Sebelum membaca novel ini, diharapkan membaca novel BUHUL GHAIB, sebab ini ada hubungan dengan kisah sebelumnya, agar tidak bingung.
kisah Delapan orang bersahabat yang melakukan pertualangan ke sebuah pulau yang terkenal dengan keindahannya, tetapi bencana tiba-tiba memporak-porandakan rencana mereka karena kapal yang mereka tumpangi mengalami kecelekaan, sehingga mereka terdampar disebuah pulau yang berbeda.
Dipulau itu mereka mengalami kejadian demi kejadian yang mengerikan dan membuat mereka harus bertahan hidup dari sebuah rahasia misteri yang sangat mengerikan.
sanggupkah mereka keluar dengan selamat? ikuti kisah selanjutnya...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Siti H, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
episode-26
Para bodyguard itu menatap kearah kapal yang saat ini tanpa kemudi. "Jangan cuma dilihat, kejar kapal itu dan bawa ketepian!" titah pria bermata biru itu.
Tanpa menunggu perintah selanjutnya, dua orang berpakaian hitam berenang menuju kapal.
Kemudian ke enam lainnya mengikuti pria bermata biru yang saat ini masih memegang senjata api ditangannya.
Mereka menyusuri pasir putih ditepi pantai untuk mencapai hutan.
Sesekali sebuah alat detektor yang dapat memantau batu permata pink diamond yang ada dileher sang wanita cantik memperlihatkan jika itu benda itu berada didalm hutan dan mereka memasuki hutan untuk menemukan apa yang mereka cari.
Ditempat lain, pemimpin suku mereka telah tewas dan kini hanya tinggal rakyat dan juga para pasukan yang bersifat kanibal dan terkesan rakus.
Andini dan rekan-rekannya berhasil melumpuhkan mereka dan berusaha untuk kabur. Sedangkan Asih masih mengampuni anak-anak dan juga wanita.
Lee tampak menatap sang wanita yang kini tak ingin melihatnya. Ia menggenggam erat jemari tangan Edy yang merupakan suaminya.
Apakah itu harus sadar, jika menjadi pebinor bukanlah jalan yang terbaik.
"Pergilah, akan ada wanita yang mencintaimu dengan cintanya yang begitu tulus," ucap Asih mengingatkan.
Saat bersamaan, suara letusan tembakan terdengar mengudara. Asih, Edy dan juga Lee tersentak kaget, sedangkan kelima lainnya sudah melarikan diri menyusuri hutan untuk menemukan jalan pulang.
Ketiga saling pandang. Lee harus meberima kenyataan jika cintanya tak kan pernah terwujud, dan ia berlari menembus hutan untuk menemukan suara tembakan tersebut.
Ia sangat patah hati, tetapi merusak kebahagiaan orang lain bukanlah hal yang terhormat.
Ditempat lain, Darmadi dan Indira bersembunyi dibalik pohon. Mereka mendengar suara tembakan yang membuat para unggas berterbangan dati sarangnya karena terkejut.
Sedangkan Lee masih berlari dari kenyataan, jika cinta tak selamanya memiliki.
Darmadi mengintai dari balik pohon. Ia melihat tiga orang berpakaian hitam dengan tubuh tinggi sedang berjalan dengan senjata apo ditangannya dan pandangan mereka terlihat mengawasi setiap daerahnya.
Pemuda itu meraih sebatang kayu untuk ia jadikan senjata dan bersiap jika kemungkinan buruk terjadi.
Traaaaaaak....
Sebuah perangkap berhasil menangkap salah satu dari mereka dan membuat kedua rekannya yang lain tercengang karena rekan mereka tersangkut diatas pohon.
"Aaaaaarrgggh...," teriak pria bertubuh tinggi ketakutan. Siapa sangka jika didalam hutan ini sungguh banyak bahaya yang datang.
Darmadi menoleh kearah Indira yang terlihat pucat karena seharian mereka belum menemukan makanan.
"Heei, bertahanlah, kita semua akan kembali dengan selamat," janji Darmadi pada wanita itu.
"Kepalaku sangat sakit, aku sepertinya tak dapat meneruskan perjalanan ini," jawab Indira dengan nada berbisik. Sesungguhnya ia tak ingin menjadi beban dalam perjalanan mereka.
"Kita harus kembali," Darmadi menguatkan sahabatnya, lalu kembali mengawasi setiap pergerakan ketiga orang berperawakan tinggi itu.
kedua rekannya menembak tali pengikat yang membuat rekan mereka terjebak.
Dooor.... Dooor....
Kembali suara letusan tembakan yang mengudara dan hal itu semakin membuat Indira memucat ketakutan.
Sesaat wanita itu merasakan kepalanya sangat sakit, dan pandangannya tampak berputar, dan....,
Bruuuuk...
Tubuhnya ambruk dipundak Darmadi dan membuat pemuda itu tersentak kaget. Suara jatuhnya pria dari dalam jebakan membuat gerakan Darmadi dan Indira tersamarkan.
Darmadi menarik nafas berat. Ia mengubah posisi Indira untuk duduk bersandar dibatang pohon, sedangkan ia kembali mengawasi ketiga orang tersebut.
Grrrrrrrrrrhhh....
Belum sempat mereka untuk mengatur nafas, tampak dari balik semak seekor harimau bertubuh besr keluar dengan suara geramannya yang sangat menakutkan.
Ternyata suara letusan tembakan itu membuat sang penguasa hutan merasa terusik.
Seketika kedua orang tersebut tampal mengacungkan senjata apinya kearah sang harimau yang terlihat siap menyerang.
Dooor... Doooor....
Tembakan kembali lagi terdengar dan mereka arahkan kepada harimau tersebut, akan tetapi hewan buas itu melesat menghilang dengan cepat dan tidak terlihat.
Rekan mereka yang terjebak berusaha melepaskan diri dan berhasil keluar dari perangkap.
Saat mereka hampir senang, terlihat dua orang wanita primitif sedang berdiri menatap mereka dan entah darimana datangnya.
Keduanya menatap ketiga pria yang saat ini sedang tercengang menatap mereka.
Ketiganya saling pandang, lalu entah apa yang ada dibenak mereka, sehingga berkeinginan berbuat zinah pada keduanya. Darmadi masih mengintai ketiganya dan menggelengkan kepalanya saat melihat ketiga pria itu bisa terjebak pada kedua wanita yang berpenampilan kucel itu.
Darmadi mengalihkan pandangannya, lalu menatap Indira yang duduk bersandar dibatang pohon dengan memejamkan matanya. Saat bersamaan, ia mendengar suara langkah dari balik semak dan ia merasakan degub dijantungnya memburu.
Darmadi berinisiatif menggendong Indira dipunggungnya, ia akan membawa wanita itu keluar dari hutan, ia yakin ada seseorang yang juga mengintainya dibalik semak.
Ia berjalan mengendap-endap dan mengambil kesempatan untuk kabur selagi ketiga pria itu sedang bercinta dengan manusia primitif tersebut.
Ketiga pria itu seolah sedang lupa diri, lalu tanpa disadari, pria yang saat tadi baru bebas dari perangkap harus menerima kenyataan saat mengalami puncaknya jika senjata pamungkasnya ditarik paksa dan putus dengan cara mengenaskan.
kedua matanya terbeliak, cairan pekat mengalir deras dari luka robekan yang cukuo parah. dan yanh paling menjijikkan, wanita itu memakan benda kenyal tersebut dengan dua kali kunyahan saja.
Seketika pria pria itu mengerang kesakitan, namun tak sampai disana, wanita itu menggunakan jemarinya yang berkuku runcing untuk merobek dada sang pria dengan cukup sadis. Sedangkan kedua rekan pria itu sedang bercinta bertiga dibalik semak dan tak menyadari apa yang terjadi pada rekannya.
Setelah berhasil merobek dada lawannya, wanita itu mendapat organ dalam milik sang pria dan menariknya paksa, hingga korban meregang nyawa.
Saat bersamaan, para wanita lainnya datang mereka membantu menghabiskan daging dan juga organ dalam yang terlihat segar, lalu diikuti oleh anak-anak mereka, dan mereka berpesta.
Kedua rekan pria itu baru saja menuntaskan hasratnya. Saat mereka akan mengenakan celananya, wanita itu ingin menyambar benda yang masih bergelantungan didepannya, akan tetapi, pria satunya dengan cepat menembak wanita itu hingga membuat kepalanya tertembus oleh peluru dan tewas seketika.
Mendengar suara letusan peluru, para manusia primitif yang saat ini sedang menyantap hidanganya, serentak menghentikan sejenak kunyahannya, lalu menarik sisa dari makanan mereka kebalik semak dan meninggalkan tulang belulang yang sudah bersih dari sisa daging yang menempel.
Sedangkan dua pria dibalik semak berjalan mundur. Mereka merasakan ada sesuatu yang tak beres sedang terjadi.
Keduanya keluar dari balik semak dengan terburu-buru, dan kali ini dikejutkan oleh penampakan yang lebih mengerikan, dimana tulang kaki yang tersisa dengan sepatu masih melekat tergeletak diatas rerumputan, dan itu adalah tulang kaki milik rekan mereka.
deg2an terussss...
❤❤❤❤❤❤
AQ baru on aja tp sampul nya udah beda hahhhhh mklm lah timbul tengelem dulu
buuuuu
di mana asih..
kok ya cuma ngintip..
harusnya segera twmbak qanita kanibal itu ..
ngeriii..
deg2 an bacanya
(suku Pulu Pulu ada yg ngintil) 🙈