NovelToon NovelToon
Ujung Cerita

Ujung Cerita

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama
Popularitas:4k
Nilai: 5
Nama Author: .Esperanza.

Dia menyukai hujan. Namun tidak semua tentang hujan bisa ia terima. Ia tidak suka kehujanan. Ia pun tidak suka kedinginan. Ia hanya suka ketenangan dibalik berisiknya tiap tetes air hujan yang luruh ke bumi. Sama halnya dengan hujan. Dia menyukai Raka. Namun ia menyukai semua tentang Raka . Tentang cara tersenyum yang justru lebih tenang dari berisiknya air hujan. Tentang mata yang jauh lebih teduh dari langit abu sehabis hujan. Ia hanya mengikuti alur hati yang jatuh cinta. Ia tidak menolak ataupun menahan perasaan itu. Ia menikmati semua cinta dan luka yang ia peroleh dari jatuh cinta.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon .Esperanza., isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Part 26

Hari berikutnya Raka kembali mengunjungi rumah Sekar. Hari itu Sekar sendirian di rumah tengah santai di teras rumah. Kali ini ia sudah mandi dan sangat cantik dengan pakaian rumahnya.Ia melihat Raka turun dari motornya dan segera memanggil lelaki itu untuk duduk sebelahnya. Kali ini Raka membawakan satu plastik penuh berisi jajan.Sekar tersenyum sumringah melihat itu semua. Tanpa basa basi ia langsung menerima plastik yang Raka berikan kepadanya.

"Terima kasih bapak Raka yang terhormat"

"Sama-sama sayang,kamu sama siapa di rumah?"

"Sendirian aja, eh tapi sekarang sama kamu"

"Bisa ae ni bocah.Sekar aku mau ngomong serius sama kamu"

"Mau ngomong apa?" melihat ekspresi Raka yang memang serius, Sekar meletakkan kembali jajan yang asyik ia makan sedari tadi.

"Tapi kayaknya kamu bakalan marah deh"

"Ya ngomong apa dulu Raka"

"Kita kan mau ldr nih Kar,aku takutnya kamu bakalan buka hati buat nerima orang baru. Aku udah sayang banget sama kamu Kar,udah nggak mau kehilangan kamu"

"Ya santai aja Ka,kita kan bisa telfon-telfonan"

"Aku butuh sesuatu yang mengikat gitu loh Kar,batin aku nggak tenang kalau pergi ninggalin kamu tanpa sebuah pengikatan yang resmi "

"Kita mesti tunangan nih Ka,wah gila aku bakal di ketawain lah sama papa mama, masa masih kecil udah mau tunangan"

"Nggak gitu Sekar, kamu dengerin dulu makanya"

"Ya kalau gitu apaan dong yang mengikat"

"Aku nggak enak ngomongnya Kar, takutnya kamu mikir aku cowok brengsek lagi"

Sekar terdiam sejenak karena ia mulai mengerti dengan arah pembicaraan itu dan ia tentu menentang hal itu.

"Jangan bilang kita harus berhubungan badan Ka"

"Kar, aku tau kok udah banyak kejadian kayak gitu diluar sana .Tapi aku beda Kar, niat aku cuma mau ngejaga hubungan kita"

"Aku ngerti Raka, tapi aku nggak mau kalau harus kayak gitu.Masih ada kok cara yang lebih normal"

"Ayolah Kar,aku nggak bakalan tenang ninggalin kamu kayak gini"

"Raka aku nggak mau , aku nggak yakin sama kamu"

"Sayang kamu tenang aja, setelah kita lakuin itu aku udah jadi milik kamu seutuhnya begitu juga sebaliknya jadi nggak bakal saling meninggalkan"

"Tapi aku nggak yakin sama kamu Raka, bullshit banget kalau kamu nggak akan cari yang baru"

"Percaya sama aku okeh, aku nggak sama kayak laki-laki di luar sana"

"Tapi janji ya Ka jangan ninggalin aku" Sekar punya satu kelemahan dalam hidupnya yang kerap membawanya ke jalan yang salah namun sukar sekali dirubah .Sekar tidak akan bisa menolak jika diminta secara terus menerus.Ia akan luluh dan pada akhirnya mengiyakan karena menurut Sekar akan lebih tentram jika segera diselesaikan. Maka ia menyelesaikan topik itu dengan menyetujuinya meskipun ia tahu itu adalah sebuah kesalahan .Mendengar jawaban Sekar, Raka langsung merangkul gadis itu dan mengecup kepalanya lembut. Setelah itu Raka mengajak Sekar ke hotel. Sekar sangat gemetar karena takut tapi Raka menenangkannya dengan selalu menggenggam tangan gadis itu.Hari itu terjadilah hal yang sungguh tidak pernah ada dalam bayangan Sekar.Ia terbuai terlalu jauh dengan senyuman Raka yang membawanya ke dalam sesal yang luar biasa.Hari itu Raka mengantarnya pulang tanpa banyak bicara lagi.Raka memperlakukan Sekar dengan lebih baik lagi dari sebelumnya , ia sangat perhatian dengan gadis itu.Lagi-lagi Sekar luluh dengan perlakuan Raka.

" Sayang, thanks ya udah percaya sama aku.Jangan lupa istirahat" ujar Raka sebelum pergi meninggalkan rumah Sekar.Sekar hanya menjawabnya dengan senyuman yang entah apa artinya. Ia masih menatap Raka yang semakin menjauh.Langit tiba-tiba mendung, Sekar segera masuk karena ia tahu sebentar lagi hujan akan turun.Ia sedang tidak ingin menikmati hujan.Ia masuk dalam kamarnya dan menutupi seluruh tubuhnya dengan selimut.Kali pertama dalam hidupnya ia tidak menikmati suara berisik hujan dan justru berlindung dibalik selimut.Apa yang ia lakukan bersama Raka memang bukan sebuah paksaan jadi ia tidak bisa menyalahkan itu semua kepada Raka. Ia menyalahkan dirinya sendiri kenapa ia tidak berani menolak dengan resiko ia akan kehilangan Raka .Kenapa ia harus mempertahankan lelaki yang baru beberapa bulan menjalij hubungan dengannya. Sekar memejamkan matanya, ia ingin melupakan kejadian itu saat tertidur sehingga ketika ia bangun ia punya cerita baru yang bisa mengubur kejadian sebelumnya.

...****************...

Hari-hari selanjutnya kembali berjalan normal hingga hari keberangkatan Raka pun tiba.Sekar ikut mengantar sampai ke bandara.Itu pertama kalinya ia bertemu kedua orang tua Raka.Ia sedikit gugup namun orang tua Raka sangat ramah hingga mereka asyik menceritakan banyak hal.Beberapa menit kemudian datanglah Sena dengan gerombolan yang merupakan keluarganya yang juga ikut mengantar.

Deg

Sekar tidak pernah tahu perihal Sena yang juga akan berkuliah di luar negeri di tempat yang sama dengan Raka dan juga mereka akan berangkat bersama.Sekar menatap Raka yang tidak merasa ada yang perlu dijelaskan lelaki itu malah tersenyum manis ke arahnya.Sekar makin bingung dengan situasi itu ketika lelaki paruh baya yang mungkin saja ayah Sena meminta Raka untuk menjaga Sena baik-baik . Sekar mengutuk dirinya sendiri.Andai ia tahu Sena dan Raka berangkat bersama maka ia tidak akan ikut mengantar lelaki itu.Namun ia tetap bertahan disana untuk beberapa menit lagi.Setelah beberapa menit Raka dan Sena berpamitan dengan orang-orang yang mengantar, mereka terlihat seperti orang yang hendak berbulan madu.Raka berpamitan dengan Sekar lalu memeluk gadis itu dengan erat.Sekar merasa ada yang aneh dengan pelukan itu.Pelukan Raka tidak senyaman sebelumnya. Namun Sekar tetap membalas pelukan yang terasa hambar itu.Sekar merasa dunianya akan runtuh namun ia tetap menanamkan hal positif dalam pikirannya.

"Ka jaga diri ya" bisik Sekar pelan

"Iya sayang, kamu juga ya" balas Raka yang juga berbisik dengan suara pelan. Keduanya tertawa pelan karena seperti orang yang sedang mencuri .Kedua orang tua Raka tidak melarang Raka dekat dengan Sekar karena itu pilihan Raka selagi tidak menganggu fokus Raka dalam sekolahnya.Sekar menatap punggung Raka dan Sena yang berjalan beriringan tanpa menoleh lagi.Sekar juga tidak menginginkan Raka menoleh karena ia tidak ingin Raka melihat wajah sendunya.Kali ini Sekar akan menanggung semuanya sendirian.Ia berpamitan dengan orang tua Raka dan Sena yang masih berbincang hangat.Sekar kembali ke rumahnya menggunakan taxi, ia menolak tawaran mama Raka yang katanya akan mengantarnya pulang karena ia sekalian ingin melihat-lihat kampus yang telah ia daftar

1
✨♡vane♡✨
Wah!
Murasaki Kuhouin
Gak nyangka bakal terbawa banget sama ceritanya... ❤️
Hujan: stay terus ya⚘️
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!