NovelToon NovelToon
Dewa Petir Kehancuran

Dewa Petir Kehancuran

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Budidaya dan Peningkatan / Perperangan / Balas dendam dan Kelahiran Kembali
Popularitas:256.9k
Nilai: 4.8
Nama Author: Jago

Di sebuah keluarga kultivator hidup anak bernama Lei Nan, meskipun dirinya dulu di agung-agungkan sebagai seorang jenius, namun terjadi kecelakaan yang membuat lenganya lumpuh, karena hal itu dirinya menjadi bahan cemohan di keluarganya, tapi hal itu berubah ketika dirinya tidak sengaja tersambar petir yang langsung mengubah hidupnya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Jago, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Misi Selesai

Setelah selesai mengurus apa pun yang bisa di bawa, Lei Nan, Zhang Wei, Mei Ling, dan para wanita yang mereka selamatkan segera bergerak menuju desa. Saat mereka kembali, para penduduk menyambut mereka dengan sorak-sorai dan air mata bahagia. Gu Tian berlari menghampiri mereka, membungkuk dalam-dalam sebagai tanda terima kasih.

"Terima kasih, kalian telah menyelamatkan hidup kami," katanya dengan tulus.

Lei Nan menepuk bahu Gu Tian dengan lembut. "Sudahlah, Tuan. Kami hanya berbuat apa yang harus dilakukan. Kami akan menuju kota dulu karena ingin melaporkan misi kami kepada Walikota."

Gu Tian mengangguk dan tersenyum, meskipun matanya masih basah oleh air mata. "Kami tidak akan pernah melupakan apa yang telah kalian lakukan untuk kami. Perjalanan kalian akan selalu dalam doa kami."

Lei Nan, Zhang Wei, dan Mei Ling meninggalkan desa dengan hati yang lega, tetapi mereka tahu perjalanan mereka masih panjang. Perjalanan menuju Kota Besi Perak terasa lebih ringan, meskipun tubuh mereka lelah.

Di perjalanan, Zhang Wei yang masih merasakan nyeri di perutnya akibat luka, berbicara pelan. "Lei Nan, kamu luar biasa tadi. Aku pikir kita tidak akan selamat jika bukan karena dirimu."

Lei Nan tersenyum tipis. "Itu adalah kerja keras kita bersama. Tanpa kalian, aku juga mungkin tidak bisa melawan Feng Hao."

Mei Ling menimpali, "Ais.., apa maksudmu Lei Nan dirimu sendiri yang mengalahkan orang itu, bahkan kami tidak memberikan goresan sedikitpun pada bandit itu."

Lei Nan mengangguk dan tetap diam, sebenarnya dirinya tidak ingin terlalu mengekspos kekuatannya karena pengalaman sebelumnya yang di perbuat perwakilan Sekte Sembilan Guntur kepadanya.

Setelah beberapa hari perjalanan, mereka akhirnya tiba di gerbang Kota Besi Perak. Kota yang sibuk itu tampak hidup dengan berbagai aktivitas warganya. Lei Nan memimpin kelompoknya menuju kantor walikota untuk melaporkan misi mereka.

Saat mereka tiba, penjaga di depan kantor walikota menghentikan mereka. "Ada keperluan apa kalian datang ke sini?" tanya salah satu penjaga.

Lei Nan menjawab dengan tenang, "Kami adalah pemburu bandit yang ditugaskan oleh walikota untuk menangkap Feng Hao dan komplotannya. Kami datang untuk melaporkan keberhasilan misi kami."

Penjaga itu mengangguk dan mempersilakan mereka masuk. Mereka dibawa masuk ke dalam kantor walikota, di mana mereka disambut oleh seorang pria paruh baya dengan wajah tegas namun ramah. "Selamat datang, aku adalah Walikota Jiang. Apa yang bisa saya bantu?"

Lei Nan menjelaskan dengan singkat tetapi rinci tentang misi mereka, mulai dari penerimaan tugas, pertempuran dengan Feng Hao, hingga penyelamatan para wanita yang disekap. Walikota Jiang mendengarkan dengan seksama, wajahnya berubah serius saat mendengar kekejaman Feng Hao dan komplotannya.

"Kerja kalian luar biasa," kata Walikota Jiang setelah Lei Nan selesai bercerita. "Kota ini berterima kasih atas usaha kalian. Feng Hao sebenarnya bisa aku hadapi karena dirinya terlalu licin aku sangat sulit menangkapnya."

Itu bisa dimaklumi seorang walikota biasanya memiliki ranah di penyerapan akar suci akhir dan dengan kekuatan itu akan mudah membunuh sosok Feng Hao namun karena bandit itu yang selalu berhasil lolos membuat Walikota meminta bantuan kepada seseorang yang dia kenal.

Walikota Jiang kemudian mengambil sebuah kantong dari mejanya dan memberikannya kepada Lei Nan. "Ini adalah penghargaan kami untuk kalian. meskipun uang ini hanya beberapa aku mohon kalian menerimanya."

Lei Nan menerima kantong itu dengan rasa hormat. "Terima kasih, Walikota Jiang. Kami akan menggunakan ini dengan bijak."

Setelah meninggalkan kantor walikota, Lei Nan, Zhang Wei, dan Mei Ling memutuskan untuk berkeliling di sekitar kota. Kota Besi Perak, yang dikenal karena banyaknya pandai besi, menawarkan berbagai barang dan senjata yang berkualitas tinggi.

"Bagaimana jika kita memanfaatkan waktu ini untuk memperbaiki dan meningkatkan perlengkapan kita?" saran Lei Nan, melihat pandai besi di sepanjang jalan.

Zhang Wei mengangguk setuju. "Ide bagus. Tombakku juga bisa mendapatkan sedikit penyesuaian agar lebih seimbang."

Mei Ling, yang selalu tertarik dengan senjata rahasia, melihat beberapa toko yang menjual berbagai jenis pisau terbang dan alat-alat kecil lainnya. "Aku akan melihat-lihat di sana. aku pergi dulu."

"Aku juga ingin mencari pandai besi yang bisa memperbaiki tombakku, aku pergi dulu Lei Nan."ucap Zhang Wei yang berlalu pergi meningalkan Lei Nan sendirian di sana.

Lei Nan akhirnya memutuskan untuk berkeliling kesana kemari namun yang dia dapati banyaknya pandai besi yang sudah tidak menerima pesanan karena banyaknya pelanggan.

Karena pusing akan kemana, Lei Nan hanya berkeliling-keliling melihat kota Besi Perak itu namun langkahnya segera terhenti saat mendengar suara wanita.

"Hey cepat bayar hutangmu!"ucap seorang pria.

"Tuan beri aku waktu 1 minggu lagi aku akan segera membayarmu."ucap seorang wanita.

"Ini sudah tiga kali kau berbicara seperti itu."ucap pria itu yang ingin memukul wanita itu namun.

Benar Lei Nan melangkah maju dan menangkap tangan pria itu sebelum sempat memukul wanita tersebut. "Apa yang terjadi di sini?" tanyanya dengan suara tenang.

Pria itu menoleh dengan marah saat melihat Lei Nan. "Ini bukan urusanmu," katanya, dengan marah.

Lei Nan tetap memegang tangan pria itu dengan kuat. "jika kau tidak berbicara aku akan patahkan tanganmu," katanya. "Jelaskan, apa yang terjadi."

Wanita itu, yang tampak ketakutan dan putus asa, berbicara terbata-bata. "Tuan, aku berhutang padanya karena butuh uang untuk membayar pengobatan ibuku yang sakit. Aku sudah berusaha keras untuk mengumpulkan uang, tetapi belum cukup."

Lei Nan menatap pria itu dengan tajam. "Berapa jumlah hutangnya?"

Pria itu dengan kesakitan berbicara , "Lima ratus koin perak. Dia sudah berjanji akan membayarnya tiga kali, tetapi tidak pernah lunas."

Lei Nan mengeluarkan kantong uang yang diberikan oleh Walikota Jiang. "Ini cukup untuk melunasi hutangnya," katanya sambil menyerahkan kantong itu kepada pria tersebut. "Ambil ini dan jangan ganggu dia lagi."

Kantong itu sudah di berikan kepada Lei Nan oleh Zhang Wei dan Mei Ling karena menurut mereka uang itu lebih pantas jika diberikan kepada Lei Nan.

Karena Lei Nan yang mengalahkan Feng Hao mereka berdua memutuskan untuk memberikan uang itu kepada Lei Nan.

Pria itu menerima kantong uang dengan enggan, tetapi tidak berani membantah lebih lanjut. "Baiklah, aku akan pergi sekarang," katanya sebelum berbalik dan pergi.

Wanita itu menatap Lei Nan dengan mata penuh rasa syukur. "Terima kasih, Tuan. Aku tidak tahu bagaimana harus membalas kebaikanmu."

Lei Nan tersenyum lembut. "Nona bisa membantuku dengan memperbaiki senjataku, dan aku lihat sepertinya nona adalah seorang pandai besi."

Lei Nan bisa tahu mengenai profesi wanita itu dengan melihat telapak tanganya yang kasar seperti seorang pria.

"Memang benar tuan jika saya adalah pandai besi, baiklah tuan silahkan ikuti saya, bengkelku berada di dalam."ucap wanita itu berjalan menelusuri gang.

Lei Nan hanya mengikuti wanita itu sampai di sebuah toko kumuh, tempat itu sangat sepi bahkan tidak ada satu pelangganpun.

Sesampainya di dalam dirinya bisa melihat senjata yang berjejer rapi di lemari-lemari dan segera wanita itu mengajak Lei Nan menuju lebih dalam ke sebuah ruangan yang penuh perapian.

"Tuan bisa kau serahkan senjata mana yang harus di perbaiki."tanya wanita itu.

Lei Nan yang mendengarnya hanya menganguk dan menyerahkan 8 pisau terbang yang sebelumnya dia keluarkan dari kotaknya dan dia taruh di balik bajunya.

"Tunggu sebentar tuan aku akan segera memperbaikinya."ucap wanita itu segera pergi membawa 8 pisau terbang itu.

Namun saat menunggu baru satu jam wanita itu segera dengan tergesa-gesa menghampiri Lei Nan.

"Tuan sebenarnya dirimu mendapatkan senjata ini dari mana?"ucap wanita itu.

"Aku hanya membelinya saat di sebuah kota yang aku singgahi, nona apakah ada hal serius?."ucap Lei Nan.

"Tuan apakah dirimu tahu terbuat dari apa senjatamu?"tanya wanita itu.

"Aku tidak tahu?"jawab Lei Nan mengelengkan kepalanya.

Karena dirinya hanya membeli saat dirinya melihat pisau itu dengan mata petirnya, karena dari pandanganya Pisau itu memiliki energi yin yang amat pekat yang membuat Lei Nan tertarik.

"Hah..., tuan bahan yang di gunakan senjatamu adalah Besi Naga Es, yang bahkan pertama kali ini aku lihat, jika bukan karena buku yang ditinggalkan ayahku mungkin aku tidak tahu dari apa sebenarnya bahan senjata ini."ucap wanita itu.

1
algore
joz
algore
jos
@ᴛᴇᴘᴀsᴀʟɪʀᴀ ✿◉●•◦
Iyeeeees
Derajat
Naga laut
Di AZ
Luar biasa
@ᴛᴇᴘᴀsᴀʟɪʀᴀ ✿◉●•◦
Yuhuuuuu
Derajat
Alur yang bagus... dan ceritanya cukup Seru 🙏
algore
joz
algore
jos
bogel
gasss
bogel
toppp
@ᴛᴇᴘᴀsᴀʟɪʀᴀ ✿◉●•◦
Yuhuuuuu
Yogi Yogi
semua ilustrasi ini seolah olah semua wajah mirip perempuan. bentuk dagunya lancip.
bogel
josss
bogel
gasss
Ernest T
semangat thorr up up up 👍
algore
joz
algore
jos
AHMAD BAIHAKI
Luar biasa
Uswatun Hasanah
lanjut
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!