Duke Armand sama sekali tak menyangka jika istri yang selama ini dia sakiti dan abaikan adalah penyelamat hidupnya.
Begitu Duke Armand sadar, semuanya sudah terlambat.
Sang istri sudah pergi meninggalkan dirinya bersama anak semata wayangnya dalam penyesalan yang dalam.
Akankah Duke Armand berhasil mendapatkan cinta dan kepercayaan sang istri kembali....
Ataukan dia harus kembali jatuh terperangkap dalam kebohongan wanita yang menjadi cinta pertamanya....
Penasaran....
Ikuti kisahnya dalam cerita baruku ini....
HAPPY READING...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon julieta, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
MCI - 26
Lady Anandita yang mendengar semua hal buruk mengenai sahabatnya pun merasa geram dan diapun bangkit karena tak kuasa mendengar keburukan lainnya yang akan para nyonya bangsawan itu kembali kuak.
Namun langkah kaki Lady Anandita terhenti ketikan suara Lady Diana menginterupsinya.
“Lady Anandita, sebelum anda pergi ada sesuatu yang harus saya sampaikan kepada anda agar tak menyesal dimasa depan”
“Saya pernah beberapa kali melihat Marquess Philip memberi uang dan menemui Dunchess Liona disalah satu hotel milik keluarga saya”
“Sebelum terlambat, sebaiknya anda coba selidiki mengenai hubungan suami dan sahabat anda itu agar jangan sampai anda menjadi Dunchess Roselyn yang kedua akibat ambisi Dunchess Liona yang tak ada habisnya”, ucap Lady Diana sendu.
Mendengar ucapan Lady Diana, Lady Anandita menanggapinya dengan sinis karena mengira wanita itu sengaja ingin merusak persahabatannya dengan Dunchess Liona yang dia jalin selama ini.
“Terimakasih atas perhatian yang Lady Diana berikan, tapi saya percaya jika suami saya setia dan tak akan mengkhianati saya, terutama sahabat saja. Permisi”, ucap Lady Anandita tanpa sedikitpun berbalik dengan nada ketus.
Sudah cukup dia bersikap baik dengan para wanita bangsawan yang bisanya hanya menjulidi orang lain tanpa pernah menginteropeksi dirinya sendiri.
Semua orang hanya mengangkat bahunya acuh akan sikap jutek yang diberikan Lady Anandita terebut dan kembali melanjutkan gossip semakin malam semakin bertambah seru.
Lady Anandita yang masih dongkol akan sikap semua orang sedikit membuka tirai kereta kudanya untuk melihat kerlap-kerlip lampu didepan toko yang baru saja menyala karena hari beranjak gelap dijalan yang mereka lalui untuk pulang.
“Memandang jalanan senja hari seperti ini sangatlah indah”, gumannya riang.
Tiba-tiba pandangan matanya menangkap dua sosok yang taka sing masuk kedalam salah satu hotel milik keluarga Lady Diana dengan hati berkecamuk.
“Berhenti pak, kita mampir kehotel didepan itu sebentar”, perintah Lady Anandita cemas.
Begitu tiba didepan hotel, dengan perasaan tak karuan Lady Anandita pun berjalan masuk yang kebetulan kedua sosok yang cukup familiar tersebut baru saja menerima kunci kamar dari resepsionis.
Lady Anandita yang mengikuti keduanya hingga sampai didepan kamar yang mereka pesan merasa kakinya berubah menjadi jelly tak bertulang setelah memastikan jika yang bergelayut manja dilengan sang suami, menempel seperti ulat bulu yang hinggap didedaunan adalah sahabatnya yang selalu dia bela selama ini.
Tubuh Lady Anandita luruh dibalik tembok sambil berderai air mata karena tak menyangka jika telah dikhaianati oleh kedua orang yang sangat dia percayai.
“Kamu tak boleh lemah Anandita. Pastikan kedua pengkhianat itu membayar harga yang pantas atas kesakitan yang kamu terima saat ini”, batinnya penuh dendam.
***
Di mansion Bernard,
Andrea yang mendapatkan laporan dari anak buahnya mengenai kericuhan acara minum teh di kediaman Lady Carmin serta kasus perselingkuhan Marquess Philip bersama Dunchess Liona yang dipergoki langsung oleh Lady Anandita membuat senyum puas terukir dibibirnya.
Rasa lelah yang tadi bergelayut setelah menemui beberapa orang yang akan kerjasama dengan mereka langsung sirna mendengar kabar baik tersebut.
“Tinggal menunggu waktu saja bagi sampah untuk mengeluarkan bau busuk yang menyengat hingga semua orang sadar jika dia adalah rubah betina yang menggunakan kecantikan wajahnya untuk menjerat mangsanya”, ucap Andrea sengit.
“Lalu bagaimana dengan menantu dan cucuku, apa kamu sudah mendapatkan kabar ?”, tanya Andrea penuh selidik.
Melihat bawahannya menggeleng pelan, Andrea hanya bisa menghembuskan nafas dengan kasar karena dia kembali menemui jalan buntu dalam pencarian menantu dan cucunya itu.
“Siapa sebenarnya yang membawanya pergi hingga keberadaannya tak bisa dilacak seperti ini”, batinnya risau.
Andrea sangat yakin jika ada orang besar dibalik menghilangnya menantu dan cucunya sehingga sangat sulit dia lacak meski menggunakan koneksi terbaik di ibukota yang dia miliki.
“Apa mungkin kaisar ada dibalik ini semua ?”, batinnya curiga.
Melihat jika kaisar sempat memberikan peringatan keras kepada anaknya, Andrea curiga jika orang nomor satu tersebutlah yang menyembunyikan keberadaan menantu dan cucunya mengingat hanya kuasa milik kaisar Orlando tak bisa ditembus dengan mudah membuat lelaki tersebut bisa bertahan cukup lama diposisinya
Perasaan senang yang dirasakan oleh Andrea juga dirasakan oleh wanita cantik di sebuah ruangan mewah setelah membaca pesan yang ada di kaki burung merpati putih miliknya.
"Baguslah jika ada orang yang membantu rencanaku sehingga aku tak bekerja terlalu keras dan hanya menunggu hasilnya saja", gumannya penuh kepuasan.
Akasi balas dendam yang dilakukannya perlahan mulai menuai hasil. Dai sangat bersyukur karena banyak orang yang tak menyukai Dunchess Liona sehingga hanya melempar umpan orang lain akan dengan senang hati mengeksekusinya.
***
3 hari berlalu,
Lady Anandita yang tempo hari tak berani memergoki langsung perbuatan suami dan sahabatnya dihotel kini membulatkan tekadnya untuk membuat perhitungan kepada keduanya begitu dia mendapatkan informasi jika keduanya akan bertemu disebuah taman yang berada tak jauh dari rumah sakit tempat Duke Heliot dirawat.
Sesampainya ditaman, Lady Anandita melihat Dunchess Liona duduk disebuah bangku putih yang mengahadap kearah kolam ikan dengan angsa putih berenang diatasnya.
Penampilannya yang sederhana malah terkesan anggun dan berkelas dengan gaun putih berenda di bagian leher dan lengannya membuatnya tampak lemah lembut dan rapuh.
Hembusan angin kencang yang menerpa tubuhnya seakan bisa menerbangkan tubuh munggilnya yang terlihat sangat rapuh.
Disana, dapat Lady Anandita lihat beberapa lelaki yang tak sengaja melintas terlihat memberi Dunchess Liona tatapan penuh pemujaan akan sosokanya serupa peri tersebut.
Langkah Lady Anandita terhenti pada saat melihat sosok lelaki yang tak asing baginya berjalan cepat menuju tempat dimana Dunchess Liona berada dengan senyum lebar dan kedua mata berbinar cerah.
Melihat hal tersebut hati Lady Anandita seperti ditusuk ribuan pisau yang sangat tajam, sakit namun tak berdarah.
Merasakan ada sepasang mata menatapnya dari dekat, Dunchess Liona menoleh dan senyum lebar mereka diwajah cantiknya mengetahui Marquess Philip berjalan kearahnya.
“Sudah lama menunggu, maaf tadi ada sedikit masalah yang harus aku bereskan sejenak hingga sedikit terlambat”, ujar Marques Philip dengan ekpresi penuh rasa bersalah.
“Tidak apa, aku juga baru saja sampai”, jawabnya penuh pengertian.
“Aku sangat merindukanmu”, bisik Marquess Philip sambil memeluk Dunchess Liona dengan erat.
Lady Anandita yang melihat kemesraan diatara keduanya mencengkeram ujung dressnya dengan penuh amarah.
“J****g itu menggoda suamiku ditempat umum tanpa rasa malu”\, batinnya penuh dendam.
Dengan langkah pasti Lady Anandita berjalan mendekat tanpa keduanya sadari dan langsung menarik lengan Dunchess Liona dan menamparknya dengan keras.
PLAKKK
PLAKKK
“Jadi begini kelakukan kalian berdua jika berada dibelakangku, menjijikkan !”, ujarnya sinis.
Bukan hanya menampar sahabatnya saja, bahkan Lady Anandita juga menampar sang suami yang wajahnya langsung memerah karena malu dan kesal.
“Apa-apaan kamu ANANDITA”, eramnya penuh amarah.
Melihat sang sumi marah akan perbuatannya, Lady Anandita yang cukup emosi pun segera mengeluarkan semua hal yang ada dalam hatinya selama ini dengan suara sedikit keras hingga mengundang atensi banyak orang.
“Apa kurangnya akun hingga kamu berselingkub dibelakangku”
“Semua hal sudah kuberikan padamu, bahkan aku sampai harus memohon-mohon kepada keluaragaku sewaktu keluargamu jatuh hingga bisa berdiri tegak seperti sekarang”
“Dan apa balasan yang kudapatkan, sebuah pengkhianatan”, ucap Lady Anandita penuh kekecewaan.
Marquess Philip terdiam karena istrinya tak salah apapun, semua ini akibat dirinya yang tak bisa mengendalikan nafsu sehingga terbuai oleh kemolekan tubuh Dunchess Liona yang seakan menjadi candu baginya.
Melihat sang suami terdiam dengan wajah penuh penyesalan, Lady Anandita berbalik menghadap kearah sahabatnya dengan penuh kekecewaan.
Bahkan rasa kecewa yang dia rasakan berkali-kali lipat besarnya dari rasa kecewa yang dirasakan untuk sang suami karena Lady Anandita sudah menganggap Dunchess Liona seperti saudara kandungnya sendiri.
akhirnya... masa jaya mu tak selamanya abadi Liona 😜
jadi g berlarut kyak sinetron 🙏🙏🙏😚
updatenya semoga selalu sehat thor biar up selaluu
/Smile//Smile//Smile/
Dan harus menghukum nya sprti apa yg dilakukan nya🥺
dan segera bisa menyingkirkan selir baru .. /Smile/