NovelToon NovelToon
Jerat Cinta Tuan Muda

Jerat Cinta Tuan Muda

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Percintaan Konglomerat / Keluarga / Pembantu
Popularitas:5.6k
Nilai: 5
Nama Author: Hanswii

apa jadinya jika pewaris tunggal keluarga konglomerat terobsesi kepada anak dari pembantu dirumahnya sendiri?
terbiasa bermain bersama dari kecil membuat Alvarez Abigail William mencintai diam diam anak seorang pembantu dirumahnya sendiri.

Viola Calista gadis cantik pemilik kornea mata berwarna biru itu sebenarnya selalu menolak saat berdekatan dengan sang tuan muda, karena sikap Alva sang tuan muda yang tak segan segan memaksanya untuk melakukan apapun yang Alva mau, tapi viola tidak bisa melakukan apapun karena statusnya hanya seorang pembantu.

akankah cinta Alva terbalaskan, ataukan viola akan pergi menjauh darinya karena perbedaan status sosial yang begitu tinggi diantara mereka?

yuk ikutin cinta penuh lika liku Alva dan viola

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Hanswii, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 1

Pagi yang cerah di sebuah mansion megah berlantai 4 keluarga William, seorang gadis cantik berambut panjang yang kini di cepol asal terlihat begitu ceria sedang menyiram tanaman dan bunga bunga indah yang ada di taman mansion keluarga William.

dengan baju tidur bermotif helly Kitty berwarna pink yang masih melekat di badan langsing dan tingginya membuat gadis itu terlihat semakin menggemaskan dan juga mempesona, dengan bersenandung riang Viola callista gadis itu biasa disapa terlihat sangat menikmati pekerjaannya pagi itu.

seorang laki laki berparas tampan, berkulit putih dan juga berahang tegas dengan aura dominan yang mendominasi melihat pemandangan indah pagi itu dengan senyum kecil tercetak dibibir sexy nya.

seseorang gadis cantik yang sejak dulu sudah menyita perhatiannya itu memang selalu bisa membuatnya semakin hari semakin mencintainya, tingkah lucunya, sikap polosnya, senyum tulusnya mampu membuat pewaris tunggal keluarga konglomerat William itu.

sambil memasang jam tangan mahal ditangannya, perhatian Alvarez Abigail William tidak lepas dari tingkah menggemaskan Viola callista yang sedang menyiram tanaman sambil bersenandung dan sesekali menggoyang goyangkan kepalanya.

"lucu", ucapnya sambil terus memperhatikan gadis pujaannya itu.

Viola adalah anak pembantu di mansion william, dia beserta keluarganya diberikan tempat tinggal di belakang mansion oleh keluarga William karena memang keluarga Viola sudah mengabdi pada keluarga William sejak dulu, ibu dan nenek Viola bekerja sebagai asisten rumah tangga, kakek Viola bekerja sebagai tukang kebun dan ayah Viola adalah supir pribadi keluarga William.

Viola dan Alvarez Sudah sejak kecil bersama, mereka sering belajar dan bermain bersama, Alvarez yang memiliki kepribadian dingin, tak tersentuh dan tidak mudah bergaul dengan orang lain membuatnya tidak memiliki teman selama disekolah dasar, hanya Viola lah temannya, dan atas permintaan Alvarez pada orang tuanya Viola bisa masuk ke sekolah yang sama dengan sekolah Alvarez, sekolah yang bergengsi dan elit yang tentunya awalnya keluarga Viola menolak.

Tapi kalau sudah tuan muda Alvarez yang meminta tak satu orang pun bisa membantahnya termasuk kedua orang tuanya tua Thomas William dan Saraswati William.

mereka pun tidak pernah mempermasalahkan kedekatan sang anak dengan Viola karena kepribadian viola yang selalu positif dan juga viola adalah termasuk anak yang pintar dan juga cerdas, apalagi Alvarez yang memang tidak mudah bergaul dan tidak menyukai orang baru sangat nyaman saat berada di dekat Viola

tapi makin besar sikap Alvarez menjadi semakin posesif pada viola, dia memperlakukan Viola seolah Viola adalah miliknya, dia tidak pernah menyatakan Viola dekat dengan teman lainnya apalagi laki laki, intinya Viola hanya boleh dekat dengannya dan itu membuat Viola menjadi tidak bebas dan terkekang.

Hingga pada saat mauk SMP Viola tidak mau lagi mau satu sekolah dengan Alvarez, dia memilih sekolah disekolah biasa saja, Alvarez tentu saja awalnya memaksa Viola untuk ikut bersamanya disekolah elit bertaraf internasional pilihan orang tua Alvarez tapi viola beralasan dia tidak nyaman berada di kalangan orang orang kaya, karena pasti dia.hanya akan menjadi bahan olok olokan teman temannya yang lain kalau mereka tahu Viola hanya anak seorang pembantu.

Peduli, tentu tidak, Alvarez tetap memaksa tapi nyonya Saraswati mamanya berhasil membujuk Alvarez dan meyakinkan kalau viola nantinya akan tidak nyaman berada disekolah yang sama dengan Alvarez anak majikannya, meskipun keluarga william tidak pernah mempermasalahkan status sosial tapi tidak untuk orang orang diluar sana.

Toh sekolah Viola pun masih termasuk sekolah yang bagus, bahkan selama sekolah disana Viola sering mengikuti olimpiade dan berbagai perlombaan sains tingkat nasional bahkan internasional.

Sebenarnya orang tua Viola sudah melarang viola untuk ikut mengerjakan pekerjaan membersihkan mansion keluarga William, Viola hanya disuruh untuk fokus belajar saja tapi dasar Viola anaknya kelewat rajin, paling gak bisa kalau hanya diam saja.

Seperti pagi ini,viola menggantikan tugas ibunya untuk menyiram tanaman ditaman mansion mewah itu, meskipun baru bangun tidur tapi lihat saja dia sudah sangat bersemangat sekali hingga mampu membuat seorang Alvarez terus menatapnya penuh damba.

setelah selesai viola segara bersiap siap kesekolah, diapun membersihkan diri dan sarapan nasi goreng yang sebelumnya sudah disiapkan oleh ibunya, setelahnya dia ke mansion William untuk berpamitan pada ibu dan neneknya.

Sedang di mansion sendiri keluarga William tengah menikmati sarapan paginya dengan khidmat, terlihat tuan Thomas, nyonya Saraswati dan Alvarez menyantap makanan yang ada dihadapan mereka, Viola masuk melalui pintu belakang karena dia tahu jam jam seperti keluarga William waktunya sarapan, dia tidak ingin menggangu ketenangan keluarga itu.

Viola langsung menghampiri ibunya dan neneknya yang sedang membereskan peralatan memasak dan berpamitan, setelahnya dia kembali keluar lewat pintu belakang, kembali kerumahnya yang memang terlekat dibelakang mansion william.

Viola siap dengan motor matic yang dibelikan ayahnya sejak dia masuk SMA karena memang jarak sekolah dari rumahnya lumayan jauh, kasihan kalau viola setiap hari harus naik bis atau angkutan umum.

Saat sudah dalam perjalan kesekolah tiba tiba motor sport menghadang jalannya, viola yang sudah tahu siapa pemilik motor itu pun segera menghentikan laju motornya.

"kenapa va?", tanya viola,

"kenapa gak nungguin?", tanya Alvarez datar,

"gue piket hati ini al", jawab Viola apa adanya,

"kenapa gak bilang?", tanyanya lagi,

jujur saja Viola jengah dengan sikap Alvarez yang selalu saja seperti ini, dia seolah harus melaporkan semua yang akan dia lakukan dan sudah dia lakukan hari ini, sikap posesif Alvarez inilah yang membuat Viola tidak ingin lagi barada selama satu sekolah dengannya.

"iya iya maaf", ucapnya pasrah daripada gak selesai selesai urusannya dengan Alvarez pagi ini, bisa bisa dia terlambat kesekolah.

mereka memang biasanya berangkat bersama, Alvarez selalu mengikuti Viola dari belakang dan membayar gadis itu sampai disekolahnya karena memang jarak sekolah mereka tidak terlalu jauh.

"sekolah yang benar gak usah dekat dekat cowok lain", ucap Alvarez setelah Viola sampai didekat sekolahnya, membuat Viola menghela nafas dalam, karena setiap hari itulah pesan yang selalu dia ucapkan sebelum viola masuk sekolah.

"iya tuan muda Alvarez, hamba akan selalu mengingat petuah tuan muda", ucap Viola seolah menyindir, Alvarez pun menyentil pelan kening Viola, yang membuat Viola mengerucutkan bibirnya sebal.

"gak usah manyun manyun gitu mau gue makan tuh bibir", ucap Alvarez yang membuat Viola melebarkan mata,

"udah sana pergi kesekolah loe, ntar telat gak boleh masuk tahu rasa", kata Viola mengusir halus Alvarez,

",tidak ada yang bisa melarang saya Viola", ucap datar Alvarez dan Viola pun merutuki ucapannya sendiri.

lagian siapa yang bisa melarang atau memerintah seorang tuan muda Alvarez Abigail William, bahkan sekolah yang ditempati viola saja donatur terbesarnya adalah keluarga Alvarez, dan sekolah Alvarez sendiri adalah masih milik keluarga William.

Alvarez sudah pergi ke sekolahnya, dan Viola pun masuk kedalam sekolah, saat dia memarkirkan motornya, dua gadis cantik menghampirinya, Kiara putri dan Lula Maheswari, sahabat Viola sejak awal mereka masuk kesekolah SMA GARUDA ini.

"pagi BESTie", sapa Lula,

"pagi juga girls", sahut Viola,

"diantar si tuan muda lagi?", tanya Kiara menggoda,

"hemm udah biasa kan",.jawab Viola, setelahnya mereka berjalan beriringan menuju kelas sambil sesekali bercanda dan tertawa.

disekolah Viola sendiri tidak ada yang mengetahui kalau dia adalah anak pembantu di mansion William dan begitu dekat dengan putra tunggal keluarga William Alvarez, hanya dua sahabatnya saja yang tahu, itu pun awalnya mereka kaget bahkan shock saat pertama kali melihat Viola yang saat itu berboncengan dengan Alvarez ke seolah gara gara motornya mogok.

Alvarez yang biasanya tidak pernah membuka helm full face nya saat mengantar Viola, hari itu membukanya dan sontak saja langsung membuat Kiara dan Lula menjerit histeris melihat pewaris tunggal keluarga William yang terkenal dingin dan juga tampan itu datang bersama Viola sahabat mereka.

awalnya mereka mengira Viola dan Alvarez memiliki hubungan khusus, dan Viola pun menceritakan semuanya pada kedua sahabatnya itu.

1
nyonya
alvs bener³ bucin akut ke vio
LISA
Menarik nih ceritanya..bagus jg salut deh sama 5 sahabat ini..meskipun mereka anak orang kaya tetapi tetap rendah hati bahkan membuka usaha utk mereka yg membutuhkan
Hans Leil: makasih udah mau mampir kak
total 1 replies
LISA
Aq mampir Kak
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!