NovelToon NovelToon
Penjaga Gerbang Semesta

Penjaga Gerbang Semesta

Status: sedang berlangsung
Genre:Fantasi / Mengubah Takdir / Dokter Ajaib / Kultivasi Modern
Popularitas:4.4k
Nilai: 5
Nama Author: ansus tri

**Meskipun cerita ini beberapa diantaranya ada berlatar di kota dan daerah yang nyata, namun semua karakter, kejadian, dan cerita dalam buku ini adalah hasil imajinasi penulis. Nama-nama tempat yang digunakan adalah *fiksi* dan tidak berkaitan dengan kejadian nyata.**

Di tengah kepanikan akibat wabah penyakit yang menyerang Desa Batu, Larasati dan Harry, dua anak belia, harus menelan pil pahit kehilangan orang tua dan kampung halaman. Keduanya terpisah dari keluarga saat mengungsi dan terjebak dalam kesendirian di hutan lebat.

Takdir mempertemukan mereka dalam balutan rasa takut dan kehilangan. Saling menguatkan, Larasati dan Harry memutuskan untuk bersama-sama menghadapi masa depan yang tak pasti.

Namun, takdir memiliki rencana besar bagi mereka. Pertemuan mereka bukanlah kebetulan, karena keduanya ditakdirkan untuk memikul tanggung jawab yang jauh lebih besar. Menjadi Penjaga Gerbang Semesta. Dan pelindung dunia dari kehancuran!. Selamat menikmati.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ansus tri, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

26. Keluarga Bangsawan

Harry dan Li Hua menikmati malam mereka di sebuah klub malam yang ramai, berdansa dan minum bersama sambil menikmati musik yang menghentak. Mereka tertawa dan bercanda, merasa bebas dari segala beban yangmereka rasakan sehari-hari. Tiba-tiba, Li Hua melihat seseorang di sudut ruangan yang membuatnya terkejut.

"Harry, itu Billy Huang! Dia teman kuliahku," seru Li Hua sambil menunjuk pria itu.

Harry melirik ke arah pria yang ditunjuk oleh Li Hua. Pria itu tampak bersenang-senang dengan teman-temannya, tersenyum dan tertawa riang. Harry mengangguk mengerti, "Ayo, kita pergi ke sana dan menyapanya.

"Mereka berjalan menuju Billy Huang dan menyapanya dengan senyum ramah. Billy terkejut melihat Li Hua dan langsung berdiri dari tempat duduknya. Mereka berpelukan erat sambil bertukar cerita tentang kehidupan mereka setelah lulus kuliah.

 Tiba-tiba, terdengar suara keributan di seberang mereka. Robert Huang, kakak tiri Billy Huang, berdiri di depan Billy dengan wajah penuh kemarahan. Billy terlihat tegang dan cemas, sementara Li Hua dan Harry hanya bisa menonton dengan penuh kebingungan.

"Kau benar-benar mengecewakan keluarga kita, Billy! Aku bosan melihatmu selalu membuat masalah," bentak Robert sambil menghampiri Billy.

Billy mencoba membela diri, namun Robert tidak memberinya kesempatan. Tanpa aba-aba lebih lanjut, Robert langsung menghantam wajah Billy dengan tinju keras. Li Hua menjerit kaget sambil memegang pipinya,

sedangkan Harry langsung berdiri untuk menghentikan kekerasan tersebut.

"Hey, cukup! Jangan lakukan ini dengan adikmu sendiri," teriak Harry sambil menarik tangan Robert.

Robert menggeram marah, "Kau siapa hah? Jangan campur tangan dalam masalah keluarga kami! "Harry tidak gentar dan tetap berdiri tegak di hadapan Robert. "Aku hanya tidak suka melihat kekerasan, apalagi terhadap keluarga sendiri. Aku tidak suka keributan ,ayo, biarkan kami mengurus Billy. Biar kami yang menyelesaikan masalah ini.”

“kalau kamu ingin aku melepas kan Billy, kamu harus menerima  tantanganku di ajang pertarungan bebas minggu depan “ ucap Robert dengan sikap arogan dan menantang Harry .

Harry terdiam sejenak, seakan mempertimbangkan tawaran Robert. “Baik aku terima tantanganmu, sebutkan waktu dan tempatnya pada Billy aku akan melawanmu “  jawab Harry  tidak kalah keras.

Akhirnya, Robert melepaskan cengkeramannya pada Billy dan pergi dengan wajah murung. Billy terduduk lemas di lantai, penuh dengan luka dan perasaan yang terluka.

Li Hua segera menghampiri Billy dan memeriksa lukanya. "Kenapa kakakmu dari dulu begitu kejam padamu, Billy? Apa yang sebenarnya terjadi di antara kalian?" tanyanya penuh kekhawatiran.

Billy hanya bisa menggelengkan kepala, "Aku tidak pernah bisa memahami kenapa dia sangat membenciku. Aku selalu berusaha keras untuk membuatnya bahagia, tapi dia tetap memperlakukanku dengan kejam.

Mungkin ini masalah penerus Kepala Keluarga selanjutnya dalam keluarga Huang kami. Banyak anggota keluarga kami tidak suka dengan sifat arogan-nya. Sebagian besar mereka berpihak padaku.

Billy bercerita, Keluarga Huang adalah salah satu keluarga Bangsawan di kota Beijing.  Sudah sering Billy terlibat pertengkaran sengit dengan kakaknya, Robert. Mereka berdua adalah pewaris keluarga Huang, salah satu keluarga bangsawan paling terkemuka di kota ini.

Sejak kecil, Billy selalu merasa di bayang-bayangi oleh bayang-bayang ekspektasi keluarga. Ayahnya, Kepala Keluarga saat ini, sangat menginginkan Robert sebagai penggantinya.

Meskipun begitu, banyak anggota keluarga yang merasa bahwa sikap arogan Robert tidak pantas sebagai pemimpin kelak. Mereka mendukung Billy, yang dianggap lebih bijaksana dan penuh kasih.

Billy menatap kosong, mencoba mencari jawaban atas pertanyaan yang menghantuinya. Mengapa Robert begitu membencinya? Apakah ini hanya masalah perebutan kekuasaan atau ada sesuatu yang lebih dalam?

Di balik kemewahan yang dingin dan kaku, Billy kecil tumbuh dalam kesunyian. Ia bagai tunas yang rapuh, berusaha mencari sinar matahari di tengah bayangan dinding-dinding tinggi kediaman keluarga Huang.

Para pelayan berbisik di balik punggungnya, menyebutnya anak aib, noda dalam silsilah keluarga bangsawan. Tatapan miring dan kata-kata kasar menorehkan luka di hati Billy muda. Ia tak mengerti mengapa dirinya diperlakukan berbeda, mengapa ia tak pernah merasakan kehangatan kasih sayang seorang ayah.

Satu-satunya pelabuhan hatinya adalah ibunya, seorang wanita kuat yang pernah bertugas sebagai pelayan di rumah itu. Di genggamanya, Billy menemukan kekuatan dan kasih sayang yang tak pernah ia dapatkan dari siapa pun. Ibunya selalu berkata, “Billy, kamu adalah anugerah. Jangan biarkan siapa pun mengatakan sebaliknya.”

Namun, kebahagiaan itu tak bertahan lama. Sang ibu meninggal dunia ketika Billy masih belia. Desas-desus beredar bahwa kematiannya disebabkan oleh kesedihan dan tekanan karena aib yang ia bawa.

Sebelum menghembuskan nafas terakhir, sang ibu memberikan sebuah kotak kayu usang kepada Billy. Di dalamnya, tersimpan rapi setumpuk surat cinta dan foto seorang pria gagah berwajah sendu. Di balik foto itu, tertulis kalimat pendek yang menghancurkan hati Billy: “Untuk cinta dalam hidupku, Su Lian.( nama ibu Billy )”

Pria dalam foto itu tak lain adalah tuan muda keluarga Huang di masa lalu, yang sekarang telah menjadi Patriark Keluarga Huang. ayah kandung Billy. Cinta terlarang mereka telah melahirkan Billy, namun kebahagiaan tak pernah berpihak pada mereka.

Misteri kematian ibunya dan bayang-bayang masa lalu kelam keluarganya menjadi luka lama yang tak kunjung sembuh di hati Billy. Ia tumbuh menjadi pria yang pendiam dan tertutup, menyembunyikan rasa sakit dan amarahnya di balik topeng ketenangan.

Kehadiran Billy di keluarga Huang tak ubahnya duri dalam daging. Ia adalah bukti nyata dari skandal memalukan yang ingin mereka kubur dalam-dalam. Robert, putra sah yang lahir beberapa tahun setelah Billy, tumbuh dengan segala kemewahan dan pengakuan yang tak pernah Billy dapatkan.

Perbedaan perlakuan itu semakin mempertebal dinding pemisah di antara mereka. Billy dididik dengan keras, dipaksa menguasai berbagai ilmu dan seni bela diri untuk membuktikan bahwa ia pantas menyandang nama Huang. Namun, setiap prestasinya selalu dianggap remeh, dibanding-bandingkan dengan Robert yang lebih disayangi.

Di balik sikapnya yang pendiam, Billy menyimpan luka dan amarah yang membara. Ia haus akan pengakuan dan kasih sayang yang tak pernah ia terima. Surat-surat cinta dan foto sang ayah menjadi pegangannya, mengingatkannya bahwa ia pun berhak atas kebahagiaan.

Suatu hari, Billy kembali menemukan buku diari usang milik ibunya. Di dalamnya, tertuang rahasia kelam yang mengguncang dunianya. Ternyata, kematian ibunya bukanlah kecelakaan. Ia dibunuh untuk menghilangkan jejak skandal keluarga Huang.

Kemarahan dan dendam membakar hati Billy. Ia bersumpah akan mengungkap kebenaran dan menuntut keadilan atas kematian ibunya. Namun, ia sadar bahwa musuhnya sangat kuat. Ia harus cerdik dan berhati-hati jika ingin menang.

Perseteruan antara Billy dan Robert semakin memuncak. Mereka bersaing dalam segala hal, dari prestasi akademik hingga keahlian bela diri. Namun, di balik persaingan itu, tersimpan juga sebuah ikatan batin yang rumit. Keduanya adalah korban dari kesalahan masa lalu keluarga mereka.

Penyakit yang datang tiba-tiba, merenggut vitalitas Billy di masa jayanya. Latihan bela diri yang dulu menjadi pelariannya, kini hanya meninggalkan rasa sakit dan frustrasi. Robert, yang selalu merasa terancam oleh potensi Billy, melihat kesempatan untuk semakin menjauhkan dirinya dari adik tirinya itu.

Ia menyiksa Billy dengan ejekan dan hinaan, menyebutnya lemah dan tak berguna. Para pelayan yang dulu diam-diam bersimpati pada Billy, kini berbalik menghindari karena takut kena getah kemarahan Robert.

Billy terjebak dalam keputusasaan. Ia ingin melawan, membuktikan bahwa ia bukan orang lemah, namun tubuhnya tak lagi sekuat dulu. Ia harus menemukan cara lain untuk mempertahankan diri dan mengungkap kebenaran tentang kematian ibunya.

Beberapa tahun terakhir ini, persaingan antara Billy dan Robert semakin memanas. Mereka berdua sering bertengkar tentang cara terbaik untuk memimpin keluarga dan menjaga tradisi yang telah ada selama

berabad-abad dan berakhir dengan luka-luka parah ditubuh Billy.

Meskipun begitu, Billy tidak pernah mengharapkan kebencian sekuat ini dari saudaranya sendiri.  Kisah keluarga Huang selalu penuh dengan intrik dan ambisi, di balik kemegahan dan kekayaannya.

Bagi Billy, menjadi Kepala Keluarga adalah tanggung jawab besar yang selalu dipandangnya dengan rasa hormat dan ketakutan. Bagaimana dia bisa memimpin keluarga ini jika bahkan saudaranya sendiri tidak

mendukungnya?

Namun, bagaimana Billy akan berhasil melewati dinding kebencian yang telah dibangun begitu lama oleh Robert, itu adalah misteri yang belum terpecahkan.

Harry menghibur Billy, "Jangan khawatir, Billy. Kami ada di sini untukmu. Kita akan mencari jalan keluar dari masalah ini bersama-sama.”

"Mereka bertiga duduk di sudut ruangan klub. Suasana mulai tenang kembali, namun ketegangan masih terasa di udara. Mereka saling berbagi cerita dan pengalaman, mencoba mencari solusi untuk masalah yang

dihadapi Billy.

"Mungkin kamu harus berbicara langsung dengan Robert dan mencoba memahami apa sebenarnya yang membuatnya begitu marah padamu, Billy," saran Harry.

Billy mengangguk setuju, "Aku setuju. Aku juga ingin menyelesaikan masalah ini dengan baik. Aku hanya ingin hidup dalam damai tanpa terus-menerus dihantui oleh ketidakpastian dan kebencian. Namun kamu telah melayani tantangan Robert, Hati hati Robert seorang seniman Beladiri dia mempunyai kekuatan yang hebat ”

Harry dan Li Hua saling bertatapan dan tersenyum “ tidak masalah Billy kamu bisa tenang Harry akan menghadapinya, kamu katakan saja besok waktu dan tempatnya. ” Li Hua menenangkan perasaan bersalah Billy.

"Mereka pun berjanji untuk menyelesaikan masalah ini besok pagi, setelah kondisi emosi mereka kembali stabil. Li Hua merasa lega melihat Billy tersenyum ringan, "Ayo, mari kita pulang sekarang. Kita butuh istirahat agar bisa menghadapi hari esok dengan tenang.

Harry dan Li Hua berjalan kaki, pulang melewati gedung-gedung tinggi kota metropolitan, Harry dan Li Hua tiba di hotel tempat mereka akan menghabiskan malam bersama. Mereka sesaat terpaku oleh keindahan pemandangan langit malam yang mempesona, sebelum akhirnya bergegas memasuki kamar hotel mereka.

"Maafkan aku jika aku terlalu terburu-buru, Li Hua. Aku hanya sangat senang bisa menghabiskan malam ini bersamamu," ujar Harry sambil tersenyum penuh kebahagiaan.

"Tidak apa-apa, Harry. Aku juga sangat senang bisa bersamamu," jawab Li Hua sambil tersenyum manis.

Malam itu, Harry dan Li Hua seperti sepasang pengantin baru lagi yang tengah merayakan cinta mereka yang tak terhingga. Mereka melebur menjadi satu, merasakan kehangatan dan keintiman yang tak tergambarkan dengan kata-kata.

Mereka berdua terlena dalam kehangatan cinta mereka, saling memberikan kasih sayang dan kepuasan yang tak terkira. Mereka tidak kenal lelah, terus merayakan malam mereka yang manis dan romantis.

Hingga akhirnya, mereka terlelap dalam pelukan satu sama lain, tersenyum bahagia dalam mimpi indah yang mereka alami bersama.

Keesokan Harinya Li Hua mendapatkan pesan dari Billy Huang, Turnamen beladiri Umum akan diadakan satu

mingu lagi di Kota Wuhan  Ibukota propinsi Hubei di China. 2 jam penerbangan dari Beijing.

1
Amelia
Harry dan Larasati god job...👍👍👍
ansus tri
terima kasih.
Neng Moy
lanjutkan ceritanya seru
ansus tri: tiap hari akan update tiga bab. terimakasih 🙏
total 1 replies
Amelia
semangat aku dukung per bab ya ❤️❤️❤️
ansus tri: terimakasih atas dukungan-nya 🙏
total 1 replies
Amelia
aku mampir Thor semangat ❤️👍
💟《Pink Blood》💟
Jantung berdegup kencang.
Levi Ackerman
Tolong update cepat, jangan biarkan aku mati penasaran 😩
Gassing Richies: itulah knp sy mlaas buka jika msih kurang stocknya....tungguin banyak dulu sekira 100an baru star
total 1 replies
yeqi_378
Gak sabar lanjut ceritanya
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!