Melodi sunyi berdendang indah di keheningan malam. Detak bisu memecah kesunyian dalam langkah-langkah sepi. Dalam diam, kata-kata berseru keras dalam hati.
Jihan malam ini berniat ingin memberikan kejutan kepada suaminya karena beberapa hari tidak pulang ke rumah disebabkan ada kerjaan di luar kota.
Tapi kenyataannya, Jihan lah yang mendapatkan kejutan. Jantungnya meletup-letup, darah panas mendidih mengalir sampai ke ubun-ubun. Jihan tak mampu bersuara, hanya tetesan air mata yang mewakili perasaannya.
Tepat di depan matanya, suaminya tidur bersama seorang wanita tanpa busana dalam satu selimut sambil berpelukan.
Apa yang akan terjadi?
Ikuti terus jalan ceritanya!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yenny Een, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 16 Kekuatan Netizen
ROAAAAAR!
ROAAAAAR!
Suara auman singa membangunkan Jihan. Jihan berteriak sekuat tenaga dan berusaha melepaskan diri dari ikatan. Singa itu mengamuk ingin keluar dari kandang.
"Toloooooong!" teriak Jihan.
Arsen menshare video Jihan ke semua media sosial. Arsen meminta bantuan kepada siapa saja yang melihat video itu untuk menshare sebanyak-banyaknya karena saat ini orang yang mengirimkan video mengancam akan mengumpankan Jihan kepada singa.
Dalam sekejap video itu beredar luas. Arsen juga mengirimkan bukti rekaman suara orang yang menculik Jihan. Tersebutlah dua nama di sana. Dan dalam sekejap suara dan video itu viral di dunia Maya.
Arkan langsung menghubungi Pak Jamal atas video yang dikirimkan Arsen kepadanya. Jamal langsung mengambil tindakan dengan mengirim Leena dan Sulthan ke kantor polisi. Mereka akan diproses secara hukum.
Sementara itu, para netizen mulai aktif mencari tempat yang tersebar di video. Salah satu nitizen menemukan tempat yang dicurigai tempat di mana Jihan diikat. Dia memposting ke media sosialnya. Dalam waktu singkat, beberapa orang yang dekat dengan lokasi berdatangan.
Arsen, Alan dan Erwin tiba di lokasi. Mereka bertemu dengan beberapa orang di luar pagar. Salah seorang dari mereka melihat ada beberapa orang berjaga-jaga di dalam menggunakan senjata. Ada juga dari mereka mendengar suara teriakan dan itu terdengar seperti suara pria.
Tidak berapa lama raungan sirine terdengar mendekat. Nampaklah mobil polisi dan ambulans berhenti. Setelah mendapatkan informasi dari beberapa orang-orang di sana akhirnya petugas polisi berdiri di depan pagar berwarna hitam.
Polisi memencet bel. Tidak ada tanda-tanda pagar akan dibuka. Petugas polisi itu kembali memencet bel. Dan terdengar suara tembakan dari dalam rumah.
Petugas polisi menyuruh semua orang yang ada di belakang mereka mundur sejauh mungkin untuk berlindung. Alan, Arsen, Erwin dan semua orang yang ada berhamburan berlari mencari tempat persembunyian.
Alan, Arsen dan Erwin tidak lupa berterima kasih atas bantuan mereka semua yang sudah dengan cepat menemukan Jihan.
Sementara itu, petugas polisi dan beberapa orang di dalam rumah besar saling tembak. Satu persatu orang di dalam rumah besar berhasil dilumpuhkan. Petugas polisi membobol pagar hitam dan berlari masuk ke dalam rumah besar.
Kembali terjadi adu tembak. Seorang petugas polisi terluka. Petugas polisi yang lain membalas dengan menembak ke lantai dua rumah besar. Pria tanpa baju itu terjatuh dari lantai dua.
Polisi berhasil mengepung rumah besar itu dan menangkap beberapa orang yang dipaksa bertekuk lutut. Mereka meletakkan senapannya ke lantai dan mengangkat kedua tangannya ke atas kepala.
Ditemukan di dalam sebuah kamar, seorang pria berbadan kurus tidak terawat penuh dengan luka. Pria itu dalam keadaan pingsan. Pria itu langsung dibawa ke mobil ambulans untuk diberikan pertolongan.
ROAAAAAR!
Terdengar suara auman binatang buas. Beberapa petugas polisi ke samping rumah besar. Petugas polisi menemukan kandang besar yang tertutup daun-daun merambat. Di sana ada dua kandang singa dan di luarnya ada seorang wanita terikat.
"Toloooooong!" kembali Jihan teriak.
Dua orang petugas polisi masuk ke dalam kandang dan melepaskan ikatan Jihan. Tubuh Jihan gemetar ketakutan. Terdapat luka di pergelangan tangannya karena Jihan berusaha melepaskan ikatan.
Jihan juga dibawa ke mobil ambulans untuk diobati lukanya.
Jihan diminta keterangan. Jihan memberi tahu kejadian sewaktu di parkiran rumah makan dan setelah bangun tahu-tahu sudah terikat di samping singa. Jihan sama sekali tidak melihat orang yang membawa dan mengikatnya. Jihan tidak bisa memberikan informasi lebih.
Sementara itu, pria yang ada di mobil ambulans dan seorang petugas polisi langsung dibawa ke rumah sakit untuk mendapatkan pengobatan. Begitu juga dengan beberapa orang penjaga di rumah besar yang tertembak.
Dari keterangan yang didapat pihak kepolisian dari orang-orang yang berada di rumah besar itu, rumah itu milik Leena Jasmine. Dan pria yang terluka tadi adalah mantan suaminya. Leena balas dendam karena dulu dia sering melakukan KDRT terhadapnya. Pria itu sering dikurung di kandang kecil sebagai bahan mainan dua singa yang ada di sana.
"Terima kasih banyak Pak Polisi atas bantuannya," ucap Alan.
"Sudah tugas kami. Kami permisi."
Rumah besar Leena dipasangi police line. Leena akan ditangkap dengan tuduhan penculikan, penyiksaan dan menangkap hewan buas yang dilindungi.
"Sen, kok bisa-bisanya lu share video Jihan. Apa lu gak takut si penculik melepas singanya?" tanya Erwin.
"Justru itu, gue takut Jihan kenapa-kenapa dan gue gak rela Sulthan dan Leena bebas begitu saja. Gue terpaksa share. Beruntungnya semua berjalan sebagaimana mestinya," Arsen bernapas lega.
"Aku benci Leena! Boleh gak suatu hari nanti aku masukin dia ke kandang singa?" Jihan duduk bersandar dalam mobil.
"Dek, kita di negara hukum. Kecuali kamu menghukumnya di negara lain," sahut Erwin.
"Aku berharap kesempatan itu ada. Aku akan merasakan bagaimana rasanya ketakutan menjelang maut menjemput!" Jihan mengepalkan kedua tangannya.
🌑 Di kediaman Arkan El Rumi.
Jamal Ammar, kakek dari Leena mendadak berkunjung ke rumah Arkan. Jamal disambut hangat Arkan dan Hafla. Jamal berlutut meminta maaf kepada mereka berdua.
Arkan dengan cepat membantu Jamal berdiri. Arkan keheranan melihat tingkah Jamal. Arkan duduk di sebelah Jamal. Pak Jamal mulai tenang.
Pak Jamal meminta maaf kepada Arkan dan Hafla. Setelah kejadian di pesta pernikahan, Jamal sangat malu dan marah kepada Leena maupun Sulthan. Di sana terjadi keributan antara Pak Jamal dan keluarga Sulthan. Ternyata mereka semua membela Leena dan menyalahkan Jihan.
Dengan bukti-bukti yang ada, Pak Jamal menelpon polisi dan menyerahkan Leena dan Sulthan. Keluarga Sulthan sempat menghalang-halangi petugas kepolisian. Dan di saat itu petugas kepolisian mendapatkan laporan ada ancaman dari Leena dan Jihan dijadikan sandera.
Sulthan dan Leena akhirnya dibawa ke kantor polisi. Dalam perjalanan terjadi sesuatu. Mobil polisi tiba-tiba saja mengalami kebocoran ban. Mobil polisi kemudian diserang beberapa orang, Sulthan dan Leena akhirnya berhasil melarikan diri.
"Maaf, Leena sudah banyak melakukan kesalahan. Saya akan tetap melaporkan mereka. Mereka sekarang menjadi buronan," Jamal tertunduk.
"Saya percaya Pak Jamal. Terima kasih banyak," Arkan sangat mengerti perasaan Pak Jamal saat ini campur aduk.
🌑 Di tempat lain.
Sulthan dan Leena sudah berganti pakaian. Sulthan dan Leena masuk ke dalam sebuah kapal pengiriman barang.
"Leena, hanya ini yang bisa Ayah lakukan. Ayah telah menebus kesalahan. Semoga kamu dan Sulthan menemukan kebahagiaan. Ingat untuk ke depannya, Ayah tidak bertanggung jawab atas apa yang terjadi padamu," Ghani memberikan tas ransel kepada Leena.
Mereka berdua saling berpelukan. Ghani lekas meninggalkan pelabuhan. Leena dan Sulthan juga masuk ke dalam kapal yang penuh dengan barang. Mereka berdua meninggalkan kota A.
"Jihan, gara-gara kamu, kami menjadi buronan. Tunggu saja, aku akan menuntut balas. Hidupmu tidak akan pernah tenang!" Leena merobek-robek foto Jihan dan membuangnya ke laut.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...