dekat rumah teman aku yang sudah janji temu denganku itu.

Sesampai nya di restoran yang aku tuju kami pun duduk di dekat jendela agar bisa memandangi keluar jendela itu.

"Mau makan apa? Pesan lah yang kamu mau.... Dan makan yang banyak agar anak kita didalam sana juga mendapatkan gizi nya" ucap ku.

Windi pun mengangguk dan ia pun tanpa malu malu memesan beberapa menu untuk dirinya sendiri.

Tak lama setelah makanan kami sampai aku melihat Herna masuk ke dalam restoran itu.

"Win... Sebentar ya kaya nya aku tadi liat temen sekolah aku deh, aku panggil dia suruh gabung Ama kita ya? Bagaimana?".

Wajah Windi yang tadi nya senang berubah cemberut, seperti nya ia keberatan jika aku membawa yg temanku untuk makan bersama tapi kan itu bukan urusan ku juga.... Biar lah dia mau mengijinkan atau tidak yang pasti aku akan tetapi mengajak Herna makan bersama karena memang kami kan janjian sebelum ini.

"Her.... Herna..." aku pun sedikit berteriak agar Herna mendengarku

"Eh... Hay rel..." herna pun mendekat ke arah kami berdua.

1
Lee Mba Young
ketahuan gk hamidun 😁😁
Ira Sulastri
Lagian jadi laki plin plan ga tegas, yg menjalani rumah tangga itu kamu, ibu atau kakakmu
kembang desa: hihihi ya ya kak🤭
total 1 replies
Ira Sulastri
Semoga jodoh Rita kedepannya seorang pengusaha, atau CEO yg amanah dan sholeh
watini
gitu kek dari dulu.tegas ke emakmu rel.terus nih ganti AE kunci rumahmu,masa orang bebas berkeliaran gitu.
Sunaryati
Nah yang tegas Ferel sama diri kamu dan ibumu, gaji ASN itu berapa sih? Kalau sudah diminta ibumu separoh apa untuk biaya hidupmu cukup?
Ira Sulastri
Syafakillah untuk anaknya ya kak author 🤲🏻
Sunaryati
Mudah- mudahan siska dapat masalah di jalan dan menyalahkan Windy, dari suka jadi benci wkwk wkwk
watini
makanya kamu tegas jadi laki.berbakti juga gak harus turuti semua kata ibunya.
Sunaryati
Semoga anaknya lekas sembuh Thoor,
Sukses terus Rita, lanjutkan berbagi agar rezekimu berkah dan semakin lancar, segera bertemu jodoh yang setia
kembang desa: makasih kakak...
total 1 replies
Sunaryati
suka
Sunaryati
Baru mampir langsung tancap gas baca selesai, ceritanya bagus bisa menginspirasi wanita yang ingin membantu perekonomian/ hidup sendiri. Jika boleh meminta upnya rutin ya, Thooor
kembang desa: semoga bisa.... dan di lancarkan pikiran aku nya ya kakak🤭
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!