NovelToon NovelToon
Kenangan Manis Aluna

Kenangan Manis Aluna

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Teen Angst / Teen School/College / Diam-Diam Cinta / Kehidupan di Sekolah/Kampus / Cinta Murni
Popularitas:8.4k
Nilai: 5
Nama Author: pramita rosiani

"Gak Aluna!! Aku akan mengakhiri hubungan adik kakak ini dan kita bisa bersama selamanya!!" ucap Raka sambil memegang tangan Aluna

"Tapi aku tidak menyukai kakak!!!"

Mendengar hal itu membuat Raka langsung melepaskan genggamannya dan menatap Aluna

"Apa yang kamu bilang?? Kamu gak menyukai ku?? Gak mungkin!! Kamu jelas-jelas menyukai ku!!"

Aluna kembali menggelengkan kepalanya karena dia memang tidak mengetahui perasaannya kepada Raka adalah perasaan cinta atau perasaan sayang sebagai kakak. Karena dia belum pernah membayangkan jika Raka akan mencintainya bukan sebagai seorang adik tapi cinta sebagai kekasih.

Mau tahu kelanjutannya ayo baca sekarang 🤗

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon pramita rosiani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 30

Ketika sarapan terlihat Aluna menggunakan kaca mata untuk menutupi matanya yang bengkak karena menangis tadi. Dia tidak berani mengatakan apapun tentang kejadian tadi pagi pada siapapun karena itu adalah sebuah kesalahan.

Selang beberapa menit Raka turun dari atas dan langsung duduk. Sang mama yang peka langsung kaget setelah melihat luka di bagian bibir anak kesayangan itu

"Raka,, kenapa dengan bibir kamu sayang? Kenapa bisa terluka seperti itu?"

Aluna yang mendengarnya langsung melihat ke arah Raka dan melihat luka yang dia lakukan dan hal itu membuatnya panik karena takut jika Raka mengatakan kebenarannya kepada kedua orangtuanya.

"Eeee ini aku tidak sengaja menabrak pintu kamar mandi sehingga bibir ku terluka ma" ucap Raka sambil melihat ke arah Aluna dan Aluna yang menyadarinya langsung mengalihkan pandangannya

"Ya ampun sayang, seharusnya kamu hati-hati. Pasti lukanya sakit kan?"

"Aku gak apa-apa ma, sebentar lagi juga sembuh"

"Bagaimana bisa sembuh jika tidak dioleskan obat. Sini biar mama kasih salep dulu"

"Gak usah ma!! Raka gak perlu obat"

"Terserah kamu, tapi mama sedih melihat wajah tampan kamu yang rusak karena luka itu"

"Bi,," panggil Raka pada seorang pelayan

"Iya tuan muda?"

"Tolong ambilkan masker untukku"

"Baik tuan"

Pelayan membawakan masker untuk menutupi wajah Raka agar tidak ketahuan jika bibirnya terluka

"Lihat ma! Dengan ini tidak akan ada yang tahu jika bibirku terluka"

"Aluna berangkat dulu pa, ma" ucap Aluna yang tiba-tiba bangun dan meninggalkan Raka yang masih duduk

Aluna masih syok dengan kejadian tadi jadi dia berusaha untuk menghindari Raka, tapi mau menghindar sejauh apapun tetap sulit dilakukan karena mereka tinggal dalam satu rumah dan berangkat ke sekolah juga menggunakan satu mobil. Jadi sulit bagi Aluna untuk tidak bertemu dengan Raka.

Sekitar beberapa menit Raka keluar dari rumah dan melihat Aluna sudah duduk di dalam mobil, Raka yang menyadari jika Aluna masih merasa syok maka dia memutuskan untuk duduk di kursi depan bersama dengan supir.

"Tuan muda!! Kenapa anda duduk di depan??" tanya pak supir karena tidak biasanya Raka duduk di depan

"Memangnya kenapa pak? Apa tidak boleh saya duduk di depan??"

"Eee bukan begitu tuan, tentu anda boleh duduk di manapun"

"Untuk sementara saya akan duduk di depan karena kondisi saya sedang tidak baik jadi lebih nyaman duduk di kursi depan"

"Baik tuan, silakan"

Aluna hanya melihat Raka duduk di kursi depan dan itu membuatnya lebih tenang karena dia masih belum bisa duduk bersebelahan dengan Raka. Seketika situasi di dalam mobil kembali seperti dulu yaitu tidak ada interaksi apapun antara Aluna dan Bima.

Pak sopir yang melihatnya menjadi tidak nyaman karena keduanya sama-sama diam sambil melihat ke luar jendela. Tatap sayu dari Aluna menunjukan rasa tidak bersemangat dan hal itu juga di tujukan oleh Raka. Pak sopir yang mengira jika hubungan keduanya sudah mulai dekat ternyata hanya mimpi sesaat karena keduanya kembali menjadi orang asing.

Tapi Pak supir tidak mengetahui jika penyebab kebisuan dari keduanya adalah rasa gengsi dan protective yang ada pada diri mereka sehingga muncul kesalahpahaman yang tidak bisa diselesaikan. Aluna menganggap Raka sebagai seorang kakak tapi Raka tidak bisa memberikan penjelasan mengenai posisi Aluna yang membuatnya bertindak tidak diluar batas. Hal itu karena terdapat batasan yang dimiliki oleh seorang kakak dan ada batasan yang dimiliki oleh seorang pria.

...----------------...

Sesampainya di sekolah, Aluna langsung bertemu dengan Rangga dan mereka masuk ke kelas bersama. Raka hanya memandang Aluna pergi dengan Rangga tanpa bisa mencegahnya.

"Al, tumben kamu pakai kacamata"

"Eee kenapa emangnya? Apa terlihat jelek?"

"Gak, gak!! Kamu terlihat sangat cantik" ucap Rangga dan membuat Aluna tersenyum

"Terima kasih Rangga karena kamu sudah menjadi temanku"

"Emm tentu saja Al, tapi apa kamu hanya,,," ucapan Rangga terpotong ketika Aluna berlari ke arah pintu karena kedatangan Lea

"Lea!!!" teriak Aluna

Rangga yang bingung langsung melihat ke arah pintu dan melihat Lea yang datang dengan kaki di gips.

"Apa yang terjadi dengan kakimu?" tanya Aluna yang panik melihat Lea dengan kondisi seperti itu

"Awww bisa bantu aku duduk dulu? Ini sangat sakit"

"Kenapa dengan kaki mu?? Bukankah kemarin masih baik-baik saja?"

"Tulang kakiku sedikit rentak saat aku tidak sengaja jatuh di kamar mandi kemarin"

"Ya ampun, kalo begitu seharusnya kamu diam di rumah dan beristirahat dan tidak memaksakan diri untuk hadir ke sekolah"

"Gue juga menginginkan hal itu, tapi lo tahu sendiri gimana orang tua gue. Mereka tidak pernah mentolerir absen jika gue masih bisa bangun, mereka akan memaksa gue untuk tetap hadir ke sekolah walaupun dengan kondisi kaki seperti ini"

"Aku tahu, tapi tetap saja ini terlalu parah"

"Beginilah nasib dari gue yang memiliki orang tua perhitungan, mereka benar-benar tidak mau rugi sedikitpun"

"Kalo gitu lebih baik kita ke UKS aja agar kamu bisa berbaring disana"

"Emm ide bagus,, ayo bantu aku"

Rangga hanya bisa melihat Aluna membawa Lea ke UKS tanpa bisa menyelesaikan kalimatnya yaitu dia ingin dianggap lebih dari sebatas teman oleh Aluna.

Sementara itu Aluna dan Lea sudah sampai di UKS dan Aluna langsung membantu Lea untuk berbaring di ranjang.

"Kamu disini dulu, aku akan pergi membelikan kamu minuman"

"Emm ok"

Ketika Aluna keluar dari UKS, dia mendapatkan pesan masuk dari Bima yang meminta sarapannya.

Aluna baru sadar jika dia lupa untuk membuatkan sarapan untuk Bima karena kejadian tadi pagi. Untuk itu dia mencoba membeli sarapan di kantin dan memberikannya kepada Bima.

"Ini sarapannya!"

"Ini bukan buatan lo" ucap Bima yang langsung menolak sarapan yang diberikan oleh Aluna

"Iya emang ini bukan aku yang buat karena tadi pagi ada sedikit masalah dan aku tidak bisa membuat sarapan jadi aku membelinya di kantin tadi"

"Kalo gitu gue gak mau makan"

Mendengar hal itu membuat Aluna kesal karena sejak pagi terdapat banyak masalah yang membuatnya pusing

"Jadi kamu tidak mau menerimanya?"

"Iya, gue gak mau menerimanya. Emangnya lo mau apa?"

"Oke kalo begitu gak usah makan!! Dan makanan ini lebih baik diberikan pada orang yang membutuhkan" ucap Aluna lalu mengambil makanan itu dari Bima

"Apa kalian berdua sudah sarapan??" tanya Aluna kepada Ferdi dan Leo yang baru saja datang

Keduanya yang ditanya begitu langsung kompak menggelengkan kepalanya yang mengartikan jika mereka belum sarapan.

"Baguslah,, kalo begitu makanan ini untuk kalian saja"

"Untuk kami??"

"Emm"

"Wahh makasi Aluna" ucap Ferdi tanpa menyadari jika Bima sudah mengerutkan keningnya karena marah.

"Bim, lihat Aluna ngasih makanan. Tumben banget dia baik"

"Sini makannya!! Ini buat gue" ucap Bima yang langsung mengambil makanan yang diberikan oleh Aluna kepada Ferdi dan Leo tanpa menyisakan sedikitpun untuk mereka

"Sabar Fer, ini ujian"

Bersambung.

1
Tenth_Soldier
secangkir kopi untuk semangat!
Tenth_Soldier
yap Lea cocok ama Ferdi
Tenth_Soldier
/Drool/ akhirnya Bima mengakui kecantikan Aluna
Tenth_Soldier
Jaga kesehatan ya...
Guns
Recommended
Tenth_Soldier
Raka playing victim nih...
Tenth_Soldier
Raka, ni maksudnya
Tenth_Soldier
Nah, ini yg aku inginkan dari Aluna berani mengungkapkan isi hati yg dipendam nya... /Heart/
Tenth_Soldier
kok judulnya draft? ngopi² dulu ya
Tenth_Soldier
Akhirnya direstui sang Mama... ihiiirrt /Drool/
Tenth_Soldier
Siip!
Tenth_Soldier
setuju Aluna jadi gf nya Bima, tapi terserah Author sajalah
Tenth_Soldier
Semangat Thor!
Tenth_Soldier
Ferdi ini pantesnya dapat Lea saja wkwkwk
Tenth_Soldier
aku kok seneng liat genknya Bima ya... /Facepalm/
Pramita: wkwk saya juga suka.. mereka saling melengkapi 😁
total 1 replies
Tenth_Soldier
Ayo² jgn bosan revisi, ada yg ilang lo...
Tenth_Soldier
penasaran aku Bima apa Raka niy yg bakalan jadi cinta sejati Luna?
Pramita: Tunggu episode selanjutnya ya🤗
total 1 replies
Tenth_Soldier
semangat sis! tempo nya lambat tapi justru ini yg bikin gereget!
Pramita: semoga suka ya, 😁
total 1 replies
Tenth_Soldier
Raka itu anak ibu tiri Aluna? tapi kok bisa lebih tua?
Pramita: sudah ada pada bab sebelumnya. jadi ibu Raka bukan anak dari ayahnya Aluna karena ibu Raka sudah pernah menikah sebelumnya jadi Raka anak dari pernikahan ibunya dulu /Smile/
total 1 replies
Tenth_Soldier
tambah seru /Heart/
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!