NovelToon NovelToon
KAU TELAH MENODAIKU

KAU TELAH MENODAIKU

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Cinta setelah menikah / One Night Stand / Nikah Kontrak / Crazy Rich/Konglomerat / Cinta Paksa
Popularitas:6.5k
Nilai: 5
Nama Author: Agus irawan

Kesucianku direnggut oleh pria tak dikenal, pada malam itu aku terjebak hujan sepulang kerja. Seingat ku, aku di ajak oleh seorang yang mengatas namakan perusahaan untuk mengantarkan ku pulang.

Tapi, aku berakhir di sebuah kamar yang asing bagiku.

"Ya inilah tempatku disekap hingga hari ini, entah bagaimana aku bisa meloloskan diri dari cengkraman Pria ini. Sialnya dia sangat berkuasa hingga membuatku tak berdaya melawannya."

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Agus irawan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

MURKA

Tanpa mereka bertiga sadari Belinda tidak bergerak sedikitpun setelah di dorong oleh Jeffir dan terhuyung menubruk sebuah tembok di rumah megah itu.

Sejak tadi Jeff terus menatap Reina yang berusaha mengobati tangannya yang berdarah, perempuan itu membalutkan perban pada tangan pria itu namun tiba-tiba Cristian menawarkan untuk di obati ke Rumah Sakit.

"Tuan, apa kau perlu dibawa ke Rumah Sakit?" tanya Cristian.

"Hah!" Jeffir memekik menatap tajam pada tangan kanannya itu, "Apa kau pikir luka ini parah? Untuk apa ke Rumah Sakit segala?"

Cristian langsung menunduk, "Ma--maaf Tuan kupikir..." Cristian langsung terdiam saat dia melihat darah segar mengalir merembes membasahi lantai hingga akhirnya dia menatap ke arah sumber itu.

"Belinda!" seru Cristian menatap khawatir, bukan khawatir pada Belinda melainkan pada bosnya jika saja Belinda meninggal ditempat pasti Jeffir dalam bahaya bisa di aja dia di hukum.

Reina langsung menghentikan aktivitasnya melirik ke arah tantenya yang sejak tadi sudah tidak bergerak, "Kenapa dengan Tante Belinda Cris?" tanyanya penuh kekhawatiran.

Jeffir langsung bangkit memastikan Belinda, kalau perempuan itu masih bisa diselamatkan. "Cepat panggilkan ambulance!" perintahnya dengan suara bergetar.

***

Reina melangkahkan kakinya dengan lesu menyusuri lorong rumah sakit menuju kamar tantenya Belinda, yang di rawat di rumah sakit itu. Reina terlihat kembali menghela nafas untuk yang ke sekian kalinya, ia sedikit merasa bersalah karena bagaimana pun meski secara tidak langsung dia yang telah menjadikan Belinda celaka seperti ini.

Reina menghentikan langkahnya, dan menyandar ke dinding kemudian membenturkan kepalanya merutuki dirinya sendiri atas kejadian ini. "Kenapa harus jadi seperti ini... kenapa kau juga sejahat itu padaku Tante?" lirihnya seolah pertanyaan itu untuknya sendiri.

Namun, tiba-tiba saja dia teringat dengan nasib sialnya yang seolah terlibat dengan dua pria yang sama-sama mendominasi, dan juga sama-sama menginginkannya hanya saja yang menjadi pembeda pria yang satu bagaikan seorang malaikat, sementara yang satu lagi seperti raja iblis paling angkuh dan jahat di dunia, dan lebih parahnya di sini sebagai pihak yang di dominasi selalu menjadi pihak penerima, ketika Reina sibuk dengan pikirannya sendiri, sebuah tangan menepuk bahunya dengan tiba-tiba dan itu membuat Reina terperanjat kaget.

"Aaaaaa!"

Karena reaksi yang Reina lakukan, orang yang menepuk bahunya pun ikut-ikutan terperanjat kaget, "Apa yang sedang Anda lakukan? Nona... apa kau baik-baik saja?"

Reina mengelus dadanya mencoba meredakan jantungnya yang terasa seperti akan melompat keluar dari dalam dadanya lalu melihat Cristian di depannya. "Astaga... Cristian kau membuatku kaget."

"Saya melihat Anda bersandar didinding, saya khawatir apa Anda sakit?"

Reina menggelengkan kepalanya, "Saya tidak apa-apa... bagaimana keadaan Tante Belinda?"

Mendengar ucapan Reina, Cristian tersenyum lega, "Belinda baik-baik saja, bahkan sekarang sudah sadarkan diri,"

Reina menggenggam tangan besar lalu tersenyum dengan tulus pada Cristian, "Terima kasih kau telah menolong Tante Belinda, aku berhutang padamu,"

Cristian mengangguk dia bilang kalau tidak masalah untuk hal itu, lagi pula itu pekerjaannya dan setelahnya keduanya berpisah, Reina pun memilih menemui tantenya di ruangan inap.

Sesampainya di kamar Belinda percis yang Cristian bilang kalau Belinda sudah siuman, perlahan Reina masuk dalam kamar itu dengan tiba-tiba Belinda balas menatapnya dengan tatapan yang tidak dapat di artikan.

"Puas kamu!" suara melengking Belinda membuat Reina berhenti sejenak lalu berjalan kembali mendekati ranjang kemudian duduk di sisinya.

"Tante... kau baik-baik saja? Apa ini cukup membuatmu sadar!" sindir Reina terhadap Belinda secara tidak langsung dia ingin membuat sang tante berubah menjadi orang yang lebih baik lagi kedepannya.

"Seharusnya kau berterima kasih pada Tante, karena Tante hidupmu bergelimang harta sekarang tak perlu susah payah bekerja keras," dengan sinis Belinda tetap tak sadar diri dari kesalahannya.

Reina terkekeh geli setelah mendengar apa yang di ucapkan Belinda, "Ya, aku sangat senang bahkan saking senangnya setiap hari aku diperlakukan bak wanita murahan, dan ini semua karenamu! Kamu pikir aku akan berterima kasih padamu, oh tidak. Aku akan membuat hidupmu bagai di neraka, agar kau bisa merasakan apa yang saat ini aku rasakan."

Tadinya Reina merasa bersalah atas apa yang terjadi pada Tantenya, tapi setelah melihat perempuan tua itu tidak menyadari kesalahannya Reina merasa jengah atas sikap yang ditujukan tantenya. Sehingga akhirnya dia semakin bertekad ingin membalas semua perlakuan Belinda padanya.

"Kau pikir kau siapa? Apa kau bisa melakukan pembahasan padaku!"

"Perempuan bodoh! Apa kau tak melihat siapa aku sekarang? Aku Reina Maria Jefferson bisa dengan mudah menghancurkan sampah seperti dirimu bahkan aku bisa mempermainkan nasibmu sekarang! Apa kau masih tidak mau menyadari kesalahanmu?!" Reina mengintimidasi Belinda dengan statusnya yang kini sebagai seorang istri Milioner itu.

Tapi sebenarnya dalam hatinya ia sangat muak dengan pengakuannya saat ini, apalagi harus membubuhkan nama Jefferson di belakang namanya.

Nyali Belinda mulai menciut tatkala Reina mengintimidasinya, tapi dia mencoba menenangkan diri agar tetap waras tidak terintimidasi oleh keponakannya.

"Oh ya... apa benar seperti itu, kau pikir aku akan takut memangnya siapa kau hah, tidak mungkin Jeffir menikahi perempuan miskin sepertimu dasar pendongeng," Belinda berpaling dari tatapan intimidasi Reina, setengah percaya pada apa yang di ucapkan Reina, tapi dia menganggapnya acuh tak acuh.

Sementara Jeffir menatap tersenyum pada perempuan yang selalu ia anggap lemah ternyata bisa segarang itu menghadapi lawannya, ini sungguh pemandangan luar biasa baginya dari pada menonton film aksi yang biasa dia tonton.

"Ini jauh lebih menarik," gumamnya tersenyum menatap gadisnya yang manis bertambah dua kali lipat kecantikannya jika sedang marah seperti itu.

Melihat Reina seperti ini membuat Jeffir ingin membawanya pulang, dan ingin menikmati tubuh sintal itu, tapi sesaat kemudian senyum itu tiba-tiba saja lenyap dari bibir pria tampan itu, setelah dia melihat ada sesuatu yang beda dari leher Reina, bahkan dia curiga gadisnya telah mengkhianatinya diam-diam di belakangnya apalagi dia mengetahui kalau malam itu Reina baru bertemu dengan Reynaldi.

"Sial!" Jeffir mendesis kesal kemudian menghampiri Reina, dan memintanya untuk ikut dengannya. "Ikut denganku ada yang ingin dibicarakan!"

Sentak kan Jeffir membuat Reina diam tertegun, dan pasrah mengikuti pria iblis itu. Jeffir membawa Reina ke tempat yang sepi di rumah sakit itu dan menginterogasinya seperti maling. Dengan kurang ajarnya menjambak rambut panjang Reina, ia meneliti ceruk leher yang di penuhi tanda merah. Dia semakin kesal pada Reina sementara di otaknya sudah melayang-layang bayangan Reina sedang bercumbu dengan Reynaldi.

"Apa yang kau lakukan?!" mata Reina terbelalak, kemudian dengan cepat ia melepas pergelangan tangan Jeffir dari rambut panjangnya, dan menutupi lehernya kembali.

"Tanda di lehermu, itu siapa yang membuatnya?" Jeffir menatap Reina dengan matanya yang memerah marah, nada suaranya pun semakin meninggi Jeffir memukul dinding tepat disamping kepala Reina, "KAMU TIDUR DENGAN SIAPA HAH?!"

Plak!!!

1
Agus Irawan
Halo teman-teman terus ikuti kisah Reina ya, maaf enggak bisa up banyak-banyak soalnya enggak bisa kaya author lain mikirnya. Aku ada kesibukan lain juga di dunia nyata.

Meskipun lambat up semoga kalian dengan setia menunggu kelanjutan cerita ini big love you untuk pembaca semua ♥️♥️♥️
Agus Irawan
terima kasih kak ♥️
naddia_amoraa
mampirrr
naddia_amoraa: sama sama , semangat berkaryaa
Agus Irawan: terima kasih sudah mampir kak
total 2 replies
𝐀'𝐃69°
ikutin alurnya dlu thor
bagus ceritanya 👍👍👍
Agus Irawan: terima kasih kak
total 1 replies
Nikodemus Yudho Sulistyo
Mampir dlu ke satu bab. penasaran siapa pelakunya
Agus Irawan: terima kasih kak
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!