NovelToon NovelToon
(Anak Genius) YANG TERBUANG

(Anak Genius) YANG TERBUANG

Status: tamat
Genre:Romantis / Misteri / Tamat / Perjodohan / Balas Dendam / Anak Genius / Anak Kembar
Popularitas:23.5M
Nilai: 4.9
Nama Author: Desire pooh

Sungguh suatu keajaiban aku bangkit dari kematian setelah aku mati diracuni oleh mertuaku sendiri.
tubuh tak bernyawa ku di buang ke rawa-rawa yang letaknya jauh di pelosok yang terpencil.
Namun Tuhan berkehendak lain, beberapa petir menyambar di area sekitarku, hingga membuat jantungku yang tadinya berhenti berdetak kembali berdetak.
dengan tubuh lemah aku berusaha keluar dari rawa-rawa, entah sudah berapa banyak tanaman berduri yang aku injak, aku tidak perduli, satu tekadku harus keluar dari tempat itu, hingga langkah kakiku terhenti di sebuah jalan beraspal, lalu tubuhku ambruk tak sadarkan diri.
Ketika ku sadar sudah berada di rumah sakit, dan betapa mengejutkannya aku ternyata pria yang menyelamatkanku yang juga seorang dokter mengatakan aku sedang hamil!!!!!!

Inilah kisah hidupku....

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Desire pooh, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Aku Kembali

Jovanka sudah rapih pagi-pagi sekali, karena hari ini adalah hari libur maka orang yang biasa menjaga anak-anaknya libur, sehingga Jovanka menitipkan si kembar pada Adrian yang kebetulan tidak kerja, walau tak merasa enak merepotkan pria itu, namun ia khawatir jika harus meninggalkan ketiga anak kembarnya tanpa pengawasan, terlebih mereka masih sangat kecil.

Setelah berpamitan pada anak-anaknya, Jovanka langsung naik ke dalam taxi yang sudah ia pesan, menuju bandara, karena jika melalui perjalanan darat bisa memakan waktu enam jam lamanya.

Total satu setengah jam ia akhirnya sampai juga di Jakarta, ia langsung naik taxi menuju kantor pusat , langsung menghadap HRD untuk menyerahkan surat tugasnya, setelah urusannya selesai, jovanka langsung keluar kantor, memandang gedung megah yang akan menjadi kantornya

sebuah mobil berhenti tepat di depan Jovanka, namun Jovanka tak sempat melihat orang yang keluar dari mobil, sementara orang tersebut terdiam di tempatnya memandang Jovanka sampai taxi yang ditumpangi oleh wanita itu menjauh

"Will cari informasi tentang wanita itu" ucap pria itu menatap tajam ke arah mobil yang berlalu lalang

"Maaf siapa pak??” tanya William bingung tak mengerti maksud ucapan atasannya itu

"Wanita yang baru saja meninggalkan gedung ini, secepatnya" ucap pria itu dingin, lalu berjalan masuk ke dalam gedung tanpa perduli dengan asistennya yang masih terbengong diam

Semua karyawan yang berpapasan dengan pria itu menunduk dan mengucapkan salam dengan hormat, namun setelah pria itu menjauh dan naik lift khusus pemilik perusahaan beberapa karyawan perempuan langsung bergosip

"Ya Ampun, dia tampan sekali, tapi sayang sangat dingin" ucap karyawati bertubuh kurus

"Aku tak perduli dia dingin atau gak, yang jelas ia sangat tampan dan kaya, aku rela jadi istri simpanannya"Ucap temannya yang berambut pendek

"Mana mungkin pak Arjun mau dengan kalian??? cepat kerjakan pekerjaan kalian atau kalian mau saya pecat" ucap William yang tahu-tahu sudah berada di belakang para karyawan yang sedang bergosip.

tanpa banyak bicara mereka langsung menuju tempat mereka masing-masing

"Vika, temui saya di ruangan, sekarang" ucap William memanggil resepsionis yang ikut ghibah masal tadi, ia sampai pucat dan berkeringat karena menduga pak Abas akan memberi hukuman atau paling buruknya ia akan di pecat

"Kalian sih ghibah dekat lokasi kerjaku, kena getahnya deh" gerutu Vika menghentakkan kakinya lalu menaiki lift menuju ruangan William yang satu lantai dengan Arjuna, karena William adalah tangan kanan Arjuna

Setiap orang yang bekerja di perusahaan ini harus mendengarkannya, karena Arjuna jarang mengurusi masalah karyawannya, ia hanya fokus ke bisnisnya, masalah lain ia serahkan pada William

Ketika Vika sampai di ruangan William, sudah ada Kenny yang duduk di sana dengan wajah tegang

"Kalian duduklah, kenapa kalian tegang sekali seperti mau ujian saja, aku tidak akan menerkam kalian" ucap William namun bukan membuat kedua karyawan tersebut tenang, malah makin panik, karena William bukan tipe orang yang suka becanda

”Vika apa hari ini ada seorang wanita yang datang ke kantor ini untuk menemui seseorang???tanya William memandang resepsionisnya

"Banyak pak, ada Bu Dian yang mengunjungi pak seno kepala bagian accounting, lalu Bu Ary istri pak Joko kepala bagian personalia, lalu.,." Vika tidak meneruskan ucapannya karena tangan Wiliam terangkat, memberi isyarat padanya berhenti

"Maksud saya wanita itu orang baru yang tidak pernah kesini"ucap William bertanya spesifik

"Oh itu, ada namanya mba Jovanka, dia menemui Bu Kenny, ya kan Bu???" ucap Vika menengok pada rekan kerjanya

"Ah, iya wanita itu, itu wanita yang di rekomendasikan pak Julian kepala cabang, karena prestasi kerjanya. Ia akan masuk kedalam team perencanaan pak, tapi untuk sementara saya tempatkan dia di bagian team pemasaran, biar kita bisa menilai kerjanya baru kita tetapkan posisinya, begitu pa" ucap Kenny menjelaskan

"Baiklah, Vika kamu bisa kembali ke tempatmu, dan jangan bergosip lagi di belakang, saya tidak akan mentolerir lagi"

"Baik pak, saya permisi" ucap Vika segera keluar tanpa menunggu lama lagi, kini tinggal Bu Kenny kepala HRD perusahaan tersebut

"Bu Kenny, saya minta ibu kirimkan email tentang data-data karyawan tersebut pada saya segera ya Bu, dan ibu bisa kembali ke ruangan ibu, terima kasih"

"Baik pak, permisi" ucap Bu Kenny langsung meninggalkan ruangan William dalam hatinya bertanya-tanya, tidak biasanya William meminta data karyawan apalagi dia orang baru.

Namun Kenny lebih tak mau ambil pusing, ia dan William sudah mengabdi pada perusahaan ini sejak papanya Arjuna masih menjabat, bisa di katakan mereka berdua adalah senior di perusahaan tersebut.

Setelah mendapatkan data Yang lengkap mengenai Jovanka, William langsung menuju ruangan Arjuna,

Tok tok tok

"Masuk" suara Barito terdengar dari dalam, William masuk dan menyerahkan kertas di tangannya pada Arjuna

"Kamu bisa kembali Will, aku perlu mengerjakan sesuatu" ucap Arjuna kembali sibuk dengan pekerjaannya setelah meletakan map yang di bawa William

Dua Jam kemudian pekerjaannya selesai, ia baru membuka map yang William serahkan tadi, alisnya menaut melihat wanita di dalam map tersebut

"Jovanka Larasati???" mengapa wanita ini seperti familiar buatku, dimana aku pernah bertemu???

wajahnya bisa saja, tapi melihatnya entah mengapa dadaku bergetar, siapa sebenarnya wanita ini??”

"Jovanka??? bukankah itu nama almarhum mertuaku?? dan Ayudia Larasati , Larasati, nama belakang wanita itu sama. Tapi seingat ku istriku itu wanita blasteran tak mungkin wanita tadi.

Tapi namanya seperti penggalan nama istriku dan mamanya, atau hanya kebetulan saja"

Arjuna mengangkat gagang telepon di sampingnya

"William selidiki istriku, maksudku selidiki kembali istriku" ucap Arjuna

Flash back

"Bro istri loe menghilang dari rumah, mama, mama dan mertua loe sedang mencarinya, namun ..."

"katakan !!!!"

"Namun bukti mengarah jika istri loe pergi dengan kekasihnya, sehingga kedua orangtua kita dan mertua loe sepakat tidak akan melaporkan berita kehilangannya demi nama baik kedua keluarga" ucap William melaporkan pada Arjuna.

William akan bersikap profesional jika menyangkut pekerjaan dan akan berkata santai jika di luar pekerjaan, karena sebenarnya ia salah adik angkat Arjuna.

"Apa kita perlu memeriksanya ?" tanya william kemudian yang melihat Arjuna terlihat termenung.

"Lupakan saja , tak punya waktu memikirkan wanita itu, kami memang di jodohkan, bukan hal yang aneh jika ia sudah memiliki kekasih sebelumnya"ucap Arjuna tak perduli.

Namun William yang penasaran tetap melaksanakan penyelidikan tanpa sepengetahuan Arjuna, ia menyuruh anak buahnya mencari kebenaran dibalik menghilangnya istri atasannya itu.

Flash Back off

"William apa loe masih disana??" tanya Arjuna membuyarkan lamunan william

"Maaf pak, baik akan saya laksanakan"ucap william kemudian.

Sementara di tempat lain

Jovanka terus mencari tempat tinggal yang sesuai dengan budget di kantongnya dan tak jauh dari sekolahan anak-anaknya, ia masih pindah dari tempat satu , ketempat lainnya, hingga ia mendapatkan info tentang sebuah rumah yang di kontrakan

Jovanka sudah berdiri di depan rumah yang terlihat sederhana itu, seorang wanita tua keluar dari dalam rumah, menyapanya dengan ramah

"Assalamu'alaikum Bu, maaf apa benar rumah ini di kontrakan??" tanya Jovanka sopan

"Iya nak, tapi ibu ingin yang sudah berkeluarga dan ada satu lagi, ibu tetap di rumah ini, tapi ibu tinggal di sebelah sana, pintu sudah ibu pisah" ucap wanita tua itu

"Oh begitu Bu, saya sudah berkeluarga Bu, tapi anak saya ada tiga, sepertinya akan sangat mengganggu ibu beristirahat" ucap Jovanka, ia sangat menyukai suasana rumah ini, walau sederhana rumah ini memiliki halaman luas yang bisa untuk tempat bermain putra dan putrinya

"Tunggu nak, ibu tak keberatan, tapi apa kamu tak keberatan jika ibu serumah denganmu??" tanya wanita itu meyakinkan

"Tentu saja tidak Bu, anak-anak saya juga akan senang"

"mereka akan senang karena selama ini mereka merengek ingin punya nenek seperti kawan-kawannya"gumam Jovanka dalam hati

"Ok ibu setuju, kapan kamu akan pindah?" tanya wanita itu antusias

"Ah itu, kita belum membicarakan sewanya Bu, saya takut uang saya tidak cukup" ucap Jovanka malu-malu

"Nak ibu menyewakan bukan karena butuh uang, tapi ibu kesepian di rumah sebesar ini. Biasanya yang datang bertanya akan keberatan karena ibu masih satu atap dengan mereka"

"Ratna" ucap wanita tua itu mengulurkan tangannya

"Jovanka Bu, ibu bisa panggil saya Anka atau Jovan" ucap Jovanka menyambut uluran tangan Bu Ratna

"Jadi berapa biayanya Bu" tanya Jovanka masih khawatir dengan keuangannya

"Bagaimana kalau lima ratus ribu" ucap Bu Ratna tersenyum lembut

"Bu itu sangat murah sekali, pa ibu tidak salah??" tanya Jovanka terkejut, ia mengira sewa rumah itu sekitar sejuta lebih

"Tidak sama sekali, ayo silahkan periksa dalamnya" ajak Bu Ratna melangkah masuk.

Jovanka ingin berteriak dan meloncat tinggi karena senang, letak strategis, dekat sekolah untuk anak-anaknya dna hanya setengah jam menuju kantornya, sungguh Dewi Fortuna sedang berpihak padanya.

setelah membayar sewa, Jovanka pamit kembali ke desa, ia tak sabar mengabarkan semuanya pada anak-anaknya dan juga dokter Adrian

1
Elly Atmawati
Luar biasa
Fatma Arek Magetan
ceritanya bagus tp kok agak aneh gitu ya bacanya
Asiana Tyas
Luar biasa
Al^Grizzly🐨
Tambah panjang Ceritanya nih...klau Ibu Ratih mamanya Arjun..berarti Emil temanya Jovan..adiknya Arjun.
Al^Grizzly🐨
Arjun mau di jodohkan sama Katty kucing Blasteran milik tetangga😄😄
Al^Grizzly🐨
Entah bagaimana jika Arjun mengetahui jika istrinya di beri racun oleh ibu tirinya.
Koesianingsih Ing
Lumayan
Bu Kopi
Luar biasa
Bu Kopi
walau sudah dibaca berkali kali tetep suka jalan ceritanya...
Nunik Andariyani
Kecewa
Desire pooh: bijaksana lah dalam menilai karya orang, enggak bayar gratis banyak pola
enggak ada yang maksa anda baca!!!!!
semoga anda sehat selalu ya
total 1 replies
Nunik Andariyani
Buruk
Desire pooh: main Pao aja jgn baca novel buk...
IQ Anda tidak sampai ...
aneh setiap komen di karya org selalu buruk
anda sehat??? atau mungkin jiwa anda sakit???
hati-hati rumah sakit jiwa penuh
total 1 replies
Ratna Ningsih Hasra
Luar biasa
MakBarudakh
Suka ceritanya
Semua tokoh diceritakan saru satu
Banyak komflik juga..
Ada kocak
Ada nalar
Ada diluar nalar
Ada juga typo
Untuk typo, saya bisa maklumi, paling saya komen ngingetin typonya..
Saya maklumi, karena saya pribadi ga bisa bikin novel, bisanya baca dan nikmati..
Terimakasih atas karyanya ya thor..
Sukses selalu
MakBarudakh
😂😂😂😂😂
MakBarudakh
1. seperti buat kue

2. saudara dan saudarinya

Tetap semangat thor😊
MakBarudakh
Sakitnya langsung ke ginjal 😂😂😂😂
MakBarudakh
kalau saja ia "tak" sayang

mungkin begitu ya thor..
MakBarudakh
akan dilempar
MakBarudakh
putra sulungmu

mungkin lebih tepatnya begitu
MakBarudakh
di sebelah khadijah

mungkin begitu ya thor?😊
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!