Stefani Luna Olivia atau yang biasa di panggil Luna, kaget saat melihat suaminya sedang bercinta dengan wanita lain di kamar mereka.
Exsel Alex Sander, suami Luna dengan tanpa rasa bersalah mengaku jika wanita yang sedang bercinta dengannya itu adalah wanita simpanannya.
"Selama aku berada di luar kota, ini yang kamu lakukan!" ucap Luna emosi.
Dengan tanpa rasa bersalah Alex dan Tania, wanita simpanan suaminya mengakui jika hubungan mereka telah terjalin hampir satu tahun.
Tidak terima atas pengkhianatan yang dilakukan suaminya, Luna menyewa jasa seorang gigolo. David, namanya. Seorang mahasiswa.
Hubungannya yang makin renggang dengan suami, membuat Luna makin dekat dengan David.
Tanpa disadari benih cinta tumbuh diantara mereka. Apakah yang akan Luna lakukan?
Mungkinkah hasrat terlarang mereka dapat terwujud? Novel ini penuh emosi dan air mata. Siapkan cemilan sebelum membacanya.
Note:Harap bijak dalam membaca. Novel ini hanya pemikiran halu penulis. Jangan ditiru.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mama reni, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab Dua Belas. HTG
Mia melihat kepergian David dengan pikiran yang penuh tanda tanya. Tidak biasanya David begitu. Ia tampak sangat cemas dan kuatir.
Mia tahu jika di kota ini David ataupun dirinya tidak memiliki saudara. David kost bersama teman sekampusnya yang tadi mengantar David. Ia menumpang di kamar cowok yang bernama Raga itu.
Raga tidak meminta bayaran pada David. Ia hanya ingin ditemani. Kamarnya terlalu besar jika hanya ditempati ia sendiri.
Awalnya David juga kost di tempat yang sama dengan Mia. Itulah kenapa David banyak mengenal teman satu kost Mia.
Antara kost cowok dan cewek hanya dibatasi pagar yang temboknya setinggi tiga meter.
David meminta Raga melajukan jalan motornya. Sampai di tempat tujuan ia melihat mobil Luna yang terparkir dipinggir jalan.
David meminta Raga menghentikan motornya dan langsung melompat turun. David mengetuk kaca pintu mobil Luna dengan keras.
Setelah beberapa saat mengetuk, barulah Luna membuka pintunya. David langsung masuk ke mobil melupakan Raga yang masih ada di sana.
Raga yang menyadari kehadiran dirinya tak dibutuhkan, melajukan motor kembali ke kost.
David memeluk Luna, membawa wanita itu ke dalam dekapan dadanya. Tangis Luna pecah dalam pelukan cowok itu.
"Kamu kenapa?" tanya David.
"Alex ...." ucap Luna disela isak tangisnya.
"Kenapa dengan suamimu?"
"Aku benci Alex, aku benci ...." ucap Luna.
"Sekarang kita cari hotel dulu. Biar aku yang nyetir. Kamu pindah duduknya."
David meminta Luna pindah. Baru dapat sadari baju wanita itu sobek. Melihat itu David menjadi emosi.
"Apa yang suami kamu lakukan? Apakah ia memukulmu?" ucap David.
Luna hanya menganggukkan kepalanya sebagai jawaban. David memukul setir mobil melampiaskan kekesalannya.
"Kita cari hotel terdekat. Pakai jaketku ini." David membuka jaketnya dan memakaikan ke tubuh Luna.
Setelah mendapat hotel terdekat, David langsung membawa Luna masuk ke kamar. Dalam kamar ia melihat pipi Luna yang lebam dan dari sudut bibirnya tampak darah yang telah membeku.
David mengepalkan tangannya menahan emosi. Ia minta Luna duduk di tepi ranjang. David berlutut dihadapannya sambil menggenggam kedua jari Luna.
"Alex itu banci. Hanya bisa menyakiti wanita. Kenapa kamu sampai di tampar Alex?"
Luna mengatakan semua yang terjadi. Berawal saat Alex melihat tanda merah di tubuhnya. David makin mengeram mendengarnya.
David keluar kamar membeli obat dan makanan buat Luna. Setengah jam ia pergi, saat kembali ia melihat Luna yang telah berbaring.
David mendekati wanita itu dan ikut berbaring di sampingnya. Cowok itu memgecup bibir Luna, membuatnya terbangun.
"Aku obati dulu luka di bibirmu. Setelah itu makan. Baru tidur. Kamu belum makan'kan?"
"Aku nggak lapar."
"Sedikit aja. Nanti aku suapin. Sekarang aku obati dulu lukamu," ucap David.
David meminta Luna duduk di sofa yang ada di kamar. Dengan telaten ia mengobati luka di sudut bibir wanita itu.
Saat Luna meringis karena obat, ia akan meniup lukanya untuk mengurangi perih. Luna yang tidak pernah mendapat perhatian begitu lagi sejak Alex berubah, menjadi terharu.
Setelah mengobati luka di bibir Luna, David menyuapi Luna makanan yang ia beli. Dengan paksaan David, makanan itu akhirnya habis separuh.
"Udah, Dav. Aku kenyang." Luna menolak suapan David. Cowok itu menghabiskan sisa makanannya.
"Kamu baik banget."
"Kamu juga baik, Luna."
"Apa pacarmu nggak marah, karena aku mengambil waktumu."
"Udah jangan ngomong itu."
"Kenapa?" tanya Luna.
"Jika aku sedang bersama kamu, aku adalah milikmu. Jadi jangan bicarakan orang lain. Termasuk suamimu."
Luna terdiam mendengar ucapan David. Ia belum bisa mencerna apa maksud perkataan David.
*
*
*
Bersambung
Sepertinya David mulai bermain perasaan dengan Luna. Bagaimana kelanjutan hubungan Luna dan David? Nantikan terus kelanjutan novel ini. 😘😘😘😘😘
mknya mia shrsnya tw bgaimn bersikap sm misua agar bs harmonis rmh tangga nya stlh tw dr omongan misua mia.
dipepet trus biar anknya nempel sama David.
mau buat anaknya jadi pelakor...
David itu gak akan sukses seperti ini klo gak ketemu Luna .
David juga dari dulu mau putus sama Mia ... cuma Mak nya aja yang menghalangi.
kapan Mak nya David dapat hidayah
terus emaknya Mia kena balasannya.
ngerasain klo suaminya masih menyimpan barang mantan pacarnya...