NovelToon NovelToon
2 In 1

2 In 1

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Diam-Diam Cinta / Cinta Seiring Waktu / Cinta Murni / Menyembunyikan Identitas / Kriminal dan Bidadari
Popularitas:2k
Nilai: 5
Nama Author: Clayra sarka

Ellios atau Kai??
bagaimana jika dua jiwa itu ada dalam satu nyawa?
penyamaran yang awal nya dibuat untuk sekedar candaan, tiba-tiba berubah menjadi sebuah pilihan penting dalam hidup nya.
semua karena "CINTA"!
ya, itulah alasan kenapa tubuh itu harus memilih jiwa mana yang akan dia pertahankan.

akankah sebuah cinta menemui jalan nya?,
atau justru takdir yang akan menyeretnya pulang?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Clayra sarka, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Kristal Crush

Beberapa saat mereka diam, sampai pada akhirnya Ellios yang lebih dulu membuka pembicaraan kembali.

"ini tidak seburuk yang kalian pikir. aku bisa menangani ini sendiri. tolong hargai keputusan ku"

"kau masih kecil Ellios! waktumu untuk belajar, bukan memikirkan mencari uang dan lain sebagainya"

"Kristal, aku sudah cukup umur untuk berkeliaran di dunia ini. aku bisa mencari pekerjaan sesuai porsiku. dan lagi, aku tidak selemah yang kalian pikirkan. kalian harus yakin jika aku bisa"

tak hentinya Ellios meyakinkan ke 4 sahabatnya ini. meski dengan wajah yang sama sama masih ragu, namun pada akhirnya ucapan Kristal menjadi jawaban sementara di waktu sekarang.

"tidak akan pernah menang jika menahan mu dengan cara kami Ell. kau pasti akan tetap kekeh dengan pendirian mu. begini saja, aku dan yang lainnya tidak akan mempermasalahkan ini asal kami tau setiap hal yang ku lakukan. misal pekerjaan dan tempat mu tinggal, kami harus tau!"

"aku akan beritahu hal itu. kalian tenang saja*

"oke deal. awas saja sampai ada yang kau sembunyikan dari kami. ku kebiri kau!"

Celine dengan wajah mengancam langsung mengultimatum kearah Ellios.

"seram nya. iya iya bawel. dah ah aku ingin ke kantin"

saat Ell hendak berlalu dari meja nya, tiba tiba dengan cepat Dea bergelayut manja di lengan Ellios, seolah gadis ini lupa jika tadi sempat berdebat kecil dengan sosok disamping nya.

"ikuuutttt..."

"astaga De, jangan seperti anak kecil. kau itu berat"

"ih!!!!! aku ga gendut yaa!!!"

"tidak gendut memang, hanya berisi.. tuh!!"

dengan maksud menggoda Dea, Ellios dengan polosnya melirik kearah 2 gundukan aset yang dimiliki oleh gadis tersebut.

"CABULL!!!! IHH...."

ternyata langkah yang diambil Ellios cukup mujarab. dengan pernyataan seperti itu akhirnya Dea dengan cepat melepas gandengan nya pada Ellios.

"hahaha sedikit"

"memang kau ya. baru juga sehari nyamar jadi cowo, otak kau sudah berubah jadi otak selangkangan Ell!"

"sstt!!!.. bodoh! kecilkan suaramu!!"

protes Ellios seraya langsung mendekap mulut Celine.

"iya iya maap"

"tau nih Celine! ini rahasia penting tauk"

"maap De. keceplosan gue mah"

"De, aku akan ceritakan sedikit banyak informasi yang kau butuhkan tentang idolamu itu. tapi aku mau kau janji satu hal padaku"

"apa saja akan aku tepati asal semua berhubungan dengan kak Rey!"

"kita lihat saja nanti"

"ck!!! jika sudah berhubungan dengan Rey, pasti tu anak iya iya aja. huu... dasar bucin akut!"

ejek Celine kearah gadis yang berada di samping kiri Ellios. sedangkan posisi Celine berada di sebelah kanan si Ell

"yeee suka suka Dea dong, wlee... kek sendirinya ga pernah bucin aja ih!"

"emang ga pernah. maap yaa, gue mah ga cukup kalo cuman 1 doang. ga kayak si dia noh. nge crushin orang dari dulu sampe sekarang ga kena kena"

tiba tiba kode mata Celine menuju kearah belakang Dea. yaitu tepat berdirinya Kristal.

Dea dan Ellios pun langsung menoleh mengikuti arah kode etik dari Celine.

"Kristal? sejak kapan? kok Dea nggak tau sih? ih ga asik Kristal mah. nyuruh Dea cerita semua tentang crush Dea, tapi sendirinya malah main rahasia rahasian"

bukan Dea jika tidak heboh sendiri. belum sempat Celine menceritakan semuanya, langsung saja Dea menyela pembicaraan gadis tersebut, bahkan Kristal yang jelas menjadi sumber rahasia itu tidak diberikan waktu sekedar untuk menjelaskan keadaan nya.

"tidak seperti itu De aku hanya tidak siap mengungkap kan nya. karena ini sepertinya tidak patut di pertahankan"

"jangan dong!! semua berhak mencintai dan dicintai!! pemikiran macam apa yang seperti itu? menyerah sebelum bertarung. Kristal kalah sama Dea huuu"

"sudah sudah. kita duduk dulu lalu lanjut gibahnya. kalian pesan apa? biar aku yang pesankan"

Lily mengarahkan mereka untuk lebih dulu memilih tempat singgah di kantin ini. karena seolah paham jika sudah gibah seperti ini, maka semua akan lupa tujuan awal mereka kesini.

"samakan saja Ly. nih pakai uang ku! TIDAK ADA PENOLAKAN!!!"

Dea langsung mengeluarkan 3 lembar pecahan seratus ribuan kearah Lily dengan sangat memaksa. jelas saja Lily tidak bisa menolak dan hanya mengangguk terpaksa.

"ini kebanyakan De"

"bawa dulu saja. siapa tau harganya naik kan?"

"Ly suruh pak kantin yang nganterin. jangan lo bawa sendiri makanan nya"

imbuh Celine sebelum Lily berlalu pergi.

"iya Cel aman"

"perlu ku temani?"

"tidak perlu Ell. sudah duduk sana saja. aku kan hanya memesan"

"yasudah hati hati"

"heum"

setelah Lily berlalu pergi, sontak saja perhatian geng ini langsung tertuju pada satu teman mereka, siapa lagi jika bukan Kristal.

"sekarang cerita sama Dea. siapa yang selama ini udah berhasil ngrebut hati miss kutup utara ini?"

dengan antusias Dea melipatkan kedua tangan nya diatas meja dan langsung menatap Kristal yang kebetulan duduk tepat di depan dia dan Ellios. sedangkan Celine duduk disamping Kristal.

"aku tidak tau"

"heh? mana ada cerita nya lo ngga tau, padahal jelas jelas isi laptop lo hanya full foto laki laki itu"

"Cel!!!"

spontan saja Kristal menangkupkan satu telapak tangan nya kearah bibir Celine. berharap dengan itu Celine bisa berhenti membuka kartunya.

"dia satu angkatan dengan kita? atau beda sekolah Kris?"

Ellios akhirnya ikut membuka pembicaraan tentang teka teki pujaan hati Kristal.

"tidak usah di dengar perkataan Celine. dia salah paham"

"semakin kau menutupi nya, aku semakin tidak percaya dengan mu Kris!"

"De, aku benar tidak memiliki kekasih"

"lalu siapa laki laki yang ada di laptop mu?"

seolah semakin tertekan dengan desakan ke 3 teman nya, akhirnya dengan nafas panjang Kristal mulai menyerah dan membuka jawaban atas pertanyaan ke 3 teman nya.

"aku hanya mengagumi nya. tidak lebih"

"nah kan ape gue bilang! pasti ini anak lagi demen sama anak orang"

"aku hanya sebatas mengagumi. bukan suka"

"kenapa harus di sembunyikan? mengagumi bukan aib Kris"

Ellios hanya tersenyum manis menatap kearah wanita yang duduk di sebrang nya. namun entah apa yang salah dengan pernyataan Ellios tersebut, sehingga Kristal hanya bereaksi dengan senyuman simpul nya.

"bagi kami adalah aib Ell. karena memang ini tidak patut dipertahankan"

lirih dan penuh hati hati Kristal mengucapkan kalimat tersebut.

"dimana letak salah nya? kau mencintai milik orang lain?"

"tidak"

"cinta kalian hanya sepihak?"

"tidak"

"lalu? apa yang salah?"

"sekali lagi aku tegaskan. disini aku hanya mengagumi nya. bukan cinta!! aku hanya kagum dengan semua hal yang dia lakukan. bahkan apapun hal kecil yang melekat padanya, aku selalu salah fokus memperhatikan dia"

"sama"

tiba tiba Ell menjawab dengan senyuman penuh maksud yang jelas ini langsung menarik perhatian Dea, Celine bahkan Kristal ganti menaruh heran pada sosok Ellios.

"jangan bilang lo juga sama Ell? kalian jatuh cinta rame rame ya?"

"tidak juga. ah sepertinya Lily perlu bantuan"

seolah sengaja menghindari pertanyaan Celine, Ellios langsung beranjak bangkit dan berlalu dari meja ini.

"sialan itu bocah! sengaja sekali menghindari pertanyaan gue!"

protes Celine seraya mendengus kesal kearah kepergian Ellios.

"sudahlah Cel. semua butuh privasi"

"bener juga sih. tapi kan jiwa kepo gue ikut meronta Kris. kalian tau sendiri kan Ell itu bocah seperti apa? ga pernah tuh selama ini gue liat dia ngebucin. yang ada dia cuek kek kulkas sejuta pintu"

"biar Dea yang cari tau tentang si Ell. kalian tenang saja, cepat atau lambat pasti Dea akan bongkar siapa sosok dibalik cinta nya si Ell"

"tolong ya De. aku juga penasaran dengan dia"

Kristal hanya tersenyum manis menatap Dea.

*****

dibelahan bumi lain,

beberapa preman bertubuh kekar dan berotot tengah duduk melingkar di sebuah bar yang masih lenggang dengan pengunjung. ke 5 pria dewasa tersebut terlihat mengenakan pakaian berwarna sama yaitu kaos body slim berwarna hitam. sedangkan satu pria lain yang lebih muda tengah serius menunjukan beberapa lembaran foto diatas meja.

"jadi mereka target kita?"

"ya. bawa mereka dalam keadaan hidup hidup. biarkan aku sendiri yang memberinya pelajaran"

"aku tidak terima pekerjaan ini. musuhku bukan bocah ingusan!"

satu sosok preman yang tengah menikmati sebatang rokok ditangan nya mulai menyingkirkan foto yang tadi diperlihatkan oleh salah satu pria lain

"jangan salah dengan wajah mereka. ke 5 bocah ingusan ini adalah gengster di kota sebelah. biang onar yang selalu menghalangi ruang gerak pasukan ku!"

"kau yakin dengan ucapan mu Antoni? bocah ingusan seperti mereka bisa mengalahkan mu?"

"sialan! aku tidak pernah kalah darinya! jaga bicaramu! kau pikir aku selemah itu?"

"lalu kenapa kau meminta bantuan kami?"

"aku dan anak buahku tidak ingin mengotori tangan kami dengan perkelahian kecil seperti ini. menghadapi mereka bukanlah tandingan kami"

"5 juta untuk pekerjaan ini dan 5 juta lagi sebagai uang tutup mulut. 10 juta imbalan yang pantas untuk pekerjaan ini. jika kau keberetan, maka aku tidak akan ambil"

"kalian memeras ku? aku kehilangan banyak uang dari pembakaran markas ku. 10 juta dalam 1 hari bukanlah nominal yang kecil!!"

"itu urusan mu. kau pikir pekerjaan seperti ini tidak beresiko tinggi? jika kau mampu, maka kerjakan sendiri! buang buang waktu kita saja! cabut bro"

saat ketua preman tersebut mengintruksikan pasukan nya untuk ikut bangkit dan berniat pergi, disinilah Antoni bergegas ikut berdiri dan menahan mereka.

"baik... baik.. berikan nomer rekening mu"

"harusnya begini sejak tadi!"

senyuman ke 5 preman tadi langsung tercetak puas. dengan salah satu diantaranya langsung merogoh sebuah ponsel dari sakunya dan terlihat mulai melakukan transaksi dengan Antoni.

"jangan sampai melibatkan polisi atau kalian akan tau akibatnya"

"kau pikir kami preman abal abal? sebelum kau peringatkan, aku sudah tau jalan nya bagaimana! kau cukup diam dan nikmati hasil nya"

"baik. aku tunggu hasilnya. tapi ku ingatkan sekali lagi. kalian ingat apa yang kubicarakan tadi!. jika tidak bisa membawa 5 bocah tadi ke hadapan ku, maka hancurkan siapapun yang dekat dengan mereka. termasuk keluarga mereka!"

"itu masalah gampang"

"sudah. cek rekeningmu"

Antoni kembali menyimpan ponselnya dan menatap kearah 5 preman tadi.

"lakukan lebih cepat karena aku sudah tidak sabar menyiksa para tikus kecil itu"

sebelum beranjak pergi, Antoni terlihat menepuk pelan bahu ketua preman tadi dan mengeja kalimat itu dengan sangat jelas dan penuh tekanan.

1
y0urdr3amb0y
Puas hati!
run away.┲﹊
Gemes banget 😍
Syaoran
Saya merasa ikut diajak ke kisah ini, thor.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!