Chiara harus meninggal dunia bersama dengan bayi di dalam kandungannya dalam sebuah kecelakaan yang direncanakan oleh keluarganya dan suaminya sendiri. Setelah dia mengetahui rahasia besar yang mereka simpan selama ini.
Namun, siapa sangka Chiara malah terbangun di saat 3 tahun yang lalu, tepatnya di hari pernikahannya dengan Riko. Setelah hidup kembali karena mengulang waktu, Chia pun bertekad untuk membalas dendam dengan lari dari pernikahannya dengan Riko dan menikahi pria lain yang sama sekali tidak dikenalnya.
Dan sungguh tak terduga bahwa pria yang Chia nikahi adalah Glenn Alexander Agraham. Yang merupakan seorang Ceo perusahaan besar sekaligus Mafia yang terkenal dengan sikap kejamnya yang tak kenal ampun.
Akankah rencana balas dendam Chiara kepada keluarga dan suaminya berhasil? Ataukah dia malah jatuh cinta pada suami kontraknya? Ikuti kisah serunya hanya ada di Aplikasi Noveltoon atau Mangatoon .
Dengan judul ....
𝙋𝙚𝙧𝙣𝙞𝙠𝙖𝙝𝙖𝙣 𝘽𝙖𝙡𝙖𝙨 𝘿𝙚𝙣𝙙𝙖𝙢
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Phopo Nira, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 23. Hampir Saja Terbongkar
“Apa kau sedang menyalahkan aku sekarang?” Riko mulai tersulut amarahnya.
“Sudah hentikan! Bukan saatnya kita berdebat seperti ini!” teriak Yudha menengahi perdebatan itu.
“Lebih baik memang Kira yang melakukannya, karena sangat berbahaya jika rencana kita diketahui oleh orang lain. Semakin cepat kau menjerat Chia, maka semakin cepat semua ini akan berakhir!” Lanjut Yudha memberikan keputusan final.
“Benar! Kita akan mencari kesempatan yang tepat untuk melancarkan rencana itu. Untuk sementara waktu kita awasi saja mereka secara diam-diam,” imbuh Mita yang sependapat dengan suaminya. Jika sudah seperti ini, maka Riko tidak bisa berbuat apapun selain mengikuti scenario yang sudah tersusun rapi oleh Yudha.
...****************...
Kembali ke rumah sederhana milik Glenn yang baru dibelinya beberapa jam yang lalu. Tampak Mama Mira, Glenn, Chia, Jivin dan Andre tengah menikmati makanan di hadapan mereka dengan penuh nikmat. Mama Mira memang sangat pintar memasak, tetapi Glenn yang jarang pulang membuatnya menjadi tidak selera untuk mengunjungi area dapur. Sebab Mama Mira hanya akan memasak untuk putra satu-satunya saja.
“Glenn, kau sangat beruntung mendapatkan Chia sebagai istrimu! Dia bahkan lebih pintar memasak dari pada Mama, selera fashionnya juga sangat bagus! Bahkan dia juga memiliki butik sendiri, Chia berjanji akan membuatkan beberapa pakaian khusus untuk Mama,” ujar Mama Mira yang sangat bersemangat memuji menantunya.
“Lalu?”
Namun, siapa sangka tanggapan Glenn malah terkesan begitu dingin hingga berhasil menyulut kekesalan sang Mama. Dengan sendok sayur yang berada di tangannya, Mama Mira seketika melayangkan sebuah pukulan tepat dikepala Glenn cukup keras hingga terdengar bunyi …
Ctakk …
“Aish … Sakit, Ma! Kenapa Mama tiba-tiba memukulku, pakai sendok sayur pula! Jadinya, rambutku bau makanan,” protes Glenn yang belum menyadari letak kesalahannya.
“Nyonya besar sedang memuji istri anda, tapi Tuan muda malah terkesan tiak peduli sama sekali,” celetuk Andre memberitahu letak kesalahan Tuan mudanya.
“Masih untung dipukul pakai sendok sayur, Tuan muda! Biasanya ‘kan kursi yang melayang,” bisik Jivin yang ingin sekali menertawakan kemalangan Tuan mudanya.
Saat ingin memaki Jivin, Glenn terpaksa harus tetap diam mendengar Mamanya yang kembali mengomel dengan kecepatan 200km/jam yang bahkan mengalahkan kecepatan mobil balap. Mereka tidak menyadari tatapan curiga yang kini Chia layangkan saat mendengar Andre dan Jivin terus memanggil Mama Mira sebagai Nyonya besar dan Glenn sebagai Tuan muda.
“Tuan muda? Nyonya besar? Mengapa Tuan Jivin dan Tuan Andre terus memanggil mereka seperti itu? Bukankah Glenn dan Mama Mira hanya keluarga biasa saja, tapi kenapa mereka berdua di panggil seperti itu? Apakah sejak awal Glenn menyembunyikan identitasnya yang sebenarnya dariku?” batin Chia yang terus menatap Glenn penuh curiga.
Glenn yang memang memiliki kepekaan super tinggi dalam sekejap menyadari akan tatapan Chia yang kini jauh berbeda dari sebelumnya. Ya, tatapan penuh curiga yang sangat jelas di tunjukkan untuk dirinya yang membuat Glenn segera tersadar bahwa sejak tadi Andre dan Jivin selalu memanggilnya sebagai Tuan muda dan pada Mamanya dengan panggilan Nyonya besar.
“Sial, karena sudah kebiasaan aku tidak sadar bahwa sejak awal Jivin dan Andre terus memanggilku Tuan muda dan Nyonya besar pada Mama. Bodohnya dia orang ini yang masih memanggil kami seperti itu, padahal sudah jelas bahwa kami sedang menyembunyikan identitas kami yang sebenarnya pada Chia.”
Glenn yang hanya bisa mengumpati kedua manusia bodoh yang sayangnya menjadi orang kepercayaannya dan juga Mamanya dalam hati. Dengan cepat Glenn memutar otak geniusnya untuk mencari cara memikirkan memberi penjelasan yang masuk akal pada Chia.
“Chia, ada apa? Kenapa kau terus menatapku seperti itu? Apakah kau benar-benar marah, karena aku tidak peduli saat Mama sedang memujimu?” tanya Glenn yang bersikap seolah tidak mengetahui apapun.
“Chia, haruskah Mama memukulnya dengan tongkat baseball pada anak tidak tahu diri ini?” ujar Mama Mira yang belum menyadari bahwa bukan karena itu Chia terus diam dan menatap Glenn penuh curiga.
“Sebenarnya kalian itu siapa? Kenapa Tuan Jivin dan Tuan Andre selalu memanggil kalian dengan sebutan Nyonya besar dan Tuan muda?” Chia akhirnya langsung menanyakan sumber kecurigaannya sejak tadi, hingga membuat semua orang terdiam.
“Nah ‘kan! Sudah aku duga tadi,” batin Glenn yang sudah menduganya.
“Sial, kenapa mulutku ini tidak tahu diri ‘sih? Kalau Andre mungkin masih bisa dimaklumi oleh Tuan muda kerena belum mengetahui semua rahasia tentang pernikahan mereka. Sedangkan aku … Matilah sudah riwayatku kali ini!”
Jivin seketika merutuki kebodohannya sendiri dalam hati sembari diam-diam mencuri pandangan melihat ekspresi Tuan mudanya yang tampak tenang, tapi terlihat sangat menyeramkan dimatanya.
“Ada apa ini? Bukankah sudah seharusnya kami menggunakan panggilan itu kepada Tuan yang kami layani?” Andre yang belum tahu apapun hanya bisa bertanya-tanya dalam hati apa yang sedang terjadi saat ini.
“Ya, Tuhan! Bagaimana aku bisa lupa memberitahu Andre bahwa Glenn sedang menyembunyikan identitasnya yang sebenarnya pada Chia? Sudahlah, lagipula anak itu tidak akan bisa memarahiku kecuali kalau dia ingin tiga hari tiga malam aku ceramahi.” Sedangkan Mama Mira yang lupa memberitahu Andre, akhirnya memilih diam dan menunggu putranya untuk membuat keputusan antara berkata jujur atau tetap menyembunyikan identitasnya.
“Aah, soal panggilan itu! Aku memang sengaja menyuruh mereka berdua menggunakan panggilan sepert itu. Kalau pun aku pria miskin, tapi masih tetap layak ‘kan mendapatkan seperti itu,” ujar Glenn dengan penuh percaya diri.
“Aku sungguh tidak mengerti maksud perkataanmu, Glenn!” Chia semakin bertambah penasaran.
“Begini aku akan menceritakan secara singkat padamu tentang sejarah mereka sampai bisa memanggilkan dan Mama dengan sebutan seperti itu.” Glenn sudah siap untuk menyusun cerita palsunya.
“Jadi, dulu aku pernah menyelamatkan kedua orang ini dari para gangster. Bisa dikatakan mereka berhutang nyawa padaku hingga sampai saat ini. Karena ingin membalas budi, mereka memaksa untuk memanggilku Tuan muda dan memanggil Mama sebagai Nyonya besar. Karena panggilan itu membuat kami seperti orang kaya, makanya aku setuju saja,” sambungnya yang jelas hanya omong kosong karangannya secara mendadak.
“Eeh, sejak kapan ada sejarah seperti itu?” batin Andre yang semakin terlihat kebingungan.
“Astaga, Glenn! Tidak bisakah kau membuat cerita karangan yang lebih masuk akal? Kau itu diakui sebagai anak genius, tapi mengarang cerita saja kau tidak bisa. Dasar bocah payah dan tidak bisa diharapkan,” ucap Mama Mira dalam hatinya.
“Benar sekali, Nyonya muda! Kami sangat berhutang nyawa pada Tuan muda Glenn sejak saat itu, maka dari itu kami selalu memanggilnya seperti itu. Karena bagi kami berdua, Nyonya besar dan Tuan muda adalah penyelamat hidup kami selamanya!” Jivin dengan cepat membenarkan.
Bersambung, ....