NovelToon NovelToon
Aku Yang Kau Buang

Aku Yang Kau Buang

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat / Cintapertama / Patahhati / Balas Dendam / Konflik Rumah Tangga-Konflik Etika
Popularitas:16.5M
Nilai: 4.9
Nama Author: aisy hilyah

Seira, 25 tahun, istri dari seorang saudagar beras harus menerima kenyataan pahit. Dikhianati suami disaat ia membawa kabar baik tentang kehamilannya. Zafran, sang suami berselingkuh dengan temannya yang ia beri pekerjaan sebagai sekretaris di gudang beras milik mereka.

Bagaimana Seira mampu menghadapi semua ujian itu? Akankah dia bertahan, ataukah memilih pergi?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon aisy hilyah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Was-was

Kehidupan pun terus berlanjut, perlahan tapi pasti Zafran mulai melupakan sosok Seira. Kehamilan Lita yang mulai membesar membuat Zafran luluh. Ia menyibukkan diri untuk menyiapkan segala keperluan menjelang kelahiran.

Perut yang semakin besar, Lita pun semakin bermalas-malasan. Berat badannya telah bertambah banyak, tak peduli pada apapun yang penting dia dan bayinya sehat. Begitu kata Ibu.

Dimanjakan, dijadikan ratu di rumah, Lita teramat senang. Tak ada lagi yang menyuruhnya ini dan itu, ada pembantu yang dibawa Ibu dan pandai menyiapkan segalanya. Zafran bahkan lupa aturan hidupnya, makan apa saja dan dari tangan siapa saja.

Pernikahan mereka yang baru menginjak tiga bulan menjadi bahan pembicaraan para tetangga lantaran kehamilan Lita yang sudah membesar.

"Eh, itu istrinya Bos Zafran, kok, perutnya udah besar kayak gitu? Padahal, kan, baru tiga bulan. Jangan-jangan ...."

"Hus ... jangan sembarangan! Nanti kedengaran orangnya bisa berabe."

"Berabe gimana? Wong bener, kok. Masa nikah baru tiga bulan, perut udah segede itu. Apalagi, toh, kalo nggak hamil duluan. Namanya juga pelakor, apa aja bisa dia lakuin."

"Nah, bener itu kata Bu Warsih. Kasian Bu Sei, ya. Padahal orangnya baik banget, sopan, ramah, nggak kayak istri barunya itu. Sombong, nggak pernah bertegur sapa sama tetangga."

Lita yang duduk di teras mendelik pada sekelompok Ibu-ibu di warung seberang rumahnya. Sore itu, ia sedang menunggu Zafran pulang karena berjanji akan mengajaknya makan malam di luar. Di restoran kolega sang suami.

Ia tak peduli, terus membolak-balik halaman demi halaman majalah yang dibacanya. Sementara sekolompok Ibu-ibu itu masih berbincang-bincang sambil menatap ke arahnya. Makin lama makin jengah, Lita membanting majalah di pangkuan, matanya terpejam rapat, menarik napas dalam-dalam menenangkan hatinya yang tiba-tiba memanas.

Dia beranjak, berjalan mendekati gerbang sambil menatap para wanita yang hobi bergosip ria itu.

"Eh, Ibu-ibu! Ngapain dari tadi ngeliatin saya kayak gitu? Ibu-ibu ini nggak ada kerjaan, ya, selain ngomongin saya? Kenapa? Apa Ibu-ibu ini iri sama saya karena dapat suami yang kaya. Saya bisa beli ini, beli itu. Nih, liat. Kalung berlian asli, saya yakin Ibu-ibu nggak sanggup beli, 'kan?" Lita menunjukkan kalungnya yang baru dibeli Zafran sebagai hadiah sesuai yang dia minta.

"Jangan suka ngomongin orang, Bu. Pamali, kalo iri bilang aja. Suruh tuh suami-suami Ibu semua buat kerja yang lebih keras lagi biar Ibu-ibu ini bisa kayak saya. Tukang ngutang aja sok-sokan ngomongin orang. Ngaca, Bu! Sadar diri," cerocos Lita lagi panjang kali lebar.

Ibu-ibu di sana termangu dibuatnya, sebagian dari mereka tertunduk dengan wajah memerah malu. Sebagian lagi cukup diam tak percaya Lita memiliki mulut kotor seperti itu.

"Bu Lita ini beda, ya, sama Bu Sei. Baru segitu aja udah sombong. Ibu nggak tahu, kan, Bu Sei punya banyak hadiah-hadiah mewah dari Bos Zafran, tapi nggak pernah dipamerin. Punya Ibu, mah, nggak ada apa-apanya itu. Iya nggak, Bu-ibu?" seru salah seorang dari mereka dengan berani.

"Iya, bener itu. Saya pernah lihat sekali kalung mewahnya dipake, cantik banget."

Lita menggeram, emosi memuncak mendengar nama Seira disebut, apalagi dibanding-bandingkan seperti saat ini. Dalam hati dia tidak terima dan akan menuntut Zafran untuk memberinya hadiah seperti yang dia berikan pada Seira.

"Istrinya Mas Zafran itu saya, bukan dia. Jadi nggak usah, deh, Ibu-ibu banding-bandingkan saya sama dia. Beda level, Bu. Saya berkelas, dia kampungan. Lagian siapa yang sudi dibandingin sama perempuan mandul kayak dia." Lita bergidik.

Ibu-ibu sedikit terkejut mendengarnya, mencibir sikap Lita yang sombong dan keterlaluan. Seira itu panutan, tampil sederhana dan apa adanya meskipun mampu secara materi. Suka menolong tanpa pilih kasih, sosoknya amat dicintai warga setempat dari kalangan menengah sampai bawah.

"Eh, mulut Ibu itu, kok, lancang banget. Kalo Bu Sei sampai hamil, bisa malu sendiri nanti. Liat aja, Ibu harus mau nelen ludah sendiri nanti."

Pemilik warung menggeleng-gelengkan kepala mendengar perdebatan mereka. Lita mendengus, tampak kesal karena tidak berhasil membuat nama Seira buruk di mata semua orang.

"Lita, kamu lagi ngapain, Nak?" Suara Ibu terdengar seperti sebuah angin segar.

Lita merubah riak di wajahnya menjadi menyedihkan. Seperti seseorang yang mendapat perundungan dari sekelompok orang lainnya. Ia berbalik, air menggenang di kedua sudut matanya, meminta perlindungan sekaligus pembelaan dari sang Ibu mertua.

"Ya ampun! Kamu kenapa nangis begitu?" Ibu berjalan menghampiri. Matanya sempat menatap sekelompok Ibu-ibu yang saling senggol dan saling lirik.

Lita berhambur memeluk Ibu, menangis sesenggukan dengan menyedihkan. Sekali lagi mata Ibu melirik, menatap tajam para penjahat yang sudah membuat menantunya menangis itu.

"Kenapa?" tanya Ibu sambil mengusap-usap rambutnya.

"Mereka ngehina aku, Bu. Mereka ngebandingin aku sama Sei, terus bilang aku sombong. Aku juga katanya jahat karena udah rebut Mas Zafran dari dia, Bu," adu Lita terus menangis sesenggukan.

Dibalik tubuh Ibu dia tersenyum, semenjak perutnya membesar, Ibu bersikap baik padanya. Sering mengajak berbincang bahkan berjanji akan mengajaknya berbelanja keperluan bayi nanti.

Mendengar itu hati Ibu memanas, sedangkan kelompok Ibu-ibu tadi mencibirkan bibir. Ibu menepuk-nepuk punggung Lita, menyalurkan rasa tenang ke dalam hatinya. Ia tak ingin sampai Lita stres yang akan berakibat buruk pada cucunya nanti.

"Udah, ya. Nggak usah diladenin, mending masuk ke dalam. Ibu nggak mau kamu sama anak kamu sampai stres gara-gara Ibu-ibu di sini," ucap Ibu penuh penekanan.

Matanya mendelik tajam pada mereka seolah-olah memberi peringatan dan memberitahu siapa mereka. Lita mengangguk patuh, dibantu Ibu mereka masuk setelah menutup gerbang.

"Ternyata selain sombong, istri Bos Zafran yang sekarang tukang ngadu sama tukang fitnah juga, ya. Heran, kok, bisa Bos Zafran ngebuang Bu Sei yang baiknya luar biasa," cibir Ibu-ibu meski rendah masih dapat didengar Ibu samar-samar.

Langkah Lita berhenti, menatap Ibu sedih.

"Udah, nggak usah didengerin. Nanti Ibu bilang sama Zafran biar negur Ibu-ibu itu. Kamu nggak usah banyak pikiran, ya. Kamu menantu Ibu sekarang," ucap Ibu sambil tersenyum lembut.

Lita turut tersenyum, sempat melirik kelompok Ibu-ibu dengan senyum sinis sebelum meneruskan langkah memasuki rumah. Keduanya membanting diri di sofa, meminta pembantu baru untuk menyiapkan minuman hangat.

Wanita dewasa, mungkin hanya lebih tua saja dari Lita dan usianya di bawah Zafran. Penampilannya biasa, sehari-hari memakai daster tanpa memoles makeup di wajah. Namun, hati Lita tetap was-was, mengingat Zafran sering memuji masakannya.

Ada rasa cemburu yang menggebu, yang mengharuskan Lita membuat peraturan tak masuk akal untuk pembantunya itu. Padahal, dia perempuan bersuami dan kerjanya hanya dari pagi sampai sore saja. Tidak menginap, masih warga sekitar. Rasanya tak mungkin dia akan merebut Zafran darinya, tapi entah kenapa Lita tetap saja takut.

1
Yuni Susanti
Luar biasa
Yuni Susanti
Buruk
ismaCun80
Luar biasa
AYU TIME KARTIKA
seragam petugas kebersihan?
AYU TIME KARTIKA
😭😭😭
Ratna Dewi
Luar biasa
May Keisya
mestinya udah pada lapang hatinya...udah bertahun2 yakin klo setiap perbuatan ada balesannya,pasrahkan semuanya sama Allah.
AYU TIME KARTIKA
akhirnya♥️♥️♥️
May Keisya
asa gmn ya ky angkuh gitu si sei...jgn gitu sei dia tetep bapaknya,klo ga ada dia Rayan jg ga ada... berprasangka baiklah, setiap mnsia punya salah...trauma mu terll lm,biasanya yg Deket dgn Allah sakitnya hnya sethn dua thn setelah itu Allah hdrkan kelapangan ht dan ketenangan ht,dan hdp lebih kuat dlm menghadapi hdp...semua ujian ada hikmahnya
Khusnul Khotimah
Luar biasa
AYU TIME KARTIKA
Lita jelas shock dung😀
AYU TIME KARTIKA
hukum tabur tuai 😀
AYU TIME KARTIKA
hayo pertandingan......
AYU TIME KARTIKA
semua merindukan masakanmu sei
Betty Susilorini
Luar biasa
AYU TIME KARTIKA
mang rasa tak pernah bohong ya fan .... 🤣🤣🤣
AYU TIME KARTIKA
sat set yuk😅😅😅
AYU TIME KARTIKA
rasain kamu Lita......😁😁😁
AYU TIME KARTIKA
pacarnya mungkin yg nelpon😁😁😅
aksari
Lumayan
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!