Kisah cinta antara Kharisma dan Soni putus karena orang ketiga yang tak lain adalah kakak Kharisma sendiri yang membuat hubungan Kharis dan Soni putus.
Setelah putus dari Soni.
Raihan mendekati Kharis hanya untuk mendapatkan Karina yang tak lain kakak keponakan Kharis sendiri.
Kharis yang kecewa dan patah hati memilih pergi dari kehidupan semua orang, kesedihan Kharis tak hanya tentang percintaan tapi dia juga di diagnosa kanker otak. Tak ada yang tau tentang penyakit hanya dia dan dokter nya saja.
Kharis memilih pergi menjauh dari semua orang. Hingga dia di pertemuan bertemu kembali dengan sang mantan yang memang masih belum bisa melupakan cinta pertama nya.
Soni pergi karena kecewa saat tau orang yang dia cintai sudah mengkhianati nya dan lebih percaya dengan semua ucapan kakak Kharis dari pada ucapan Kharis.
Akan kah benih cinta itu tumbuh kembali. Atau mereka berdua bagaikan orang asing yang tak saling mengenal.
yuk baca kisah nya hanya di sini.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Anisah Cute, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 18
Seharian Kharis dan Sintia membersihkan semua yang berantakan akibat kebakaran. setelah di rasa rapi dia mulai menyuruh orang untuk mengecat ulang toko nya agar terlihat lebih fresh kembali.
Setelah selesai semuanya keesokan harinya saat dia akan pergi ke butik pemilik rumah datang memberikan semua surat - surat kepemilikan rumah yang sudah dia ubah atas nama Kharisma.
"Terima kasih bu. saya gak nyangka cepat sekali selesainya, ini sangat berguna buat saya." ucap Kharis.
"Iya mbak karena saya juga gak mau bikin mbak kecewa, kalau begitu saya pamit ya mbak." ucap nya.
Setelah mendapat sertifikat rumah yang dia beli dari hasil tabungan usaha butiknya. Kharis berniat mengajukan pinjaman ke bank. Sebelum ke bank dia akan pergi kekantor polisi terlebih dahulu ingin mengusut siapa dua orang pria yang sudah membuat butik nya kebakaran dan ingin tahu siapa yang sudah menyuruh mereka.
Kharis menaiki taksi dan langsung menuju kekantor polisi. setelah melaporkan dan memberi rekaman CCTV yang ada di ponselnya Kharis langsung menuju ke bank untuk mengajukan pinjaman atas nama dirinya. Setelah mengurus semua nya Kharis tinggal menunggu hasil nya saja di setujui pihak bank atau tidak, dia berharap mendapatkan pinjaman untuk membuka kembali usaha.
"Semoga semua berjalan lancar." ucap Kharis seorang diri.
Kharis pergi kerumah sakit di mana biasa dokter Firman bekerja. Sayang Kharis tak tahu jika sang dokter sudah tak bekerja di rumah sakit itu lagi.
"Permisi sus. Saya mau ketemu dengan dokter Firman saya pasien pribadinya." ucap Kharis.
"Oh maaf mbak dokter Firman sudah pindah tugas dia sekarang bekerja di rumah sakit keluarga Wijaya." ucap sang perawat jaga.
Mendengar ucapan perawat jaga Kharis terdiam dia tak mungkin ke rumah sakit itu karena di sana pasti ada kakak ipar nya Puji dan Puji pasti akan memaksanya untuk melakukan tindakan operasi.
Kharis mencoba menghubungi dokter Firman, saat sambungan tersambung dan di jawab oleh sang dokter membuat Kharis merasa senang dan lega.
"Iya Kharisma ada apa! kamu sudah kembali?" tanya nya.
"Iya dok. ini saya lagi di rumah sakit biasa dokter kerja tapi dokter sudah pindah. saya mau periksa dok gimana?" tanya Kharis.
"Datang saja dokter Puji sedang tidak ada di rumah sakit dia berlibur bersama semua keluarga suaminya." ucap Firman.
Kharis menepuk dahi nya karena dia lupa jika kemarin semua orang pergi menggunakan bus besar bersama dengan seluruh keluarga.
"Baik lah dok saya kesana sekarang." ucap. Kharis dengan semangat.
Kharis langsung mencari taksi menuju kerumah sakit dimana sang dokter berada. tak lama dia sampai dan langsung menuju keruangan dokter Firman karena dia sudah membuat janji.
"Selamat siang dok." sapa Kharis dengan wajah ceria.
"Duduk lah Kha. Apa kabar kamu? Apa yang kamu rasakan?" tanya Firman.
Kharis menceritakan semua nya rasa sakit yang tak tertahan kan hingga dia sampai mengeluarkan darah dari hidung.
"Dengar Kha pertumbuhan sel kanker di otak bisa membuat kamu melemah, daya tahan tubuh kamu juga akan berkurang. jika semakin di biarkan kamu bukan hanya akan merasakan sakit kepala yang hebat tapi juga mual muntah, otot tubuh mu akan melemah sehingga kamu akan sulit bergerak. hilang keseimbangan, penglihatan kabur dan banyak lagi, kamu juga akan kesulitan untuk berbicara. apa kamu siap dengan semua itu. saran saya mumpung masih kecil lakukan lah operasi." ucap Firman menatap sedih gadis yang ada di hadapan nya.
Dokter Firman merasa kasihan melihat kondisi Kharis yang semakin lama semakin menurun. Tapi dia berusaha menutupi semua nya.
Kharis hanya tersenyum dia hanya. menatap saja sang dokter dan mendengarkan semua yang di katakan oleh dokter.
"Dokter jangan khawatir saya akan baik - baik saya. Soal operasi saya akan pikirkan dokter. tapi saya boleh bertanya berapa lama prediksi kehidupan saya?" tanya Kharis.
Dokter Firman menarik nafas saat mendengar pertanyaan Kharis tentang berapa lama lagi dia bisa bertahan untuk hidup.
"Tergantung daya tahan tubuh kamu Kha, saya tidak bisa menjamin kehidupan orang. karena Tuhan lah pemilik kehidupan dia yang menentukan mati dan hidupnya seseorang. saya hanya berharap kamu mau melakukan semua nya yang saya saran kan. jika stadium akhir kamu baru mau melakukan operasi banyak yang harus kamu lakukan nantinya jika operasi itu berhasil." ucap Firman.
Setelah mendengar ucapan dokter Firman dan mendapat kan resep obat Kharis pulang. Dia merasa lelah seharian berada di luar rumah. saat sampai di rumah Kharis langsung menuju meja makan untuk makan apa yang dia beli di rumah makan, karena dia merasa lapar dan harus meminum obat.
Selesai makan Kharis menatap botol obat tersebut dan tersenyum.
"Operasi. Untuk siapa saya bertahan hidup lebih baik perlahan tapi pasti. Saya akan pergi sesuai keinginan semua orang. Impian saya cuma satu sebelum saya meninggal butik harus bangkit dan akan saya berikan untuk anak yatim piatu. Saya tak minta banyak Tuhan bukan jodoh yang saya mau jika akan menyakiti hati saya, beri saya kesempatan untuk membahagiakan semua orang yang membutuhkan. Percuma saya menikah jika akhirnya saya hanya akan meninggalkan kenangan pahit dan sedih buat suami saya." ucap Kharis dengan memandang botol obat tersebut.
Setelah tiga hari ditempat Soni semua orang di kirim untuk pulang termasuk rombongan Anindya. Mereka juga pulang Anindya yang melihat Soni bersiap langsung mendekat kearah Soni.
"Pak Soni ikut pulang juga?" tanya Nindya dengan senyum manis.
"Iya" ucap dingin Soni.
Tujuan Soni pulang untuk mencari Kharis dan meminta kedua orang tuanya melamar Kharis. Soni tak perduli apa kedua orang tuanya memberi restu apa tidak yang dia tau cukup selama beberapa tahun dia kehilangan sosok Kharis tidak untuk kali ini dia tak akan melepaskan Kharis lagi.
Sedangkan Faris dia juga pulang bersama dengan teman - teman yang lain dan tujuan nya akan mencari alamat rumah Kharis dan ingin menyatakan perasaan nya terhadap Kharis.
Nindya yang melihat sikap dingin Soni terhadap dirinya kesal tapi dia tak akan menyerah karena dia tau statusnya di keluarga Pratama seperti apa.
"Kamu mikirin Kharis ya Son?" tanya Nindya
"Bukan urusan mu." ucap Soni.
Mendengar jawaban dingin dan ketus Soni, Nindya berjanji akan membuat Soni tak bisa bertemu dengan Kharis saat sudah sampai di tanah air. Karena dia juga mencintai Soni dan ingin menikah dengan Soni.
"Kamu gak pantas mendapat kan Soni Kharis karena saya lah yang akan menjadi pendamping hidup Soni." batin Nindya dengan menatap kearah Soni yang sedang berkemas.
Tapi tetep salah kalo ngajakin Kharis nikah lari, mending berjuang dapetin restu orang tua dulu Son