Bagian Ke 1 : Kasandra dan Richard
Bagian Ke 2 : Richardo dan Emily
Di hari pertunangan, Emily mendapatkan kenyataan yang pahit di mana Adik Tirinya yang bernama Bertha mengatakan kalau tunangannya yang bernama Louis lebih mencintai Bertha dari pada Emily.
Untuk membuktikannya Bertha dengan sengaja mendorong Emily ke kolam renang kemudian Bertha ikut menyemburkan diri ke kolam renang.
Ternyata tunangannya lebih memilih menolong Bertha dari pada memilih Emily. Di saat krisis seorang pria tampan menolong dirinya dan membawanya ke rumah sakit.
Di saat itu pula Emily memutuskan pertunangannya dan ingin membalaskan dendam ke keluarganya serta mantan tunangannya.
Bukan itu saja Emily meminta penolongnya agar bersedia menikahinya dan pria tampan itupun setuju untuk menikah.
Apakah balas dendam Emily berhasil? Bagaimana dengan pernikahan Emily dengan pria penolongnya? Ada rahasia tersembunyi di antara mereka berdua, apakah rahasia itu? Silahkan ikuti novelku.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mama Kasandra, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Apa Yang Terjadi
"Dokter." Jawab Richard dengan singkat.
Tidak berapa lama pintu di ketuk seseorang, setelah mendapatkan jawaban pitu itupun terbuka. Kasandra melihat seorang pria yang memakai jas dokter sedang berjalan ke arah mereka.
"Hilangkan efek obatnya!" Perintah Richard dengan nada dingin.
"Baik, Tuan." Jawab dokter tersebut dengan patuh sambil duduk di sisi ranjang.
'Tuan memang hebat bisa menahan diri untuk tidak tergoda dengan wanita cantik ini.' Ucap dokter tersebut dalam hati.
Dokter itupun mengambil suntikan dan ampul di mana ampul tersebut berisi obat penawarnya. Setelah suntikan sudah berisi penawar barulah menyuntikan ke lengan Kasandra.
"Sudah selesai." Ucap dokter tersebut.
"Bagus. Sekarang pulanglah!" Usir Richard.
"Tadi di suruh datang buru-buru pas sudah selesai di usir." Ucap dokter itu dengan wajah kesal.
"Kebetulan posisi dokter di Afrika kosong. Apakah kamu mau Aku pindahkan?" Tanya Richard tanpa mempedulikan ucapan dokter tersebut.
Tanpa banyak bicara dokter tersebut langsung pergi sambil ngomel tidak jelas membuat Kasandra hanya bisa tersenyum.
"Kenapa kamu tersenyum? Apa kamu suka dengan dokter itu? Ingat dokter itu sudah punya kekasih." Ucap Richard dengan nada cemburu.
"Siapa yang juga naksir." Ucap Kasandra sambil turun dari ranjang.
"Mau kemana?" Tanya Richard.
"Mau menginap sementara di rumah Fitri sambil mencari rumah baru." Jawab Kasandra.
"Memangnya kenapa?" Tanya Richard penasaran.
"Pelayan yang Aku pekerjakan bekerja sama dengan Ibu Tiriku atau Adik Tiriku atau bisa juga keduanya. Karena itu mulai hari ini dan seterusnya Aku tidak lagi menggunakan jasa pelayan sekaligus Aku ingin pindah rumah." Jawab Kasandra panjang lebar.
"Aku setuju. Bagaimana kalau tinggal dengan diriku?" Tanya Richard penuh harap.
"Tidak." Jawab Kasandra dengan singkat tanpa banyak berpikir sambil keluar dari kamarnya.
"Kenapa?" Tanya Richard dengan wajah kecewa.
"Tuan Muda Richard sebentar lagi bertunangan dan Aku tidak ingin mengganggu hubungan seseorang." Jawab Kasandra sambil berjalan ke arah kamar putranya yang bernama Richardo.
Richard hanya terdiam sambil mengikuti langkah Kasandra menuju ke kamar Richardo. Sampai di kamar Kasandra yang ingin menggendong Richardo di larang oleh Richard.
"Aku saja yang menggendongnya." Ucap Richard.
"Tapi ..."Ucapan Kasandra terpotong oleh Richard.
"Tidak ada tapi-tapian." Jawab Richard sambil menggendong Richardo.
Kasandra menghembuskan nafasnya dengan perlahan kemudian mereka keluar dari kamar Richardo menuju ke ruang tamu. Di mana di ruang tamu ada Fitri yang sedang mengobrol dengan Felix yang merupakan asisten setia Richard.
"Pakaian kalian bagaimana?" Tanya Richard yang tidak melihat Kasandra membawa koper.
"Di rumah Fitri ada beberapa pakaian kami dan besok pagi Aku akan datang ke sini lagi untuk mengambil semua barang-barangku dan juga barang-barang milik Richardo." Jawab Kasandra.
Tubuh Kasandra sangat lelah karena sejak tadi menahan ha x srat x nya di tambah berusaha memberontak ketika Tuan Muda Vino Kenneth ingin menodai dirinya.
"Kalau begitu biar kami antar ke rumah Fitri karena hari ini sudah malam. Sedangkan untuk besok, Aku akan menemanimu untuk membereskan semua barang milikmu dan milik Richardo." Ucap Richard.
"Tapi ... " Ucapan Kasandra terpotong oleh Richard.
"Tidak ada penolakan." Jawab Richard.
Kasandra kembali menghembuskan nafasnya dengan perlahan kemudian Kasandra dan Fitri pergi dengan di antar Richard di mana Felix yang mengendarai mobil.
Skip
Kini mereka sudah sampai di rumah minimalis milik Fitri, mereka kemudian masuk ke dalam rumah minimalis tersebut. Di mana Richard masih menggendong Richardo.
Richard meletakkan perlahan Richardo di kamar lalu Richard berjalan ke arah ruang keluarga di mana Kasandra, Fitri dan Felix berada di ruang keluarga.
Mereka mengobrol bersama hingga satu jam kemudian Richard dan Felix pergi meninggalkan rumah milik Fitri. Tidak lupa Richard dan Felix berpamitan dengan pemilik rumah yaitu Fitri dan berlanjut berpamitan dengan Kasandra.
Setelah Richard dan Felix pergi barulah Fitri mengunci rumah. Tubuhnya yang sudah sangat lelah plus sudah mengantuk membuat Kasandra dan Fitri masuk ke dalam kamar masing-masing untuk istirahat.
xxxxxxxxxxxxxxxx
Malam menjelang pagi di mana seorang pelayan masuk ke dalam kamar Kasandra dan dirinya terkejut melihat Bela dan Vino saling berpelukan.
Lebih terkejutnya lagi bagian tubuh atas mereka polos tanpa sehelai benangpun membuat pelayan tersebut menghubungi Ibu Yuni.
Sambungan pertama langsung di angkat kemudian pelayan tersebut memberitahukan apa yang terjadi membuat Bu Yuni langsung memutuskan hubungan komunikasi secara sepihak.
Lima menit kemudian Bu Yuni datang menemui pelayan yang bekerja di rumah Kasandra sekaligus orang kepercayaannya.
"Apa yang terjadi?" Tanya Bu Yuni.
"Sama seperti Saya ceritakan di telepon, waktu Saya ingin memfoto Nona Muda Kasandra dengan Tuan Muda Vino ternyata bukan mereka melainkan Nona Muda Bela dengan Tuan Muda Vino." Jawab pelayan tersebut.
"Ikut Aku." Ucap Bu Yuni sambil menarik tangan pelayan tersebut.
Dengan patuh pelayan tersebut mengikuti langkah Bu Yuni hingga mereka masuk ke dalam kamar milik Kasandra.
"Bela bangun. Bagaimana bisa kamu tidur bersama Tuan Muda Vino." Ucap Bu Yuni dengan wajah frustrasi.
Bela yang mendengar teriakan Ibunya langsung membuka matanya dan dirinya sangat terkejut ketika melihat Vino berada di sampingnya terlebih dirinya memeluk tubuh polos Vino.
"Akhhhhhhh!" Teriak Bela dengan wajah terkejut sekaligus panik.