Ibu Sambung Buat Anakku

Di meja makan dengan telaten Raya memberikan suapan demi suapan kepada Grace, dan itu semua tidak luput dari tatapan bu Maria dan pak Agam.

"Dia memang layak menjadi ibu sambung nya Grace, aku harus bisa membuat Raya menjadi ibu sambung nya Grace, meski aku harus mengeluarkan banyak uang."bathin bu Maria.

"Grace terlihat bahagia dengan kehadiran Raya, sampai sarapan pun semangat." bathin Steven sambil sesekali melihat ke arah mereka berdua.

"Mamah aku mau pergi ke sekolah hari ini."

"Tapi kamu masih sakit sayang, jadi kamu istirahat saja dulu."

"Tidak mamah, aku sudah sembuh dan aku ingin pergi sekolah bareng mamah hari ini."

"Kamu ngga usah khawatir, saya sudah menghubungi pak Hendrik semalam, jadi kalau mau ngantar Grace sekolah, antar saja." Raya hanya mengangguk.

Raya selalu ngga tega kalau dirinya menolak permintaan dari Grace, entah kenapa hati nya merasa sakit kalau melihat air mata yang keluar dari sudut mata nya Grace.

"Sayang, sekolah nya besok saja ya? nenek takut nanti kamu demam lagi." ucap bu Maria dengan bahasa isyarat nya.

"Tidak nenek, kan ada mamah yang akan menemani aku, jadi aku ngga bakalan demam lagi."

Semua nya terdiam melihat bahasa isyarat yang di berikan Grace.

"Nak apa kamu mau mengantar Grace sekolah?" tanya bu Maria.

"Bu, saya ngga bawa baju ganti, masa saya mengantar Grace sekolah pakai baju piyama seperti ini." ucap Raya sambil melihat ke arah diri nya sendiri.

"Kamu tenang saja sayang, ibu punya baju baru dan seperti nya pas di ukuran tubuh kamu ini." ucap bu Maria sambil tersenyum.

Pak Agam dan Steven menatap heran kepada bu Maria, mereka berdua kaget dari mana ibu nya punya baju buat Raya kenakan pagi ini.

"Pagi semua nya, pagi sayang." ucap seorang wanita yang kini sudah berada di depan mereka semua nya.

Seperti biasa Selena langsung duduk di samping Steven tanpa ada yang menyuruh nya.

Selena datang pagi-pagi ke rumah Steven karena semalam Steven ngga bisa di hubungi.

Raya menatap Selena sekilas, dan dirinya menyimpulkan kalau Selena ini ada hubungan spesial dengan Steven.

"Seperti nya wanita ini kekasih nya pak Steven." bathin Raya.

"Kenapa pagi-pagi sekali kamu sudah kesini sayang?" tanya Steven.

"Aku kangen kamu mas, lagian dari semalam kamu ngga bisa di hubungi, siapa dia mas?" tanya Selena dengan tatapan tidak suka nya.

"Dia,"

"Saya pengasuh Grace." Raya tidak mau Selena salah paham dengan kehadiran nya, apalagi sampai merusak hubungan Steven dan Selena.

Semua orang menatap nya kaget terutama bu Maria, Raya sedikit memberi kode kepada bu Maria agar suasana pagi itu tidak kacau.

Bu Maria yang mengerti dengan kode dari Raya hanya bisa pasrah dan terdiam lalu melanjutkan sarapan nya.

"Kenapa ngga dari dulu Grace punya pengasuh seperti ini, kan kamu jadi banyak waktu buat aku."

"Kalian semua sudah selesai belum sarapan nya, kalau sudah ayo kita coba baju nya." ajak bu Maria yang tidak suka melihat Selena sedang bermanja-manja dengan Steven.

"Papah sudah selesai mah, dan mau langsung berangkat ke kantor." ucap pak Agam.

"Nak Raya, ibu antar bapak ke depan dulu ya."

"Iya bu, hati-hati di jalan pak." ucap Raya lalu mencium telapak tangan pak Agam.

Hati pak Agam merasa terenyuh dengan kelakuan Raya, dia serasa mempunyai anak perempuan.

"Iya nak, papah titip Grace ya." ucap pak Agam yang ingin sekali Raya memanggil nya dengan panggilan papah.

"Tenang saja pak, aku aka selalu menjaga Grace."

Pak Agam pergi setelah mencium kening Grace, Selena yang tidak di sapa oleh kedua orang tua Steven merasa sangat kesal sekali.

"Hai kamu baru kan jadi pengasuh nya Grace? Jangan cari muka kamu, dan jangan pernah mencoba untuk menggoda Stev, dia ini calon suami saya." ucap Selena dengan kepala yang dia sandarkan di bahu Steven.

"Sayang kita cari nenek yuk?" ajak Raya ketika Grace sudah menghabiskan sarapan nya.

Raya tidak memperdulikan ucapan Selena, dia memilh untuk pergi dari ruang makan tersebut.

Steven menatap tajam ke arah Raya yang sedang berinteraksi dengan Grace.

"Maaf pak, nona, saya mau mengantar Grace sekolah dulu." tanpa mendapat jawaban dari mereka berdua, Raya langsung pergi meninggalkan mereka.

Steven terus memandang ke arah mereka sampai tubuh kedua nya menghilang di balik pintu.

"Mas, kenapa yang jadi pengasuh Grace cantik sekali? Awas ya kalau kamu tergoda sama perempuan itu."

"Grace yang mau, sudahlah jangan seperti anak kecil, dia itu di sni hanya untuk Grace, aku mau berangkat, kamu masih mau di sini atau mau pergi?" tanya Steven.

"Aku mau menemani Grace dulu mas, biar aku dapat restu dari dia."

"Nah gitu dong, dekati Grace dan cobalah untuk merayu nya, biar aku bisa langsung menikahi kamu." Steven merasa bahagia mendengar Selena mau mendekatkan diri dengan Grace.

Steven mencium Selena dengan hati yang bahagia, Selena merasa sangat bahagia karena Steven mencium nya lebih dulu.

"Maaf, saya hanya mau mengambil ponsel saya." Steven kaget lalu melepaskan pagutan nya, sebenar nya Raya merasa ngga enak sudah mengganggu kedua nya, tapi apa daya dia harus mengambil ponsel yang dia simpan di atas meja makan.

"Silahkan, ya sudah sayang aku berangkat." sekilas Steven melirik ke arah Raya lalu mencium kening Selena sebelum dirinya pergi.

"Aku tidak antar kamu ke depan ya mas, aku mau beresin bekas makan kamu." ucap Selena pelan.

"Makasih sayang, kamu memang wanita baik dan rajin." Steven percaya dengan apa yang di ucapkan Selena.

Selena tersenyum penuh arti sambil menatap kepergian Steven, Selena melihat Raya akan pergi dari ruang makan dengan ponsel di tangan nya.

"Hai kamu, jangan pernah kamu merayu calon suami saya, kalau sampai itu terjadi awas saja, kamu akan berhadapan dengan aku, dan ini, apa ini, kamu pakai baju tidur modelan kayak gini, besok kalau lagi sarapan pagi kamu jangan pakai baju tidur seperti ini, apa kamu mau mencoba merayu calon suami saya? Kamu harus sadar diri kalau kamu itu cuma pengasuh nya Grace saja." ucap Selena sambil menatap Raya dari atas sampai bawah.

"Saya mengerti, maaf saya harus menemani Grace." Raya langsung pergi dari hadapan Selena dengan hati kesal dengan ucapan Selena.

"Dasar orang miskin, jadi pengasuh saja sudah kayak nyonya besar, aku tidak akan membiarkan kamu akan merebut Steven, aku harus secepat nya membuat Steven menjadi suami aku." gumam Selena lalu pergi dari ruang makan dan pergi meninggalkan rumah Steven tanpa pamit kepada bu Maria.