NovelToon NovelToon
Aku Ingin Jatuh Cinta{Lagi}

Aku Ingin Jatuh Cinta{Lagi}

Status: sedang berlangsung
Genre:Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Diam-Diam Cinta / Cinta Seiring Waktu / Cinta Murni / Romansa / Slice of Life
Popularitas:5.5k
Nilai: 5
Nama Author: Rara_07

Elara, seorang gadis periang. Hidupnya penuh dengan kebahagiaan, dia hidup dengan penuh cinta dan kasih sayang yang melimpah. Baginya tidak ada kesedihan yang akan berkepanjangan, namun semua menjadi sirna ketika dia beranjak remaja. Ayah dan Ibu yang selalu perhatian terhadapnya, kini telah acuh. Bahkan Ayah yang dulu ia anggap sebagai seorang pangeran, kini berubah menjadi seorang iblis. Cinta merupakan hal yang paling ia hindari, tapi seorang pria bernama Estele malah tertarik pada Elara, wanita yang jarang tersenyum, selalu jutek dan keras kepala. Akankah Elara jatuh cinta kepada Estele? atau Estele akan menyerah pada Elara yang cukup sulit di buat luluh?



Please follow dan like postingan IG Author :
@Zahra_Arara07
Please follow dan like postingan Tiktok Author :
@rara_01075

Dukungan anda, teramat berarti untuk saya❤️🌹

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rara_07, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Ibuku yang malang{24}

Sepanjang perjalanan pulang, Elara selalu saja menghela nafas. Seperti begitu banyak beban yang sedang ia rasakan saat ini. Mengingat sikap Estele yang benar-benar menjauh darinya. Membuat hatinya sedikit gelisah, padahal itu merupakan hal bagus. Tapi, entahlah mengapa Elara malah merasa risau. Dia masih belum sampai di kos nya, wanita itu terlihat berjalan dengan langkah yang pelan.

"Huf, gue kenapa sih ah!?"keluhnya.

Elara menghentikan langkahnya, dia terbelalak kaget ketika melihat siluet seorang wanita. Dia mulai memicing mata, memastikan apakah orang itu benar adalah orang yang ia kenal. Perlahan Elara berjalan mendekat, sementara wanita yang ia lihat terus berjalan mondar-mandir seperti orang yang dilanda gelisah.

"Ibu?"ujar Elara.

"El? Kamu baik-baik saja kan? Gak terjadi apa-apa?"ucap Niar dengan panik.

Elara menggeleng, dia heran melihat ibunya yang terlihat gelisah dan panik. Niar memeluk anaknya, ia merasa lega karena tidak ada hal yang buruk sedang terjadi pada putrinya. Ia kira Elara tidak akan datang, sungguh ancaman dari Riko membuat ia merasa ketakutan setengah mati.

"Ibu? Ada apa sebenarnya?"tanya Elara.

Niar melepaskan pelukannya, "tidak kok, ibu hanya merindukan mu."dusta Niar sambil tersenyum.

Walaupun melihat ibunya tersenyum, Elara tetap saja masih curiga. Ia melotot saat melihat salah satu pipi ibunya terlihat memar. Elara langsung menyentuh lembut pipi ibunya itu dengan perasaan khawatir.

"Apa yang terjadi Ibu!? Apakah Ayah yang melakukan ini ha!?"tegas Elara.

Niar menggeleng sambil tersenyum, "tidak apa-apa Nak, ibu baik-baik saja."balas Niar.

Elara menghela nafas, segera ia membuka pintu kos dan menyuruh ibunya segera masuk lalu beristirahat. Pasti ibunya itu kini merasa lelah. Elara yakin sekali bahwa telah terjadi sesuatu yang membuat sang ibu sampai begitu mengkhawatirkan dirinya. Tapi, Elara tak akan terburu-buru untuk meminta penjelasan dari ibunya. Biarlah ibunya itu istirahat.

"Ibuku yang malang, aku tahu perlakuan dinginnya dulu terhadap ku pasti karena perubahan sikap Ayah."gumam Elara sambil menatap iba pada ibunya yang sudah tertidur.

...****************...

Sinta menatap sebuah bingkai poto yang berada di atas meja dalam kamarnya. Dia menatap lekat benda persegi berbentuk kecil itu. Raut wajahnya terlihat datar, tidak menunjukkan perasaan apapun. Perlahan dia menyentuh bingkai itu, kemudian dia tersenyum miring.

"Apa kamu senang sekarang ha!? Apa kamu senang karena telah melihat ku melangkah sangat jauh seperti ini ha?"gumam Sinta sambil menyeringai.

Di tengah luapan perasaan hatinya, tiba-tiba saja air mata menetes. Dia merasakan perasaan sesak yang begitu teramat besar. Mengingat semua masa lalu, membuat dia kembali teringat betapa sakitnya rasa itu. Sinta kembali memandangi bingkai poto di atas mejanya, dia menatap penuh kebencian namun dengan air mata yang masih saja terus mengalir.

"Ini semua gara-gara kau Niar! Aku tidak akan memaafkan mu! Kau telah mengkhianati diriku!"tegas Sinta dengan tatapan sinis.

Waktu itu musim hujan, aku sangat bersemangat untuk bertemu dengan dia. Aku berjalan terus sambil membawa payung kesukaan ku. Mungkin hari ini adalah hari yang tepat. Aku berjalan dengan penuh kebahagiaan, di tangan ku terdapat sebuah kotak kecil. Ya, hari ini akan menjadi hari yang baik. Namun, di tengah langkah kakiku. Aku melihat sebuah momen yang membuat diriku menjadi diam terpaku dengan perasaan hancur. Kotak kecil yang aku pegang tiba-tiba saja tergelincir dari tangan, jatuh di atas kubangan air yang menggenang. Payung yang menjadi pelindungku dari derasnya hujan ikut tergelincir dari genggaman. Air mataku tak kuasa aku tahan, sebelum mereka menyadari kehadiranku. Maka aku dengan cepat menutup mulut agar suara isak tangis ku tak terdengar.

"Aku menbencimu! Kamu telah mengkhianati aku!"kedua bola mataku menajam dengan air mata yang terus mengalir.

...****************...

Elara menatap ibunya yang kini sedang memasak di sudut ruangan kos yang menjadi tempat untuk memasak makanan. Di tatapnya ibunya itu, dia sangat yakin jika telah terjadi sesuatu di rumah. Tapi, ibunya itu sama sekali tidak mau memberitahu. Elara memang sempat merasakan kalau ibunya tak menyayanginya. Saat usia Elara menginjak 14 tahun, tiba-tiba saja ibunya bersikap acuh terhadap dirinya. Namun, ketika Elara sebentar lagi akan lulus SMA. Tiba-tiba saja ibunya kembali bersikap baik dan peduli. Entah apa yang sebenarnya terjadi terhadap ibunya itu.

"El? Kamu diam saja di rumah ya. Ibu ingin keluar sebentar untuk membeli garam."ujar Niar sambil tersenyum.

"Tidak usah Bu, biar El saja."sahut Elara.

"Tidak! Kamu tidak boleh keluar!"tegas Niar dengan raut khawatir.

Alis Elara tertaut, dia bingung mendapat reaksi ibunya yang terlalu berlebihan. Apa yang salah jika dia pergi keluar? Lagipula Elara sudah terbiasa melakukan nya. Namun, kali ini ibunya itu bersikeras agat dirinya tetap dia di dalam kos. Elara hanya bisa menghela nafas pasrah. Dia akhirnya mengikuti saja apa keinginan sang ibu.

"Aku harap Mas Riko tidak menemukan Elara."guman Niar.

Terlalu fokus dengan perasaan cemasnya, Niar menjadi tak fokus dalam langkahnya. Dia terjatuh, garam yang berada di plastik hitam untung saja bisa ia pertahankan. Estele baru saja tiba setelah selesai melatih bela diri. Dia yang sedang berjalan dengan santai, terkejut ketika melihat seorang ibu-ibu jatuh. Diapun berlari untuk segera membantu wanita itu.

"Ibu, mari saya bantu."tutur Estele dengan sopan.

"Ha? Terimakasih ya Nak."balas Niar sambil tersenyum.

Estele merangkul kedua pundak Niar, membantu wanita itu untuk segera berdiri. Niar tersenyum menatap pria tampan dan tinggi di sebelahnya. Ternyata masih ada pemuda baik di zaman seperti ini. Estele tersenyum lembut, dia merasa wajah wanita paruh baya yang ia bantu mirip dengan seseorang yang dia kenal.

"Ibu tidak apa-apa?"tanya Estele.

Niar menggeleng, "tidak apa-apa Nak, terimakasih ya... , kamu pemuda yang baik."ungkap Niar.

"Hehe, Ibu bisa saja. Saya jadi malu."balas Estele merasa tersipu.

Estele memutuskan untuk mengantar ibu yang ia tolong ke tempat tujuannya, Estele cukup terkejut karena arah tujuan mereka sama. Dia begitu dengan senang hati dan tulus membantu ibu itu untuk sampai di tempat yang ia inginkan. Namun, saat tempat tujuan wanita itu sudah sampai. Kedua bola mata Estele membola, ia terkejut karena tempat tujuan ibu itu adalah kos milik Elara. Itu sangat gawat bagi Estele, Elara sama sekali tidak tahu jika ia tinggal di wilayah yang sama dengan dirinya. Jika Elara tahu, maka usaha Estele untuk melindungi dan mengawasi wanita itu akan sia-sia. Padahal dia ingin mendekati wanita jutek itu.

"Ini kos putri saya, Nak. Apa kamu juga ngekos di sekitar sini?"tanya Niar.

"Ha? I-iya, eh? Maksud nya itu ....."

Niar tersenyum, "bagus kalau begitu. Ibu harap bisa mengawasi Elara dan menjaga nya."balas Niar.

Deg!

Estele hanya bisa tersenyum sambil menggaruk tengkuknya yang tak gatal. Tanpa wanita paruh baya itu menyuruh, dia sudah melakukan itu terlebih dahulu.

"Hehe, maaf Bu, saya sudah melakukan nya duluan. Hem, jadi ibu ini adalah ibunya Elara ya?"monolog Estele.

"Apa mau mampir dulu?"tanya Niar.

"Ha? T-tidak usah Bu, saya harus segera pergi sekarang."balas Estele.

"Oh begitu? Di mana kos mu?"ujar Niar.

"Kebetulan di depan sana Bu."balas Estele.

Niar melihat kos yang berderet di sebrang kos Elara. Dia mengangguk paham, ternyata pria baik itu tinggal di wilayah yang sama dengan putrinya. Membuat Niar merasa cukup lega. Pintu kos Elara seperti hendak terbuka, Estele buru-buru pamit, sebelum pergi dia menyalami tangan kanan Niar.

"Maaf Bu, saya pergi dulu."ujar Estele yang terlihat terburu-buru.

Saat pintu kos Elara terbuka, Estele sudah terlebih dahulu berlari. Elara menatap ibunya yang sedang tersenyum sambil memandang sesuatu.

"Ada apa Bu? Suara siapa tadi?"tanya Elara.

"Oh itu, seorang pemuda tampan. Dia baik sekali."balas Niar sambil tersenyum menatap Elara.

"Pemuda?"guman Elara.

"Dia tinggal di kos sebrang kos mu. Dia sangat baik dan tampan. Kamu pasti akan selalu aman jika begitu."tutur Niar.

Elara menautkan kedua alisnya, apa maksud ibunya jika dia akan selalu aman. Terus kenapa pula dia harus merasa aman jika tinggal berdekatan dengan pria asing yang tak ia kanali.

"Tinggal di sebrang kos ku? Apa mungkin Astro?"monolog Elara.

1
Arina Arina
kak tolong donggg
Arina Arina
kak tebal buku nya berapa kak
Arina Arina: ayo dongg plissss🙏🙏
Arina Arina: kak tolong bantu jawab ya
judul buku
penulis
penerbit
tahun terbit
tebal buku
media
total 3 replies
·Laius Wytte🔮·
cerita ini layak dijadikan best-seller, semangat terus!
Zahra Putri: Hallo reader, terimakasih atas dukungannya ❤️🌹
total 1 replies
Haris Saputra
ceritanya keren abis! Thor, kamu hebat!
Zahra Putri: Hallo Reader, Terimakasih atas komentarnya🌹❤️
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!