NovelToon NovelToon
Kekasihku Dokter Tampan

Kekasihku Dokter Tampan

Status: sedang berlangsung
Genre:duniahiburan / Berbaikan / Cinta Murni / Teman lama bertemu kembali
Popularitas:11.2k
Nilai: 5
Nama Author: Dian Wahyu

Jasmine Abelia dan Dandelion Fiorello Rosen adalah dua manusia yang tidak tahu bagaimana caranya menjadi mantan. Mereka sudah putus, namun keduanya masih saling mencintai.

Sampai di suatu malam saat Jasmine pergi ke apartemen Lion untuk mengambil buku miliknya yang tertinggal pasca putus, keduanya tak sengaja menemukan bayi dan dengan terpaksa harus merawatnya dan tidak melapor pada polisi setelah membaca surat yang ditinggalkan oleh ibu si bayi.

Disisi lain Jasmine sudah memiliki pacar baru, namun seiring berjalannya waktu keduanya kembali jatuh cinta karena setiap hari bertemu hingga romantisme itu tercipta lagi.

Hubungan keduanya yang ditentang keluarga membuat semua menjadi serba salah. Mampukah keduanya bertahan dan kembali seperti dulu? lantas bagaimana dengan nasib bayi yang diasuh oleh mereka?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dian Wahyu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Gagal move on

"Terima kasih banyak!"

"Sama-sama, Pak!"

Pukul 00.05 Lion memasukkan perlengkapan bayi ke apartemennya, ia membeli barang yang sebelumnya sempat diminta oleh Jasmine.

Setelah memasukkan semuanya, Lion berjalan menuju kamarnya dan melihat Jasmine turun dari ranjang setelah menidurkan bayi tersebut.

"Aku sudah membelinya," ujarnya.

Jasmine mengangguk dan berjalan kearah pria ini, melewatinya untuk keluar kamar.

"Baiklah. Kau harus baik pada keponakanmu sendiri!"

Lion mengikuti langkah Jasmine dan bertanya, "Kau akan tinggal malam ini, kan?"

Jasmine mengangguk, "Aku akan tidur bersama Nolan di kamarmu dan kau tidur di sofa!"

Kerutan pada dahi itu lantas membuat Lion menolaknya, "Tidak bisa! tinggi ku 180 cm lebih dan kau menyuruhku tidur di sofa?!"

Sungguh Jasmine sudah mulai mengantuk dan pria ini malah mengajaknya bertengkar, "Jika kau tidak mau tidur di sofa, maka tidurlah bersama Nolan di kamar dan biarkan aku pulang!"

Lion semakin tidak percaya mendengarnya, "Kau harus tetap di sini! Aku tidak bisa mengurus bayi itu sendiri!"

Pria itu memasuki kamar dan naik ke ranjang, Jasmine yang sebenarnya penat dengan kesehariannya lantas kembali melihat tingkah pria berusia 28 tahun yang cukup kekanakan ini.

"Aku menyuruhmu tidur di sofa, Tuan Rosen. Bukan di ranjang!" Rasanya kesabaran Jasmine habis jika harus memaklumi seluruh tingkah laku mantan pacarnya.

Hanya kemari untuk mengambil buku yang sempat tertinggal hampir setahun yang lalu, namun malah berakhir dengan dirinya yang harus menginap.

"Aku tidak mau! Ranjangku sangat luas dan nyaman, aku mau tidur di sini!" Lion mulai melepas pakaiannya dan menggantinya dengan piyama.

Melihat tubuh atas yang berotot itu, Jasmine mengalihkan pandangannya dan merasakan dadanya berdesir. Otaknya memutar kenangan yang pernah mereka lewati sebelumnya, di kamar ini meskipun kini nuansanya amat berbeda mereka pernah saling mengelap keringat dan mengeluarkan suara indah yang terpantul pada dinding-dinding.

"Apa yang kupikirkan!" Jasmine berbisik pada dirinya sendiri karena mulai tidak normal.

"Baiklah! Kau urus saja Nolan dan biarkan aku tidur di luar."

Namun, Lion malah menurunkan celana pendeknya dan dengan percaya diri memakai celana panjang piyamanya. Hal itu membuat Jasmine melotot dan segera mengalihkan pandang karena dirinya masih berada di ambang pintu.

Lion tersenyum miring, "Sok polos! Kau kan pernah menurunkan celanaku."

Mata yang sebelumnya mengantuk itu langsung mendelik saat mendengarnya, "Orang gila!"

Jasmine menutup pintu kasar dan meninggal pria yang menaikkan celananya dengan perasaan kesal. Kenapa Lion selalu membahasnya? Mantan pacarnya ini sungguh tidak tahu malu.

Setelah selesai berpakaian, Lion membuka almari miliknya dan mengambil sebuah piyama yang sudah ia simpan setahun ini karena pemiliknya lama tak menginap.

"Bahkan aku masih menyimpan beberapa potong pakaianmu di sini," Lion mengambilnya dan hendak memberikannya pada Jasmine yang mungkin saat ini kesal padanya.

Terhitung 10 bulan semenjak mereka putus, Jasmine mencampakkannya. Gadis itu pergi begitu saja, sungguh ia merasa sakit karena hubungan mereka sebelumnya baik-baik saja.

2 tahun bukan waktu yang singkat, di tahun ketiga mereka gagal melanjutkan ke tahap yang lebih serius. Jasmine tidak pernah memberitahu alasannya, Lion sendiri juga belum dekat dengan siapapun.

Pria itu akan menjalin hubungan dengan seorang wanita jika Jasmine sudah menjelaskan semuanya padanya. Dugaan kuat adalah sang ibu yang membuat Jasmine mundur, kesenjangan sosial yang amat berbeda menjadikan keduanya tidak seimbang.

"Tidak ada alasan untukku melupakanmu," Lion tersenyum seraya membawa piyama itu keluar kamar.

Ia tahu bahwa restu memang penting, namun ia ingin mendengar alasan itu dari mulut Jasmine langsung. Gadisnya tidak pernah jujur saat mereka berpisah, namun Lion masih bisa memastikan jika mantan pacarnya ini masih nyaman saat bersamanya.

"Pakailah! Kau tidur di kamar. Aku hanya bercanda tadi."

Jasmine yang duduk di meja makan lantas menerima piyama tidur itu, ia harus benar-benar menginap demi Nolan.

"Kau masih menyimpan pakaianku?"

"Baru akan kubuang, tapi aku teringat jika mungkin saja kau datang. Jadi, aku menyimpannya."

Jasmine terdiam dan menatap piyama miliknya ini, meski mereka tidak tinggal bersama namun ia sering sekali menginap jika sedang banyak pekerjaan. Tempat kerjanya lebih dekat dari apartemen Lion dibandingkan apartemen yang ia sewa.

Sesaat setelah memberikannya, Lion mengambil gelas Jasmine dan mengisinya dengan air mineral untuk minum.

"Itu gelasku!" Jasmine melayangkan protes saat ini.

"Kenapa?"

"Itu bekasku, Tuan Rosen."

Lion meminumnya habis dan berkata, "Kita pernah bertukar saliva, gelas ini bukan masalah besar."

Lagi-lagi Lion membahasnya, "Itu sudah lama berlalu. Lupakan semuanya, anggap kita tidak pernah melakukannya!"

Jasmine lantas pergi ke kamar meninggalkan Lion saat ini, pria itu termenung sejenak dan sejauh ini dirinya gagal move on.

"Dia sudah melupakanku karena pacar barunya?" Lion tersenyum samar.

"Bahkan aku tidak melihat mereka seperti pasangan yang saling mencintai," cibirnya.

"Setidaknya kau harus mengatakan alasannya langsung padaku agar aku juga bisa melanjutkan hidup."

Jasmine menutup pintu kamar itu dan memegang dadanya, ia bersandar pada pintu dan menatap langit-langit kamar.

Lion menjadi kejam padanya, pria yang lembut dan juga menyenangkan itu berubah menjadi menyebalkan.

"Andaikan saja kita setara, aku pasti akan mempertahankan hubungan ini..."

Keluarga Lion lengkap, orang tuanya merupakan dokter terkenal. Kakaknya juga orang yang kompeten dalam bekerja, Lion sendiri tampan dan berwibawa. Dua bersaudara itu saling melengkapi, jika Jasmine bersikeras memaksakan diri untuk terus bersama Lion, hal itu akan membuat keluarga pria ini terlihat cacat.

Jasmine tidak kaya, tidak memiliki orang tua, gadis itu bekerja sebagai dokter gizi di rumah sakit kelas menengah. Wajahnya cantik dan tubuhnya menarik, senyumannya mampu menghipnotis siapapun. Tetapi harus dipertegas bahwa Jasmine tidak kaya, itu tidak seimbang dengan Keluarga Rosen yang pasti menginginkan menantu kaya.

"Yatim piatu sepertiku tidak akan bisa bersatu denganmu, Lion..."

Dahlia, ibu Lion pernah menemuinya dan memberikan uang padanya agar ia menjauhi sang putra. Kesadaran Jasmine penuh saat itu, gadis tersebut langsung mengiyakan perintah untuk pergi dari sisi Lion tanpa mau menerima uang sepeserpun.

"Aku sudah punya Amar..." lirihnya.

Demi melupakan Lion, Jasmine menerima pria manapun yang menyatakan cinta padanya. Sekacau itu perasaannya saat harus berpisah dengan pria yang ia cintai, menyakiti Lion tanpa mau menjelaskan semuanya.

"Amar ingin hubungan yang lebih serius."

Jasmine dan Amar sudah memulai komitmen, mereka akan menikah setelah membeli rumah jika tabungan mereka sudah banyak. Sama-sama merintis dari nol, ia dan Amar memiliki banyak kesamaan.

"Walaupun Amar ingin child free. Hahaha..."

"Entahlah. Aku tidak paham," ungkapnya stres.

1
Assyifa Nabila Saputri
up 1lgi thor
Yani Cuhayanih
ivy sangaaat mengejutkan....
Yani Cuhayanih
bilang saja macan liar adalah lion
Yani Cuhayanih
sebaiknya lion cepat menikah dengan jasmine walaupun hanya di saksikan oleh tuan dion sendiri
Assyifa Nabila Saputri
up donk thor
Yani Cuhayanih
semoga berahir baik
Assyifa Nabila Saputri
up thor
Yani Cuhayanih
lion kau memperkeruh suasana....gawaaaat runyaaaam boleh kah aku paketkan nyonya dahlia ke taman bunga di afrika dekat gurun pasir sekalian..jd orang sombong amaaaaat ....
Sahduati
lanjutt😘
Olny Julia N
cepet lanjutin ga thor!!!
Olny Julia N
gue suka gaya lu jasmine!!
Olny Julia N
karna ulah kau kanaa!!!!!
Yani Cuhayanih
kenapa harus berpisah hanya karena masalah beda status kekayaan
Yani Cuhayanih
menarik cuuus lanjuuut
Maito
Jatuh cinta 💖
Habibah Habibah
Karakter-karakter dalam cerita ini memiliki dinamika yang menarik.
Pena_Penantian99
kak dian.... semangat 🔥
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!