Kim Da Mi harus menikahi Yoo Jae Suk, cucu dari presdir Yoo yang sudah berjanji pada kakeknya. Meskipun perasaannya masih tersisa untuk aktor tampan Wi Ha Joon.
Akankah dia mampu menekan perasaannya pada aktor tampan itu, sedangkan dia harus tetap bekerjasama dengannya untuk menangani Rumah Pelangi miliknya?
Yuk simak ceritanya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon RatihShinbe, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 26
Jae Suk memperhatikan Da Mi yang terus bicara dengan pemilik tanah. Dia memperhatikan penampilan Da Mi. Pakaian, hingga cara dia bicara.
"Tak terlalu buruk, dia bagus" gumamnya mengakui kecantikan Da Mi.
"DA MI ahh! " seru Ha Joon yang baru datang.
Dia berlari layaknya remaja yang datang pada kekasihnya.
Jae Suk terkejut melihatnya, dia buru-buru bersembunyi.
Da Mi tersenyum manis melihatnya kemudian melambaikan tangannya.
Jae Suk melihat ekspresi itu, dan merasa tak senang.
"Dia terlihat bahagia melihat Ha Joon" gumamnya lagi sedikit kesal.
Mereka bicara dan berdiskusi, pemilik tanah meninggalkan mereka. Ha Joon memegang tangan Da Mi yang hendak turun dari tanah yang lebih tinggi.
Dari kejauhan, Jae Suk memalingkan wajah tak suka melihatnya.
"Ayo aku antar pulang! " ajak Ha Joon.
"Tidak, aku tadi diantar... " Da Mi menunjuk ke arah mobil Jae Suk, tapi tak ada.
"Diantar siapa? " tanya Ha Joon juga ikut mencari.
"Kemana dia? " Da Mi mencari-cari.
"Siapa? " Ha Joon menunggu jawabannya sembari ikut melihat ke arah Da Mi mencari.
"Sebentar" Da Mi menghubunginya.
Jae Suk hanya menatap ponselnya, dia tak menjawab malah memperhatikan Ha Joon yang terus dekat dengannya.
"Menyebalkan! " gumam Da Mi.
"Siapa? " Ha Joon pikir dirinya.
"Tadi aku diantar.... " Da Mi hendak menjawab.
Tapi, Jae Suk mengirimkan pesan.
\= Aku ada rapat mendadak, pulang menggunakan taksi saja \=
"Apa apaan dia ini" gumam Da Mi kesal.
"Ada masalah? " Ha Joon memperhatikan nya.
"Tidak, ayo pulang! " Da Mi marah.
Da Mi masuk ke mobil Ha Joon yang masih tak mengerti dengan sikapnya.
Jae Suk menunggu mobil Ha Joon pergi terlebih dahulu. Dia pergi setelah mengirim pesan pada Do Chul untuk menjemput Da Mi di rumah bibinya malam ini.
#
Sementara itu, Ha Joon mengajak Da Mi pergi ke Namsan tower.
"Lagi? " tanya Da Mi terkejut.
Da Mi tak yakin akan bisa masuk.
"Kali ini bisa, aku sudah cek" jawab Ha Joon.
"Tidak usah, ini sudah malam, aku harus pulang" ucap Da Mi menolak.
"Aku sudah minta izin pada bibi mu" ucap Ha Joon.
"Bibi? Apa yang dia katakan? " tanya Da Mi.
"Pergilah, ajak dia bersenang-senang. Dia bilang begitu" jawab Ha Joon dengan riang.
Da Mi tersenyum aneh, berpikir tentang apa maksud bibinya yang tahu kalau dia sudah akan menikah dengan Jae Suk tapi masih menyetujui Ha Joon mengajaknya pergi.
Ha Joon membuka pintu, Da Mi melihat ke sekeliling, memang benar sepi.
Tangan Ha Joon meminta tangan Da Mi untuk memegangnya.
Da Mi menatap Ha Joon, dia meraih tangannya dan keluar. Ha Joon senang, dia langsung mengajak Da Mi menaiki tangga.
Sampai di puncaknya, Ha Joon melepaskan tangannya dan merogoh sakunya. Da Mi melihat ke arah pusat kota.
"Cantik" gumam Da Mi.
"Benar, cantik" bisik Ha Joon yang tiba-tiba berdiri di belakangnya begitu dekat.
Mata Da Mi membulat merasakan suaranya.
Ha Joon menunjukkan sebuah kotak merah kecil di hadapan Da Mi.
"Da Mi, menikahlah dengan ku. Aku serius menyukaimu. Aku rasa aku jadi sangat mencintaimu" bisiknya.
Mata Da Mi semakin membulat, hela nafas Ha Joon terasa di telinganya. Degup jantungnya menjadi lebih cepat. Da Mi menelan salivanya.
"Aku tidak pernah main-main, aku berjanji akan berusaha untuk mu selama hidup ku" bisiknya lagi.
Perlahan Da Mi berbalik, wajah Ha Joon sedikit mundur dan tersenyum padanya. Da Mi mulai tertarik melihat bibir Ha Joon. Dia menggigit bibirnya sendiri, masih menahan diri.
"Ha Joon si" Da Mi mengambil nafas.
"Hmm? " Ha Joon menatap bibir Da Mi.
"Aku.... " Da Mi menelan salivanya.
"Kenapa? " Ha Joon hendak mendekatkan bibirnya.
Dia semakin mendekat. Da Mi menghindar, dia menjauh.
"Aku...dijodohkan dan akan segera menikah dengan orang lain, kau tahu itu" ucapnya.
Ha Joon terdiam, terkejut dengan ucapan Da Mi. Tangannya meremas kotak merah yang dia genggam.
"Tanggal 25 di hotel W, dengan Yoo Jae Suk" lanjut Da Mi.
Ha Joon berbalik, dia mengerutkan dahinya terkejut mendengar nama asli Michael disebut olehnya.
"Yoo Jae Suk! " ucap Ha Joon pelan-pelan meski masih tak percaya.
"Meski pernikahan ini adalah sebuah perjodohan, tapi aku mengenal Jae Suk sejak kecil. Kakeknya begitu menyayangi ku, dan aku tidak akan pernah bisa mengecewakannya" jelas Da Mi.
"Kau tidak mengenalnya" ucap Ha Joon hendak meraih tangan Da Mi.
Tapi Da Mi menghindar kemudian menatap Ha Joon.
"Aku tahu dia teman mu, tapi aku juga mengenalnya jauh sebelum dirimu, kami teman semasa kecil" Da Mi mundur selangkah.
"Kau tidak mengenalnya, Michael, dia..... "
Ha Joon terhenti bicara, mengingat bahwa semua ini tentang taruhan itu, dan dia juga terlibat.
"Kenapa? " Da Mi menunggu kelanjutannya.
Tapi Ha Joon malah berpaling.
"Ha Joon si, aku minta maaf, mungkin semua karena aku selalu datang padamu. Tapi ini semua hanya karena rumah pelangi.... " Da Mi membohongi perasaannya.
Ha Joon meraih pinggang Da Mi dan mendekatkan bibirnya.
"Katakan kau tidak pernah sekalipun menginginkan aku" ucap Ha Joon sangat dekat dengan bibirnya.
Da Mi terkejut, tak bisa menolak, tapi kemudian dia menunduk seraya memejamkan matanya. Ha Joon kecewa, Da Mi masih menahan dirinya.
Ha Joon melepaskan pelukannya.
"Bagaimana kau bisa menerima dia sebagai pendamping mu?" Ha Joon masih tak percaya.
"Ha Joon aku..... " Da Mi paham Ha Joon kecewa.
"Ayo pulang, ini sudah malam" ucap Ha Joon seraya berjalan terlebih dahulu.
Dia menjatuhkan kotak merah yang hendak dia berikan pada Da Mi.
Da Mi memungutnya dan menyimpannya di saku jaketnya.
Dia berjalan mengikuti Ha Joon. Sampai di dekat mobil, dia berhenti sejenak melihat Ha Joon memukul stir mobilnya.
Da Mi berjalan perlahan, dia masuk dan mereka pun pulang.
Mereka tak melihat Jae Suk yang memperhatikan mereka dari kejauhan di sana.
\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=>>