NovelToon NovelToon
MAFIA VS PETARUNG JALANAN

MAFIA VS PETARUNG JALANAN

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Mafia / Balas Dendam / Mengubah Takdir / Persaingan Mafia / Gangster
Popularitas:6.8k
Nilai: 5
Nama Author: SAKSI PENA

Reksa pemuda yatim piatu harus terjun ke dunia gelap dunia pertarungan jalanan demi bisa menjaga adik perempuannya yang masih sekolah di bangku SMP, namun siapa sangka harus terlibat dengan komplotan mafia yang hendak membunuh istri muda Boss mafia, atas suruhan istri tua yang merasa tidak terima atas ke hadiran istri muda dalam keluarganya, apa lagi jika harta kekayaannya harus sampai di bagi dua.

Boss mafia yang bernama Aron Jhonson begitu kaget setelah mengetahui kalau istri tuanya yang bernama Raisa Lena, akan membunuh istri mudanya yang bernama Gendis Raura, Aron Jhonson sangat menentangnya namun Raisa Lena mengancam akan membongkar semua bisnis haramnya Aron Jhonson, jika tidak mau menyetujui untuk membunuh Gendis Raura.

Aron pun akhirnya ikut terlibat untuk membunuh istrinya sendiri demi tidak terbongkar bisnis haramnya, namun Aron Jhonson ternyata harus berhadapan dengan Reksa petarung jalanan yang berusaha menyelamatkan Gendis Raura dari dengan menaruhkan nyawa.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon SAKSI PENA, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 26

Palin di dalam mobil langsung menyiapkan pistol kedap suara di selipkan di balik jasnya, kedua anak buah Chiko yang membawa Mohliyen keluar gedung langsung di bawa ke mobil Palin, wajah Mohlingyen yang sudah bebak belur tidak merasa curiga sama sekali akan di buhun malam itu.

"Silahkan masuk," ucap anak buah Chiko sambil membukakan pintu mobil.

"Terima kasih!" Mohlingyen langsung masuk tanpa merasa curiga sama sekali.

Baru saja Mohlingyen duduk dua peluru langsung menembus kepalanya hingga langsung terkapar seketika, Palin setelah menghabisi Mohlingyen langsung keluar dari pintu mobil sebelahnya, mobil langsung melaju membawa Mohlingyen yang sudah tidak bernyawa meninggalkan area parkiran gedung itu.

Palin langsung berjalan menuju dua mobil yang masih terparkir di mana anak buah Chiko sudah menunggunya di dalam mobil, setelah masuk Palin langsung mengenakan tergos warna hitam di ikuti ke tiga orang bawahannya, begitupun ke empat anak buah Chiko di mobil satunya lagi langsung mengenakan tergos warna hitam.

"Kita ikuti mobil Pak Bimo dari belakang, kita pepet jika di jalan sepi!" perintah Palin sambil mempersiapkan kembali pistol kedap suara.

"Baik ketua!" balas yang memegang kemudi

Saga setelah mendapat uang taruhannya mondar mandiri di depan gedung menunggu Pak Bimo keluar, Saga bermaksud hendak mempromosikan Reksa agar di rekrut jadi petarung jagoan Pak Bimo, karena Saga yakin Reksa akan bisa bersaing dengan petarung petarung yang lebih kuat dengan taruhan uang besar.

Pak Bimo keluar dari gedung di kawal kedua pengawalnya yang berbadan tinggi besar, dari masing masing pengawalnya membawa koper warna hitam berisi uang taruhan, Saga buru buru berusaha mendekati Pak Bimo namun salah satu pengawal dengan sigap langsung mendorong bahu Saga agar menjauh.

"Tolong ijinkan saya bicara dengan beliau, ada yang mau saya bicarakan," pinta Saga mencoba menjelaskan terhadap pengawal.

"Anda harus punya janji dulu!" tegas pengawal sambil mendorong bahu Saga lalu berjalan menyusul Pak Bimo.

Saga menghela nafasnya karena gagal untuk mempromosikan Reksa sebagai petarung rekrutan Pak Bimo, Saga menatap Pak Bimo dan kedua pengawalnya yang menuju mobil.

Setelah mobil melaju pergi Saga melangkah menuju parkiran motor sambil melihat dua mobil, yang keluar dari parkiran mencurigakan seperti hendak membuntuti mobil Pak Bimo, Saga pun terdiam sejenak menebak nebak melihat kedua mobil yang mencurigakan.

"Sepertinya mencurigai kedua mobil itu!" gumam Saga setengah berlari menuju parkiran motornya.

Di dalam mobil Pak Bimo dua pengawalnya duduk di depan yang satu fokus mengemudi, Pak Bimo duduk di jok tengah dan dua koper berisi uang tergeletak di sampingnya.

"Apakah si Bram sudah meluncur ke hotel?" tanya Pak Bimo.

"Sudah Boss, orang kita yang mengantarkannya langsung," jawab pengawalnya.

"Bagus, malam ini saya merasa senang sekali mendapat uang dengan cara sangat mudah haha haha," sambung Pak Bimo dengan tawa senang.

"Tentu Boss, karena petarung kita pasti dengan mudah mengalahkan lawannya," tambah pengawalnya.

"Oh iya, siapa tadi yang menghampiri saya pas keluar gedung?" tanya Pak Bimo yang di maksud Saga.

"Tidak tahu Boss, bukan orang penting," jawab pengawalnya.

"Ya sudah, langsung pulang kerumah!" titah Pak Bimo lalu menoleh dua koper di sampingnya.

"Baik Boss!" yang mengemudi sedikit menambah kecepatan laju mobilnya.

Mobil Pak Bimo terus meluncur di jalan besar kini dengan kecepatan cukup tinggi, saat melewati jalan dengan cahaya lampu jalan yang samar samar, mobil Palin yang terus membuntuti dari belakang langsung menambah kecepatan lajunya.

Saga yang merasa curiga terus berusaha mengejar mobil Palin dari belakang, menarik gas motornya dengan kencang agar tidak tertinggal laju mobil Palin yang menambah kecepatan lajunya, Palin di dalam mobil langsung mengeluarkan senjata pistol kedap suara.

"Pepet sekarang!" perintah Palin terhadap bawahannya yang mengemudi.

Pengawal Pak Bimo yang mengemudi tidak mencurigai mobil Palin menyalip dari belakang, dengan kecepatan cukup tinggi mobil Palin langsung menabrak bodi depan mobil Pak Bimo dari samping kanan, hingga mobil Pak Bimo terlempar ke luar jalan menghantam sebuah dinding sisi jalan dengan keras.

Mobil palin langsung berhenti tidak jauh dari mobil Pak Bimo yang sudah ringsek bagian bodi depannya, di susul mobil bawahan Palin satunya lngsung berhenti dari dalam ke empat anak buah Palin langsung keluar dari mobil masing masing membawa senjata pistol kedap suara.

Kedua anak buah Palin langsung memecahkan kaca mobil depan dan tengah, pengawal Pak Bimo yang duduk di sebelah kemudi sudah terluka parah di bagian kepalanya, sudah berlumuran darah meringis sambil berusaha untuk mengambil senjata pistol yang di selipkan di jasnya.

Taz taz dua peluruh bersarang di kepala pengawal Pak Bimo hingga langsung terkapar, bawahan Palin yang memecahkan kaca mobil tengah langsung menyeret Pak Bimo keluar mobil, salah satu yang lainnya langsung mengambil dua koper yang berisi uang, Palin langsung mendekat menginjak dada Pak Bimo yang tergeletak sambil menodongkan pistol ke kepala Pak Bimo.

'To, tolong, tolong jangan bunuh saya!" Pak Bimo yang sama terluka di bagian kepalanya masih tersadar mengangkat tangan kanannya.

Saga yang membuntuti dari belakang begitu kaget melihatnya tebaknya ternyata benar, orang orang di dalam kedua mobil itu ternyata berniat melakukan kejahatan, Saga langsung membuka helmnya langsung melajukan motornya dengan cukup kencang, saat melewati Palin yang menodongkan pistol dengan kencang melemparkan helmnya ke arah Palin.

"Cepat kejar!" teriak Palin sambil meletuskan pistol ke arah Saga yang melajukan kencang motornya.

Bawahan Palin langsung ke mobilnya berikut Pain buru buru masuk ke mobil, langsung mengejar Saga yang melajukan motornya dengan kencang, Saga berusaha mencari gang kecil agar tidak bisa di lewati mobil.

"Sialan kenapa gua harus terlibat ini!" gumam Saga sambil fokus mencari gang kecil di depannya.

Setelah meyakini kalau di depannya gang kecil dengan cepat mengerem motornya hingga hampir jatuh, belok menikung ke sebelah kiri masuk ke sebuah gang yang tidak bisa di lewati mobil, setelah cukup jauh Saga langsung menghentikan laju motornya melihat ke arah belakang.

"Kampret hampir saja gua pindah alam, semoga saja orang tadi masih bisa terselamatkan!" gumam kembali Saga sambil menenangkan dirinya sejenak.

Palin yang berdiri samping mobil menatap ke dalam gang yang tidak mungkin bisa di lewati mobil, sambil menahan amarahnya karena gagal tidak bisa mengejar motor Saga yang masuk ke dalam gang kecil itu.

"Bagaimana Boss? gang kecil ini sepertinya jaraknya cukup jauh" tanya bawahannya menghampiri setelah mengecek masuk ke dalam gang.

"Kita menghadap Boss Chiko saja, yang penting kita sudah mengambil uang yang di perintahkan Boss Chiko!" jawab Palin langsung kembali masuk ke dalam mobil.

Bawahan Palin beserta yang lainnya buru buru masuk ke mobil meluncur meninggalkan gang kecil itu, sementara Saga masih diam berada di gang itu sambil menunggu situasinya hingga aman terlebih dahulu.

1
Adnyablo
masih hangat
Adnyablo
kak coba review cerita ku
SAKSI PENA
siapp kak 🙏
Dzuan 017
semangat thor
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!