Hai ketemu lagi sama karya terbaru mommy, yang suka bisa lanjut baca ya, kalau memang tidak suka dan lainnya kasih komentar ya, jangan di rate terima kasih.
Pernikahan akbar anak keluarga terkaya dan terpandang namun nyatanya tidak menjanjikan akan berjalan lancar. Tepat di hari H Galih di tinggalkan oleh calon istrinya.
"Tidak ada, kak," ucap Gina adik dan juga sahabat calon istrinya setelah mencari ke ruangan make up.
"Bagaimana ini, Lih! Acara satu jam lagi!" Bingung dan panik Mulan sebagai orang tua.
"Cepat cari sekali lagi! Jika memang tidak ada terpaksa kita batalkan!" perintah Galang sang Papa pada asisten dan anak buahnya disana.
Setelah 30 menit tidak ada hasil, Galih yang sudah sangat kacau saat ini. Melihat seorang gadis yang masuk dari pintu samping bertepatan dengan matanya mengarah padanya.
"Tidak akan ku biarkan dia menghancurkan dan mempermalukan keluargaku! Dia akan menjadi istriku!" tekad Galih yang menuju ke arah wanita itu.
"Maukah kamu menikah dengan ku?"
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mommy JF, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 13
Mata Dirga langsung menatap seorang pria yang mengaku suami dari pacarnya saat ini.
"Jangan bercanda! Dia kekasihku! Anda salah orang!" bentak Dirga yang berdiri tidak terima jika pacarnya di aku istri seseorang.
"Tidak! Dr. Dirga, aku suami dari Rosa," tegas Galih yang beralih berdirikan Rosa lalu masuk kedalam pelukannya.
Sontak saja Dirga yang tidak pernah melakukan hal itu pada Rosa, dibuat terkejut. Dan dia ingat dengan apa yang pernah Rosa katakan.
Mas, aku akan menyerahkan selurih tubuhku pada suamiku kelak. Jika kita saat ini masih berstatus pacar saja ya hanya tangan ini yang bisa aku berikan padamu. Tunggu ijab dengan penghulu selesai.
Deg!
Tersadar Dirga, yang seolah tubuhnya kian membeku, tidak percaya dengan apa yang dilihatnya saat ini sudah bisa mempercayai jika memang Rosa adalah istrinya. Rosa walau dari kalangan biasa namun bisa menjaga pergaulan dan juga kejahilan lelaki yang menginginkannya.
Rosa yang menangis sangat kencang dalam pelukan Galih sangat erat merangkulnya. Seolah nyaman untuk mengeluarkan apa yang dirasakan saat ini di dalam hatinya.
"Tidak! Ros, katakan ini tidak benarkan! Ros, katakan! Bukannya kamu mencintaiku! Tapi kenapa kamu menikah denganya! Apa kamu sudah melupakan mimpi mimpi kita! Apakah kamu dipaksa menikah! Ros, katakan! Aku perlu penjelasan!" bentak Dirga yang mata dan sorot yang tajam ke arah mereka berdua.
"Duduklah, Dr. Dirga. Aku akan menjelaskan semuanya, aku pikir Rosa tidak mampu menjelaskan semuanya sekarang," pinta Galih yang sama sakitnya di hatinya saat ini.
"Tidak! Aku tidak butuh kamu yang melakukannya. Lepaskan Rosa dan biarkan dia sendiri yang menjelaskannya." Dirga yang sangat hancur hatinya saat ini. Tidak di pungkiri berharap ini hanya sebuah mimpi buruknya saja. Namun saat dia mencubit satu tangannya yang terasa sakit.
Ini nyata! Ya Tuhan. Apa rencanamu untukku? Kau telah menghancur leburkan hatiku, harapanku, mimpiku, tujuanku untuk kekasihku membina rumah tangga. Batin Dirga.
"Bang," lirih Rosa yang mengangkat kepalanya melihat wajah Galih.
"Baiklah," ucap Galih yang paham jika ingin Rosa mengatakannya sendiri pada Dirga.
Duduklah keduanya berhadapan dengan Dirga. Galih hanya memegang tangan Rosa dan berusaha memberikan kekuatan pada istrinya untuk bisa bicara.
Menarik nafasnya, dan mengatur ulang agar bisa Rosa berbicara baik baik walau pasti akan sulit itu terjadi.
"Bang," lirih Rosa dan diangguki oleh Galih.
Sementara Dirga yang menunggu dan menatap kedua insan yang ada di hadapannya sangat cemburu kedekatannya yang sudah kalah jauh saat Rosa menjadi pacarnya. Tanpa disadari oleh keduanya Dirga yang memanas terbakar cemburu.
"Ros, katakan sejujurnya padaku! Apakah kamu berselingkuh dariku? Apakah kamu mengandung benihnya?" pertanyaan yang terlontar dari bibir pacarnya saat ini seakan tidak percaya Rosa jika dia mampu memfitnah dirinya yang begitu kejam.
"Jangan asal tuduh! Istriku bukan wanita seperti itu!" Galih yang kini tidak terima atas tuduhan yang di layangkan pada istrinya.
"Lantas apa? Rosa dari tadi hanya diam dan tidak mampu mengatakannya dengan sebenarnya? Apakah aku salah mengatakannya?" ucap Dirga yang penuh emosi.
"Kau!" bentak Galih tapi di tahan oleh Rosa lalu menggelengkan kelapanya.
"Mas, maafkan aku. Silahkan kamu bebas berasumsi ataupun mengatakan yang ingin kamu keluarkan padaku. Aku terima karena memang aku telah mengkhianatimu dengan menikah dengannya. Aku kini bukan milikmu lagi tapi sudah menjadi sah istrinya. Aku hanya bisa meminta maaf padamu yang sudah menyakitimu sangat dalam," air matanya kembali mengalir deras yang sudah tidak mampu melanjutkan.
"Sudah, Ros. Jangan di paksa," pinta Galih yang sadar dan paham pasti sakit memutus cintanya dengan paksa saat ini. Di tambah dengan tuduhan yang tidak mendasar seolah Rosa wanita murahan.
Tapi Rosa bisa apa? Menyangkal pun tidak mampu, mengatakan kata kata sedikit panjang saja sakit dadanya sangat nyeri.
"Cukup! Jika kamu masih tidak menerima ini dan ingin meminta penjelasan dariku. Aku pasti dengan senag hati menyambutmu," ucap Galih yang meninggalkan kartu namanya disana. Lalu keluar dengan menggendong Rosa yang kakinya sudah lemas tidak mampu berjalan.
Sementara dari arah luar Dr. Irna dan Dr. Panji menjadi saksi berdebatan dan tangis haru ketiga manusia di depannya. Satu wanita dengan dua pri yang berstatus berbeda. Satu pria kekasihnya yang sangat dicintainya yang harus rela dilepaskannya dan menyakitinya, satu pria lainnya yang menjadi suaminya tanpa cinta yang membantu menghadapi dunia baru yang penuh luka di hadapannya saat ini.
"Mas," disekanya air mata Dr. Irna, tidak mampu membayangkan jika dirinya di posisi Rosa. Entah apa yang akan dia lakukan.
"Sudah benar Rosa melakukannya. Aku akan membantu Dirga melepaskan cintanya untuk Rosa." ucap Dr. Panji.
"Keduanya pasti sulit dan saling menyakiti. Aku melihat keduanya masih sama besarnya cinta mereka, Mas. Untung saja yang menjadi suaminya Rosa sabar dan mau membantunya menghadapi ini," terharu Dr. Irna.
"Memang seharusnya itu yang dia lakukan, karena masuk paksa dari hubungan mereka. Kita masuk ke dalam, kasihan Dirga jika di tinggal lama sendirian. Bisa gila dia!" pinta Dr. Panji yang masuk ke dalam kembali.
*
Sementara Galih dan Rosa dalam perjalanan ke rumahnya. Sampai disana malam yang sudah mulai larut jadi rumah tampak sepi karena penghuninya sudah masuk ke dalam kamarnya masing masing.
"Bang, boleh aku pergi untuk menenangkan pikiranku?" pinta Rosa.
"Kemana? Bukannya kamu baru masuk hati ini, bagaimana dengan pekerjaanmu?" tanya Galih.
"Aku ingin ke pantai saja, Bang. Tidak lama," lirih Rosa.
"Aku antar!" tegasnya.
"Aku ingin sendiri Bang," Rosa tidak ada mau yang mengganggunya.
"Aku hanya mengantarkanmu, aku janji tidak tidak akan mengganggu ataupun merusak suasana hatimu. Aku ingin menjamin keselamatanmu saja, aku akan jauh dari pandanganmu," bujuk Galih.
"Baiklah," akhirnya Rosa setuju.
Mengganti baju dengan yang lebih tebal sedikit karena cuaca malam hari di pantai lebih banyak angin dan dingin udaranya disana.
Akhirnya Rosa saat sampai di pantai Ancol, duduk di bawah beralas pasir saja, sementara Galih menetapi janjinya yang duduk sangat jauh dari Rosa namun bisa melihat apa saja yang dilakukan istrinya disana.
"Aaaaaaaaaaa!!!!!" teriak Rosa.
"Aaaaaaaaaaaa!!!" lagi teriak Rosa.
"Aaaaaaaaaaaaa!!" teriak Rosa dengan berbaur tangisan saat ini.
Hik!
Hik!
Hik!
Berterik, menangis, menjerit, melemparkan pasir ke pantai, bahkan meraung seorang diri disana. Malam yang terus larut menjadi saksi kesakit hatiannya di luapkan disini. Tidak ada pengunjung selain dia saja.
"Aaaaaaaaa!!" teriak kembali Rosa yang sudah sakit dadanya terus dan terus tidak bisa dia kontrol.
Greeebbbb!
Dipeluk dari belakang oleh Galih, dirinya seakan tidak bisa memenuhi janjinya lagi. Sakit melihat istrinya sendiri yang meluapkan rasa sesak di dadanya seorang diri.
"Ros, ada aku. Pukul! Tampar! Aku tidak akan marah, Ros! Jangan bersedih lagi setelah ini. Aku berhak bahagia!" pinta Galih.
...****************...
Terima kasih semuanya yang selalu setia menanti up dari mommy.
Bagi hadiahnya ya kalau suka karya mommy ini.
Like dan komentarnya juga ya .
komen ya
temukan kebahagian mu...