Bianka Chrispeter gadis cerdas yang memiliki kemampuan bela diri yang tinggi, dia ahli dalam bidang teknologi bahkan kimia, Bianka juga salah satu siswa terbaik di Inggris.
Keluarga Chrispeter meminta Bianka kembali untuk menjalankan tugas, bersama girls Chrispeter yang juga memiliki kemampuan tidak kalah hebat dengan Bianka.
Seorang pria muda pemimpin mafia terkuat yang mempunyai kekuasaan, kekayaan, pengikut, dan kekejaman yang tidak kalah dengan keluarga Chrispeter.
Pengkhianatan dan kehilangan cinta membuat seorang pria muda berubah menjadi bringas dan kejam.
Pertemuan Bianka dan sang mafia yang sama mempunyai kekuasaan, dan pasukan yang seimbang.
Terjadi pernikahan antara Bianka dan Bara karena tujuan masing-masing, Bara yang ingin menghancurkan saudara tirinya yang mencintai Bianka, sedangkan Bianka membutuhkan sesuatu hasil penelitian Bara yang sudah lama menjadi incaran banyak orang. Pernikahan tanpa cinta, tapi menumbuhkan rasa sayang dan saling membutuhkan.
Bagaimana pernikahan keduanya? Kita ikuti bersama-sama.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon vhia azaira, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
MATA BARA
Pagi-pagi Bianka sudah bangun dan berolahraga, dia berada di tempat nge-gym Bara yang sangat mewah dan lengkap. Clori datang menyiapkan jus untuk Bi, gerakan cepat Bi membuat Clori kagum. Tidak salah jika Bi memiliki kemampuan beladiri yang tinggi, dia selalu melatih kemampuannya sendiri, sangat mirip dengan Bara yang sangat kuat.
"Clori! ayo kita bertarung." Bianka meminta Clo maju, tapi Clo takut babak belur.
Gerry datang memberikan salam, tapi langsung diserang oleh Bianka. Bi meminta Gerry melawannya, perintah mutlak dari nyonya Bara, dengan terpaksa Gerry melawan Bi.
Mendengarkan pertarungan, Asep cepat masuk ke dalam ruangan nge-gym, melihat Bianka membuat Gerry terkapar. Asep terdiam mengagumi gerakan Bianka yang sangat lentur dan halus tapi mematikan.
"benar kata tuan Bara, dia sangat kuat." Asep tersenyum sinis melihat Gerry yang tidak berdaya.
"Asep! majulah, Gerry bukan lawan yang imbang. Dia butuh latihan lebih ketat lagi." Bianka meminta Asep maju dan bertarung dengannya.
"baiklah, maafkan saya jika menyakiti Nona." Asep menundukkan kepalanya memberi hormat ke Bianka.
"jika aku kalah, kalian harus memanggil aku Bi bukan Nona. Tapi jika aku menang, kalian tidak diizinkan menjadi pengawal pribadiku, karena aku tidak membutuhkan orang lemah."
"keduanya, tidak ada yang menguntungkan kami nona. Jika saya menang nona harus menjadi wanita feminin, karena tuan dan nona seperti singa, menyeramkan." Asep sangat berharap pendamping Bara, wanita yang lembut dan penuh kasih sayang, agar dia bisa berubah menjadi manusia.
Bianka menyetujui persyaratan, mereka berempat sepakat. Pertarungan sengit sedang terjadi, keduanya sama-sama kuat membuat Clori merinding ngeri.
Satu jam pertarungan, Asep berhasil membuat Bianka jatuh. Clori cepat berlari takut ada luka yang parah, Bianka memejamkan matanya karena lelah bertarung terlalu lama.
"gue bakal tepati janji, sekarang gue mau membersihkan diri." Bianka bangkit berdiri dan dibantu Clo tapi Bi langsung menolak.
"akan saya siapkan air hangatnya." Clo ingin melangkah keluar tapi di tahan Bi.
"jangan layani gue seperti wanita cacat, gue bisa melakukan sendiri. Dari kecil semuanya gue lakukan sendiri tidak pernah mendapatkan pelayanan. Anggap kita berteman, jangan bicara formal santai saja. Kalian bertiga bertugas menjaga gue, ini perintah jangan dilanggar." Bianka pergi dengan wajah kesal.
Asep tersenyum tipis, dia kini melihat sisi spesial dari seorang Bianka. Putri Chrispeter yang mempunyai kekuasaan tapi hidup merakyat, tidak salah jika dia mempunyai kecerdasan dan kekuatan yang tangguh.
***
Bara terbangun dari tidurnya, Bara melihat langit kamar. Untuk pertama kalinya dia bisa tidur dengan nyaman dan tenang, Bara melihat jam sudah menuju pukul 09.11 pagi.
Kebiasaan Bara setiap pagi nge-gym, matanya menyipit melihat Asep yang membuka baju dengan tubuh banyak memar. Asep tidak menyadari keberadaan Bara.
"Di mana Bianka?" mata Bara menatap tajam, Asep langsung berdiri kaget memberikan hormat.
"Nona! berada di kamarnya tuan." Jantung Asep berdegup dan membenarkan bajunya.
"kalian bertarung!" Bara memukul kuat Asep sampai tersungkur jauh.
"maafkan saya Tuan,"
Bara meninggalkan ruangan dengan tatapan amarah, dia marah tanpa alasan.
"tuan aneh, kemarin disuruh bertarung biar tahu kemampuan Nona, tapi sekarang dia marah." Asep menyentuh bibirnya yang pecah karena pukulan Bara.
Bianka baru saja ke luar dari kamar mandi, pintu terbuka dengan kuat dan dibanting. Bianka terjangkit kaget hampir jantungan, tatapan amarah dari mata Bara membuat Bianka aneh dan binggung.
"Aku berjanji pada Bunda untuk menjaga kamu, beraninya kamu bertarung dengan Asep. Bianka!" teriakkan Bara membuat mata Bi melotot tajam.
"Apa masalahnya, aku sudah biasa bertarung. Ini rumah bukan hutan, tidak perlu teriak." Kesal Bi dengan sifat Bara yang mudah tersulut emosi.
Bara melangkah mendekati Bianka, bahu Bi ditekan kuat. Bianka melihat mata Bara yang seperti bukan dirinya, amarah Bara sedang dipuncak nya.
"Bara sakit! aku tidak mengerti apa yang menyebabkan kamu marah." Bianka bicara pelan, berharap emosi Bara sedikit reda. Dia tidak mungkin melawan Bara dengan hanya menggunakan handuk.
Bara memejamkan matanya, perlahan tangan Bara terlepas. Bianka bernafas lega, mata Bara terbuka menatap tajam mata Bianka yang terlihat santai. Bi baru menyadari wajah Bara sangat tampan, terlihat seperti pria lugu, baik, dan ceria.
Bara melihat Bi dari kakinya sampai ke kepalanya, Bianka hanya menggunakan handuk, wajah polos dan rambutnya yang masih basah.
"Apa luka kamu? Asep mempunyai kemampuan beladiri yang tinggi, dia terlatih dari komplotan pembunuh bayaran." Bara bicara pelan.
Tangannya melihat tangan, kaki, bahu, punggung, wajah sampai kepala Bianka. Bi hanya menahan tawa melihat tingkah Bara yang konyol. Bunda Bunga juga tidak pernah melakukannya.
"Bara! sebentar lagi aku bisa telanjang." Bianka memperingati Bara yang menyentuh tubuhnya.
"kalau begitu, telanjang!" Bara menatap serius siap membuka handuk tapi ditahan Bianka dengan kesal.
Suara ketukan pintu membuat Bara menoleh menatap tajam, Bianka juga melihat kearah pintu.
Bara menyingkirkan rambut Bi yang basah ke belakang, kecupan kecil di leher Bi tepat di gigitan pertama.
"tanda ini jangan pernah hilang, dia akan menjadi tempat favorit. Cepat pakai baju kamu." Bara tersenyum dan melangkah keluar menemui pengawalnya.
Bianka sudah tidak perduli soal gigitan Bara, tempat favoritnya. Bi ingin cepat turun dan mengisi perutnya yang sudah berbunyi.
***
Di meja makan Bianka sedang menikmati makannya, suara keributan dan banyaknya orang membuat Bi penasaran. Puluhan orang berbadan besar berkumpul, Bara menuruni tangga dengan senyum menyeringai.
"Tuan Bara! ampuni saya tuan." Seorang pria tua memohon dengan bersujud.
"Bunuh dia!" Bara memberikan perintah, pengawal Bara menyuntikkan sesuatu. Tubuh pria tersebut langsung ambruk, Bara dan puluhan pengawalnya melangkah pergi keluar Mansion.
Tubuh yang sudah tewas langsung cepat disingkirkan. Bianka ingin melangkah pergi mengejar Bara, Asep sudah menarik Bi dan menahannya.
"jangan ikut campur Bi." Asep memberikan peringatan.
Bianka kembali ke kamarnya, Bi seharian di dalam membuat sebuah ruangan penelitian. Bianka sangat penasaran dengan kejahatan yang Bara lakukan. Bianka menggunakan peralatan canggih nya untuk melihat keamanan Mansion.
Kepala Bianka hanya bisa geleng-geleng, Bara memang sangat hebat. Bianka mengakui keamanan Bara yang luar biasa. Mata Bi fokus ke sebuah ruangan, beberapa dokter keluar dari sana.
Bi menandai tempat yang ingin dia masukin, mansion Bara sangat spesial, memiliki banyak rahasia yang akan menyenangkan. Bianka juga menemukan area bawah tanah, Bi menyusun rencana agar Bara tidak menyadari pergerakannya
Keamanan yang ketat, pengawal yang banyak, tidak mudah Bianka meretas CCTV di mansion Bara, hacker yang Bara miliki bukan hacker sembarangan, Bi tersenyum dia akan segera bersenang-senang di mansion Bara.
***
TERIMAKASIH YANG SUDAH BACA YA
JANGAN LUPA LIKE COMENT DAN VOTE
kangen kekonyolan bara saat Bianca mau lahiran,pokoknya kangen anak² Haikal n the gank lah🤭🤭🤭