NovelToon NovelToon
Wijaya Kusuma

Wijaya Kusuma

Status: sedang berlangsung
Genre:Fantasi / Fantasi Timur / Konflik etika / Epik Petualangan / Paksaan Terbalik / Penyelamat
Popularitas:18.7k
Nilai: 5
Nama Author: Minchio

Wijaya Kusuma adalah putra kepala desa dari sebuah desa terpencil di pegunungan, dia harus menggantikan posisi ayahnya yang meninggal dunia sebelum masa jabatannya selesai. Sesuai dengan peraturan adat, anak lelaki harus meneruskan jabatan orang tuanya yang belum selesai hingga akhir masa jabatan.

Masih muda dan belum berpengalaman, Wijaya Kusuma dihadapkan pada tantangan besar untuk menegakkan banyak peraturan desa dan menjaga kehidupan penduduk agar tetap setia pada adat istiadat para leluhur. Apakah Wijaya Kusuma mampu menjalankan amanah ini dan memimpin desanya dengan bijaksana?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Minchio, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Mawangi si Gadis Cantik

Setelah perjalanan panjang menembus hutan larangan, Wijaya Kusuma akhirnya tiba di tepi sungai yang diceritakan oleh Ki Dayat. Sungai di depan matanya terlihat indah apalagi suasana siang saat itu sangat cerah, aliran sungai tersebut sangat tenang dan riaknya mengalir membelah bebatuan. Suara gemericik air memberikan rasa damai setelah perjalanan di hutan larangan yang mencekam dan melelahkan.

Wijaya ingin beristirahat, menyantap singkong rebus buatan ibunya. Singkong itu ditaburi parutan kelapa, makanan yang sangat sederhana untuk orang kota namun bagi Wijaya Kusuma makanan ininadalah makanan yang penuh kenangan. Dia mendadak menjadi teringat sosok bapaknya yang sudah meninggal. Wijaya tak mau berlama-lama lagi melamun dan mulai membuka daun pisang yang dijadikan sebagai pembungkus makanan.

Wijaya Kusuma melahap makanan itu sembari melihat pemandangan di depannya, dia duduk bersila dan fokus melihat bebatuan besar yang membelah aliran air sungai. Ternyata setelah di perhatikan dengan seksama banyak hewan liar yang berada di pinggiran sungai itu untuk minum. Wijaya melihat beberapa ekor rusa yang bergerombol di sana.

Namun saat melihat ke arah lain, Wijaya Kusuma malah melihat pemandangan yang aneh, seorang gadis cantik tengah mandi, yang terlihat hanyalah bagian bahu ke atas karena tertutup oleh sebuah batu. Saat melihat sosok itu seolah waktu berhenti sejenak, Wijaya terhipnotis dengan kecantikannya yang begitu alami dan mempesona. Gadis itu memiliki rambut panjang berwana hitam yang terurai indah sejalan dengan kulitnya yang putih mulus seolah bersinar di bawah terik matahari.

Saat Wijaya masih terpaku padanya, gadis itu menoleh dan tersenyum ramah. Wijaya seketika malu karena sudah menatapnya sejak tadi. "Kenapa di tempat seperti ini ada orang?'' pikir Wijaya.

"Apakah itu lelembut penunggu sungai ini? Tapi jika dia bukan manusia mustahil bisa menampakan diri di tengah sinar matahari yang begitu terik, setahuku dari Ki Dayat, para lelembut tidak kuat dengan paparan sinar matahari, mereka akan keluar dan menampakan diri saat menjelang malam, siapa gadis itu?" Kata Wijaya penuh tanya.

Tak sampai di situ pertanyaan yang muncul di benaknya, " apakah dia penduduk desa adat yang tinggal jauh dari kampung ya?"

Saat Wijaya Kusuma masih bertanya-tanya, dari arah belakang terdengar suara batuk, Wijaya lalu menoleh, dia melihat sosok pria bertelanjang dada dengan membawa tombak, pria itu menatap Wijaya dengan tatapan marah, Wijaya bangun dan berdiri menghadapnya, "Punten Pak, saya izin istirahat sebentar. Saya, ingin pergi ke Air Terjun Naga, saya tidak ada niat untuk mengintip wanita itu," kata Wijaya yang memilih bicara langsung ke intinya.

Pria paruh baya itu mengangguk lalu berucap, "iya, saya percaya. Kamu tidak terlihat seperti pria cabul, namun karena kamu kebetulan ada di sini tolong bantu saya menangkap ikan. Pria itu tiba-tiba saja melempar tombak yang dia genggam. "Dengan tombak ini tangkap beberapa ikan di sungai itu, sebagai gantinya, saya akan mengajakmu ke rumah saya dan menjamumu sebagai tamu kehormatan," kata pria itu dengan suara datar.

"Baik, akan saya bantu. Namun saya tidak berharap imbalan, saya akan langsung melanjutkan perjalanan ini." Wijaya memilih menolak tawaran pria itu.

"Datang saja dulu ke rumah kami, sudah lama tidak ada orang yang datang ke tempat ini, biarkan keluarga saya menjamumu. Kita makanikan bakar, oh iya, gadis itu adalah anakku namanya Mawangi.''

Ternyata gadis cantik itu anaknya pria ini, Wijaya yang awalnya tidak berniat datang ke rumah si pria di hadapanya menjadi sedikit penasaran dan ingin mampir sebentar, mengenal gadis cantik itu dan sedikit bertanya kepada mereka; kenapa tinggal di wilayah terpencil dan jauh dari desa adat.

1
Raidy Damaring
terlalu naif.... kalo udah bertindak jahat hukumnya lebih berat kalo ikut aturan adat...
Minchio: Ajat harus di adili dengan hukum negara, hehe.
total 1 replies
Was pray
sebenarnya wijaya itu polos apa bodoh sih? apa jangan-jangan malah polos dan bodoh
Minchio: Keduanya, wkwk.
total 1 replies
Was pray
emosimu membuat pikiranmu bodoh dan tolol wijaya
Minchio: Wkwkwk...
total 1 replies
Pino Kio
semangat Minchio.
Minchio: Makasi ya.
Minchio: terima kasih. ☺
total 2 replies
CenUniverse
lanjutkan min☕🗿
Minchio
hehe terima kasih kak udah ninggalin jejak 🙏
pendekar angin barat
keren thor
Minchio: Cerita ini bisa keren karena kehadiran kalian. Terima kasih ya udah ngikutin kisah ini hehe.
total 1 replies
Ejan Din
ingat itu semua adalah cobaan
Ejan Din
arini kmu bilang apa... nuntut bahawa ajat membunuh... bagaimana pula jika ajat yang dibunuh bapak mu... apa kamu akan diam saja Dan dibuang ke kolam ikan Lele... sedangkan kekasih juga bapa mu yang bunuh..
Minchio: Arini memang licik, kak. 🤧
total 1 replies
pendekar angin barat
pendek bgt Thor...
Minchio: besok sehari 2 bab ok. hehe
total 1 replies
anggita
Terus berkarya tulis, semoga lancar novelnya 👏Wijaya Kusuma👍.
Minchio: terima kasih udah ninggalin jejak, saya sangat senang membaca komentarnya, terima kasih atas dukungannya.
total 1 replies
anggita
lumayan oke👌👍
Minchio: terima kasih
total 1 replies
anggita
visual gambar dan tokohnya oke👌lah.
Minchio: Halo, makasi udah ninggalin jejak hehehe.
total 1 replies
Was pray
walau tidak menang dengan mudah paling tidak wijaya kusuma memberikan perlawanan terhadap lawan-lawannya dengan apik
Minchio
wkwkwk
Was pray
kirain wijaya ko'it dilumat sama mawangi si siluman cacing, untung ditolong sama siluman kucing garong. 😀😀😀
Minchio
kegoda gadis itu kayanya 🤧🤭
Was pray
tetap semangat menuntut ilmu kanuragan dan kebatinan wijaya kusuma, karena di pundakmu ada beban tanggung jawab besar sebagi pemimpin desa adat
Was pray
hahaha ..kepala desa adat kok cemen.... seharusnya anak kepala desa adat sudah dari kecil dilatih ilmu kanuragan dan ilmu kebathinan, karena di masa depan tanggung jawab berat yg harus dipikulnya sebagai penerus jabatan kepala desa adat. lanjut thor.
Minchio
sepertinya wijaya punya tapi dia belum menyadarinya 😄
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!