laura almeira,model cantik yang dipinan oleh sang kekasih yang berasal dari keluarga konglomerat,namun semua sifat romantis sang kekasih sirna,setelah ia menganti status nya menjadi seorang istri,di tambah ibu mertua nya yang selalu menyudutnya....
bagaimana kisah,selanjutnya,yuk mampir dan baca.....
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon medusa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB~~26 rencana bisnis
Keesekan hari nya,Revan mendapatkan panggilan dari teman lama nya yang dulu sering melakukan bisnis bersama,la meminta ingin bertemu dengan Revan,awal nya Revan menolak karna ia tau bergantung kepada siapa pun,namun karna teman nya terus saja ngotot dan mengancam akan menemui Revan di rumah kontrakan nya,alhasil Revan pun setuju untuk menemui nya....
"Untuk apa kamu memaksa ingin menemuiku?"Tanya Revan setelah tiba di tempat yang mereka janjikan dan berdiri di hadapan sang teman.
Teman nya mendongak menatap Revan."Setidaknya duduk dulu kawan,aku tidak mengigitmu."Ujar teman nya.
Revan pun menghela nafas berat dan duduk."Baiklah,sekarang bicara,apa yang kamu inginkan?"Tanya Revan lagi.
Teman nya mengelengkan kepala sambil menghela nafas berat."Kamu ini tidak berubah sama sekali,selalu saja buru-buru dan dingin,aku datang untuk menawarkan mu pekerjaan."Jelas teman sedikit kesal.
Revan pun menatap teman nya itu dengan tatapan dingin."Kau sangat mengenalku Teo,kalau aku tidak suka bergantung kepada siapa pun."Tegas Revan.
Teo menghembuskan nafas kasar."Aku bukan nya meminta mu untuk bekerja kepadaku,tapi aku meminta bantuan darimu,karna kamu sangat mahir dalam dunia bisnis jadi aku ingin kamu membantuku mendapatkan proyek besar minggu depan,sebagai gantinya aku akan memberikan gedung kosong untukmu dan istrimu,yahhh sebagai hadiah pernikahan juga sih,hehehehe."Jelas teman nya sambil tertawa canggung.
Revan pun mempertimbangkan nya sejenak."Baiklah,aku setuju,tapi aku tidak mau pergi jauh meningalkan istriku."Ucap Revan.
Teo memijit kepala nya yang terasa sakit lalu menatap Revan."Proyek itu di selenggarakan di luar negeri Revan,kalau kamu tidak ikut serta,bagaimana aku bisa mendapatkan nya."Tambah Teo.
"istriku seorang diri berada di rumah kontrakan Teo,kalau aku pergi jauh,bagaimana kalau sesuatu yang buruk terjadi kepada nya." Revan mendengus kesal menatap teman nya itu.
Teo mengangguk paham."Dasar bucin,aku ada rumah kosong dan di kelilingi pagar tinggi,dan itu pun jauh dari tetangga,bagaimana kamu dan istrimu tinggal disana dulu."Saran Teo.
"Kau-"
"Tunggu dulu,anggap saja sebagai kontrakan,dan kalian bisa membayarku kapan pun kalian mau."Potong Teo dengan cepat karna dia tau Revan akan menolaknya.
"Baiklah,aku akan bicarakan ini dengan istriku dulu,kalau dia tidak setuju,maka aku tidak bisa berbuat apa-apa."Ucap Revan bangkit dari duduknya.
Melihat Revan yang sudah bangkit dari duduknya,dengan cepat Teo pun ikut berdiri dan menghampiri Revan dengan wajah sendu....
"Revan aku mohong,kalau aku gagal mendapatkan proyek besar itu,papaku akan menggantungku di tian listrik depan mansion,bicaralah baik-baik dengan kakak ipar,bilah perlu aku akan dan datang dan bicara dengan kakak ipar."Imbuh Teo sangat berharap kepada Revan.
Revan menatap teman nya itu dengan kesal,karna dia tau pasti teman nya tidak mengubah hobby buruk nya yang suka berfoya-foya menghamburkan uang,dan ini mungkin ancaman terakhir dari ayah nya....
"kamu tidak perlu menemuinya,aku akan bicara dengan istriku,sudah aku mau pergi."Pamit Revan melangkah pergi.
"Sampaikan salam ku kepada kakak ipar!"Seru Teo kepada Revan yang berjalan pergi dengan langkah cepat.
(di sisi lain)
Laura yang sudah selesai memasak nampak menungu Revan dengan Gelisah....
"Kemana sih kamu? Kok lama sekali,hah biar aku telfon saja."Gumam Laura sambil mengetik memanggil nomor ponsel Revan.
Saat panggilan tersambung,justru Laura mendengar suara ponsel milik Revan yang sedang berderin di depan pintu kontrakan,Laura mengerutkan kening dan berjalan membuka pintu kamar....
"Suamiku."Panggil Laura setelah membuka pintu.
Revan pun menoleh ke arah Laura."Sayang,kamu mencariku? Aku sudah disini sabar."Ucap Revan sambil melepaskan sepatunya.
Setelah melihat Revan selesai melepaskan sepatu,dengan sigap Laura mengambil dan menyimpan nya di tempat sepatu agar tidak menganggu....
"ayo masuk,aku sudah selesai masak."Ajak Laura sambil tersenyum lembut.
Revan pun mengangguk dan berjalan masuk ke dalam kontrakan,terlihat semua makanan sudah disiapkan oleh sang istri,dengan cepat Revan mencuci tangan dan mulai makan,setelah selesai makan Revan pun menceritakan semua pertemuan nya tadi dengan Teo kepada Laura....
"baiklah aku setuju,lagian lumayankan gedung itu di pakai untuk mengelola restoran misalnya."Saran Laura.
Revan mengangguk paham."Betul kata mu istriku,kamu bisa membuka restoran disitu,dan aku akan mencari membuka bisnis lain."Tamba Revan.
"memang nya kamu rencana mau membuka bisnis apa?"Tanya Laura menatap Revan dengan tatapan bingun.
"Aku kan mencoba membuka bisnis mengantarkan barang-barang antara negara,misalnya perlatan mobil yang di import dari luar negeri,dan sebaliknya juga."Kata Revan.
Mata Laura langsung berbinar."Semacam kurirkan? Wah bagus aku setuju suamiku,dan aku doakan semoga kita berdua sukses."Ucap Laura berkaca-kaca.
"iya sayang,terima kasih."Jawab Revan sambil memeluk erat sang istri.
