Seorang pelayan yang rela menggantikan anak majikan datang ke sebuah hotel untuk perjodohan, pelayan tersebut di nodai oleh sang pria yang tidak mau di jodohkan dan saat ini dia hamil, begitu pula sang majikan yang hamil anak dari saudara ipar yang saat itu belum menjadi ipar nya, apa hubungan antara kedua nya? dan bagiamana nasib kedua anak yang ada di dalam kandungan dua wanita tersebut?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon nurliana, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 30 -Pelayan di hati sang ceo-
Tengah malam, David pulang dari kantor, tetapi tak ada Anna di rumah, dia masuk dan melihat ke dalam kamar Anna, mungkin dia berada di sana, tetapi hasil nya sama saja, Anna tidak ada di sana.
Tok.. Tok..
David mengetuk pintu kamar Olivia, karena tak ada satu orang pun yang bisa ia tanya kecuali Olivia.
Olivia membuka pintu kamar nya, dengan wajah yang sangat mengantuk " iya ada apa tuan? " menatap David
David menahan air liur nya, dia seperti sedang menahan agar dirinya tidak melakukan apapun terhadap Olivia, cukup malam itu saja yang membuat Olivia menjauh dari nya.
" Anna..... Anna... Dimana? " David terlihat gugup karena takut akan terlewat batas
Olivia menatap sekitar " saya juga kurang tau tuan, sejak tadi pagi, suara hanya sendirian di rumah, nyonya Anna belum pulang " menatap David
David tidak menjawab Olivia, dia langsung pergi menuju kamar nya, karena jika di lanjutkan mungkin akan menjadi masalah besar bagi kedua nya.
Anna menginap di rumah singgah nya bersama dengan Raka, dia tersadar saat sudah pukul dua malam, jadi dia pulang ke rumah nya tanpa memberitahu Raka.
Sampai di rumah, dia melihat pintu kamar David dan Olivia terbuka sedikit, pertama dia ke kamar David dan melihat David sedang sholat tahajud, dari wajah nya David terlihat sangat khusuk, mungkin dia sedang meminta sesuatu yang sudah lama ia tunggu.
Anna menutup pintu kamar David lalu ke kamar Olivia, dan apa yang Anna lihat? Olivia juga sedang sholat tahajud, walau tidak sholat bersama tetapi mereka seperti sepasang suami dan istri yang sangat serasi.
" Apakah aku yang akan menjadi orang ketiga di antara mereka? " menatap Olivia yang sama khusyuk nya dengan David
Anna menutup pintu kamar Olivia dan dia masuk ke dalam kamar nya, karena tidur larut jadi dia tak bangun untuk sholat subuh, sementara David dan Olivia mereka bangun dan berjalan ke tempat yang biasa di gunakan untuk sholat.
Olivia menatap David yang sudah rapi dengan sarung dan juga peci nya, wajah David masih basah air wudhu " tuan mau sholat? Kalau begitu saja sholat di kamar saja " ucap Olivia ingin pergi dari sana
David tidak bisa menarik Olivia karena itu bisa membatalkan wudhu nya " sebentar Liv, kita sholat bersama saja, biar saya yang menjadi imam nya "
Olivia berbalik menatap David " tapi tuan, kesan nya akan menjadi tidak sopan, ada seorang pelayan sholat bersama dengan majikan nya "
" Di mata tuhan semua nya rata Liv, ngak ada yang tinggi dan rendah, waktu subuh udah mau lewat, ayo sholat " mengambil tempat nya
Olivia berdiri di belakang David, dia mengusap perut nya sambil berkata " yang saat ini berada di depan kita itu, adalah ayah mu nak, suatu saat nanti ibu yakin kamu akan melihat nya secara nyata " tersenyum
David dan Olivia sholat berjamaah, setelah sholat David menatap Olivia yang masih duduk dan menampung kedua tangan nya, dia masih berdoa, " sepertinya doa yang sedang ia baca sangat panjang, semoga tuhan mengabulkan apa pun doa Olivia, amin " ucap David sambil melipat sajadah nya
Olivia menatap David yang berjalan menuju kamar nya " apapun doa tuan David tolong kabulkan tuhan, karena kebahagiaan nya juga kebahagiaan Anna " ucap Olivia
Anna bangun jam sembilan, dan David menatap nya " Raka ingin kita datang ke pameran lukisan nya, semua keluarga juga akan datang, jadi kamu ada waktu? " David mencoba untuk membuat Anna nyaman dan tidak mau ada keributan di pagi hari
Anna mengambil gelas lalu menuangkan air kedalam nya " aku ada waktu mas, siang ini mungkin, kalau pagi aku mau ke rumah sakit untuk ambil absen saja " duduk di sebelah David
David menahan agar dirinya tidak berpindah tempat " baiklah, saya akan jemput kamu ke rumah sakit, Oliv kamu mau ikut sama kami atau mau naik taksi saja? " tawaran yang membuat hati David hancur, sebenarnya dia ingin terus bersama Olivia, namun tidak mungkin itu ia katakan di depan istri nya
Anna menatap David " mas, tentu saja Olivia naik taksi, karena ngak mungkin dia satu mobil sama kita mas " jawab Anna
Olivia yang sangat paham betapa cemburu nya Anna saat melihat dia dan David dekat " iya tuan, saja naik taksi saja, tidak masalah " balas Olivia
tiba-tiba saja, Anna merasa mual, dia berlari ke kamar mandi dan muntah " kenapa akhir-akhir ini Anna sering muntah? apakah dia sakit? " David yang merasa heran
Olivia menatap David " coba tuan bawa ke rumah sakit, mungkin nyonya sedang hamil... , sakit " ucap Olivia
David pergi dari sana, karena ucapan Olivia yang begitu membuat nya merasa tersakiti, Anna keluar dari kamar mandi dan menatap Olivia " Liv tolong buatkan minuman hangat untuk saya, antar ke kamar aja ya " Anna berjalan masuk ke dalam kamar nya
Setelah meminum air hangat dari Olivia, Anna bersiap menuju ke rumah sakit, karena dia akan mengambil obat tidur untuk David, dia akan melakukan rencana nya malam ini.
*
*
*
Siang ini, David menjemput Anna di rumah sakit, sampai di sana Anna sudah menunggu di depan loby, mereka berangkat ke tempat pameran Raka bersama-sama, David hanya diam saja, bahkan saat Anna bertanya dia hanya menjawab seadanya.
Sampai di tempat pameran, Anna melihat Raka yang sedang berbincang dengan Olivia, wajah Raka sangat bahagia begitu juga dengan Olivia, mereka seperti sedang jatuh cinta.
David masuk sendirian dan menatap kedua keluarga yang sudah berada di sana " selamat siang ayah ibu " sapa David kepada kedua keluarga nya itu
Siti merangkul David " siang nak, kau terlihat sangat sehat dan bugar " ucap Siti
" Tentu saja, sekarang mereka sudah menikah, itu membuat kedua nya semakin bahagia, semoga dua nya mereka lekas menjadi tiga " ucap ibu David
David hanya diam saja, hingga " iya ibu kau benar, mungkin kami akan membawa kabar bahagia untuk kalian besok atau lusa? " jawab Anna dengan sangat yakin
David menatap Anna " apakah kau yakin? "
Anna merangkul lengan David " tentu saja mas, nanti malam akan menjadi malam yang panjang untuk kita karena ibu dan ayah akan nginap di rumah kita mas " ucap Anna
Ayah dan ibu yang di maksud Anna, adalah ayah dan ibu nya David" kenapa ayah dan ibu menginap di rumah kami? apakah tidak ada hotel? " David yang terlihat sangat keberatan jika kedua orangtuanya menginap
" Nak, kami akan kembali besok pagi, hotel akan sangat mahal, apa gunanya rumah mu itu? " ucap ibu David
David sama sekali tidak bisa berbuat apapun, dia hanya bisa diam saja di tengah-tengah pembicaraan mereka semua tentang rencana makan malam di rumah mereka.