NovelToon NovelToon
RAFFATTA

RAFFATTA

Status: sedang berlangsung
Genre:Dosen / Nikahmuda / Balas Dendam / Konflik etika / Kehidupan di Sekolah/Kampus / Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:12.3k
Nilai: 5
Nama Author: Angelia Putri

Attalea Arasya Veronika Lovandra
Seorang gadis berumur 20 tahun yang sedang kuliah di Universitas terkenal di Bandung. Awalnya kehidupan dikampusnya biasa saja bersama teman-temannya sampai saat dia memasuki semester 6, dia bertemu dengan seorang dosen yang membuat emosinya naik turun ketika mereka selalu bertemu dengan sengaja atau tanpa sengaja.

Muhammad Rafasha Arendra
Seorang dosen yang berumur 24 tahun yang dikenal dengan sifat dingin dan galak tetapi memiliki wajah yang tampan bak pangeran dikerajaan es yang membuat para mahasiswi meleleh dengan ketampanannya. Tetapi hal itu tidak berlaku dengan seorang gadis yang merupakan salah satu mahasiswinya yang dia anggap cerewet dan susah diatur. Bukan hanya itu, gadis itu selalu berani menentang keputusannya dan ia harus banyak bersabar menghadapi perilaku mahasiswinya itu

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Angelia Putri, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

APA? TANTE?

Tring!

0823xxxxxxxx : Raffa, aku ada di kampus kamu lho sekarang.

Ruangan kamu dimana?

Kalau gitu aku cari sendiri deh, tunggu aku ya beb😘

Hufft .... bukannya dia tidak mau, tetapi sekarang bukan saatnya membantu sobat lamanya ini karena bisa-bisa dia kena amukan oleh istrinya yang lagi hamil karena tidak membelikan rujak untuk istrinya. Raffa mencebik ketika melihat Adi langsung ngacir dengan cepat seperti angin lewat.

"Dasar!"

"Siang, Pak," sala Ara yang kebetulan lewat. Raffa pun hanya mengangguk kepalanya. Untuk sesaat, ia terdiam terpikirkan sesuatu.

Saat kembali melihat Ara yang sudah melangkah sedikit jauh, tiba-tiba Raffa punya rencana dan segera memanggil kembali mahasiswi itu.

"Tunggu!"

Ara berhenti dan membalikkan badannya. Ia tiba-tiba dilanda kebingungan, untuk apa dosennya memanggil? Padahal tidak ada jadwal dia mengerjakan tugas sebagai Asdos hari ini.

"Ada apa, pak?" kata Ara yang sudah menghadap ke Raffa.

"Ikut saya!" ucap Raffa tegas. Karena tidak mau berpikir panjang, akhirnya Ara pun hanya menurut dan mereka berdua masuk kedalam ruangan Raffa.

"Kamu harus bantu saya hari ini," kata Raffa yang sudah duduk santai di kursi kebesarannya.

"Bukannya itu memang tugas saya pak? Lagian gak biasanya bapak bilang dulu sama saya," ucap Ara polos yang langsung ditatap tajam oleh pak Raffa.

"Hehe ... bercanda pak. Bantuin apa pak? Koreksi tugas? Masukin nilai atau bersihin ruangan ini?" lanjut Ara. Kalau dipikir-pikir, kerjaan Ara ini banyak juga ya? Sampai bersih-bersih ruangan itu juga. Harusnya itu sudah tugas dari tenaga kebersihan sih, entahlah Raffa ini emang sedikit lain.

"Bantu saya untuk ngusir dia kalau dia datang kesini," kata Raffa sambil memperlihatkan foto seorang perempuan yang ada di hpnya kepada Ara.

"Kok saya pak? Kenapa gak bapak aja? Lagian dia cantik lho pak, masa iya bapak tega ngusir perempuan secantik ini," kata Ara sambil mengamati foto perempuan tersebut.

"Mau nilai kamu D?!" ancam Raffa yang sangat tiba-tiba sekali

"Eh janganlah pak, masa hal beginian disangkut pautkan sama nilai saya sih," kata Ara sambil memalingkan wajahnya dari Raffa karena kesal.

Heran deh. Bisa-bisanya dia disuruh mengusir perempuan yang tidak ia kenal. Malah disangkut pautkan sama nilai lagi, mana berani Ara menolak permintaan dosen es galaknya ini.

"Akan saya belikan apa yang kamu mau."

Seketika Ara langsung melihat kearah Raffa. Yang benar saja. Paling juga dosennya itu cuma bercanda doang.

Tapi tidak salah juga kan kalau Ara memastikannya terlebih dahulu.

"Beneran, pak?" kata Ara yang dibalas deheman oleh Raffa.

"Hm ...."

"Kalau saya minta dibeliin mobil, gimana Pak?"

"Terserah."

Ya kali, hal beginian malah minta dibeliin mobil. Kayak cewek matre aja gw, kikikik...-batin Ara sambil cekikikan.

"Bercanda Pak. Hm ... kalau gitu beliin saya Silverqueen satu buah ya, Pak." Mumpung gratis.

"Ya, jadi gimana?" tanya Raffa kembali yang masih dengan wajah sok coolnya.

"Ya udah, pak."

"Ya udah apa?"

"Ya udah iya, saya bantuin." Final Ara.

"Kalau begitu ... Lima detik lagi mungkin dia sudah sampai kesini. Jadi kamu harus siap-siap," ujar Raffa sambil melihat kearah jam tangan mahalnya itu. Wajar saja...anak sultan.

"Kayak disidang aja pak, harus siap-siap segala,"

"1," kata Pak Raffa yang sudah mulai menghitung maju. Gak hitung mundur aja Pak?

"Bapak hitung?"

"2,"

Yah malah dikacangin....

"Yakin pak 5 detik?"

"3,"

Tau gak pak, kacang itu mahal lho!

"Pak?"

"4,"

Bener-bener nih, Pak Raffa...

"Kalau salah--" omongan Ara langsung terputus karena...

"5,"

Gubrak!!!

Seorang perempuan berdiri di pintu ruangan Pak Raffa dengan pakaiannya yang ketat dan pendek dan seksi yang melihatkan lekuk tubuhnya membuat para lelaki mana saja akan seperti singa yang sedang kelaparan.

"Ngapain Lo kesini?" kata Raffa sambil menatap sinis ke perempuan tersebut.

Sudah berulang kali Ara melihat foto yang di hp Raffa untuk memastikan wajah foto itu dengan yang baru datang ini. Ternyata sama. Dialah orangnya.

"Aku kan pengen ketemu kamu beb, lagian beberapa hari ini kamu gak pernah jawab telfon aku, chat aku juga gak dibalas. Temenin aku ke mall yuk!"

"Gak!"

"Yah ... kamu mah gitu. Kamu gak tau perjuangan aku untuk sampai keruangan ini. Dijalan tadi banyak mahasiswa kamu yang menghadang aku lho beb, mungkin aku terlalu cantik," kata perempuan itu sambil memuji dirinya sendiri. Tetapi Raffa malah tidak menggubrisnya.

Bukan terlalu cantik mbaknya tapi badan mbak itu terlalu mencolok. Lelaki mana coba yang tahan sama mbak, bahkan anak cupu aja tergoda sama pakaian yang mbak kenakan itu. Tapi kalau Pak Raffa? -kata Ara geram dalam hati.

"Oh iya, dia siapa? Pacar baru kamu?" tanya perempuan itu tiba-tiba.

"Kalau iya kenapa?" jawab Raffa santai.

"HAH?!!" kata Ara dengan perempuan itu bersamaan.

"Bukan Tante, saya mahasiswinya pak Raffa," kata Ara yang membela dirinya. Dia tidak mau mendapat masalah.

"Apa? Tante? KAMU PANGGIL AKU TANTE?"

Ampun dah gw. Bisa budeg ni kuping lama-lama - kata Ara dalam hati sambil mengusap kedua telinganya.

"Iya. Eh ... bukan gitu tan maksudku kak, hehe ...."

"Terus ngapain kamu disini?" tanya perempuan itu sambil melayangkan mata tajamnya. Menusuk banget itu tatapannya mah...

"Saya mau minta pertanggung jawaban sama Pak Raffa soalnya--" ucapan Ara pun langsung terputus karena tiba-tiba perempuan itu berteriak.

"APA?!!"

Kayaknya sebelum pulang, gw harus ke rumah sakit deh, aduh kuping gw....

"Beb, kamu menghamili dia?" kata perempuan itu sambil menunjuk Ara

"Jangan dipotong dulu atuh kak ...."

"Maksud saya, saya mau minta pertanggungjawaban sama pak Raffa tentang nilai saya yang rendah, gitu..." kata Ara sambil menjelaskan.

"Saya kira apa, kalau gitu nanti aja. Raffa sibuk, dia mau temenin saya ke mall,"

Kalau gitu, nilai gw gimana maemunah....

"Gak bisa gitu dong kak, saya kan udah buat janji dulu sama Pak Raffa, jadi Pak Raffa gak boleh pergi sebelum nilai saya diperbaiki," kata Ara yang mulai adu mulut dengan perempuan itu.

"Tapi Raffa harus pergi sama saya!"

"Gak boleh, Pak Raffa harus disini sama saya!"

"Saya ini pacarnya. Emangnya kamu siapanya Raffa, Hah?!!"

"Saya Mahasiswinya sekaligus Asisten Dosennya Pak Raffa."

"ASISTEN DOSEN?"

Pengen gw sumpel deh tuh mulut. Dari tadi teriak mulu perasaan.

"Pak. Dia ini pacarnya bapak?" tanya Ara kepada Raffa

"Bukan," kata Raffa santai.

"Nah, kan. Pak Raffa aja tidak mengakui kalau kakak itu pacarnya. Jadi, kakak jangan ganggu saya perbaiki nilai deh,"

"Kamu!" Perempuan itu hendak melangkah maju tetapi berhenti ketika mendengar suara bentakan dari Raffa

"Nadia!! Sebaiknya kamu pergi dari sini!"

Oalah ternyata namanya Nadia, dari tadi gak tau Mulu deh gw namanya siapa - kata Ara dalam hati

"Tapi kan beb--" lucu deh kak wajahnya, kikikik...

Ara terkekeh sendiri melihatnya

"Pergi atau saya panggilkan satpam!"

Mampus! Pak Raffa marah banget tuh. Makanya....

"Iya aku pergi. Urusan kita belum selesai anak kecil ..." ancam Nadia sambil menunjuk kearah Ara dengan mata tajamnya.

"Terserah, saya gak takut," kata Ara santai.

***

To be continued!

1
Danny Muliawati
dikit amat up nya sdh nunggu ber hati2 semangat thor
Ael: Hehe ... Maaf kak. Terimakasih karena sudah semangatin saya☺️🙏🏻
total 1 replies
Danny Muliawati
sepi ga update2 yah Thor semangat dong
yani suko
Lah katanya tadi sudah sholat subuh...terus tertidur lalu mimpi
kok sholat subuh lagi thor ???
Ael: Hehe ... iya kak. Ada sedikit saya ubah dan ternyata malah typo
total 1 replies
Danny Muliawati
halo2 mana up nya say
Anonymous
Kak update nya cuma satu², tapi seru😭
Nurul Khotiah
lnjut lagi kak, penasaran nih
Nurul Khotiah
lanjut kak, buruan
Ael: Sudah ada ga, sih?😭
total 1 replies
Nurul Khotiah
lanjut kak, buruan
Danny Muliawati
gemes ih Thor up nya satu2 😍
Ael: Awokawok, maafkeun
total 1 replies
Danny Muliawati
Luar biasa
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!