Di permainkan takdir untuk di nikahi hanya satu malam bahkan tanpa di sentuh demi masa depan adiknya membuat Nadira harus bisa menerima semuanya.
Tapi apa pernikahan itu akan benar benar berakhir ? atau cinta itu mulai hadir saat pernikahan itu sudah terputus ?
Kemana takdir akan membawa Nadira nanti dan apa yang akan Nadira hadapi kedepannya ? ikuti kisah Nadira dalam menjemput takdirnya dan cinta dalam hidupnya.
Pantengin ya cerita receh R-kha yang baru dan jangan lupa jadikan R-kha author favorit kalian 🙏🙏
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon R-kha, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Hanya Menambah Luka
" mama tau mama salah meminta papamu memilih " ucap Bu Natasya menyadari kesalahannya.
" mama pikir kebersamaan kami selama dua tahun membuat papa mu mencintai mama dan akan memilih mama dari pada wanita itu" ucap Bu Natasya.
" tapi ternyata mama salah.. cintanya pada wanita itu membuatnya rela kehilangan harta dari pada wanita itu " ucap Bu Natasya sambil menghapus air matanya yang sudah mengalir di kedua pipinya.
" papamu rela menyerahkan semua harta warisannya demi wanita itu tapi memintamu juga agar ikut bersama nya, entah apa tujuannya " ucap Bu Natasya mengingat kejadian dua puluh tahun silam.
" dan ibu memberikan Nadira tanpa berpikir bagaimana rasanya jika ibu ada di posisi Nadira saat itu ?" tanya Nadira yang semakin sakit meski semuanya tak sepenuhnya salah Bu Natasya.
" mama sadar, karena ego dan juga rasa sakit yang mama rasakan saat itu membuat mama membiarkan papamu membawa mu "
" tapi mama menyesal... " ucap Bu Natasya mencoba membuat Nadira percaya jika dirinya tak seperti yang Nadira pikirkan.
" harta yang mama miliki tak bisa memberikan kebahagiaan seperti saat mama bisa bertemu kamu sekarang " ucap Bu Natasya yang mencoba menggenggam tanya Nadira tapi Nadira hanya membiarkan Bu Natasya menggenggam tangannya hanya sebentar.
" tapi semuanya sudah terjadi dan penyesalan ibu selama ini tak merubah kenyataan jika ibu meninggikan Nadira " ucap Nadira mencoba bersikap biasa meski hatinya sangat sakit.
" ibu tau, bagaimana Nadira melewati dua puluh tahun tinggal di rumah ibu Mila !" ucap Nadira yang terdengar sangat kesal saat mengatakan semua itu.
" Tapi apapun penjelasan yang ibu berikan tak akan merubah semuanya jika ibu lebih memilih harta dari pada Nadira anak ibu sendiri " ucap Nadira yang memilih keluar dari dalam rumah Bu Natasya.
Sekelebat apa yang terjadi di rumah Bu Natasya kembali membuat air mata Nadira mengalir di pipi Nadira tanpa bisa di tahan lagi saat Nadira kini tengah berjalan di pinggir jalan sambil menunggu Yoga yang saat ini sedang menjemput nya.
" jadi selain kamu merusak rumah tangga orang lain kamu juga menjual dirimu di pinggir jalan seperti ini !" tuduh seseorang yang kini sudah berdiri di depan Nadira yang bahkan Nadira sendiri tak menyadari dari mana datangnya wanita yang kini sudah berada di hadapannya kini.
" apa yang mba katakan ? saya tak pernah melakukan semua itu " ucap Nadira yang lagi lagi harus tersakiti oleh Clarissa.
" lalu sedang apa kamu di sini jika bukan sedang menjajakan diri ?" tuduh Clarissa yang hanya ingin memancing Nadira agar menyerangnya dan menunjukan pada Adnan jika Nadira tak sebaik yang Adnan pikirkan.
" harusnya mba berpikir kenapa mas Adnan melakukan hal itu pada mba " ucap Nadira yang tak ingin terus diam saat di tuduh yang bukan bukan oleh Clarissa.
" tak mungkin ada asap jika tak ada api dan tak mungkin mas Adnan meminta saya menikah dengannya jika mba bisa menjadi istri yang baik untuk mas Adnan " ucap Nadira yang kini sudah benar benar lelah menghadapi ujian yang datang bertubi tubi pada dirinya satu bulan belakangan ini.
" sok tau kamu !" bentak Clarissa yang tak ingin kalah dari Nadira.
" asal kamu tau.. sebelum kamu hadir di antara aku dan mas Adnan, hubungan kami baik baik saja bahkan mas Adnan selalu memaafkan setiap kesalahan ku " ucap Clarissa mulai emosi.
" tapi setelah kalian menikah.. sikap mas Adnan berubah dan dia tak lagi mau maafkan ataupun percaya dengan apa yang aku katakan " ucap Clarissa yang benar benar menyalahkan kehadiran Nadira diantara dirinya dan Adnan.
" oh.. Nadira kini sadar " ucap Nadira sambil tersenyum mengejek ke arah Clarissa.
" mba begitu putus asa saat mas Adnan membuang mba yang hanya bisa memberikan janji palsu pada mas Adnan, iya kan ?"
" syukurlah mas Adnan sudah sadar "
" setidaknya mas Adnan sudah lepas dari wanita seperti mu " baru saja Nadira selesai mengatakan semua itu Yoga kini sudah sampai dan sudah menepikan mobilnya tak jauh dari Nadira dan juga Clarissa.
" Ra " mendengar panggilan yoga membuat Nadira dan Clarissa langsung berbalik dan melihat jika Yoga kini sudah berada di belakang mereka berdua.
" ayo Ga kita pulang " ajak Nadira yang sudah sangat lelah menghadapi Clarissa.
" oh ya.. Jangan kamu pikir aku tidak tau kenapa mas Adnan membuang mu karena aku sudah tau semuanya " ucap Nadira yang baru saja akan masuk kedalam mobil Yoga.
" dan aku harap jika apa yang pak Gilbert katakan tentang Almira tidak benar benar nyata karena aku tak bisa bayangkan apa yang akan mas Adnan rasakan jika hal itu benar adanya " ucap Nadira saat mengingat jika Almira bukan lah anak Adnan dan Clarissa.
Degg
Clarissa mematung saat mendengar apa yang Nadira katakan karena Clarissa sangat mengerti arah pembicaraan Nadira meski Nadira tak mengatakannya secara gamblang.
" sebaiknya kamu jujur pada mas Adnan setidaknya hal itu bisa membuat mas Adnan lega meski nanti nya akan menyakiti hati mas Adnan jika apa yang pak Gilbert katakan itu benar "
Setelah mengatakan itu Nadira pun langsung masuk ke dalam mobil sedangkan yoga yang mendengar apa yang Andira katakan tak banyak bertanya karena Yoga sadar ini bukan saat nya untuk bertanya apalagi melihat wajah Nadira yang terlihat penuh beban.
Clarissa yang mendengar apa yang Nadira katakan menjadi semakin takut jika Adnan tak lagi menyayangi Almira terlepas dari siapapun ayah kandung Almira tapi Clarissa sadar jika dirinya bukan lah ibu yang baik yang akan bisa menjadi panutan untuk Almira.
" mas Adnan harus percaya jika Almira memang lah anaknya bukan seperti yang pak Gilbert katakan " ucap Clarissa yang mencoba menghubungi Adnan meski malam sudah benar benar semakin larut.
Clarissa mulai menghubungi Adnan dan berharap Adnan masih mau mengangkat sambungan teleponnya setelah apa yang sudah dirinya lakukan pada Adnan selama ini.
" ayo mas angkat " ucap Clarissa yang juga baru saja masuk ke dalam mobilnya menuju rumah.
" mas.. Syukurlah mas mau mengangkat telepon Clarissa " ucap Clarissa yang kini sedang mengemudikan mobilnya menuju rumah.
" bisa kita bertemu ? setidaknya untuk terakhir kalinya bisa kita bertemu ?"
" Risa janji ini terakhir kalinya kita bertemu " ucap Clarissa yang tak fokus mengemudikan hingga tak sadar jika di sebrang arah adan bis yang melaju yang sepertinya kehilangan kendali dan kini mengambil lajur lawan hingga tabrakan pun tak terelakkan lagi.
" mas...!!!" Suara teriakan Clarissa membuat Adnan yang sejak tadi hanya diam mendengarkan apa yang Clarissa katakan tiba tiba saja menjadi panik saat suara benturan keras terdengar dari seberang telepon dimana Adnan yakin jika ada yang terjadi pada Clarissa.
" Risa apa yang terjadi ? Apa kamu tidak apa apa ?" Adnan terus berteriak berharap jika Clarissa masih menjawab pertanyaan.
✍️✍️✍️ Apa dengan kejadian ini akan membuat Clarissa sadar dan mau mengakui siapa ayah kandung Almira pada Adnan ? Dan apa kah setelah nanti bertemu Adnan sikap Nadira akan berubah ?
Pantengin terus ya ceritanya biar R-kha lebih semangat lagi update nya
Jangan lupa like dan tinggalkan jejak biar R-kha lebih semangat lagi update nya
Love you moreee 😘😘😘