Seorang pelayan yang rela menggantikan anak majikan datang ke sebuah hotel untuk perjodohan, pelayan tersebut di nodai oleh sang pria yang tidak mau di jodohkan dan saat ini dia hamil, begitu pula sang majikan yang hamil anak dari saudara ipar yang saat itu belum menjadi ipar nya, apa hubungan antara kedua nya? dan bagiamana nasib kedua anak yang ada di dalam kandungan dua wanita tersebut?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon nurliana, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 25 -Pelayan di hati sang ceo-
Siang hari nya, Anna baru bangun dan dia melihat seluruh kamar nya sudah kosong, bahkan pakaian nya yang berada di dalam lemari sudah berada di dalam koper, dia sama sekali tidak tau siapa yang sudah mengemasi barang-barangnya.
Anna turun dan melihat David dan ayah nya yang sedang memasukkan barang ke dalam mobil pick up, saat dia menuju ke depan, Siti menarik tangan nya dan membawa nya ke dapur.
" Anna lihat lah dirimu? kau sudah menikah tetapi kau baru bangun jam satu siang? " Siti yang sangat marah karena Anna sama sekali belum berubah, dia masih saja bangun siang padahal sudah bersuami
Anna menuangkan segelas air dan meminum nya " ibu, aku baru saja menikah aku sangat lelah, maka nya aku bangun siang, tapi bu siapa yang mengemasi semua barang ku? apakah David? " menatap Siti
Siti mulia kesal dan memasang wajah malas nya, karena anak gadis nya ini sama sekali tidak tau bahwa dia sudah menjadi istri " tentu saja bukan, yang membereskan semua barang mu adalah Olivia, dia cukup lama berada di dalam kamar mu, hingga baju mu yang mungkin ada di dalam lima lemari itu sudah ia kemasi "
Anna merasa kaget " Oliv? kenapa bukan David aja yang masukkan baju aku? dia sama sekali tidak peka menjadi suami " wajah Anna terlihat kesal
" Sekarang kau mandi dan bersiap untuk pindah, Olivia akan ikut bersama kalian, karena dia harus membersihkan rumah kalian, baru dia bisa kembali ke rumah nya " ucap Siti kepada Anna
Anna menatap kalender dan melihat hari " ini hari Senin? Aku harus ke rumah sakit bu, biar Olivia dan David saja yang beberes rumah, aku tidak mau ikut bersama mereka "
Siti menatap tajam Anna " kau ini bodoh? Olivia itu adalah perempuan dia bisa saja merebut David dari mu, karena sikap mu yang sangat dingin kepada David, ingat segeralah punya anak, atau kalian bisa liburan dulu, jangan bekerja trus "
Anna menatap Siti " ibu benar, aku harus banyak menghabiskan waktu bersama David " naik ke atas untuk bersiap karena sebentar lagi mereka akan berangkat menuju ke rumah baru Anna dan David
David dan Arman sudah menyusun semua barang, mobil pick up dengan semua muatan nya segera berangkat bersama Olivia, karena Siti tidak memberikan ijin untuk Olivia satu mobil dengan David dan Anna.
David masuk ke dalam rumah dan dia naik, karena kunci mobil dan juga tas nya masih berada di dalam kamar Anna, saat dia masuk Anna sedang duduk di meja rias dengan handuk nya saja, Anna sedang memakai riasan wajah dan juga mengeringkan rambutnya.
David sama sekali tidak menatap nya, dia masuk seolah tak ada orang di dalam kamar, hingga Anna yang mencari perhatian agar David mau melihat nya.
" Aduh " ucap nya menjatuhkan botol serum wajah nya
David menoleh, lalu dia mengambil kan sebuah tas kecil, untuk tempat alat make up Anna, karena hanya tinggal itu yang belum di susun oleh Olivia.
David memberikan tas itu kepada Anna " masukkan semua nya ke dalam sini, lalu turun, kita akan segera berangkat, karena mobil dengan senjata barang sudah berangkat, kita juga harus tiba di sana " menatap Anna
Anna menarik handuk nya, agar paha nya yang mulus dan putih itu terlihat oleh David " bisakah kau membantu ku mengeringkan rambut? Aku akan makai bedak "
David mengeluarkan masker wajah dari dalam tas nya " kau pakai saja ini untuk menutupi wajah mu, jadi kau tidak perlu memakai bedak, dan tarik handuk mu, karena jika tidak paha mu akan terkena sinar matahari dari jendela " merapikan tas nya dan segera keluar dari kamar Anna
Di balik pintu kamar Anna, David menelan air liur nya, dia merasa sangat tergoda, badan nya terasa panas, tetapi dia tetap menahan nya karena jika sampai dia melakukan nya, maka anak yang berada di kandungan Anna akan di menjadi anak nya.
Setelah Anna selesai berdandan, dia turun dan mereka berdua berpamitan untuk kembali ke rumah mereka, Siti membisikan sesuatu ke telinga Anna, yaitu cepat punya Anna dan manfaat waktu kalian malam ini, karena Olivia akan berangkat sore.
*
*
*
Sampai di rumah yang sangat mewah dan juga besar, cukup besar kalau hanya ada Anna dan David saja, mereka sampai agak sedikit terlambat dari pada mobil pembawa barang.
Setelah sampai, David membantu kata petugas untuk menurunkan barang-barang mereka, san satu persatu barang yang ringan di bawa masuk oleh Anna dan Olivia ke dalam rumah, di dalam rumah langsung di tata rapi, sekira nya barang nya perlu di tata.
Olivia langsung mengambil sapu dan juga kain pel, untuk membersihkan lantai, sementara David dia mengambil pembersih kaca, Anna? tentu saja dia sedang berada di dalam kamar dan menata rapi kamar mereka.
Setelah semua nya bersih, Anna meminta Olivia untuk masak sebelum dia kembali ke kampung nya " Liv kamu masak ya, untuk nanti malam saya dan suami saja " ucap nya menatap Olivia
Kini pertemanan antara Olivia dan Anna menjadi renggang karena, Anna yang sudah menikah dan tidak mau suami nya di rebut dari dirinya.
" Baik nyonya " ucap Olivia segera menuju ke dapur
Saat Olivia berjalan ke dapur, David masuk dan tentu saja Anna dengan cepat menghampiri nya, Anna mengusap wajah David yang penuh dengan keringat, karena di luar cukup panas.
" Aduh mas, keringatan kamu jadi nya, udah aku bilang suruh orang aja buat bersihkan jendela nya, gak harus kamu "
David mengambil tangan Anna gang menyentuh wajah nya " saya juga sudah bilang untuk tidak menyentuh saya " menatap Anna
Anna sama sekali tidak menyerah " ya sudah kamu mandi saja mas, aku akan siapkan es buat kamu, kamu kepanasan kan? "
David mengambil koper miliknya yang berada di rumah tamu " di rumah ini ada lima kamar, satu kamar kamu, satu kamar saya dan satu kamar Oliv, susah dua kamar untuk tamu dan juga barang-barang yang mungkin belum kita gunakan " nada bicara David sangat keras, hingga Olivia yang berada di dapur pun bisa mendengar nya
Anna mendekati David " kamar kamu dan kamar saya? Mas kita udah nikah, kita tidur dalam satu kamar dan juga ibu sama ayah udah gak sabar nunggu cucu mereka mas " membelai wajah David
David dengan kesabaran nya menarik tangan Anna dari wajah nya " sudah aku katakan aku tidak kau satu kamar dengan mu, dan itu tidak akan pernah " masuk ke dalam kamar nya dan membawa semua koper milik nya
Setelah selesai masak dan keadaan menjadi baik, Olivia pamit untuk kembali ke kampung halaman dan akan kembali dalam waktu tiga ada empat hari, dia berpamitan dengan Anna saja, karena David belum juga keluar dari kamar nya.